BEROPINI TENTANG DUNIA PENDIDIKAN! FT. GITASAV 

Seru banget sih ngomongin tentang pendidikan! Kalau kalian ada opini atau concern lain, langsung komen aja yahh biar kita bisa diskusi bareng2! Mantappu jiwa!!

Imagining Jerome Polin, Gita Savitri, dan Maudy Ayunda in one frame talking about education and life. Seru banget

NEXT, WITH KAK MAUDY AYUNDA DONG BANG JER!!! BERHARAP BANGET...

18:06 poin penting ttg yg salah jurusan 20:51 talking about organisasi 22:42 skill komunikasi 23:55 network itu penting 24:48 lingkungan yg produktif 27:50 sistem pendidikan

"Yang lagi PTS semangat ya,semoga dapat nilai yang memuaskan" Aamiinn🤲😇

*_SELAMAT HARI ISRA MI'RAJ BAGI UMAT ISLAM YANG MERAYAKAN SEMOGA DI HARI ISRA MI'RAJ INI KITA DAPAT DI BERI KESEHATAN DAN PANJANG UMUR AMIN_* ..

"Gue suka bahasa dan seni, tapi sayangnya dilingkungan gue hal itu kurang diapresiasi" kakgita. Me : ini yg gue rasain juga

Suka banget sama konten kali ini, seru abis

Jerome : “kita ngobrolnya santai aja kak”, *diliat dr set up jerome, sm bajunya formal bgt, pdhl di jepang udah jam 11 mlm itu hhaa, kebalikan malah gita yg msh sore chill abiss wkwk

WOILAH GA NYANGKA 2 ORANG BERPENDIDIKAN KECINTAAN GUE COLLAB

Einstein : “Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid.”

Terkadang guru lebih terfokus kepada murid yang nilainya tinggi, tapi malah melalaikan murid yang notabenya 'bodoh', padahal yang lebih membutuhkan bimbingan itu murid yang nilainya kurang, Di indonesia sekolah itu bukan 'belajar' dalam artian sesungguhnya, namun di beberapa tempat murid di tekan untuk pintar

bang jer banyakin konten seperti ini,selain beropini ,secara gak langsung kita yang menonton jadi terbangun kembali semangat belajar dan jadi berpikir mau jadi apa sih kita setelah ini. terutama jadi belajar target apa selanjutnya.Thanks bang jer dan kak gita!

Tampa disadari ini sebenernya diskusi yg cukup berimbang sih. Jerome lebih idealis menggebu2 dinetralisir gita yang lebih tenang dan realistis. Pendapat gw buat jerome kalo suatu saat bisa jadi mentri pendidikan, kita gak harus copy 100% pendidikan negara maju. Karena kebanyakan sistem mereka berujung pada individualisme. Sementara bangsa kita sudah punya kelebihan yaitu kehidupan sosial yang lebih hangat. Yang paling urgent dilakukan, seperti poin diskusi kalian, adalah memetakan potensi anak yang berbeda2 (olahraga, seni, sains, bahasa, kepemimpinan, dll) dan membuat sistem pendidikan yang mengapresiasi semua potensi itu secara adil. Btw, suka banget sama konten gini jer, kalo boleh pertahankan..

TIMESTAMP 1:32 NILAI 9:18 TUGAS 16:23 SALAH JURUSAN 20:52 ORGANISASI 24:57 LINGKUNGAN 27:48 SISTEM PENDIDIKAN

Dulu waktu masih sekolah, gue termasuk salah satu murid yg pinter di kelas. Bisa dibilang gue adalah murid paling jago matematika di sekolah (bukannya sombong, ini diakuin guru gue dulu). Suka ngajarin temen² gue yg bandel dan ga jarang jadi bahan contekan mereka. Tapi nilai gue jarang jadi yg paling bagus di kelas, dan ga pernah tembus ranking 5 besar. Tapi dengan itu gue merasa puas dan ngerasa jadi bermanfaat bagi sekitar. Bikin gue sama sekali ga peduli tentang nilai dan semacamnya. Sekarang gue udah sekitar 5 tahun jadi guru matematika. Gue selalu bilang ke murid² gue bahwa nilai itu penting, tapi bukan berarti lo harus menghalalkan segala cara cuma demi nilai. Nilai seadanya yg diperoleh dengan kemampuan dan usaha keras sendiri adalah suatu kepuasan dibanding dengan nilai bagus dengan 'sedikit' kecurangan. Itu lah yang gue rasakan dari dulu.

Ko aku pengen bgt liat jerome battle matematika/pengetahuan umum ama ka gitasav ya :( BATTLE MATEMATIKA/PENGETAHUAN UMUM SAMA KA GITASAV please up biar dinotice :(

Sumpah ‼️ Aku bangga Indonesia memiliki orang orang seperti kalian berdua ,semoga mimpi kalian menjadi kenyataan, aku dukung kalian berdua !!

Jerome coba colab sama mahasiswa" indonesia yg kuliah di universitas" terbaik dinegara lain misalnya di inggris,USA,Rusia dll lbh intens lagi utk menambah wawasan kita dlm banyak hal..

My favorites! Merasa "terbangun" ketika dengerin Bang Jerome ngomongin mata kuliah yang kita nggak suka/nggak bisa dan respons sebaiknya. Semoga ke depannya makin banyak konten long-form kayak gini. Banyak aspek diri dan pemikiran di sini yang sulit didapatkan dari video-video yang lebih pendek. Well done, Bang! Edit: pendapat Bang Jerome tentang salah jurusan juga relateable banget... Sebelumnya juga pernah dengerin pendapat Bang Jehian tentang ini di Clubhouse dan langsung "tercerahkan" 🤣

Syukurlah sekarang, klo kita mau belajar matematika bs kebantu nonton Jerome, klo mau bljr sejarah ada Inspect History! Dunia Pendidikan sekarang sudah lebih maju, tinggal niat (dan kuota) nya berani maju juga ga 🤓🙏

Seneng banget kak Gita sama Jerome bawain tema ini !!! Pengen beropini sedikit tentang ini juga. Btw aku lagi kuliah di Jerman (juga). 1. Nilai Hati aku bergejolak setiap kali ada account2 insta atau twitter yang bilang "nilai itu gak penting". Di Jerman sendiri, percayalah kalo nilai kita jelek, cari kerja bakalan stress banget. Apalagi kayak Jerome bilang, pekerjaan kayak engineer dimana kita gak boleh salah sama sekali. Contoh, ban mobil kalo bautnya gak dikencengin, kan bahaya. 2. Tugas Kalo kita gak bisa bertanggung jawab di perkara kecil, kita gak bisa bertanggung jawab di perkara besar. Kalo tugas2 di sekolah aja kita gak bisa kita pertanggungjawabkan, gimana nanti pas udah kerja. Jadi, tugas berfungsi buat melatih kegigihan, disiplin, dan tanggung jawab kita juga, bukan cuman pelajarannya aja. 3. Organisasi Setuju banget sama Jerome. Selama kita dapet output yang sama, organisasi sebenernnya gak wajib. Tadi hati udah bergejolak di nomor 1, sbnernnya hati jadi gempa ketika ada yang bilang "nilai gak penting, yang penting pengalaman berorganisasi." Padahal kayak kak Gita bilang, manfaatnya buat isi CV. Bermanfaat, tapi bukan segala-galanya. Sekian. Menyenangkan juga berkomentar panjng meskipun belum tentu ada yang baca 🙃

Bang,mohon maaf mau cerita sekalian numpang nanya. Jadi gini,aku kelas 12,disekolah baru selesai ujian. Ujiannya tatap muka,tapi lewat hp. Selama pandemi ini,aku yakin kebanyakan siswa kurang mengerti dalam pembelajaran. Apalagi ini Indonesia,ada kurang lebih 12 mapel yg harus dikuasai siswa. Kita ujianlah 12 mapel ini,sebelum hari ujian ada seorang guru yg bilang di grup sekolah gitu bahwa minimal siswa harus mencapai nilai kkm untuk lulus sma. Bayangin bang,kita yg selama pandemi belajar aja ga nyangkut di otak,mau ujian 12 mapel dan minimal nilainya harus pas kkm untuk lulus sma sebagai siswa kita ambillah jalan curang,alias nyontek. Apalagi ujiannya pake hp,tambah gampang lah tuh nyonteknya. Dan setelah 4 hari ujian,guru bimbingan konseling bilang kurang lebih gini "ibu tau kalau kalian curang dalam mengerjakan ujian,tapi ayolah rek apa kalian cuma mau mendapatkan nilai untuk dapat pujian dari guru? Dari teman?" Akhirnya,what should i do bang? Aku tau kalo nyontek itu salah,tapi kita dituntut untuk punya nilai yg pas kkm padahal kita gatau nih meski kita udah belajar apakah nilai kita akan tetap pas kkm?

gue bisa dengerin kak Gita ngomong apa ajadah ber jam-jam pembawaannya chill and relatable banget + sekarang collab sama Jerome! betah dah gue next dong durasinya kurang wkkwkw

ka gita: ruangguru jerome: zenius iklan: pahamify

Cuma mau bilang ✨SELAMAT MEMPERINGATI ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMADﷺ 1442 H✨

Lebih baik pendidikan di Indonesia dilakukan asesmen lebih awal ke siswa. Ada teori, kecerdasan manusia ada 8 macem dan pinter matematika, ipa, fisika dkk hanya mewakili 1 jenis kecerdasan aja. Menurut gue, masa TK SD itu jadi asesmen awal buat tahu bakat anak. Observasi guru sama orang tua harus selaras. Kira kira anak ini bakat dimana. Olahragakah, eksakta, musik, gambar, sastra dkk. Jadi banyak kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang, gak cuma belajar eksakta aja di sekolah. Dan harus tau, gaya belajar si anak ini apa. Apakah visual, auditori atau kinestetik. Susah jika anak kinestetik disuruh belajar visual, atau duduk diem dengerin guru. Mereka butuh praktek langsung, misalnya. Jadi harus disesuaikan agar anak punya tumbuh kembang yang baik jika udah ketemu minat dan tipe belajarnya sedari dini. Dan asesmen lainnya seperti IQ dan asesmem psikologis lainnya agar terdeteksi sedini mungkin jika anak mendapati kebutuhan khusus yang harus dipenuhi. Lebih cepat lebih baik ditangani. Masa SMP mungkin sudah mulai mendalami passion/bakatnya. Dan mata pelajaran yang kurang mendukung untuk passionnya dia dikurangi. Guru pun sebaiknya membuat metode pembelajaran yang asik sesuai kebutuhan siswa. Survei terlebih dahulu, atau ulangan dengan metode games dan yang lainnya. Dan yang paling penting reward. Apresiasilah jika anak berusaha, BUKAN KARENA NILAINYA TINGGI. Seperti ada kalimat kalimat motivasi, kumpul rutin dengan wali kelas evaluasi pembelajaran dan bonding satu sama lain. Jadi komunikasi bisa di dapat dua arah. Diharapkan saat masuk SMA, siswa sudah tidak bingung lagi dengan cita cita dan jurusan yang ingin dia pilih. Namun peran guru tetap penting untuk terus memberi semangat dan kembali melakukan asesmen final apakah si siswa sudah siap untuk menempuh perkuliahan atau belum. Peran organisasi juga penting, izinkanlah siswa untuk mengikuti lomba lomba yang bersifat mengembangkan soft skill karena dulu gue mau lomba aja kaya dipersulit. Atau hanya lomba eksakta aja yang diakui, diluar ini masih dianggap remeh. Hah lomba gambar? Lomba olahraga? Apa itu? Katanya. Itu sedikit opini dari gue. Dan penting untuk menanamkan pendidikan budi pekerti sedari dini, dari PAUD kalau bisa. Bagaimana cara berbagi, mengucapkan terima kasih, saling menolong dsb. dan tidak lupa untuk mempraktikanya di kehidupan sehari hari. Karena belajar moral tidak bisa hanya dari teori aja. Karena ilmu akan berbahaya jika tidak diiringi dengan moral dan budi pekerti yang baik. Akan menghasilkan ilmuwan/pejabat2 tinggi yang rakus, ceroboh, licik, korupsi dll. Sebenernya banyak yg pengen gue bahas tapi nanti jadinya satu mata kuliah sendiri wkwk. jadi curhat kan. Itu aja pendapat gue sebagai anak psikologi wkwk

dulu gue termasuk orang yg ambisi banget sama nilai dan ranking, tp tiba2 mindset gue berubah karena gua merasa tetep menjadi manusia yang b aja walau nilai gue bagus, dan ada manusia yg nilainya dibawah gua dan dia luar biasa dimata gue. so akhirnya saat ini gue kayak ga terlalu peduli ama nilai tapi jdi manusia yg ga b aja. karena jujur manusia dengan nilai bagus itu banyak... tp yg punya skill lebih dan experience itu yg susah.

Dari awal video sampe akhir, dalam hati : "setuju sih, bener banget, nah"

Sistem pendidikan indonesia kurang banget sekarang, iri sama anak anak masa depan pas jerome jadi mentri pendidikan :(

"ngobrol santai" meanwhile: satunya pakai batik, yg satu hodian hahahh

"Gw sukanya bahasa sama seni, tapi sayangnya dilingkungan gw berada, 2 subjek tsb ga terlalu di apresiasi"- jlep, sama banget :(

Tolong Jer, this is such a very high quality content. I was just doing nothing except agreeing with all your arguments and opinions, and those give me chills OMG. Lanjutkan Jer, sering sering bikin kontek kayak gini yang bisa menginspirasi 👍👍👍

OMG IM SO EXCITED FOR THIS CONTENT

Ini hanya pendapat aku ya kak. Jadi aku sekarang dijurusan matematika semester 2, aku dapetin jurusan ini dari kesalahpahaman ortu akuu dan aku disemester 1 itu bener bener ngerasa terpukul banget, aku tiap ngerjain tugas nangis, setelah ujian slalu ngerasa terpukul sampai pada akhirnya berat badan aku turun. Disini aku bukan bilang kalo jurusan matematika itu berat, tapi aku pengen bilang kalo MENTAL itu penting banget. Karna sekarang aku ngerasa untuk ngikutin kelas aja itu udah sulit banget. dan aku setuju sama kakak kalo kita harus siapin diri sebelum kuliah. Tapi untuk salah jurusan menurut aku, itu tergantung gimana kita menghadapinya. Mungkin kalo kakak bisa posthink tapi kalo masalahnya kayak aku, dimana mental kita udh down, bahkan ngerasa masa depan aku udh nggak ada. Dan sekarang aku malah sulit untuk memahami diri sendiri bahkan kalo ditanya"cita cita kamu apa?" Aku bakal jawab : aku nggak tau, aku bingung. Jadinya sekarang aku nggak bersemangat untuk belajar dan beraktivitas. Tapi dipikiran aku sekarang, aku harus ngejalanin hidup. Aku nggak bisa ngestak disini aja, jadinya sekarang aku hanya jalanin hidup tanpa tau tujuan. Dan insyaallah aku bakal ikut UTBK lagi. Doain ya kak smoga aku lulus dijurusan ini🙏

3 channel indo yg bikin pinter : 1. Jerome Polin (gua jadi suka jadi matematika) 2. Kok Bisa (suara narator alus sambil makan bakso) 3. Arroyan Pram ( bahas sains, fisika, sampe konspirasi. Editan nya gila keren banget, serasa nonton film bioskop buatan agung hapsah) Kalo kalian gimana? Ada yg lain?

Penyesalan terbesarku selama kuliah adalah terlalu fokus sama pelajaran formal dn akhirnya setelah lulus udh gitu aja :"""" percayalah skill2 informal itu bisa jd kekuatan super kalian :"

Ayo kita dukung bang Jerome menjadi menteri pendidikan ‼️

saran pertanyaan klo next bikin konten ini lagi bg... "keluarga/orang tua dalam tanda kutip membunuh mimpi anak" biasanya buat anak seni sih

26:43 gw ga punya banyak teman dekat sejak tau kenalan" di Kelas/sekolah itu banyak yang sering hangout, jalan" wasting money and wearing ootd outfits when they are using their parent's money... Teman deket gw cmn orang" yang punya minat yang sama dengan gw, and sisanya cmn sekedar temen/kenalan deh. Karena itu, i decided to just focus on Improving myself, apalagi di masa Pandemi seperti sekarang... Sulit banget untuk punya relasi yang banyak di masa SMA. Hopefully, gw bisa dapat lingkungan dan relasi yang lebih baik ketika gw masuk kampus nanti 😔

"bang jerome collab sama kak gita" gw be like; "gilasih gua berasa ikutan cerdas nontonnya😭."

"walaupun ilmu pelajaran nya gk kepakek tapi ilmu management waktu bisa kepakek" Seketika gk menyesal lagi karena SALAH JURUSAN : )

Buat Kita Semua Yg Ga Pintar Setidaknya Kita Jujur Dan Peduli Terhadap Lingkungan Indo Butuh Itu Ajasih. Org Pintar Di Indo Sebenernya Banyak

Adik2 mahasiswa wajib banget nonton ini ya! Sy sependapat dgn Gita, krn sy jg udh selesai kuliah, udh kerja jg. Adik sy yg msh kuliah menanyakan hampir semua pertanyaan di video ini ke sy, dan penjelasan sy ke dia terwakilkan dgn jelas banget, banget, oleh Gita dan Jerome. Sukses selalu kalian berdua!

Gila open minded banget jer, banyakin konten begini yak

"di lingkungan gw brada 2 subjek itu ga terlalu di apresiasi" auto nangis:' semangat buat kalian yang memiliki mimpi tapi terhalang sama banyak faktor,terutama keluarga:')

Haloo temen" semua, doain ya semoga pengumuman snm nanti tgl 22 maret , aku lolos dengan pilihan yg aku pilih aamiinnn .. dan semoga kalian yg baca dan mendoaakan jga dpt yg terbaik..

Berani berkomentar berarti siap memberikan sumbangsih buat Perubahan pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik. Ditunggu buat observasi atau kunjungan mengedukasi adek-adek di daerah. Semangat kalian.

*KESIMPULAN* *:* *TIDAK ADA ILMU YANG SIA-SIA............*

Makasih banget kak Gita sama bang Jer buat ilmunya❤️ Berasa ikut webinar pendidikan secara gratis 😭❤️❤️

Gua dapat vibe kayak gini cuma di youtube, klo dilingkungan gua cuma gibahin orang.

"kita harus coba banyak hal, bisa aja hal-hal yg kita coba ini yg mungkin cuma hobi, suatu saat nanti akan terpakai" -jerome

Buat kalian yang mau Tes UTBK Semangat teman-teman Semoga kita bisa masuk di kampus impian kita masing-masing. Pasti bisa!!!

Bener yg ka Gita blg, karna kalo berkaca dari pendidikan di Indonesia "mostly" guru-gurunya lebih berpacu sama nilai anak muridnya. Di sekolahku contohnya, temen aku dari anak Ipa sering ngeluh karna ada guru yang emang sering banget buat ngasih tau nilai murid-muridnya yang dibawah kkm (disebutin pas zoom gt) terus ditampilin, temenku bilang juga itu bukan zoom satu kelas doang, tapi 6 kelas (Ipa 1 - Ipa 6) yang ngebuat anak-anak dibawah kkm bener-bener malu. Atau pengalamanku sendiri, baru beberapa hari yang lalu pas ulangan mtk banyak banget anak yang remedial di kelasku (termasuk aku) kita mulai ulangan jam 1.30-3.00 dan remedial itu langsung hari itu juga jam 5.00-6.00 yang bikin ga masuk akalnya, soal yang di jadiin ulangan itu jawabannya ada yang ga ada atau ada yang kebalik tapi gurunya bilang "sudah kerjakan saja apa adanya" setelah nilainya masuk langsung gurunya bilang "kita remedial langsung ya jam 5" :') oh ya hal yang ngeselinnya lagi, hari itu aku bahkan ga sempet sarapan karna banyak banget pelajaran yang aktif. Jadi selama pagi jam 7.30-5.00 full aku duduk didepan meja belajar, minum sih sempet, cuma makan aja ga sempet. Pengalaman adek aku juga ada ka, gurunya dikelas adekku "lebih sayang sama yang pinter" kadang ibuku juga ngeluh karna anak-anak yang belum paham malah di diemin, giliran yang sudah paham di acungin jempol terus. Eh pas anak muridnya pada dapet nilai bagus karna nyontek dari google, gurunya blg sambil nyindir waktu pengambilan rapot begini "ya saya mah tau, yang mengerjakan tugas pasti ibu-ibunya dan dari google" 🙂💔

Gue ngeliat di sini emang Gita itu seseorang udah di tahap lewat sekolah, mindsetnya se sinyal sama gue sekarang. Kalo Jerome ini bener2 mindset ideologis tipikal gue pun jaman kuliah dulu yang belum terjun ke dunia pekerja.

Woylah 2 ytber favku. Beda sudut pandang. Beda gaya bahasa. Beda style. Collab ngomongin satu hal pendidikan. Asliiii boom bgt pembahasannya dpt 2 insight😭😭😭

0:05 Senang banget dikasih konten opini kalian berdua! Overall aku setuju banget dan 100% can relate dengan permasalahan pendidikan di Indonesia. Tapi aku mau sharing opiniku saja. Menurutku, salah satu akar permasalahan tentang nilai dan peringkat di Indonesia berada pada kekurang tepatan edukasi tentang hal tersebut di tingkat keluarga. Kadang orangtua menekankan pada nilai dan peringkat yang bagus pada anak instead of the process. Sementara, belajar akan jauh lebih efektif ketika belajar itu berawal dari niat kita sendiri dan kita sendirilah yang berkeinginan untuk mencapai sebuah output tertentu, bukan belajar karena formalitas ataupun karena tekanan semata. Intinyasi, menurutku, ketika kita sudah menjadi orangtua nanti, sempatkanlah buat ngeliat proses belajar anak, jangan sampai cuma sebatas menilai dari angka semata. Dan tanamkanlah konsepsi yang benar tentang pentingnya pendidikan, jangan sampe kitanya tau hal-hal seperti ini tapi anak kita dilepas begitu saja. Kan lumayan kalau semua orangtua bisa sama-sama liat prosesnya instead of nilainya, mungkin stigma lingkungan 'rangking 1 menjamin segalanya' yang memberi tekanan ke anak bisa berkurang

Izin berpendapat, selain pendidikan spy dpt kerjaan, perlu banget pendidikan utk berkeluarga.. selain pendidikan utk anak, perlu banget jg ada pendidikan utk orangtua..

Sebagai orang tuli, pasti gak mengerti apa yang mereka bicarakan di video ini karena tidak ada subtitle/caption :) Syukurlah, di youtube ini, sudah ada subtitle/caption secara otomatis. Jadi, karena itu, kita bisa paham apa yang mereka bicarakan di video ini :D

"focus with your process and your progress, then u will got the results and goals"

Bang mau nambahin,aku baca buku "Teach Like Finland" karya Timothy D. Walker di bukunya yang paling aku inget bahwa nilai jelek jangan dibilang bodoh,itu adalah hal konyol dan juga pengaturan nilai itu banyak bang,padahal data di dunia di Indonesia berada di peringkat bawah dalam pendidikan tapi dalam prakteknya malah disembunyiin bukan dibenerin

Suka banget sama kolaborasinya, kita bener bener diajak buat mikir kritis. Tengkyuu ka jerome buat malam ini. Semoga pendidikan Indonesia kedepannya bisa lebih baik lagi

Gitasav is really me when i was in senior high school:(

Next topic.. Organisasi Setuju sih sama kata ka Jerome : apa yg bisa didapat klo ikut, klo bisa didapat tnpa harus ikut jga nggak apa² Kata ka Gita : kita harus pintar² bgi wktu, jngn smpai bertabrakan Tpi mmng, ikut organisasi itu penting, menurut Hanna, itu bsa latih cara kita bersosialisasi dan yang terpenting memulai dan membangun networking/relation/relasi (hubungan) kita sama orang lain Lingkungan. Setuju jga sama ka Jerome dan ka Gita, apapun kondisi lingkungan kita, jangan mau terbawa arus atau terpengaruh, kita harus pnya motivasi dri dlm diri kita sndiri.

Senang sekali, dengan adanya konten ini jadi ngerasa comforting banget, banyak hal terjawab yang selama ini mikir ini itu, apalagi tentang salah jurusan

banyakin ngobrol" gini dong bang. apalagi ngomongin pendidikan. relate banget sama aku sekarang

kalian doain aku yaa, semoga tgl 22 maret nanti SNMPTN aku warna hijau😭😭😭 makasih banyakk❤️

"gada yang bisa buat gua mikir lebih dalam" apalagi pikiran orang tua tentang 'nanti juga cewe mah didapur trs' :)

Gila yah, kalo bang Jerome bikin konten hiburan sama Waseda Boys kek konten sebelumnya views nya sampe 900 ribuan, sedangkan konten edukasi cuman 400 ribuan

Ini yang jadi salah satu keresahan aku juga sih bang jer.. tentang kreativitas anak. Yang pas kecil, tk atau SD dibangun dengan membebaskan anak buat bertanya apapun dan menjawab apapun, jadi terpatahkan oleh image "guru galak" atau "orang tua galak". Dimana ketika anak nanya sesuatu guru tsb nganggep pertanyaannya "ngawur" atau ga perlu ditanyain. Atau saat ngejawab pertanyaan guru, kalo jawabannya salah bakal dihukum. Ini membuat anak menjadi takut. Dari situ, anak malah Mengasosiasikan bahwa nanya = marah, atau jawab salah = marah pada semua guru. Akhirnya yang terjadi apa? Kognitif dan Behaviour itu kebawa terus sampe gede (kuliah). Dan membuat mindset anak-anak jadi "ngikutin jawaban guru aja lah".. ya dengan gitu ga berkembang lah kreativitas anak Indonesia ini... Semoga guru-guru sekarang dan masa depan lebih memperhatikan tentang hal ini sih. Karena dari kreativitas, bakal muncul karya-karya anak bangsa yang bisa memajukan bangsa ini nantinya.

Pas nonton Vidio ini merasa semangat "oke gw harus bisa" beberapa hari kemudian "ah males ah" wkwk

Nahhh harusnya konten konten yang kek gini yang trending bukan yang masalah kecil dibesar besarin yang jadi trending... Semngat semua para generasi muda untuk merubah semua ini. Mantapp jiwaa👍🏻🙏🏻

Bang aku pen cerita sedikit mengenai pendidikan di sekolahku bang.... Jadi aku tinggal di desa dan aku kelas 12 MIPA... Jadi di sekolah ku kemarin kan ada Perangkingan siswa-siswi eligible gtu... Nah pas di umumin itu banyak murid yang kecewa sama hasil Perangkingan nya, termasuk aku sendiri. Soalnya ada murid yang gak punya skill di semua mapel, orgnya juga kerjaanya nyontek trus, tapi dia dpt peringkat 4....nah dan ternyata bang aku denger dari temen2ku itu, banyak siswa yang nyogok untuk ngerubah nilai jadi lebih bagus. jadi banyak siswa yang pemales dan gak pinter2 bgt tapi dia masuk di 20 besar bahkan 5 besar pemeringkatan dan org2 yang bener2 pinter itu kegeser sama mereka.... Dan kejadian kayak gini udah di lakuin pihak sekolah selama bertahun-tahun bang. Ada juga murid yang di masukin ke urutan siswa eligible itu karena dia sodara dari waka Kesiswaan, Padahal orng nya ini bang dia pemales, pas daring jarang masuk, tugas telat ngumpul nya... Trus juga pas ulangan semester bang.... Jadi di sekolah ku itu setiap ulangan semester selalu lebih lambat di banding sekolah2 yang ada di kota... Nah soal2nya itu sama kek soal yang ada di sekolah ku.... Jadi banyak siswa itu yang curang bang... Jadi dia nanya jawaban ke sekolah lain yg di kota tadi... Jadi nilai2 mereka itu bagus2 bang... Jujur aku kecewa banget sama hal itu.... Soalnya gini....banyak siswa yang udah belajar giat buat dpt nilai bagus trs setiap di kasih materi selalu serius.... Tapi kalah sama mereka yg dpt contekan.. Padahal mereka gak punya skill di bidang mata pelajaran.... Dan meraka semua itu pemalas orgnya..... Dan Aku sering bgt ngerasa kek percuma aku belajar giat buat dptin nilai bagus sedangkan mereka yg gak pernah belajar dpt nilai bagus bahkan lebih bagus di banding org yg bener2 niat belajar untuk ujiannya. Semoga bang Jerome nanti kalo jadi Menteri Pendidikan bisa menangani hal ini,agar pendidikan di Indonesia jadi lebih baik lagi. Aaamiin

Implementasi yang diterapkan di Jepang seperti yang dikatakan kak Jerome tdi dimana cleaning service ngga ada adalah sebuah bentuk pengadaan masalah. Jadi bila kita di hadapkan pada suatu masalah, mau ngga mau kita harus beradaptasi, dan dalam kondisi itulah kita akan terbiasa dengan masalah tsb. Dan akhirnya rakyat Jepang jadi taat membuang sampah pada tempatnya. Beda halnya dengan di Indonesia. Dengan selesainya suatu Masalah oleh satu orang, maka orang lain tidak perlu memikirkannya karena masalah tsb sudah dipecahkan oleh orang lain. Sehingga timbul kecenderungan untuk menyelepekan suatu hal yang lama kelamaan menjadi suatu kebiasaan. Sekian dan mohon dukungannya supaya lulus UTBK, Aamiin.

SALAH SATU KONTEN YANG PALING AKU TUNGGU, AKHIRNYA TERWUJUD.. MAKASIH KAK JEROME-KAK GITA !!😍😍😍

Nah ini ni konten ter the best, dari sekian konten the best di chanel ini Pemuda Indonesia harusnya banyak nih yang mikir kek bang Jerome dan kak Gita ini.

Disaat brand ambassador ruangguru dan zenius bahas pendidikan

MAU REQUEST NGOBROL TENTANG PENDIDIKAN BARENG IQBAAL RAMADHAN PLEASE BANGJERRRRR *bantu up

Saya sekarang siswa SMA kelas 12 dari Samarinda. Menurut saya sistem pendidikan di Indonesia sangat sangat buruk. buruk bagaimana? Terbukti hasilnya dengan sikap netizen2 Indonesia yang buruk dan tidak bermoral seperti survey yang dilakukan oleh Microsoft baru2 ini dimana membuktikan bahwa Netizen2 Indonesia paling tidak sopan seAsia Tenggara dan malah dibuktikan oleh mereka sendiri di akun social media Microsoft. Saya mempunyai cita2 menjadi Konsultan dan ingin memgambil jurusan Bimbingan konseling. Di SMA, saya diajarkan; Kesetimbangan kimia, Stokiometri larutan, Fisika kuantum, Termodinamika, Transformasi Geometri, Fungsi Trigonometri, Persilangan monohibrid dihibrid, Monera dan lain-lain. Apakah.. hanya SAYA yang merasa pelajaran itu tidak berguna di jurusan universitas yang saya impikan?. Bahkan sekarang saya tidak ingat apapun apa yang diajarkan walaupun saya sudah berusaha untuk menerima pelajaran tersebut, tapi tetap saja saya tidak bisa mengingat setiap bab pelajaran di SMA yang berjumlah lebih dari 50an itu! yang lebih ironisnya juga diujikan di tes masuk perguruan tinggi. Saya melihat hal ini sangat mengenaskan. Pelajaran2 yang terlalu banyak, PR yang selalu menumpuk, Waktu belajar yang sangat lama, Guru dibayar rendah Di Finland negara yang dinobatkan menjadi negara dengan rakyat paling bahagia didunia dan sistem pendidikannya yang menjadi panutan bagi negara lain, menerapkan : Waktu sekolah hanya sampai siang, Tidak ada PR, Tidak ada tes ataupun ujian sampai mereka remaja, guru digaji tinggi, dan yang terpenting di sekolah diajarkan untuk berkolaborasi bukan berkompetisi. Harapan saya kepada bang jerome nanti setelah menjadi menteri pendidikan di Indonesia adalah tolonglah anak anak Indonesia bang. Ubahlah sebutan "Neraka" ini menjadi sebuah tempat mereka benar2 belajar, bukan tempat penyebab stress, dan setiap pagi yang diisi oleh semangat untuk bersekolah 😁

Coba diskusi dengan guru sekolah agar lebih banyak lagi sudut pandangnya. Karena masih banyak yang memandang sebelah mata guru sekolah.

NEXT : Beropini Tentang Masa Depan Bersama Dirinya

Nilai memang tidak menjamin kesuksesan tapi yg saya rasain bahwa murid yg nilainya bagus akan lebih di hargai gurunya dari pada kejujuran

Punya nilai tinggi tapi skil nya gak ada, bener bangett

dulu waktu sekolah kt belajar dulu baru diuji tapi dikehidupan nyata kt di uji dulu baru belajar...disekolah jika kt melakukan kesalahan kt dpt nilai jelek dan dicap bodoh tp dikehidupan nyata jika kt byk buat kesalahan kt akan menjadi pintar dan sukses...horasss

Sekolah cuma liat hasil gak peduli sama proses, mau seaktif apapun di kelas kalo nilai ujian kurang di rapot juga nilai nya bakal kurang😄

Gue yang cuma lulusan SMA berasa seolah kayak anak kuliahan dengerin mereka ngobrol, bangga banget lihat mereka generasi muda yang cerdas dan bawa inspirasi positif buat penontonnya

Lagi2 aku selalu bersyukur, karena org tua ku gak pernah mempermasalahkan aku mau jadi apa, ya walaupun ada sedikit perdebatan waktu itu masalah jurusan, tapi untungnya mereka menerima opini ku, yaitu aku pgn belajar bahasa dan pgn jadi pendidik, 4 tahun aku kuliah di universitas swasta jurusan pendidikan bahasa dan sastra indonesia. Banyak lingkungan di sekitar aku yg bilang "alah ngapain ambil bahasa, alah bahasa kan gak sesulit itung2 an masak cuma dapet nilai segitu, oh kuliah di "swasta", harusnya nilai mu lebih bagus dari dia" dalam hati ngapain sih kalian tu, orang tua ku aja gak repot kenapa kalian yg nyinyir?? jujur grgr omongan itu aku jadi wah aku harus buktiin ke mereka aku harus jadi "orang". Seiring berjalannya waktu aku sadar, bahwa aku gak bisa ngikutin omongan semua org, aku belajar karena aku suka, bukan karena nilai, kalaupun nilai aku bagus berarti itu bonus dari hasil kerja keras ku, kalau nilai ku jelek berarti aku kurang kerja keras. Saat ini aku lebih fokus ke apa yg aku inginkan, yang awalnya berpikiran aku harus jadi guru di sekolah formal, jadi pns, sukses dsb skg lebih ke "hei tujuan awal mu itu apa? Berbagi ilmu kan? Ingat berbagi ilmu gak harus lewat seperti itu" dan skg ya aku kerja sbg tentor, selain itu aku buat podcast yg salah satunya membahas tentang edukasi. Aku tau dengan bekerja seperti itu pendapatan ku gak seberapa dan bisa dikatakan jauh dari kata "sukses" menurut orang2 itu, tapi seperti yg kak gita bilang, bahwa rejeki datang dari mana aja, dan ya benar terjadi dikehidupan saya skg.

Solusi menurut Hanna sih, jngn khawatir, takut, cemas, gelisah, karena apapun yg kita plajari skrg, plajari prosesnya baik², bersyukur apapun hasilnya, krna kalau sdh selesai bljr di sekolah, kita hrus mampu mengolah apa yg prnh kita plajari di skolah tdinya utk di terapkan di pekerjaan.

Mentri pendidikan harus mendengar pembicaraan ini !

Aku masih request "Nonton horor with Waseda Boys"

Jerome : math expert Kak Gita : mental cure Saat collab It's soo flawless😭😭🥺

bicara soal nilai, aku pernah ngadepin temen yang bisa dibilang pemalas di bangku kuliah. dia kayak meremehkan suatu pelajaran dan bilang kalo IPK ga akan menentukan masa depan kita, tapi kemampuan kita. jujur, aku agak sedikit ngerasa tersinggung. karena, aku selalu ngejar nilai bagus karena aku ingin dan karena aku ada tujuan. selama 4 semester aku dapet IP 4 itu aku berjuang dan aku yakin yang menentukan masa depanku bukan IPKku setelah aku selesai kuliah nanti, tapi bagaimana usahaku mendapatkan IPK itu yang menentukan bagaimana aku untuk ke depannya. semangat untuk kita semua!!! 🤩🤩🤩

Sukak deh konten yg kek gini. Sering² bikin ya kak Jerome, hihi 😂 kalo bisa rutin donk. Share pengetahuan dan pengalaman nya 🙏 Atau bikin konten yang bisa memotivasi mahasiswa indo biar termotivasi untuk terus semangat belajar 💙

Pada request prank balik jess no limit bareng jessica jane,, Ga tertarik dengan konten seperti ini kah ? Soalnya ini komen muncul cepet banget, Dan kemungkinan mereka ga nonton video ini, (cuman mau request doang) Heran dah gua mah

Bang jerr bareng sama mas Fathur (M.Atiatul Muqtadir) donkkk..

Mimpi apa 2 public figure yang jadi role model collab gini bahas pendidikan pula :') THANK YOU JER FOR THIS CONTENT! also haii ka gita!!!

Setelah menonton ini, tiba" langsung ad niat buat masuk banyak organisasi buat nambah" relasi, spa tau bisa dapat pekerjaan krna bnyaknya relasi👍🏻👍🏻

jer buat konten main ke kampung halaman yusuke sama otsuka dong :) SETUJU GUYS?

gitasaaaaav my #1 panutan! selalu merinding tiap doi ngomong, apalagi dimix sama jerome aduduuuu manjiww PLIS BIKIN LAGIIII

Semoga Kak Maudy Ayunda, bang Jerome, sama kak Gita di pertemukan dalam satu frame, pasti bakalan seru bangt sih pembahasannya! >.