Kalimat terkeren hari ini "Idealisme tidak harus bertentangan dengan kepentingan bisnis, bahwa akan selalu ada pasar yg menguntungkan untuk sebuah mahkarya"
Setuju sekali dengan kalimat ini, tp pertanyaannya adalah sampai kapan kita harus menunggu untuk 'pasar 'yg siap dengan sebuah inovasi yg mendobrak pasar pada umumnya. Saya jadi teringat dengan kisah Ricky Elson dan mahakaryanya Tucuxi dan Selo yg malah berujung dengan tuntutan hukum. Semoga kedepannya terus bermunculan 'mahakarya' seperti Tucuxi dan Selo.
antara setuju dan tidak.. mengejar idealis itu seperti meladeni ego tanpa peduli realita dan kritik publik.. karena secara realita, orang/keluarga butuh penghasilan untuk hidup.. namun akan sangat menyenangkan ketika idealisme kita dihargai oleh pasar dan memberikan keuntungan yang besar..
Saya mempelajari seluruh video Pak Dr.Indrawan Nugroho, dan menurut saya Kojiwa dengan ideologi "tidak mau berbisnis" adalah gaya seorang "bisnisman ulung" yang mencoba mempertahankan element pertama untuk naik kelas, yaitu Glorious Purpose (tujuan yang agung. Menurut pak Dr.Indrawan di video 3 element kunci naik kelas?). Glorious Purpose mesti dijaga untuk tetap agung, dengan berfikir bahwa uang dan pendapatan bukan segalanya, ini memacu semangat seseorang untuk rise above the crowd. Ditengah banyak orang yang mementingkan uang dan merusak tujuan mulia mereka dan menjadikan mereka orang yang tidak punya intuisi untuk menggapai cita-citanya. Kisah Kojiwa yang sejak kecil selalu menonton film sebelum tidur mengajarkan dia bahwa prinsip dasar akan memberikan dampak yang kuat terhadap keyakinan dan keterbukaannya melihat dunia yang jauh lebih luas tanpa ditutupi bayang-bayang uang. Terimakasih
@@jhonyklasik3726 bisa dong, idealisnya kojima salah satu contohnya? kenapa? beliau idealis terhadap ide dari game yang ingin disampaikan, tapi jika dilihat, perkembangan narasi dan grafis tetap mengikuti alurnya zaman. Contoh lain ada Nier Automata dari square enix, mengandalkan story line yang kompleks namun di balut dengan gaya pertarungan cepat yang mudah dipelajari dan visual karakter yang menarik untuk kalangan pencinta anime. Jadi idealis bisa diterapkan tapi tidak benar" seluruhnya, tetap harus ada pertimbangan sehingga game yang dirilis bisa relevan dipasaran.
terkadang orang idealis hanya memfokuskan kata "OUTSTANDING" hanya pada karya nya, sedangkan aspek lain seperti kekayaan dan lainnya hanya butuh kata CUKUP, dan tidak ada yang salah dengan ideologi masing2 prinsip menurut saya. :)
Idealisme adalah bagian dari originalitas. Tanpa itu tidak akan ada pembeda. Tinggal porsinya berapa persen yg harus kita gunakan dari idealisme agar bisa menjadi bisnis
Saya berpihak pada Konami (boleh setuju, boleh tidak). Di realitas bisnis, hal itu terpaksa dilakukan. Bukan karena management yang antagonist, tapi karena perusahaan harus survive, karyawan harus sejahtera, bisnis harus mengikuti pasar. Orang-orang mirip Kojima ini banyak kita temukan. Di Agile-agile group pun banyak, sangat perfect dan visioner, mudah ngambek, keras kepala, kadang sukar menerima ide anggota group, kecuali dengan syarat yang banyak. Tapi mereka ini jenius dan memiliki konsep yang matang. Mereka ini layak memiliki organisasi dengan arah dan visi yang diimpikan sendiri.
Itu benar, memang bisnis harus begitu, tapi cara konami memperlakukan pegawai pegawai nya yang bikin geram, kalau konami tidak buang kojima tapi malah ganti pengerjaan Kojima dari game PS/PC jadi mobile mungkin akhirnya beda, dan perlakuan berlebihan terhadap pegawai yang bikin pegawai konami yang dulu bekerja dibawah kojima memilih ikut kojima keluar perusahaan dan membuat perusahaan baru
Maaf telat setahun balasannya. Tetapi gerakan konami malah membuat game konami jadi tidak ada yang nama besar lagi karena tidak ada flagship sebagai pemimpin penjualan untuk menarik pemain ke dalam gamenya yang lain. Kalau kita lihat perusahaan game besar lain seperti EA mereka tetap membuat AAA game (game kelas atas) sebagai flagship franchise mereka yang bisa menarik perhatian banyak orang yang akhirnya bisa ditarik juga loyalisnya ke game mobile mereka. Jadi ini sebenarnya kesalahan fatal untuk memotong total pasar AAA games. Perusahaan jual entertainment seperti game itu sangatlah bergantung dengan fame/reputasi companynya. Lalu mayoritas konsumen yang mengeluarkan uang banyak juga adanya di PC/console gaming juga karena kebanyakan player basenya kelas menengah atas yang memiliki uang untuk membeli perangkat komputer ataupun ps4/5 atau Xbox, Makanya genshin pun game mobile terbesar di dunia sekarang juga membuat versi komputer dan console walaupun development costnya naik karena programming language dan performance computer itu beda jauh sama mobile phone, dan lebih beda lagi untuk console, dan Xbox dengan playstation juga memiliki programming language yang beda juga, jadi itu basically membuat 4 programming language berbeda untuk 1 game yang sama tapi pendapatannya terbesar di dunia, dan memecahkan rekor tiap tahunnya mereke mengeluarkan karakter baru di game yang sama. Jadi kemungkinan besar Konami lebih ke masalah atasan punya keinginan kontrol total seperti diktaktor dan lebih mementingkan kekuasaan mereka dari pada perencanaan jangka panjang perusahaan karena kebijkannya juga tidak masuk akal. Makanya sekarang Konami sudah gk jadi pemain major lagio di game industry , hanya jadi regional player saja, dan gamenya seperti Yu-gi-oh yang harusnya IPnya op[unya potensial besar untuk masuk ke pasar internasional malah hanya menguasai presentase kecil di pasar internasional yang akhirnya dikuasi oleh heartstone dan shadowverse. Pendapatan dan laba memang naik tapi tidak bisa mencapai potensi besar yang mereka bisa capai kalau mereka tidak membuang segmen pasar penting. Kebijakan yang baik harusnya diversifikasi selain dari memotong department kompeten.
Idialia bisa mematikan bisnis, dan bisa jadi membuat ribuan orang diPHK karena kebangkrutan perusahaan. Kalo orang orangbyang terlalu idealis tidak disingkirkan, maka akan berbahaya bagi bisnis.
kojima harusnya juga mulai belajar dari pebisnis, karena idealisme saja kadang tidak cukup membuat perusahaan maju. Namun juga harus tetap mempertahankan idealisme untuk menjaga pelanggan dan ciri unik bisnis
Dari sudut pandang lain, ada yg pernah membahas masalah kecemburuan sosial antara developer house internal konami. game2 yg menghasil kan profit seperti PES seolah2 menjadi sapi perahnya untuk budget team kojima. mungkin bisa dibahas bagaimana kira2 mengatasi masalah kecemburuan sosial dalam internal perusahaan Pak Dr. Indrawan Nugroho. Sukses trus, nice video!
sering terjadi diperusahaan multinasional terutama yg punya banyak anak cabang perusahaan 😅 pernah ngalamin yg beginian, anak perusahaan jadi tulang punggu perusahaan utama 😂
Stuju . Pes dan wining eleven juga mesin uang nya konami . MGS bagus emang . Ini mirip kasus resident evilnya capcom . Cuman kasus kojima lebih keras .
8:17 "Perfeksionis" yang menjadikan gamenya memiliki cerita yang dalam dan disukai oleh fansnya. Prof sudah banyak searching sehingga penjelasannya sangat luarbiasa👍
Kojima memang harus keluar dari Konami karena berlawanan ideologi. Kojima tipikal perfektionis hal ini bisa dilihat penundaan rilis game hanya karena ingin menambah fitur tambahan. Sedangkan perusahaan Konami pasti memiliki tujuan memaksimalkan nilai perusahaan salah satu nya profit dan efisiensi.
ideologi idealis menciptakan maha karya pasti tetap akan terbayar dan akan selalu diatas profitabilitas. Meninggalkan maha karya selalu lebih baik daripada meninggalkan harta. Maha Karya lebih akan sering ditampilkan dalam history., semnagt terua kojima dalam menciptakan maha karya. Dan semangat terus orang Indonesia ciptakan maha karya dengan menjadikan Indonesia nomor satu dunia.
Mobile gaming memang marketplace nya besar apalagi jika bisa nge reduce spek min. android nya tanpa mengurangi kualitas grafik secara besar maka BOOM semua generasi ataupun strata masyarakat bisa bermain game tsb Sebuah GAME atau Platform bisa menggerus atau mengiming2i player untuk top up dan selalu mengiklankan jika ingin menjadi no. 1 harus top up, akhirnya para content creator yg saling tidak mau kalah satu sama lain pun menggelontorkan uangnya. Masa depan mobile game yg tersedia ITEM berbayar adalah sangat menggiurkan, dibanding realita game pc yg selalu kena crack, ataupun game console yg hanya mencakup kalangan ke atas. Mobile Game mencakup semua kalangan. Akhirnya conclusion fundamental dari bisnis game adalah "bagaimana caranya membuat orang bersenang-senang setelah penat dunia dengan cara mempertemukannya dengan orang lain, sesimple apapun game itu"
Betul sekali pak. Saya orang yang sangat idealis dan perfeksionis, tapi setelah memiliki bisnis sendiri kedua hal itu harus diadjust. Ada banyak hal lain yang perlu diprioritaskan, terkadang harus menenggelamkan sisi idealis dan perfeksionis saya demi berlangsungnya roda perusahaan dan tumbuhnya bisnis. Terima kasih sudah berbagi pak Indrawan. Salam dari follower setia hehe
Mungkin satu satunya director video game paling terniat. saya main seri metal gear solid di ps1 sampai ps3, serasa nonton film sambil main. Itulah kenapa metal gear salah satu game favoritku. Ngomong2 terima kasih sudah mengangkat cerita drama ini Jarang2 loh ada orang yg kenal dan tahu jalan cerita Kojima dari sejak di Konami sampai sekarang.
Ini yg sering terjadi ketika saya sedang bekerja antara idealis saya dgn perusahaan ... Sampai akhirnya ketemu pimpinan yg menjelaskan kedua hal itu sebenarnya bisa berjalan bersama dgn cara yg tepat .. dgn berbekal ilmu dari beliau saya belajar dagang merintis usaha ( berharap jadi pebisnis ) dgn ilmu tersebut ,, Hikmah nya adalah kita jgn egois dan selalu membuka diri dgn hal yg lain , jgn merasa berdiri di atas idealis sendiri yg kita anggap benar tanpa mendengar pendapat yg lain .. Semangat 💪
Sayang banget sih Silent Hill karya Kojima di cancel, padahal saat kucoba demonya itu masih berasa ketakutannya, atmosfernya, horornya bahkan sampai kebawa mimpi :(
Supaya survive dan diterima pasar, aspek bisnis jangan di tinggalkan, jika nanti perusahaan sdh besar, mulailah visi untuk menjadi legenda, luar biasa konten nya bang, salut sama cara bicaranya 👍👍
Sebuah gagasan yg luarbiasa pak doktor.. pengen sy belajar secara langsung niih sebagai mahasiswa dan dosen. Sy sbg alumni S2 Hukum Universitas Mataram sangat senang dgn org org yg berfikir filosofis sekaligus revolusioner. Sehat selalu pak doktor.
Menurut saya Idealisme bisa dijalankan bagi mereka yang sudah memiliki financial free dan mungkin tidak memiliki tanggungan di keluarga....thanks for sharing Om Indra 🙏🙏🙏
menurutku orang idealis kaya kojima ini perlu untuk mengembangkan dan membentuk identitas perusahaan, namun spacenya dipisahkan atau dibatasi saja. bayangin aja kalo semua orang berpikir seperti konami. pasti ekosistem didalamnnya bakal monoton. memang perlu kolaborasi yang cukup baik antara si idealis dan si pebisnis. yang terpenting dalam dua hal ini adanya membangun komunkasi yang baik demi keberlangsungan tujuan yang sama.
good video so far. Saya telah main game metal gear solid sejak SMA. Metal gear solid 3 Snake Eater bagi saya gameplay yg menarik dan ceritanya yg sgt filosopis, penuh makna. Metal gear solid lebih mengantarkan kita pada sebuah movies daripada sekedar stealth game. Masterpiece dari Hideo Kojima. Jadi menurut saya, idealisme harusnya menjadi kunci utama yg mendrive bisnis. Mungkin konsep ini bisa selaras jg dgn Golden Circle nya Simon Sinek "Start with Why". Bagi saya Hideo Kojima adalah Zack Snydernya Konami. oh ya setahu saya, Metal Gear akan dibuat Box Office juga nanti kedepan, semoga Hideo Kojima ikut serta dalam pembuatannya.
MGS 3 Snake Eater.. Selesai misi bener2 saya sampe nangis karena alur cerita yg bener2 tidak terduga di endingnya... Saat ini saya baru menyempatkan melanjutkan misi MGS Peace Walker..
Alhamdulillah bisa dapat tambahan ilmu lagi tentang bisnis dan idealisme, penjelasan Dr. Indrawan sangat sistematis dan informatif. Jadi teringat masa-masa 20 tahun lalu saat masih SMP dan SMA, bela-belain nabung uang jajan untuk main di rental PS dan beli PS1. Semoga ilmu yang disampaikan menjadi berkah. Aamiin.
Bagi kebanyakan orang .. idealisme itu berat , namun bagi sebagian yg lain , idealisme adalah dunia yg menyenangkan yg sulit dipahami kecuali oleh orang yang punya idealisme yg sama.
Kojima seorang seniman,konami adalah pedagang,seniman karyanya tidak dapat diukur dengan uang,karena kepuasannya di rasakan dari pecintanya...,pedagang hanya melihat,untung,tak peduli bagaimana hasil karyanya...,semoga masyarakat indonesia bisa menjadi kojima,yg bisa berkarya dengan hati dan sesuai pasion nya,sehingga bisa menjadi seperti kojima,yaitu master piece
Kojima juga harus berpikir seperti seorang pebisnis sekarang, penjualan platform konsol sudah tidak sekencang dekade sebelumnya apalagi dampak Pandemi juga masih terasa.
ea dulu jga bilang single player game akan kalah dengan online game.tpi lihat game 2 sekarang banyak yg single player bahkan pake aktor dan aktris hollywood ya contohnya karya kojima jga.
Belakangan ini banyak developer game yg aktif dikonsol mulai beralih ke pasar mobile yang mengiurkan karna player mobile memberikan keuntungan secara terus menerus melalui top up item digame.
Mantep analisa dan researchnya. Sampai game pertama si kojima pun ada. Keep the goodwork👍🏻. Kalo pendapat, sebaiknya kojima tetep berada di patron yang dia sangat kuasai, misalnya genre stealth seperti metal gear, dan tentubsaja tanpa mengesampingkan perkembangan bisnis. Mungkin kalo memang kurang lihai utk bidang ini, bisa gunakan jasa konsultan bisnis. Karena sejujurnya karya2 kojima sangat otentik, bisa dibilang punya kekuatan sendiri.
Susahlah, corporate pasti lebih mikir "How to run bussiness efficiently", pasti ujung-ujungnya ada kalkulasi. Tapi gak gitu juga cara perlakukan tim yang emang udah membesarkan nama Konami. Corporate juga harusnya memberikan solusi atas masalah-masalah yang ada. Corporate yang baik harus balance, antara mencari income dan menjamin kesejahteraan timnya.
Great story,,, inspiring,,, kesimpulannya seseorang jika ingin sukses, tdk bisa 100% idealis, tp hrs bisa melihat sisi lainnya (bisnis, pasar, dll). Ibarat dua sisi kepingan koin 😁👍
Sebagai fans gamenya konami, efek kojima keluar dari konami lumayan kerasa sih. Kualitas game konami yang menyenangkan sekarang jadi gak semenyenangkan dulu, dan kebetulan aku sering sekali main game musik buatan konami (DDR, gitadora, dll) Ngelihat awalnya dari drama konami vs kojima, jadi kelihatan tujuan sama latar belakang masing-masing pihak kayak gimana
Idealisme Kojima bisa dipertahankan, tinggal bagaimana perusahaan yang menaungi nya bisa mendeliver karya Kojima ke publik dengan baik dan menarik ; tugas nya marketing
Bahas kisah inspiratif Final fantasy MMORPG From the very bad MMO to the very TOP MMO that sold out their digital copies Lagi hangat di dunia barat saat ini om Kisah Yoshi P sang bisnis destroyer legendaris yang genius
Final fantasy? the critically acclaimed MMORPG Final Fantasy XIV has a free trial, and includes the entirety of A Realm Reborn AND the award-winning Heavensward expansion up to level 60 with no restrictions on playtime? Sign up, and enjoy Eorzea today!
Sangat inspiratif. Kode etik perusahaan jepang yg keras Tapi posisi saat mengharusan Kita menjadi amfibi. Klo bisa di gabungkan dan menjadi sesuatu yg lebih baik knp tidak. Bisnis dan ideologies bukan sesuatu yg mudah di pisahkan tapi tanpa salah satu nya tidak mungkin dapat berjalan.
Baru Nemu channel ini dan sepertinya banyak hal yg bisa dipelajari dari content"nya😊 Menurut saya tetap dengan ideologinya dan perfectionis seperti Kojima sebelumnya dan membuat perbedaan di dunia Game 😁😁
Keuntungan dari menjadi idealis adalah dia memperkirakan segalanya sampai detail yang kecil pun tak pernah diabaikan tapi kekurangannya menurut aku kurangnya fleksibilitas dalam diri orang tersebut. Jujur aja, kenal sama orang yang seperti ini membuat diri kita melihat suatu masalah dapat diselesaikan dengan cara yang berbeda walaupun ribet. Based on pengalaman sendiri😁
kalo menurut gw, artis jadi yutuber itu mah biasanya biar lebih luas aja koneksinya sama penonton & lebih leluasa tanpa di batasi aturan seperti di tv... kalo penghasilan ya bonus lah
Aku adalah pebisnis yg sering mengabaikan kualitas, bagiku ada harga ada barang yg terpenting harus ada profits... Rekanku adalah ideologis yg perfeksionis sering mengabaikan perasaan konsumen, memang bagus tp konsumen sebelumnya tentu sudah memperhitungkan waktu fungsi kualitas dan biaya... Akhirnya kami masing2 berjalan sendiri... Setelah sekian lama terpikirkan oleh kami berdua untuk berjalan bersama kembali, setelah masing2 dari kami mengerti arti manajemen walau terkadang masih ada beda pendapat tp kami paham itulah yang dibutuhkankan untuk suatu bisnis agar tetap eksis
Keputusan Konami bisa di bilang tepat secara bisnis, bisa di lihat dari laba yang semakin bertumbuh karena industri game mobile nya. Apakah Kojima bangkrut seketika? Tidak, kalaupun dia berhenti dari dia game, dia bebas dari siksaan perusahaan yang menjujung tinggi senioritas dan jabatan itu. Tapi sekarang malah makin sukses di industri game 🔥
IMHO, Baru satu bro game doi setelah berseteru dengan konami. Lagian penjualannya juga ga selevel dengan seri MGS nya. Pembeli nya pun saya rasa kebanyakan fansboy si kojima sendiri atau "terhipnotis" presentase E3. Gamenya terlalu idealis, terlalu "tidak mau diganggu" oleh sony. Awalnya sony bilang ini murni untuk ps4 exclusive, ga sampe 8 bulan udah keluar di steam biarpun masi dibawah naungan sony studio, dengan harga yg 40% lebih murah. Ini menunjukkan ada penurunan yg signifikan dari angka penjualan. Karena gameplay yg membosankan dan agak monoton, terbantu cut scene story yg lumayan epik. Tapi kita kan mengharapkan gameplay dari sebuah game bukan seperti menonton film bioskop.
@@anggirizal2092 Betul.. sebenarnya MGSV pun cukup membosankan dan repetitif. game non RPG non multiplayer story mode-nya gak seharusnya 50-an jam, apalagi isinya bisa dibilang filler. Menurut saya masa2 Kojima sudah berakhir sejak jaman PS2/awal PS3, sekarang beliau hanya menjual nama Kojima dan reputasi MGS (Death Stranding Director Cut E3)
@@generalbutz8477 btw MGS V: Ground zero itu yg buatan kojima tapi storynya cuma sebentar, yg Phantom Pain udh bukan lagi di pimpin kojima. Makanya gk ada feelnya.
beberapa kali nemu potongan potongan video bapak yang di share ulang di facebook cara jelasinnya enak banget tapi entah kenapa gak pernah berusaha cari tahu siapa dan punya channel/akun dimana aja, tetiba ngelihat ada rekomendasi bar pembahasan konami vs kojima dan ngilhat yang upload kok keknya bukan orang yang bergelut di gaming, ternyata ini channel bapak.... inovatif sekali ngajarin bisnin lewat hal hal begini... saya subscribe pak!!!
Anehnya Metal Gear sedang dirancang untuk remake dengan kojima dalam supervisi proyeknya. Mungkin ini masih rumor, tapi jelas konami dan kojima keluar bukan karena alasan profit bisnis saja tapi sesuatu yg personal. Kojima selalu menamai produknya dengan signature personal dirinya. Seperti Kojima Production, Fox Engine, story by Kojima (Fox diambil dari nama agen rahasia dalam cerita metal gear saga). Kalau main game yang dibuat kojima, selalu saja credit Kojima dan Yoji Shinkawa (art director yg sekarang ikut di kojima production) muncul diawal dengan waktu yg agak lama. Menurut saya ini yg membuat resah konami. Kehilangan identitas perusahaan bisa jadi salah satu penyebab Konami mendiskreditkan lalu membuang kojima.
Dari banyak video Dr. indrawan, perhatikan penekanan pengangkatan alis dan nada bicara... itu menjadi senjata yang cukup ampuh dalam penyampaian sebuah pesan. sebagai mana sang mentalist, deddy corbuzier
Insightful coach, kayak biasanya.. Aku fikir Kojima harus menurunkan ego-nya tapi tidak idealismenya. Jumpanya ditengah kali yah.. 🙏 Ditunggu ulasan selanjutnya coach indrawan 👍
Baik Konami ataupun Kojima, keduanya memiliki pasarnya masing-masing. Ada customer yg butuh game dg tampilan baik, cerita bagus dan out of the box. ada pula customer yg hanya butuh game-game ringan yg dapat menghibur sesaat via mobile dan tanpa terikat waktu dan jalan ceritanya
Idealisme untuk diri sendiri, kalo bisnis untuk masyarakat, kalo mau super kaya jelas ke bisnis, tapi akan lebih seru kalo idealismenya disukai masyarakt kaya kojima
@@danar5570 yah benar. Tapi memang idealisme harus bs menyesuaikan bisnis jika dijual. Kecuali jika idealisme mau digunakan sendiri. Kojima seharusnua bisa membawa game mobile lebih baik. Dimana dia pintar dalam membuat alur cerita. Bisnis itu kaitan erat dg realita, tapi idealisme adalah sepeti visi misi. Jadi yg terpenting itu bagaimana kita berproses dalam realita agar bs mencapai idealisme yg kita inginkan. Kenyataannya perlu banyak kompromi dlm hidup ini. Tapi suatunsaat jika semua smartphone sudah pada level tertentu maka sangat memungkinkan game console masuk kr smartphone. Sama dg dahulu awal mula kamera masuk HP. Sekarang bahkan orang mulai meninggalkan kamera konvensional. Tapi menunggu hal itu seharusnya kojima bs kompromi dg entitas bisnis agar hidup. Karena jika tdk untung maka bukan cuma kojima yg mati, tapi semua karyawan konami jg mati.
Menurut saya dengan kojima sudah berdiri diatas kasinya sendiri, kojima juga akan berfikir bisnisnya juga. Krn sangat sulit idialisme pribadi akan bertahan di tengah gempuran pesaing dalam memuaskan pelanggan. Jd, kesimpulannya idialisme yang diimbangi dengan bisnis akan menciptakan mahakarya2 yg akan membuat pesaing kerepotan dibuatnya.
ini sih berkualitas bgd baik gaya dan metode explanationnya.. Entah seberapa kerasnya usaha Dr. Indrawan sedari mulai planning sampai rilis konten ini sehingga qt penonton enjoy & mudah sekali memahami alur ceritanya.. Thx u sir
Untuk Konami, saya cuma inget game Winning Eleven... Idealisme tidak terlalu buruk. Namun, pasti akan mendapati banyak penentang. Mereka yang menentang biasanya hanya memikirkan keuntungan semata.
tapi pak. dari semua orang yang saya amati selama hidup saya. orang yang kuat dengan prinsip/ideologi nya biasanya bertahan hidup di masa sulit. karena terbiasa dengan bertahan hidup sambil mempertahankan apa yang menjadi ciri khas nya.
Topik dan Pembahasan yang menarik, Bung Indra! Terima Kasih 🙏🏻👍🏻👏🏻☕ Saya selalu yakin bhw dlm dunia bisnis, untuk mencapai kesempurnaan sebuah perusahaan maupun sebuah produk, dua hal yg tak mungkin dan tak baik bila dipisahkan, yaitu IDEALISME (yg mengandung kualitas, seni, pencitraan identitas, style, ciri khas, cita rasa, ide² gila/liar,, dsb, artistic-quality oriented, yg anti-mainstream) dan PRAGMATISME (yg mengandung kuantitas, realita, pure profit-oriented, yg sangat mainstream), karena dua prinsip dasar dan pola pikir tersebut adalah senyawa yg bersinergi untuk menciptakan potensi terbesar guna pencapaian tujuan yg terbaik dan maksimal. Tidak mudah memang, namun dua mindset tersebut harus bisa berkolaborasi, saling memfasilitasi, serta saling menghormati & memahami prinsip masing² dgn mengesampingkan ego masing². Yg satu pintar dalam berkarya, yg satunya pintar menjual karya. Harmoni yg indah bila bisa seiring sejalan, dan harus begitu. Perusahaan tanpa idealisme, walau untung besar sekalipun, hanya akan menghasilkan keuntungan yg semu, tak punya identitas jati diri, & kurang bermakna, seperti stereotype pure follower, bukan trendsetter & innovator. Idealisme brilian pun hanya pepesan kosong bila tak bisa diwujudkan. Perfeksionis dan kegilaan sangat bagus dan perlu, tp jangan terlalu gila tak terbatas (borderless), karena kegilaan yg terbiarkan akan sulit dibendung oleh realita² yg ada dan yg selalu mengandung batasan² logis. Bila Duet Maut antara Idealisme dan Pragmatisme-Realisme tersebut benar² bisa bersinergi pd batasan² yg bisa dikondisikan bersama scr baik & kebersamaan, maka niscaya akan bisa membuahkan hasil yg luar biasa dan pd akhirnya bisa menciptakan batasannya sendiri yg tak terbatas, even beyond common minds. (Maaf, tulisan panjang, ngelantur sak seneng e dewe, maklum, habis kelaparan lanjut habis makan 2 porsi 🙏🏻😁🍜☕)
Terimakasih dr. Nugroho saya menemukan jawaban atas problem bisnis yang akan saya mulai dari video anda. I proud of you. Anda benar - benar membantu saya
ya mau gmna lagi, HP sekarang memiliki spek cukup dengan harga terjangkau, sedangkan konsol dan pc msh cukup mahal dengan game yang terbilang cukup berat.
@Marvy Avelin iya jg sih, tpi konsol dan pc jg udh ada penikmatnya masing", apalagi klw udh bertahun" main, game yg sama aja klw maininnya di beda device jdi serasa nub hahaa
@@peterhans3600 iya bener emg udah ada penikmatnya masing-masing, namun prosentase penambahan player baru antara mobile game dengan pc/console game bagaikan langit & bumi.
Saya memilih idealisme , karenanya saya menjalankan usaha saya untuk tujuan membangkitkan usaha usaha yang lain dalam lingkup bisnis. Dan memajukan Indonesia di luar negeri. Salam santun dok 🙏
Boleh pak kasih analisis utk satu game designer lain yaitu: Hidetaka Miyazaki, yg awal ny hnya seorang akuntan mencoba terjun di dunia game hingga menjadi president di perusahaan game
Nah bener wkwkwk mulai dari game demon's souls game exclusive PS3 yg dikata katain diremehin sama Sony katanya game jelek akhirnya jadi meledak pas di jual di Amerika sama eropa. dark souls series yg harusnya jadi sequel dari demon's gak di pegang sama Sony karena sony gak berminat tapi di ambil sama Bandai Namco yg di launch untuk multi-platform dan gamenya sukses sampai ngejual 27 juta copy hidetaka Miyazaki diangkat jadi president fromsoftware dan bikin Sony gigit jari 😂 dan pas ps5 demon's souls di remake di jadiin launch title buat ps5 😂. Intinya jangan meremehkan sesuatu
Iya tuh tesla harusnya dari dulu mikir kalo penemuan mahakaryanya gak apa apa kalo dijadikan lahan bisnis untuk mencari keuntungan seperti yg dilakukan edison agar dirinya punya modal untuk melanjutkan penelitian dan menafkahi dirinya sendiri, ideologi memang penting tapi perutnya juga penting untuk dipenuhi maka solusinya ideologi dan bisnis harus seimbang
Sedikit pandangan saya yang main game, terutama game mobile online dalam 6 tahun terakhir. Pasar game mobile memang udah lebih gede dan menggiurkan semenjak 2015 dimana hp2 android udah mulai mudah didapatkan dalam berbagai range harga. Kalo bicara keuntungan, pasar game mobile itu gede banget. Terutama di Asia. Tinggal pinter2 developer bikin game yang menarik, addictive dan long-lasting. Contoh, ada tencent dengan seabrek gamenya, ada mihoyo dengan kartu as honkai impact 3rd dan genshin impact, dan developer2 lain yang didominasi Cina. Jepang yang "berbudaya" aja sampe nyerah mempertahankan itu, hingga akhirnya beberapa publisher/developer game Jepang yang biasanya nyantai di platform konsol dan mobile di negara mereka sendiri, mulai nyicip pasar mobile global. Salah satu pertama ada bandai namco dengan menggandeng beberapa judul game anime populer seperti SAO. Mereka dapet pijakan bagus di awal rilis globalnya, dan langsung rame. Akhirnya konami gatel juga ngerilis game ke global dan menyadari kalo mau cuan ya jangan cuma jualan di negara sendiri dan terlalu mempertahankan budaya 😂 Sisi lain. Sebenernya kojima bisa aja memulai game mobile dengan stylenya kalo dia mau. Tapi jelas bakalan susah karena developer2 yang udah ada juga jor2an dananya (sesuai pemasukannya) buat maintain popularitas tiap gamenya. Yes. Game mobile online bukan game yang dibikin, dilepas ke pasar, dimainkan, terus dilupakan. Tapi game yang long-lasting, harus di maintain. Pasarnya dinamis, salah dikit langsung gampang dihujat player. Banyak yang jatuh bangun, dan tutup disini. Butuh uang dan gede dan orang yang kreatif. Makanya agak disayangkan kejadian dimana creator dan perusahaan gini kejadian (walaupun kadang memang perusahaannya yang bermasalah). Padahal kalo mereka klop mungkin bisa bikin game2 mobile ikonik "berbudaya" yang populer dan menguntungkan kaya saingan2 Cina mereka.
Pelajaran yg bisa diambil disini adalah kita gaboleh selamanya jadi karyawan perusahaan apabila kita punya mimpi yg lebih besar. Karna kadangkala perusahaan tsb engga melihat visi yg sama dg kita. Alih2 jadi karyawan, memang sudah seharusnya kita bikin perusahaan sendiri untuk mewujudkan visi kita.
song for KONAMI shot thorugh the heart, & you're to blame, you give love a bad name!! song for KOJIMA and i~~ will always love you, i will always love you!!
Bahas mengenai video tiktok vs film blockbuster, pak. Apa benar konsumen sekarang lebih memilih hiburan singkat dan cepat seperti video TikTok dibanding film-film buatan studio AAA...atau cuma sekedar karena kondisi pandemi aja?
Dunia cepat berubah, tergantung kita mau jalani dan menikmati hidup tsb. Begitu juga dgn Kojima, dan arah tujuan Konami. Alangkah indahnya jika mahakarya dan industri tetap bs kita nikmati dlm bentuk apapun itu.
Keren pak. Pengalaman Kojima dibuang mirip dengan saya yang alhamdulillaah mendapatkan wahana untuk mulai menjalankan bisnis baru dengan investor baru. Setuju bahwa kenyataan hidup bahwa karya tidak akan berarti tanpa bisnis (kontribusi ke masyarakat). Saat ini alhamdulillaah perusahaan kami dapat investor-investor baru dan pendapatan selalu naik double digit setiap tahunnya. Sepanjang kita fokus, mencintai apa yang kita lakukan dan kontribusi pada industry dan society, in syaa Allaah selalu ada jalan.
Iya pak Teman saya banyak yang idealisme seperti bisa melukis, rapper, programmer dll tapi ketika saya bilang kenapa gak buka jasa aja mereka gak mau karena hanya idealis sedang kan saya ingin dapat profit dari idealisme Saran nya gimana cara bisa bekerja dengan idealis Terima kasih 😅
Mereka belum punya ketertarikan dan masih ada keraguan (merasa masih minim pengetahuan dan kurang pede, dan takut bangkrut ga bisa bayar hutang). minta mereka untuk join membantu anda dalam sebuah project, jangan langsung jadikan mereka leader tetapi jadikan mereka sebagai bawahan dahulu. (anda bawakan kapal/perahunya, berikan mereka pancingan atau jaring, biarkan mereka merasakan sensasinya, bagus atau kurang hasilnya akan ketahuan nanti)
Suka banget cara om menjelaskan... runtut, sistematis dan padat. Stylenya santai, Mudah dipahami walaupun materi yg berat yg dipaparkan. Maju terus om...