Mantap om vincent semua ilmunya saya terapkan dari awal punya kolam, gpp om konten panjang tapi berbobot ga bosan dengerinnya, makin banyak kontennya om, 🙏👌
Terima kasih buat supportnya.. Berikut link video terbaru. Mungkin tertarik untuk menyaksikan : ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-XCBUXCR76Ws.html
Akhirnya setelah sekalian lama mencari penjelasan yang logis mengenai pengunaan dan kegunaan dari Kaldness terjawab... Terima Kasih Koh Vincent. Saya mau bertanya tambahan ya, dirt/kotoran yang terlepas dari biofilm tersebut akibat dari pergerakan kaldness dimanakah akan tertampung untuk dapat di backwash? krn secara logika saya, kotoran tersebut meskipun lebih berat akan terus berputar2 saja bersama kaldness tersebut krn tekanan dari pompa/aerator yang di gunakan untuk memutar/membenturkan kaldness tersebut... Mohon pencerahannya ya Koh..
Salam aquaris koh. kesimpulannya , media filter bio yang praktis dan efektif dalam mempertahankan OSA adalah K1 atau moving fluid. Terima kasih atas penjelasannya
Kontennya sangat bermanfaat pak. Semua dijelaskan dengan baik. Apalagi untuk kami para pemula. Perbanyak konten edukasinya pak. Sukses selalu dan sdh sya subscribe yaa pak. Semangat pak 😍😍😍👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Terima kasih 🙏. Memang pingin buat video sambungannya.. cuma masih kesulitan tentang bagaimana cara menyampaikan dengan sederhana biar yang nonton mengerti. Karna pasti pusing saat nonton sesuatu dengan diajak mikir logic dan matematika. Apalagi VTR media static dan moving juga berbeda.. 😁
@@cincinvincent-aquatic di bikin ber seri aja om videonya, jd bersambung gt biar tambah penasaran juga yg nontonnya 😁 Saya jga rencana mau bikin kolam untuk pembesaran ikan tp menggunakan sistem RAS, kmren smpet dnger juga ada media yg efektif dan murah selain MBBR, yaitu pake microbead (polystyrene beads) katanya SSA nya tinggi sekitar 3900 m²/m³ nya, cuma gak tau kekurangannya apa soalnya kaya kurang familiar gt pemakaiannya
@@backspace27zul Betul.. cara paling bener memang dibuat bersambung. Karena memang kalo bahas bio-media, sepertinya bahannya gak bakal habis-habis.. ada aja yang di omongin.. Moga2 nanti ketemu gimana cara penyampaiannya yang paling sederhana, biar orang awampun gampang mencernanya 😊👌
Terima kasih buat supportnya.. memang ada persiapan untuk lanjutan part berikutnya. Namun agak tersenda, karena saat ini sedang mengikuti training perkebunan organik selama 3 bulan. Akan aktif kembali setelah selesai urusan di sini 😊🙏
Gokil , penjelasannya penuh ilmu. Jelasin juga perkilogram ikan di aquarium butuh berapa kubik media dong om. Suka takut kebanyakan kalau piara ikan tapi gatel banget pengen nambah terus.
wah konten yg sangat menarik setelah nonton sekian konten yg bahas media biologis . ada keingin tahuan saya setelah membaca kolom komentar, yaitu penggunaan UV. disebutkan pemakaian UV itu 24jam running dan dimatikan ketika penambahan bakteri starter. yg saya tanyakan adalah kenapa harus dinyalakan 24jam, apakah ada kekurangan bila tidak dinyalakan selama itu atau bahkan hanya beberapa jam dalam beberapa hari? misal hanya 3 jam setiap 3 hari. karena ada konten yg membahas juga kalau UV dinyalakan non-stop malah mempengaruhi ke antibody fauna yg ada di aquarium. jadi secara kata lain fauna ini lebih sulit membangun antibody karena air yg ada di dalam tank selalu steril.
Cara kerja antibody bukan itu. Yang terutama adalah dari kondisi faunanya. Bila kondisinya fit, antibodynya bagus. Jadi bukan karena air steril trus antibody melemah... Sama sekali gak begitu. Justru air steril akan meningkatkan kesehatan si ikan dan otomatis antibody jadi makin siap siaga kalau ada serangan tiba². Lalu mengenai penggunaan UV 23 jam atau tidak. Ini semuanya dikembalikan ke kasus masing². Kalau kolamnya berada di lokasi yang kena paparan sinar mataharinya lebih lama, tentu tidak effektif bila UV nya hanya tiap 3 hari, apalagi cuma 3 jam... Jadi ya harus 24 jam. Kalau kolamnya semi indoor atau aquarium yang sering di serang lumut, ya boleh saja lampu UV nya di buat berkala... Jadi intinya, sesuai kasus masing²... Hanya saja sering ada kekhawatiran, apakah lampu UV bila dinyalakan non-stop akan berbahaya... Jawabannya adalah tidak... Malah lebih effektif untuk kesehatan air... Cuma gak effektif buat kesehatan kantong kita aja sih 😊
Secara performa, memang dinamis jauh melampaui statis. Oleh karena itu, hanya moving bed yg bisa di pakai pada pengolahan air minum. Jadi bisa di bayangkan. Untuk konsumsi air minum saja sangat credible, apalagi untuk komunitas sistem aquatic 😊
Nice Koh, Biasanya yang dibahas cuma SSA nya. Dan sebelum nonton video ini, pemahaman saya juga yang penting SSA nya tinggi, maka bakteri nya banyak. Dari penjelasannya, Maka sistem ecosand/UGF dengan media pasir malang yang menutupi seluruh dasar kolam, SSA nya akan sangat tinggi, flow nya juga bagus, tapi PSA nya kecil. Pertanyaan nya: Dengan media pasir malang yang terus terendah air kolam dan sangat jarang dibersihkan, Apakah lapisan biofilm nya akan tebal (karena jarang di wash) atau malah tipis (karena statis)? Terima kasih.
Betul.. daya tampung sebagai rumah bakteri akan menjadi sangat luar biasa besar. Karena seluruh dasar kolam yang difungsikan menjadi bio-media. Namun demikian, sebagaimana media statis lainnya, biofilm di awal akan sangat banyak. Baik di permukaan layer pasir malang maupun ke layer terbawah, karena masih akan ada renggangan antara granule fisik pasir malang. Dan seiring waktu, layer terbawah hingga ke atas, perlahan2 akan merapat karena sumbatan derbis microparticle kotoran sehingga hanya area layer permukaan pasir yang punya kesempatan memelihara biofilm. Dalam hal ini untuk lapisan bawah akan berubah fungsi menjadi de-nitrifikasi secara anaerob. Di video ini sebenarnya kurang menjelaskan tentang aerob-unaerob yang ternyata langsung di tanyakan di sini 😅. Karena takut videonya kepanjangan sih sebenarnya.. Semoga bila ada kesempatan bisa saya buatkan lanjutan penjelasannya di video lainnya 😊👌
Maaf om, saya sangat tertarik dan pengen langsung mau mencoba menggunakan k1. filter kolam saya ada 3 sebaiknya digunakan di filter ke berapa??? terima kasih🙏🏻
Mungkin statementnya salah... Filter kolamnya ada 1 tetapi terdiri dari 3 chamber. Jadi kalau mau di aplikasikan, chamber pertama di isi mekanis bisa berupa matala yg di susun dari pori kasar hingga halus, chamber kedua di isi kaldnes-K1 dengan aerator deras, chamber ke tiga boleh gunakan susunan matala lagi dengan pori halus. Atau bila masih ada sisa bio media yang lama, boleh di taruh di chamber-3
Permisi, tolong om bahas tentang filter mechanical terlebih prefilter untuk memaksimalkan fungsi menyaring kotoran kasar dan halus agar biomedia tidak terbebani dengan kotoran yang sampai menyebabkan biomedia clogging, terimakasih
Noted... pre-filter ini sebenarnya kurang diadaptasi oleh masyarakat kita bahkan banyak yang tidak mengetahuinya.. memang suatu waktu perlu di bahas juga sih. Nanti akan di sempatkan deh 😊👌
Om mau tanya cara bakteri menempel pada media bagaimana Karena saya penasaran apakah tekstur permukaan biomedia yg kasar dan halus berpengaruh karena hampir semua media yg saya liat media batu batu an permukaan nya kasar tidak halus atau licin Semisal bakteri itu bisa menempel di media yg licin berarti kita bisa menggunakan jaring nelayan sebagai media filter dimana kalau secara kasat mata jaring nelayan memiliki sifat yg mudah di lewati dan memiliki ukuran lebih kecil dari rambut yg ada di biobal kalau lebih kecil kan akan memiliki ssa lebih besar karena nangkep saya tentang ssa itu adalah ruang tempat bakteri hinggap Tadi kepikiran misal jaring nelayan itu bisa menjadi biomedia saya melihatnya akan lebih besar ssa nya dari batu apung atau biobal lebih mudah di lewati air juga pembersihan juga lebih mudah Mohon pencerahan nya om rencananya kalau ini bener mau nyoba media filter pake jaring nelayan semua
1. Bakteri hinggap disemua permukaan benda apapun yg ada di dalam air, licin dan kasar tidak masalah, entah itu dasar kolam, dinding, pipa plastik dll... 2. Jaring nelayan biasanya lebih difungsikan sbg media mekanis, sangat bagus menangkap kotoran kasar dan otomatis perlahan² juga akan menangkap kotoran halus jadi jaring ini juga bisa berfungsi sbg media biologis. Cuma SSA nya berapa? Tidak di ketahui dengan pasti. Tergantung bahan jaring itu sendiri.
@@cincinvincent-aquatic ssa itu kan kalau nangkep saya luasan lahan dalam satu meter kubik jadi misal ada benda kubus tidak berongga 1 meter kubik dia memiliki luasan 6 meter satu meter persegi setiap sisi Kalau dilihat dari kasat mata ukuran jaring nelayan kan kecil dalam satu meter kubik jaring nelayan bisa mengalahkan satu meter kubik biobal atau batu Gombong yg memiliki sedikit rongga Tetapi ada yg saya bingung kan lagi om hehehe Katanya kan biomedia dinamis lebih bagus karena dia bisa membersihkan diri Apakah ketika biomedia itu tertempel kotoran dia tidak bisa menjadi bio media semisal ini benar berarti kalau mau bikin filter dengan full jaring nelayan ketika Chamber 1 kotor dan Chamber 2 sudah bersih dari kotoran maka Chamber 2 sudah bisa menjadi biomedia Terimakasih banyak om sudah mau menjawab keingin tau an saya 🙏
Ulasan mengenai asumsi kubik luasan 6m memang benar tetapi tetap kita tidak tahu pasti angka SSA sebenarnya, jadi apakah SSA jaring akan mengalahkan SSA biobal / batu gombong, jujur saya juga tidak tahu 🙏. Mengenai bio media yang kotor sebenarnya tetap saja dia berfungsi sebagai rumah bakteri, cuma otomatis jumlah bakterinya berkurang (ruang yang seharusnya buat si bakteri sudah ditempati oleh kotoran). Itu sebabnya susunan chamber filter biasanya dimulai dari mekanis dulu, baru biologis. Chamber-1 biasa diisi dengan busa atau sikat atau jaring nelayan ini, agar menangkap kotoran2 besar dan kecil... sehingga saat air masuk ke chamber-2 yang isinya media bio, otomatis sudah dipersiapkan untuk bakteri semua.. (lebih sedikit kotoran)
konten sangat bermanfaat nih,,,thanx info nya ya,, jadi pengen menata ulang filter talang saya jadinya, kondisi di rumah filter mekanis yg dibawah nya bio ring, dan menuju karang jahe, dan terakhir ada bioball, serta lampu uv, apakah semua itu kondisi yg pas? masih mau nambah k1 sih di dalem tank
@@desmantoro9950 oh iya dong. Udah pasti bakteri apapun yg lewat paparan UV bakal mati. Si UV ini gak bisa kenali mana yang baik mana yg gak baik soalnya. Siapapun lewat depan mata dia bakal di sikat. Itu sebabnya peletakan UV harus tepat. Normalnya memang di chamber terakhir jadi kolonisasi bakteri nitrifikasi kita aman semua yg ada di chamber sebelumnya 😊
@@desmantoro9950 lebih buruk. Kecuali treatment ini untuk penyembuhan/pengobatan ikan yg sakit. Itupun akan tanpa media bio. Hanya media mekanis dan UV saja
Terjadi. Justru kita mengintip dari proses yang semuanya terjadi di alam terlebih dahulu, baru bisa berhasil dalam hobi aquaris kita. Sistem filtrasi di Alam, justru jauh lebih sempurna dibandingkan dengan sistem buatan yang kita bikin.
om tanya donk,k1 kaldnes butuh aerator untuk berputar,yg mau d tny cara kerja kaldens k1.apakah laju putaran berpengaruh bakteri semakin kencang berputar bagus/berputar sedang bagus/berputar pelan apakah bagus,akan bakteri akan tumbuh walau pelan ? tolong d jawab .makasih ya
Begini.. kaldnes itu baru bisa berputar kalau udah ada bakterinya. Bukan karena aeratornya. Kalau Kaldnes masih baru, biarpun di kasih aerator super besar dan deras juga gak akan ada yg berputar.. karena masih kosong dan belum ada bakterinya. Nanti kalo udah ada bakterinya, dia akan mulai berputar perlahan-lahan. Makin banyak bakterinya.. maka laju putarannya juga akan semakin kencang dgn sendirinya. Jadi terjawab yah pertanyaannya. Hanya saja cara Anda melihat cara kerja kaldnes harus dirubah.. sudut pandang yg diambil kurang tepat 😊
Berarti kalo filter cuma pake mekanis (kapas, biofom dll), dengan bio nya cuma pake kaldness bgmna om? Masih efektif kah tanpa batu apung, bioring dll?
izin bertanya om terkait materi di sekitar 19:44 Bagaimana dengan media statis yang disusun vertikal dan dibottomnya di injek aerator (mirip tower stripping)? apa PSA nya bisa menyamai atau paling tidak mendekati media dinamis?
Pertanyaan yang Bagus 😊👍. Nanti sekalian saja saya jawab di video berikutnya ya. Memang saat ini saya sedang kerjakan video tersebut dan kebetulan ada hubungannya dengan pertanyaan ini.👌
Semua jenis foam sebenarnya lebih difungsikan sbg mekanis walaupun bisa menjadi bio, kita sebutnya sebagai bio-mekanis. Tapi tetap saja akan jauh lbh bagus menggunakan media bio. Namun demikian kalau canister filter memang menyediakan medianya sesuai aturan, ada mekanis - bio bahkan ada basket untuk chemical carbon active. Jadi satu paket ini memang sudah lengkap. Menurut saya jangan di ganti. Kalau mau upgrade, di tambah saja filternya
bang mau tanya media seperti neo media or bio ring berporos kalau di taruh toples terus di kasih airator di taruh dalam tank ( kayak yang diy di luar sana ) efektif gak bang ya?
secara respirasi ini sangat membantu buat koloni bakteri aerob kita tapi tetap tidak bisa menyaingi performa moving bed K1 yang memang dikonsepkan bergerak terus bertumbukan karena mempunyai bobot yg sangat ringan. Kalau bio-ring berpori dengan aerator tetap peluang Open Space nya akan tertimbun kotoran yang bisa dimanfaatkan oleh bakteri aerob, jadi perinsipnya sama seperti bioring yang atasnya di lewati aliran air
Perinsipnya bisa dilakukan. Karena sudah fluidize dan dinamis. Cuma SSA nya berapa? kan gak bakal diketahui juga, karena bahan plastik yang digunakan untuk pembuatan sedotan plastik juga pasti berbeda2 dari tiap pabrikan. Jadi kalau pertanyaannya apakah bisa di jadikan mbbr? maka jawabannya adalah sudah pasti bisa. Tapi kalau pertanyaan mengenai efektivitasnya.. tidak bisa di ketahui..
Pada dasarnya semua media statis secara perinsip kerja tidak akan punya PSA, kecuali cara kerjanya dibantu dengan sistem movable seperti Innovations Shower Tube atau Concept Gravity Shower, maka media statis apapun yg dipakai akan punya nilai PSA nya
Experiment dengan butiran styrofoam ini punya hasil yang sama dengan pertanyaan mengenai mbbr dari sedotan plastik. Jadi semua benda memang bisa digunakan sebagai media biofilter. Terlepas dari terapung, tenggelam, bergerak ataupun diam. Selama benda tersebut berada di jalur aliran air, maka bakteri akan menempatinya. Bahkan pasirpun bisa menjadi media bio filter. Dan mengenai apakah bisa di buat bergerak? Dengan bantuan aerator ataupun arus buatan lainnya tentu saja pasti bisa bergerak.
Ijin tanya om.. Ada 2 chamber biologis dengan media yg berbeda.. Urutan yg tepat SSA yg lebih tinggi dulu baru yg lebih rendah atau sebalik nya..? Saya menggunakan biomedia bioball dan batu apung...
Terbalik... SSA yang kecil dulu lalu kemudian SSA yang lebih besar. Sama seperti media mekanis.. bila menggunakan jenis busa, urutannya yg porinya kasar dulu baru yg berpori halus
iya betul. Bioball dulu baru Batu Apung. Untuk pembersihan batu apaung harus gunakan air aquarium atau air kolamnya... jangan pakai air PAM... cukup di bilas2 aja agar kotoran fisiknya hilang. Gak perlu di sikat atau dibikin kinclong. Pokoknya jangan sampai bersih banget gitu..
@@cincinvincent-aquatic ijin tanya lagi om.. Penggunaan garam apa bisa buat mengurangi kinerja baktero nitrifikasi..? Atau lbh fatal nya lago, garam bisa membunuh bakteri nitrifisi kah?
Oh iya dong. Efek garam terhadap microorganisme, termasuk bakteri adalah "mati terbunuh". Garamnya kan gak tau itu bakteri baik atau jahat. Jadi jangan dibiasakan pemberian garam seperti ini. Dan kalau untuk pengobatan, sebaiknya di wadah karantina saja
Kaldnes itu walaupun dikatakan sebagai media statis-dinamis, tetapi paling optimal bila difungsikan secara dinamis. Kalau sebagai media statis, performanya bila dibandingkan media statis lain akan sama saja, karena tergantung SSA nya kan. Namun kelebihannya adalah pada saat di bersihkan berkala. Karena PSA nya akan secara otomatis berfungsi dibandingkan media statis lain yg sama sekali tidak punya nilai PSA
@@cincinvincent-aquatic siap Om... terima kasih atas pencerahannya🙏 Satu lagi pertanyaan... tanaman air, sirih gading, bambu air atau yg lainnya seberapa efektif berperan untuk menguraikan amonia dlm biota aquarium ?🙏
Tidak bisa. Tanaman air, sirih gading, bambu air dan tanaman lainnya TIDAK BISA mengurai ammonia karena ammonia ini adalah bentuk awal.. hanya bisa diuraikan oleh bakteri nitrifikasi. Ammonia ini akan terurai menjadi Nitrit lalu diuraikan lagi oleh bakteri lainnya menjadi Nitrat. Nah... Nitrat inilah yang bisa dikonsumsi oleh para tanaman air tadi. Jadi kalo ammonia, masih bukan area mereka..
@@cincinvincent-aquatic maaf Om... mungkin tanaman² tsb ikut berperan menjernihkan air aquarium. Krn sy liat ada bbrpa di topfilter ditanami sirih gading terlihat tmbuhnya subur dan air aquariumnya terlihat jernih juga. Apakah jernihnya air ada peran dari tanaman tersebut ato krn memang filtrasinya yg mumpuni ?
Oh iya dong... Jelas ikut berperan dalam siklus nitrifikasi. Kan mereka menyerap nitrat. Kadar nitrat yg tinggi akan membuat warna air jadi kecoklatan, mendatangkan brown algae yang akan membuat kesan kotor setiap saat pada akuarium dan kolam kita. Semua object seperti daun tanaman, dindin kaca kalo banyak coklatan gitu kan otomatis bikin kotor... Nitrat ini juga adalah hal terakhir yg gak bisa di urai... Makanya hanya bisa di akali dengan water change, bahkan banyak yg menyiasati dengan sistem anoxic buat menurunkan nitrate ini... Jadi otomatis tanaman tersebut sangat berperan dalam dunia aquatic... Tetapi sekali lagi, bukan pada ammonia... Melainkan pada nitrate..
Betul sekali, anoxic memang dikhususkan untuk denitrifikasi dgn metoda anaerob. Namun demikian, di filtrasi non anoxic juga bisa terjadi denitrifikasi. Karena media filter akan mengalami penumpukan kotoran mulai dari dasar hingga ketinggian tertentu. Ini akan menjadi area anaerob dan proses denitrifikasi bisa terjadi di sini
@@huseinahmad8112 memang denitrifikasi hanya optimal terjadi di area zona mati. Sebenernya gak bener² zona mati sih.. tetep ada flow, hanya saja sepelan mungkin.. hampir statis kira². Jadi kalo area yg flow nya kencang, otomatis gak bisa.. itu area aerob soalnya...
@@cincinvincent-aquatic cara membuat area anaerob di kolam makin besar seperti apa? atau hanya tergantung luasan kolam saja? atau ada penanganan seperti menambah bed/ pasir di dasar kolam?
Chamber pertama biasanya buat filtrasi mekanis, medianya kebanyakan busa, sikat dll yg gampang menangkap kotoran kasar... Kalau taruh UV disini, sama sekali gak effektif, ruangannya udah terpakai semua, sekaligus bakteri baik yg lewat di chamber awal malah akan banyak yang mati. Koloni bakteri yang mau di kumpulkan untuk chamber² berikutnya akan sangat sedikit.. Jadi paling maksimal performanya memang di chamber terakhir. Karena chamber terakhir hanya untuk return. Dan ini berarti air yg dikembalikan sudah steril
@@cincinvincent-aquatic jadi apa bisa disimpulkan kalo batu apung itu media filter statis non yang terbaik? (Tidak termasuk media filter mahal kayak neomedia, crystal bio, dll)
Bukan begitu... Sebenarnya crystal bio, momogi, neomedia kan bahan dasarnya juga batu apung. Cuma karena mereka pabrikasi dengan ukuran tertentu.. jadi ssa nya formulated... Bisa fix diangka tertentu. Kalau batu apungkan secara alami dari ukurannya aja berbeda²... ssa nya tepatnya berapa? Jadi sebenarnya sama saja antara batu apung dengan momogi, cb dll... Cuma bedanya pabrikasi ini ada kemungkinan lebih awet dari "tergerus" dari pada batu apung
Kaldnes itu media statis-dinamis. Jadi boleh diam boleh juga bergerak. Namun performa terbaiknya akan kita peroleh pada saat di jadikan dinamis/bergerak
Fluidize K1 itu adalah sistem mechanicalnya sedangkan medianya memang menggunakan kaldnes.. tinggal jenis kaldnesnya disesuaikan saja dengan keinginan kita. Boleh kaldnes micro, k1, k2 dst 👌
@@cincinvincent-aquatic maksud saya kaldness yang statis bagaimana kah perbandingan kefektifannya dengan kaldness yg bergerak apakah bisa efektif pula fungsinya, mengingat keterbatasan tempat yang hanya menggunakan top filter, terima kasih
@@huseinahmad8112 untuk menjawab itu, tentu saja kita harus bandingkan SSA dan VTR dari keduanya. Kaldnes ini juga pabrikannya banyak. Ada yg buatan China, buatan Barat bahkan ada buatan lokal. Tapi kita ambil saja produk buatan Inggris yaitu Evolution Aqua yang memenangkan penghargaan internasional dalam urusan kaldnes ini. Karena berhasil mencipakan produk dengan SSA dan VTR tertinggi. Untuk K1 SSA nya 800m² dan VTR per 50 Liter K1 adalah 250 gram. Sedangkan K3 walaupun punya 3 ring, tetapi SSA nya 584m² dengan VTR per 50 Liter K3 sebanyak 225 gram. Jadi lebih bagus yg K1
maaf bang @djasamatama5 malah pembawaan dan metode presentasinya unik menurut saya, tidak terkesan menggurui, dan asik. kalau sekedar bicara kayak baca buku mana menarik
Wah, banyak sekali.. Bakteri anaerob sebagian besar merugikan pada dunia aquaris, misalnya aeromonas yang menjadi biang keladi penyakit pada ikan.. pseudomonas walaupun aerob tapi juga punya kemampuan beradaptasi ke anaerob.. ini juga bakteri penyebab penyakit.. Namun ada banyak juga bakteri anaerob yang bermanfaat buat dunia aquaris kita, misalnya seperti lactobacillus, bakteri fotosintesis Rhodopseudomonas dll... ini kita tahu justru sebagai bakteri probiotik.. Coba kamu lihat video : ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-z-rIJmQ5Zwg.html tentang bakteri nitrifikasi dan bakteri probiotic... dan video : ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-n6NP1Xv8sSA.html tentang aerob-anaerob dan anoxic.. disitu lebih jelas
Mohon maaf 🙏. Tidak ada maksud untuk underestimate siapapun.. Apalagi para Suhu dan para Master. Konten saya memang untuk pemula. Bukan proffesional. Jadi saya coba semaksimal mungkin menyampaikan sejelas-jelasnya. Tidak ada maksud apapun di balik itu. Mohon jangan merasa seperti sedang diajarin.. saya cuma berbagi hal yang saya anggap baik dan bisa di share ke semuanya 🙏
@@anakaneh9119 oh.. ya mungkin terpengaruh gaya saya saat mengajar. Saya adalah seorang dosen yg mengajar mahasiswa tingkat dasar. Jadi gaya saya berbicara dengan mereka di seminar² ataupun saat pengajaran memang spt itu. Mohon maaf sekali lagi.. tidak ada maksud untuk merendahkan siapapun 🙏
Kalau saya justru sangat senang dengan penjelasan nya. Walaupun dengan cara pelan tapi saya paham. Dan tidak berdampak pada perawatan yang asal asalan terhadap filter akuarium kita. Krn kebetulan saya juga pemula. Jadi saya bisa mengerti mengapa harus menggunakan filter bahan ini dan itu. Krn semua ada sebab dan manfaat nya. Keuntungan nya yaa berdampak pada kesehatan ikan kita juga kan.. baik itu untuk jangka pendek dan jangka panjang. Lanjutkankan konten nya pak. Ilmu nya sangat bermanfaat 👍🏻👍🏻👍🏻😍😍😍