BISIKAN DALAM JIWA (AL - KHATHIR ) | Nasehat Syaikh Abdul Qadir Al Jailani 

Allohhumma sholli ala saidina Muhammad waala ali saidina Muhammad

Subhanallah Alhamdulillah wailaha illallah Wallahu Akbar walahawla walaquwwata illah Billah ,adada holqi waridho nafsi wajinata asyihi Aamiinn

Sallallahu Ala Muhammad

Asy Syaikh Abdul Qodir Al Jilani Ra Adalah Raja Nya Semua Seluruh Segala Jumlah Bilangan Wali Wali Nya Allah Pengarang Kitab Auliya Allah Pendiri Pondok Pesantren Auliya Allah Untuk Pendidikan Ilmu Amal Dan Ikhlas.

Syukur alhamdulillah ya allah selalu diingatkan lewat nasihat channel mas semoga sllu istiqomah penuh barokah aamiin🤲

Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Alhamdulillahirrobbilalamin...t/Kasih min....ikhlas dari 🇲🇾 🙏

Ini untuk muhasabbah diri selama hidup di dunia , sebelum pengadilan Allah setelah manusia mati. Hati-hatilah dengan nafsu buruk yang ada di dalam diri sendiri agar tidak menjerumuskanmu ke dalam api neraka. diriwayatkan dari Fadhalah bin Ubaid: الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي اللَّهِ Artinya: "Yang disebut mujahid adalah orang yang berjuang melawan hawa nafsunya untuk taat kepada Allah." (HR Tirmidzi & Baihaqi) Obat hati adalah dengan tadabbur (merenungi) firman Tuhan. بسم الله الرحمن الرحيم اللهمّ أنت الملك الحق، إن عبدك رجل ضعيف، فاكفني وأهلي من شر خلقك، إنك أنت العليم بطبيعتهم. Allahuma anta al-malikul haq, inna 'abduka rajulan dha'ifa, fakfanii wa ahlii min shari kholaqok, inaka antal 'aliimu bithabii-'atihimu اِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ السَّيِّئَةَۗ نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَصِفُوْنَ 96. Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan (cara) yang lebih baik, Kami lebih mengetahui apa yang mereka (orang-orang zalim) sifatkan. (Qs.Al-Mu'minun : 96) Jika Allah menemukan tidak ada sifat-sifat jahat pada dirimu niscaya Allah tidak menegur hamba-Nya. Adapun sifat-sifat (nafsu) buruk pada diri sendiri yang harus dilawan (dijauhi) agar tidak menjerumuskan kita kedalam neraka antara lain sbb (ayat 8-15) : (7). إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (8). فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِينَ Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). (10). وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah (palsu) lagi hina, (11). هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah (cobaan pada orang iman untuk melemahkan imannya), (12). مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, (13). عُتُلٍّ بَعْدَ ذَٰلِكَ زَنِيمٍ yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, (14). أَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِينَ karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak (sombong dan ujub). (15). إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala." - (Qs.Al-Qalam) - أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ 1. Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ 2. Artinya: Itulah orang yang menghardik (menyakiti) anak yatim. وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ 3. Artinya: dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (menghasud orang supaya tidak bersedekah) فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ 4. Artinya: Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat. ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ 5. Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya. ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ 6. Artinya: Orang-orang yang berbuat riya (berbuat kebajikan agar disanjung-sanjung manusia) وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ 7. Artinya: dan enggan (menolong dengan) barang berguna (pelit atau bakhil). (Qs.Al-Ma'un) Semua sifat itu adalah penyakit hati yang bisa menjadikan seseorang menjadi munafik. Maka harus di jauhi karena orang munafik tempatnya neraka jahanam. diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam kitab Sunan-nya, عن أبي هريرة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إن العبد إذا أخطأ خطيئة نكتت في قلبه نكتة سوداء فإذا هو نزع واستغفر وتاب سقل قلبه وإن عاد زيد فيها حتى تعلو قلبه وهو الران الذي ذكر الله كلا بل ران على قلوبهم ما كانوا يكسبون Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah shalallahu alayhi wasalam beliau bersabda : "Sesungguhnya seorang hamba, ketika berbuat dosa, ada titik hitam di hatinya. Ketika dia meninggalkan dosanya, memohon ampun, dan bertobat, hatinya kembali bersih. Dan jika dia kembali (berbuat dosa), titik hitam terus bertambah di hatinya sampai menggunung, dan itulah yang menyelubungi hati (dari cahaya) seperti yang Allah firmankan, “Sama sekali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” [ HR.Tirmudzi ] Maka jika dosa terus dikerjakan oleh jasad dan bathin karena menuruti nafsu buruknya , maka cahaya ghurran dan muhajalin dari bekas wudhu akan tertututi bahkan terpadamkan oleh dosanya. اَوْ كَظُلُمٰتٍ فِيْ بَحْرٍ لُّجِّيٍّ يَّغْشٰىهُ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ سَحَابٌۗ ظُلُمٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍۗ اِذَآ اَخْرَجَ يَدَهٗ لَمْ يَكَدْ يَرٰىهَاۗ وَمَنْ لَّمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهٗ نُوْرًا فَمَا لَهٗ مِنْ نُّوْرٍ ࣖ "Atau (keadaan orang-orang kafir/& munafik itu) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat melihatnya. Barangsiapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun." (Qs.An-Nur : 40)

Assalamualaikum sy takut salah jalan,ssat karna terlalu cepat mngambil keputusan...kemana sy harus bertanya,takut riak tp bertanya dn bertanya dalam hati sendiri.

NUR TAUHID DARI QALBUN SALIM (HATI YANG BERSIH DARI DOSA, PENYAKIT HATI, & KEINGINAN NAFSU. وَلَا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ * يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ * إِلَّا مَنْ أَتَى الَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ * وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ Nabi Ibrahim berdoa : "...dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan (hidup kembali daribkubur yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna (di padang Mahsyar) kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan HATI YANG BERSIH (QALBUN SALIM), dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa, (Qs.Asy-Syu'ara : 87-90)

Bisikan itu ada bermacam macam Bisikan dari al-haq namanya taufik Bisikan dari nafsu Bisikan dari syetan (qs.an-nas : 6) Bisikan akal dari malaikat berupa ilmu syari'at. Anda termasuk yang mana.? Karena fungsi jiwa itu untuk menyaring yang buruk ditinggalkan yang benar di jalankan. Maka yang dijalankan entah itu baik atau buruk akan masuk ke hati sebagai catatan amal. Catatan : pusing , fikiran kok terguncang ya . oh itu mengikuti bisikan nafsu. Dada kok panas ,dan nyesek ,, ? Oh itu mengikuti bisikan setan. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ 6. dari (bisikan setan golongan) jin dan manusia.” (Qs.An-Nas : 6) Makanya kita dilarang mengikuti langkah-langkah setan karena setan itu mengajak pada kesengsaraan dunia hingga akhirat (neraka) ""Mengapa jiwa (fikiran) merana (guncang).? Karena fikirannya kotor karena dosa. "'"Mengapa dada (hati) nyesek.? Karena hatinya kotor karena dosa , penyakit hati (riya', somobong, ujub, takabbur, tamak, pelit, jahat, dll.) Dari Abu Amamah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,: “Takutlah pada firasat seorang mukmin. Sesungguhnya ia melihat dengan cahaya Allah (petujuk Tuhan).” (Hr.At-Thobroni, berkata Haistami didalam majmaul zawaid isnadnya hasan. يَا وَابِصَةُ اسْتَفْتِ قَلْبَكَ وَاسْتَفْتِ نَفْسَكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ Artinya: “Wahai Wabishah, mintalah fatwa pada hatimu (3x), karena kebaikan adalah yang membuat tenang jiwa dan hatimu. Dan dosa adalah yang membuat bimbang hatimu dan goncang jiwamu (jiwa/fikiran merana). Walaupun engkau meminta fatwa pada orang-orang dan mereka memberimu fatwa” [HR. Ahmad]. فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِۚ وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَاۤءِۗ كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ Artinya : "Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya (hatinya) untuk (menerima hidayah) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." (Qs.Al-An'am : 125) **Sedang kebajikan itu menentramkan jiwa dan hati . أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (22) اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ (23) Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya).? Maka celaka yang besar (di hari kiamat) bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah (lalai dari mengingat Allah). Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. - (Qur'an surah.Az-Zumar : 22- 23). - Kalau kata-kata saya belum tentu benar maka jika kata-kata saya menyelisihi al-qur'an dan hadits maka buang (tinggalkan) pendapat saya, tapi jika itu sesuai firman Allah dan hadits nabi maka boleh anda pakai , karena firman Tuhan itulah hakikat kebenaran sejati. Makanya sehabis baca qur'an (firman Tuhan) kita baca صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ Shadaqallahul adzim Artinya: "Maha benarlah Allah yang Maha Agung."