BREAKING NEWS - Komisi II DPR RI Raker dengan Menteri ATR/BPN Bahas RAPBN TA 2025 & RKP tahun 2025

Подписаться 18 млн

Просмотров 10 тыс.

50% 1

Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel RU-vid KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.
Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di www.kompas.tv/live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.
Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv
Media sosial KompasTV:
Facebook: / kompastv
Instagram: / kompastv
Twitter: / kompastv
TikTok: / kompastvnews

Опубликовано:

10 июн 2024

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист

Посмотреть позже

Комментарии : 8

@BenhatPeduliYou-7 Месяц назад

Ketum AHY Pintar, cerdas, berprestasi, berwibawa dan intelektual. Cocoknya RI 1.👍👍

@user-df3tx9gh4h 29 дней назад

Bagaimana dengan kasus sertifikat 2 desa Sukaharja dan Sukamulya kecamatan Sukamakmur - kabupaten Bogor di blokir sejak 2021 hingga sekarang menunjukkan ketidak mampuan ATR/BPN ( tidak profesional ) kapan bisa selesaikan dan tunjukkan hasil kerja baru boleh Narsis, mari kita lihat kemampuan tsb

@user-df3tx9gh4h 29 дней назад

Proses PGB satu pintu sangat rumit terkesan berbelit belit indikasi kolusi ordal dan tidak mendukung pembangunan

@akachanel2745 Месяц назад

Waw kursi ruangan rapatnya baru ya

@indonesiatercinta1687 Месяц назад

*SEMOGA TDK SEKADAR CAMERAAA!!!!!!!ACTION!!!!!!!!!!!!!!!!*

@pudjiutomo2009 Месяц назад

Pelayanan di kantor kantor ATR/BPN masih lambat, daftarkan peningkatan hak saja sudah 10 hari kerja belum bisa membayar, dengan alasan per 3 juni 2024 terjadi pergantian sistem?! Seharusnya bila terjadi pergantian sistem, sistem yang lama masih bisa diberlakukan, kasian petugas di kantah kantah, lebih kasihan lagi pemohon yang tidak dilayani. Pak menteri harus tahu ini fakta di daerah, jangan percaya laporan dari para pejabat yang ABS