Teh.. Bgmn kabar Bu Toyo?.. Teh jangan lupa lakukan desinfeksi unt mobil n microfon yg dipakai bukur Krn TB Paru menular.. Dan bakteri TBC tahan ditempat kering dlm waktu yg lama.. Kasian KLO anak2 kecil ikut naik mobil akan rawan tertular.. Sehat selalu ya teh. Jaga kesehatan dan sanitasi dg cermat ya Teh.. GBu..
Secara tidak langsung bu kursiti ikut membantu menyumbang Buat yg kekurangan melalui video² teh novi,semoga dgn adanya video teh novi mengurangi amal jelek bu kursiti.
Contoh nyata, pelajaran berharga bahwa kita harus belajar sejak dini dan harus terus belajar tanpa batas hingga di penghujung kita tiada di dunia.. Kita hidup harus belajar dengan baik, baik belajar dari sisi akademis agar punya bekal ilmu pengetahuan yang cukup sebagai modal kita untuk menjalani hidup di masa depan hingga tua dan tiada (hendaklah kita terus belajar agar jangan sampai dalam hidup kita sudahlah bodoh ngeyel denial hingga menyusahkan orang lain), dan penting untuk kita juga harus belajar dari sisi non-akademis seperti sopan santun akhlak moral dan spiritual (agar kita mampu berkehidupan dg baik, bermatapencaharian baik, bersosialisasi dgn baik, dan bisa berkewarganegaraan dengan baik).. Bersyukur kita hidup dilahirkan sebagai manusia, hendaklah kita bisa berguna bagi diri sendiri, orang lain, dan jangan sampai menyusahkan orang lain..
Yes right 👍 *Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kau harus sanggup menahan perihnya kebodohan* ( Imam Syafi'i ) Bu Kursiti ini bodoh karena mudanya malas sekolah.
Mbk novy aq lihat bu kur dari awal smpai sekarang tp gk ada perubahan,,aq lihat aja kk gemes apalagi mbk novy yg setiap saat berinteraksi tp kk sabar banget,,salut banget dengan hatimu mbk cantik,,
Sama dah bestie. Diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin. Saksikan terus Sinetron Cinta Bu Kursiti season 2 hanya di Pratiwi Noviyanthi Channel. Peringatan : Disarankan untuk melatih kesabaran dan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum menonton sinetron ini, kecuali bagi pemirsa yang mempunyai kesabaran yang tak terbatas dan kesehatan yang stabil dan prima. Sinetron ini tidak bertujuan untuk menghina kondisi fisik dan kejiwaan bu kursiti, melainkan untuk memberikan pesan dan kesan serta sarana muhasabah atau intropeksi diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia dari-Nya serta bersabar dalam menjalankan takdir dan kehidupan sehari-hari.
Bu kursiti ini orang yg gak tau bersyukur dan terimakasih, udah di rawat sampai sekecil apapun masih juga gk berubah sifat nya,,semoga team mbk novi semua sehat selalu dan murah rejeki amin
@@FilmFile-pz7iv org berbuat baik salah mulu,,julid amat sih komen nya,, bukan ga sanggup atau udah males,, udah kewajiban soalnya teh novi udah dikasih amanat sama keluarga bu kursiti ,, minimal diem deh kalo gabisa bebuat baik buat sesama jgn julid 👎
@@FilmFile-pz7ivpulangkan kemana? Keluarganya ga mau menerima karena keadaannya, mau dimasukkan ke panti di semarang, spy dekat dgn keluarganya...tapi pantinya overload
@@FilmFile-pz7iv aniyaya dr mna nya frogosa, yg dsamaain ma hewan dr mna nya maemunah, ni odgj dah ngawur ngmng nya ga nyambung tolol, klo tu ibu lo bwa urus ma lo ksh mkn n rawat skt nya tu, jgn cmn menye"trs buktiin klo lo pduli sm ibu lo klo lo ank berbakti sm ibu lo
Purwokerto hadir, teh Novi beserta team berjuang untuk bu kursiti namun tetap saja Bu Kursiti pengin ketemu dg keluarganya.... namun sampai kapan keluarga tidak mau menerima Bu Kursiti....dan sampai kapan Bu Kursiti sehingga sakit bertubi-tubi semoga lekas sembuh bu kursiti dan manut sama mbk Novi serta team ya, karena hanya mereka yg bisa merawat sampai saat ini.
Mau pulang, kagen gt mulu ngomong ya, lah keluarga ya aja enga kangen bukur... Sadar napa udh dibantu nurut aja ,trimakasih krn teh nopi penyakit ya bukur bs dirawat di obati ,bulak balik masuk rmh sakit ..semoga lekas sembuh dah jgn ngelawan mulu kl dibilangin ya... Gemes bnr dah bukur bukur😮😢
Sama, saya juga. Tapi diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin.
Ya ALLAH emang butuh kesabaran bgt menghadapi bukur,semoga ibu ,teh Novi dan crew semua sehat selalu dan apa yg di kerjakan tuk membantu orang akan jadi ladang pahala
Allah begitu baik❤. Terkadang kita tidak bersyukur, tp pertolongannya selalu datang. Ibu kursiti tidak pernah bersyukur, tp Allah mendatangkan teh Novi untuk membantunya. Sehat selalu teh novi
YaAllah Bu kur, semoga lekas diberi hidayah dan kesadaran yg sehat dalam dirinya Aamiin.. Kak Novi dan team bener² kesebarannya setebal dompetnya.. sehat selalu semuanya Aamiin
Ya Alloh Bu kursiti gak berubah sifatnya tetap aja seperti itu semoga teh novi dgn team sehat slalu..... menghadapi bu kursiti saaabaaar yaaa teh novi ..
Gpp teh novi pakai masker trus untuk menjaga kesehatan,aku klau kluar juga pkai masker bahkan sebelum corona sdh pkai trus klau kluar,karena saya alergi debu
Mba novi sy kasih saran tolong jangan dibawa kerumah mba novi, disan banyak ana" kecil, kl TBC, piring sm gelas sendok jangan dicampur, harus tersendiri buat kursiti, nyucinya juga jangan dicampur, itu penyakot menular
@@pakdeKW Diriku sampai siapkan obat darah tinggi setelah nonton sinetron ini. Tapi diriku salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin. Saksikan terus Sinetron Cinta Bu Kursiti season 2 hanya di Pratiwi Noviyanthi Channel. Peringatan : Disarankan untuk melatih kesabaran dan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum menonton sinetron ini, kecuali bagi pemirsa yang mempunyai kesabaran yang tak terbatas dan kesehatan yang stabil dan prima. Sinetron ini tidak bertujuan untuk menghina kondisi fisik dan kejiwaan bu kursiti, melainkan untuk memberikan pesan dan kesan serta sarana muhasabah atau intropeksi diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia dari-Nya serta bersabar dalam menjalankan takdir dan kehidupan sehari-hari.
Ini hanya ikhtiar dari Macan sosial malaikat tak bersyap novi nama nya.... Upaya yg sangat luar biasa gak nanggung2 klo udah turun ngebantu orang...maka nya sya suka kesel sm orang yg bilang novi kn dpt penghasilan dari konten... Kalian tau gak tdk smua konten viral mendapat uang nya bnyak... Sedangkan pengeluaran PNY utk ngebantu satu orang aja bisa habis puluhan juta..Trs lah berbuat baik masih bnyak orang diluar sana yg membutuh kn uluran bantuan PNY dn team sehat2 buat kalian alloh akan sllu melindungi... Amiiin
Ya Allah,,, seyogyanya bu Kursiti mmg ada dlm sebuah keluarga yg mampu mendampinginya sesuai keadaannya. Bukan bersama odgj di yysn.Sbnrnya kasihan jg. Semoga Allah memberi kemudahan urusan dunia dan akhirat kita. Aamiin....
Semua caci maki... Sumpah serapah pada orang lain sekarang berbalik ke diri bukur sendiri... Tiap bohong sumpah ini iyu bahna ampe nyumpahin diri sendiri buat nutupin kebohongannya... Sekarang semua sumpah itu terjadi pada diri bukur... Selama bukur ga sadar pada kesalahan2nya pada orang lain dia bakal terus ditegur Allah... Jadi pembelajaran juga buat kita semua hati2 berucap pada orang lain... Sehat n semangat selalu neng Novi n team... ❤
Diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin. Saksikan terus Sinetron Cinta Bu Kursiti season 2 hanya di Pratiwi Noviyanthi Channel. Peringatan : Disarankan untuk melatih kesabaran dan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum menonton sinetron ini, kecuali bagi pemirsa yang mempunyai kesabaran yang tak terbatas dan kesehatan yang stabil dan prima. Sinetron ini tidak bertujuan untuk menghina kondisi fisik dan kejiwaan bu kursiti, melainkan untuk memberikan pesan dan kesan serta sarana muhasabah atau intropeksi diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia dari-Nya serta bersabar dalam menjalankan takdir dan kehidupan sehari-hari.
@@noelazunardoherman Ampe apal banget ama kelakuan princess Kursiti... 🤣🤣 Emang gemesin banget kelakuannya... Neng Novi dah begitu sabar ngadepin dia n dah banyak bantu dia tapi dia ga ada rasa terima kasihnya sama sekali malahan sering caci maki n fitnah neng Novi yang engga2... Btw aku inget bukur pernah bilang kalo dia bohong n marah2 lagi bakal banyak belatung/ulat dimulutnya... Gampang banget ngicapin sumpah n nyumpah2in diri sendiri... Nah jangan2 sakitnya sekarang proses kesitu.. Cuma tetep berharap sih bukur bisa sadar dan manyadari semua kesalahannya... Bisa bersyukur n tau berterima kasih pada orang yang sudah membantunya...
Astaghfirullah, kan katanya iya bu kur punya gangguan jiwa, kan katanya iya bu kur ada kelainan kejiwaan, namanya gangguan jiwa kan bisa aja ngomong ngawur, ingatannya berantakan, akunya ikutan nyesek aja gtu, "saya mau roti" "gak mau kamu tukang boong". Masa sma pasien odgj responnya bgtu,,, saya tau saya sndri ga akan mampu urus bu kur sebagaimana teh novi dan tim urus bukursiti, sayapun org miskin yg boro2 bisa jdi relawan, tpi gpp kan saya ungkapin pendapat saya. Almrhm. Ibu saya pasien odgj, tpi bukannya pasien odgj memang memang ga tau mana yg bener mana yg engga, bu kur berkali2 di ingatkan kalo dia odgj, tpi bukur juga nolak itu, lah ibu sayapun juga sama gapernah terima kalo dibilang ada gangguan jiwa. Tpi emang sakit, cuma ga berarti saya harus terus menerus bilang "ibu sakit jiwa,kamu sakit jiwa, kamu sakit jiwa" intinya, ada yg ngeganjal aja klo liat bu kur diajak debat terus. Maaf ya saya cuma org miskin yg pasti gabisa klo dituker posisinya sma teh novi dn kawan2. Saya juga bersyukur dan sangat2 berterimakasih adanya teh novi dan tim. Saya juga slalu mendoakan smoga teh novi dan tim slalu sehat dan dilancarkan segala urusannya. Tanpa mengurangi rasa respek, saya hanya mengungkapkan uneg2, yg semoga tidak dilihat dengan sudut pandang negativ,, terimakasih❤
Masya Allah, kapan lagi bu kur ada orang lain yg peduli bgt sama bu kur, semoga di sehatkan dan di Sembuhkan ya bu kur, masya Allah, teh noviiiiii sehat"yaaaaaa
Bukur kan dulu sering sumpah serapah yang membusuk yang apa, entah ini karna omogan bukur sendiri atau apa gak tau, sehat sehat teh novy dan tim,, semoga rezekinya banyak agar tetap bisa bantu orang lain,,
Y suka sumpah klw bohong keluar ulat dari mulut nya lah skrg kebukti bedanya ulat ( belatung ) keluar dari belakang kepala kan sama2 bagian kepala jug hadehhh Ucapan adalah doa Berarti ketauanbkan suka boong
Diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin. Saksikan terus Sinetron Cinta Bu Kursiti season 2 hanya di Pratiwi Noviyanthi Channel. Peringatan : Disarankan untuk melatih kesabaran dan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum menonton sinetron ini, kecuali bagi pemirsa yang mempunyai kesabaran yang tak terbatas dan kesehatan yang stabil dan prima. Sinetron ini tidak bertujuan untuk menghina kondisi fisik dan kejiwaan bu kursiti, melainkan untuk memberikan pesan dan kesan serta sarana muhasabah atau intropeksi diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia dari-Nya serta bersabar dalam menjalankan takdir dan kehidupan sehari-hari.
bukan angkuh itu sifatnya sombong, gak mau diatur, gak mau diberikan nasehat, seperti dirnya itu kaya banyak uang,,, padahal keadaannya sangat membutuhkan bantuan orang lain.
@@annajeffries6656 Kurang baik dan sabar apa teh Novi dan relawan Al Fajar Berseri pada beliau, semua sudah dilayani dari tempat tidur, makan dan minum dengan layak, pengobatan dan perawatan ditanggung sama teh Novi dan relawan. Diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin. Saksikan terus Sinetron Cinta Bu Kursiti season 2 hanya di Pratiwi Noviyanthi Channel. Peringatan : Disarankan untuk melatih kesabaran dan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum menonton sinetron ini, kecuali bagi pemirsa yang mempunyai kesabaran yang tak terbatas dan kesehatan yang stabil dan prima. Sinetron ini tidak bertujuan untuk menghina kondisi fisik dan kejiwaan bu kursiti, melainkan untuk memberikan pesan dan kesan serta sarana muhasabah atau intropeksi diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia dari-Nya serta bersabar dalam menjalankan takdir dan kehidupan sehari-hari.
Semoga Bu Kursiti segera diberikan kesehatan dari segala sakitnya oleh Allah SWT & diberikan kesabaran..buat Mba Novi & team semoga diberikan kesehatan..Aamiin 🤲
Slalu mengikuti perkembangan Bu kursiti,,,😊 mnurut sy bliau bukan ODGJ tapi karakteristiknya keras kepala egois, tdk peduli orang lain , masa bodoh , hanya ingin dimengerti, knp Bisa sperti itu ? Faktornya dikarnakan tumbuh dari kluarga yg kurang perhatian, arahan yg baik dan dari lingkungan kluarga SDM rendah Maaf,, Teh Novi & team LuarrBiassa tentunya tdk mudah menghadapi manusia yg memiliki kpribadian sperti bu kur ini👍🙏🏻 sy doakan smg teh novi slalu dlm lindungan Tuhan, slalu Xtra Sabar dan berbesar hati y Teh😊
Sebenernya Allah menimpakan banyak penyakit pd bu kursiti ini sekaligus sdg membersihkan dosa²nya selama ini. Semoga bs bersabar. Wallahu 'alam bishowab.
Teh nopi sangat bertanggung jawab atas kesehatan dan kehidupan bukursiti,, jadi kita tak boleh menghujat kebaikan seseorang yang belum tentu kita bisa lakukan amin...
Setuju, diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin.
@@noelazunardoherman astagfirullahaladziim,,, maha benar ALLAH dengan segala firmanya,,, mari kita belajar bersukur dan kebaikan yang di dicontohkan oleh teh nopi.
aku pengikut setia teh novi bisa berkali kali aku tonton vloknya..dan tidak bosan aku melihat berulang ulang aku hanya mampu berdoa semoga dimudahan semua urusanya saatenjadi relawan di sehat kan selalu dan diluaskan rizkinya.mbak novi yg kalau boleh aku ingin kerja ditempat mbsk novi dulu saya beby suster jakarta ...dan saat ini aku butuh pekerjaan untuk madukin anak sekolah ke jenjang sma suami saya lagi ngga kerja.ssya berusaha jualan namun susah sampai habis modal...saya tinggal di salatiga semoga ada respon dari mbak novi...
Bu kur bu kur masih aja ga berubah sifatnya, ga ada rasa syukurnya udh di bantu teh Novi, banyak mau nya udh dibantu jugaaa, banyak sabar ya tehh Novi ngadepin ibu kur
Sehat selalu dan panjang umur buat Kak Novi dan Tim. Supaya semakin banyak orang yang bisa merasakan kebaikan dan pertolongan dari kalian. Banyak orang yang membutuhkan kalian kak...
Dari cara duduknya udah nggak sopan, apalagi gayanya kayak preman. Diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin.
Masha allah bu kursiti ini bertubi" dikasih sakit yg ada aja tapi gak berubah" , harus nya dikasih sakit berkali" bnyak kejadian di ambil hikmah nya berubah buk" .
Bu kur cb brsyukur..Sama teh novi smua trjamin..Bu kur udah sakit2 an keg gtu,punya Diabetes+T.B.C,uang gk pya,tpt tinggak gk punya,keluarga gk mau nampung krn sifat bu kur.Syukur harus nya nsh ada teh novi msh mau merawat dan ngobatin sakit bu kur.
Jujur sumpah bukan berpikiran jelek, gue lama-lama takut liat muka bu kursiti😢 . Agak serem gitu apa kebanyakan nonton horor kali gue yah . Apa lagi adegannya pas lagi diem tiba-tiba nyengir . Suruh pake masker si bu kursitinya ka novi . Abis itu seprot alkohol untuk bersihin mobilnya
Betul teh... Odgj itu perlu support dg keluarganya. Contoh ibu saya.. Skrg ibu saya makin baik.. inget anak2nya jg.. mau pilih ikut anak yg mana, pokok ibu senang. Skrg jg momong cucunya.
Betul teh Novi, tetap jaga kesehatan, sll memakai masker, apalagi sering berhubungan lgs dgn odgj. Pakai masker BKN utk gaya2 tp demi kesehatan. Ttp semangat dn sukses sll🙏
Bukan ngelantur lagi, udah konslet kejiwaannya. Diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin. Saksikan terus Sinetron Cinta Bu Kursiti season 2 hanya di Pratiwi Noviyanthi Channel. Peringatan : Disarankan untuk melatih kesabaran dan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum menonton sinetron ini, kecuali bagi pemirsa yang mempunyai kesabaran yang tak terbatas dan kesehatan yang stabil dan prima. Sinetron ini tidak bertujuan untuk menghina kondisi fisik dan kejiwaan bu kursiti, melainkan untuk memberikan pesan dan kesan serta sarana muhasabah atau intropeksi diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia dari-Nya serta bersabar dalam menjalankan takdir dan kehidupan sehari-hari.
Ya allah teh novi sabar banget masi ngurusian bukur, penyakitnya udah bermacam2, semoga bukur sehat, dan teh novi rizkinya lancar biar bisa membantu orang2 yg memburuhkan
Sama ibu, diriku hampir divonis kena darah tinggi karena kecanduan sinetron bu kursiti dengan segudang kelakuan buruk. Diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin. Saksikan terus Sinetron Cinta Bu Kursiti season 2 hanya di Pratiwi Noviyanthi Channel. Peringatan : Disarankan untuk melatih kesabaran dan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum menonton sinetron ini, kecuali bagi pemirsa yang mempunyai kesabaran yang tak terbatas dan kesehatan yang stabil dan prima. Sinetron ini tidak bertujuan untuk menghina kondisi fisik dan kejiwaan bu kursiti, melainkan untuk memberikan pesan dan kesan serta sarana muhasabah atau intropeksi diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia dari-Nya serta bersabar dalam menjalankan takdir dan kehidupan sehari-hari.
Kak novi termasuk orang yg sabar menghadapi bukur,suami saudara aja udh angkat tangan,itu ganjaran bukur waktu masih sehat aja nggak ingat saudara skrang sakit ingin kluarga,ibarat kita mrantau pasti brtahun,,ingat kmpung halaman
Pihak keluarga beliau bukannya ngga mau peduli dan merawat beliau, namun kondisi ekonomi dan lingkungan sekitar sangat tidak mendukung bila beliau mau dirawat oleh keluarga. Kalau seandainya ekonomi keluarga bu kursiti aman dan tidak memprihatinkan, mungkin sudah lama teh Novi menitipkan beliau pada mereka untuk merawat beliau sampai sembuh. Masalahnya kondisi ekonomi dan lingkungan keluarga bu kursiti masih belum memungkinkan beliau dikembalikan pada keluarga, namun ngga menutup kemungkinan apabila bu kursiti tetap mau dipulangkan ke Semarang, beliau bisa dititipkan ke yayasan yang ahli menangani ODGJ di Semarang mengingat teh Novi pernah bilang panti sosial milik Dinas Sosial Kota Semarang sudah overload, sehingga ngga mungkin bisa beliau dititipkan disana, kecuali kalau saran diriku beliau bisa dirujuk ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo untuk penanganan kejiwaan beliau sekaligus memudahkan keluarga beliau untuk menjenguk beliau. Diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin.
Smoga mbak Novi...sht slalu Serta Timnya sentiasa di beri kesehatan sht walafiat...panjang umuR , Allah menambahkan usianya . Slm sht slalu tuk semuanya 🙏🙏
gideg deh ah Ama Bu kursiti,itu bukn stres siii emng watak nya gitu kliii,smngt trus teh ngurus Bu kur ujian bnget buat teh Novi yang sangat sabar❤ ini mah yang ngurus nya yang bkl stres Ama sifat Bu kur
Diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin. Saksikan terus Sinetron Cinta Bu Kursiti season 2 hanya di Pratiwi Noviyanthi Channel. Peringatan : Disarankan untuk melatih kesabaran dan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum menonton sinetron ini, kecuali bagi pemirsa yang mempunyai kesabaran yang tak terbatas dan kesehatan yang stabil dan prima. Sinetron ini tidak bertujuan untuk menghina kondisi fisik dan kejiwaan bu kursiti, melainkan untuk memberikan pesan dan kesan serta sarana muhasabah atau intropeksi diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia dari-Nya serta bersabar dalam menjalankan takdir dan kehidupan sehari-hari.
Part 2 0:51 & 1:31 Sempat salfok melihat rambut bu kursiti harus digundulin demi operasi pembersihan luka karena jaringan kulit yang membusuk akibat hantaman keras di kepala di part sebelumnya sampai beliau dirawat selama 5 hari di RS. Apalagi ada bisul dan kutu yang masuk kedalam luka tersebut sampe terdapat 500 ml nanah dan cairan akibat peradangan yang cukup lama, makanya beliau harus menjalani pengobatan berkali-kali dimulai diabetes, gangguan jantung, skizofernia, infeksi kulit. Diriku ngga bisa bayangkan seberapa sakitnya luka tersebut namun masih kalah sakitnya dengan rasa sakit hati dan penderitaan pak Jani dan Ayu yang selalu dizholimi oleh bu kursiti. 8:28 Teh Novi pakai masker demi jaga kesehatan karena teh Novi bukan hanya urus ODGJ dan OT saja tapi teh Novi jadi "ibu asuh" dari beberapa bayi yang ditelantarkan maupun dari ODGJ yang mempunyai anak, diantaranya baby Attar (anaknya Vera ODGJ). Apalagi bayi dan anak balita sangat rentan beresiko tertular penyakit karena imun tubuhnya masih lemah, sehingga teh Novi pakai masker demi menjaga diri dari penyakit yang mungkin terbawa dari ODGJ atau OT yang ditanganinya. 12:20, 12:58, 33:44 & 34:00 Seharusnya teh Novi mau OTW ke Indramayu untuk menangani seorang kakek yang telantar dijalan, tapi sempatkan waktu untuk antar bu kursiti ke RSJ. Kurang baik dan sayang apa teh Novi dan relawan pada beliau, beliau saja yang kepala batu. 😤Masih sempat-sempatnya beliau mengklaim dirinya bukan ODGJ dengan membandingkan dirinya dengan pasien ODGJ yang dirawat di yayasan. Kalau kata psikiater Hervey Cleckey, kejiwaan bu kursiti mengarah pada gangguan psychopathy, merasa beliau sehat padahal kejiwaan beliau konslet. Khusus bu kursiti, beliau dapat gelar baru yakni ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan) atau Mental Disorder karena beliau ngga terima digelar ODGJ, walaupun maknanya tetap sama. Saksikan terus Sinetron Cinta Bu Kursiti season 2 hanya di Pratiwi Noviyanthi Channel. Peringatan : Disarankan untuk melatih kesabaran dan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum menonton sinetron ini, kecuali bagi pemirsa yang mempunyai kesabaran yang tak terbatas dan kesehatan yang stabil dan prima. Sinetron ini tidak bertujuan untuk menghina kondisi fisik dan kejiwaan bu kursiti, melainkan untuk memberikan pesan dan kesan serta sarana muhasabah atau intropeksi diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia dari-Nya serta bersabar dalam menjalankan takdir dan kehidupan sehari-hari.
Part 3 14:52, 15:40, 18:06 Kata bu kursiti jatuh dikamar mandi sekitar jam 5 pagi karena didorong dari belakang sama ODGJ lain, lalu kepala beliau dipukul sampai berdarah. Tapi diriku heran dan curiga dengan pengakuan beliau karena salah satu relawan bilang bu kursiti berantem dengan pasien ODGJ lain sehingga beliau didorong dan dipukul kepalanya dengan tongkat yang beliau pakai untuk berjalan bahkan beliau sempat mengadu pada pak Haji Marsan karena tongkat diambil oleh relawan padahal tongkatnya masih beliau pegang dan belum diamankan oleh relawan, teh Novi sampai curiga karena ngga ada luka atau cedera di muka bu kursiti apalagi lukanya dijahit dan diobati di rumah sakit. 20:54-21:18 & 22:50 Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh jua, sepandai-pandai bu kursiti berbohong pada teh Novi dan relawan, pasti akan terbongkar kebohongannya pula. Katanya udah janji ngga marah-marah lagi tapi realitanya malah ngamuk lagi, diriku ingat saat bu kursiti ditraktir makan mie ayam bakso, namun ketika hendak memesan entah apa ngga ada hujan ngga ada petir, tiba-tiba beliau meludahi dan memukul sopir dan relawan dimobil, alhasil teh Novi jadi ngga tenang dan langsung tancap gas ke yayasan.
Part 4 24:40, 25:05, 25:22, 25:36, 26:30 Teh Novi dan Bu Lina sampai naik darah berkali-kali bila melihat kelakuan bu kursiti makin konslet lagi mahaakut, setiap bu kursiti berulah lalu minta maaf dan berjanji ngga melakukannya lagi namun diulang lagi diulang lagi diulang lagi, apalagi dengan celotehannya "sungguh dah", "allah tahu", "allah tidak tidur" dan masih banyak momen yang dijamin bikin tensi darah penonton jadi NATTO (NAik Terus Turun Ogah) 😤😡. Kurang baik dan sabar apa teh Novi dan relawan Al Fajar Berseri pada beliau, semua sudah dilayani dari tempat tidur, makan dan minum dengan layak, pengobatan dan perawatan ditanggung teh Novi dan relawan meskipun ngga serutin dulu dan sebenarnya teh Novi udah hampir "angkat tangan" dengan kelakuan beliau tapi tetap dilakukan karena sudah diamanatkan dari keluarga. 27:10, 28:00, 29:02 Giliran teh Novi mau OTW urus beberapa ODGJ dan OT dibeberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, bu kursiti malah minta ngebeng ke Semarang katanya kangen sama keluarganya di Semarang, seharusnya beliau bersyukur udah dibantu dan dirawat selama setahun, karena masih banyak ODGJ dan OT diluar sana yang berharap dapat perhatian dan diperlakukan dengan layak seperti bu kursiti, diriku saja masih sabar nunggu video aksi sosial teh Novi di Grobogan. Teh Novi dan relawan sampe rela capek bahkan jatuh sakit demi membantu perawatan ODGJ yang membutuhkan. Kalau diriku sarankan bantu tolong bu Siti purna TKI Taiwan yang lagi viral karena merawat anak mantan majikannya yang mengalami down syndrome selama 4 tahun, sudah ada di video Uya Kuya bareng Faisal Soh.
Dasar si kursiti cicok meong gak tau diri buta huruf buta hati lg gayanya kyk org penting pdhal bau busuk tubuhnya krn luka”yg mengeluarkan nanah nempel kepakaiannya pasti bau kok mkin banyak penyakitnya abis diajak berobat gak mau minum obat dibuang sangkanya bisa sembuh sendiri gobloknya gak ada saingannya kl saya dekat si kursiti udh saya tampar sampai 100 x biar diam gak bisa lg melawan kak Novi dgn teamnya kursiti” sadar udh tuwir
Setuju, karma datang sesuai perbuatan yang ia lakukan, siapa yang menanam bibit siapa pula yang memanen hasilnya. Diriku selalu salut, bangga dan terharu dengan kebaikan dan kesabaran teh Novi pada ODGJ dan OT yang ditolongnya termasuk Ibu Pujianti a.k.a "Ibu Kursiti binti Pinokio", si ODGJ kepala batu lagi mahahalu. Disinilah kesabaranku selalu diuji serta naik darah berkali-kali bila melihat perilaku buruk beliau yang masih egois, tukang bohong, kepala batu, mau belajar sholat dan mengaji susahnya minta ampun, bahkan beliau selalu minta tinggal di jalanan daripada tinggal di yayasan, bila beliau dinasihatkan atau dibilang ODGJ beliau ngga terima, merasa dirinya mahabenar, merasa selalu dizholimi namun beliau berani melabeli teh Novi dan relawan sebagai orang yang paling jahat dimatanya 😡😡😡😡😡, seolah-olah beliau ngga pernah sama sekali menghargai pertolongan dan ketulusan teh Novi pada beliau selama hampir setahun 😡😡😡😡😡. Padahal diriku sudah lega saat melihat perubahan perilaku beliau selama bulan Ramadan bahkan beliau sempat senang dijenguk dan dibawakan hampers lebaran sama pak Jani. Cuma karena pak Jani ngga mau rujuk sama bu kursiti alhasil auto marah-marah lagi sambil balikin hampers lebaran pada pak Jani, bahkan dengan lancang dan tanpa merasa bersalah beliau berani fitnah, menghina dan melabeli teh Novi sebagai perusak rumah tanggga orang, ngga wajahnya ngga hatinya sama-sama busuk melebihi tumpukan sampah yang menjijikan 😡😡😡😡😡. Bila bu kursiti minta tolong sama teh Novi untuk diantarkan ke Semarang demi bertemu dan melepas rindu keluarga dan sanak saudara selama seminggu, padahal beliau belum bertemu lagi dengan keluarganya sejak episode 127 itupun baru beberapa bulan lalu, tapi beliau bilang ngga ketemu lagi selama 2 tahun. Apa beliau lupa saat setelah menikah dengan suami pertamanya langsung kabur merantau ke Jakarta dan ngga pernah mudik ke Semarang selama bertahun-tahun lamanya sejak mantan suami pertama wafat dan menikah lagi dengan pak Jani. Bila beliau pulang ke Semarang, selalu pelit dan perhitungan dengan keluarganya sendiri karena beliau memberi uang dengan jumlah yang sangat sedikit itupun beliau lakukan selama 3 kali selama merantau, bahkan saat kedua orangtua beliau wafat saja ngga tahu 😤. Seharusnya Teh Novi sudah berencana antar beliau mudik ke Semarang sesudah lebaran, namun karena teh Novi kecewa dan naik darah dengan kelakuan beliau yang kelewatan batas, alhasil ngga jadi antar beliau ke Semarang. Bu kursiti auto nangis bombay sambil minta maaf berkali pada teh Novi dan minta tolong tetap diantar ke Semarang, tapi teh Novi sudah tegas menolak menuruti beliau dan tidak akan jenguk beliau selama 3 bulan sampai beliau kapok dan menyesali perbuatannya 😡😡😡😡😡. Sekarang bu kursiti dapat karma dari semua perbuatan yang beliau yang jahat, zholim dan durhaka pada orangtua, suami dan anak serta tetangganya bahkan pada teh Novi dan relawan yang tulus dan ikhlas merawat beliau, dari seluruh tubuh terkena gatal dan cacar hingga beliau didorong dan dipukul kepalanya sampai berdarah oleh pasien ODGJ lain, tapi azab dan karma beliau tersebut ngga sebanding dengan karma dari Abu Lahab yang menghina, berbuat zholim dan menyebar fitnah pada Rasullullah SAW. Seandainya saja beliau mau nurutin nasihat teh Novi dan relawan baik minum obat atau berobat ke RS, ngga berulah dan sakiti hati orang lain serta selalu berkelakuan baik dan bersyukur seperti yang dilakukan oleh Verra, Icha, mas Tiko dll, pasti teh Novi masih sabar dan ngga naik darah berkali-kali serta kejiwaan bu kursiti cepat pulih dan ngga konslet lagi, pantas saja teh Novi sampai kesal berkali-kali bila bu kursiti ngga minum obat karena belum makan 😤😤😤😤😤. Diriku selaku mewakili fans-fans PNY dibikin panas haredang dan tensi darah kita jadi NATTO alias NAik Terus Turun Ogah setelah nonton sinetron bu kursiti dari sejak awal, saat di bulan ramadhan hingga saat ini. Diriku hampir saja kena penyakit darah tinggi akibat naik darah terus menerus saat nonton drama bu kursiti 😤😤😤😤😤. Andai kesabaranku seperti kertas tisu dan emosiku sudah ngga kebendung lagi, diriku melamar jadi relawan yayasan untuk sembelih dan mutilasi bu kursiti sampe mati di hari raya qurban 🤬🤬🤬🤬🤬. Sampai kapanpun, diriku tidak akan membuka pintu maaf untuk beliau setelah apa yang beliau lakukan pada teh Novi, Aa Iky, relawan PNY dan yayasan Al-Fajar Berseri, pak Jani, Ayu, mama Zahra, tetangga di Dadap serta keluarga beliau di Semarang. Semua yang dilakukan teh Novi beserta relawan untuk kesembuhan bu kursiti, namun beliau membalasnya dengan melabeli mereka sebagai manusia paling jahat di dunia, apa yang bu kursiti lakukan pada mereka itu SANGAT JAHAT 😡😡😡😡😡. Kalo bukan karena kebaikan dan kesabaran teh Novi pada bu kursiti, pasti beliau sudah mati membusuk dijalanan seperti bangkai yang menjijikan 😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡. Tapi niat diriku masih kutahan karena terharu dan salut sama teh Novi beserta relawan khususnya kak Maya, mas Jonathan, bang Enji dan mbak Sulis (sang "pawang anti ngamuk" Bu Kursiti) serta bu Lina yang tulus, ikhlas dan tetap sabar merawat bu kursiti walau kadang naik darah dan kesabaran mereka terus diuji berkali-kali dan pak Haji Marsan juga turut andil sembari mengajak berbicara dan bercanda dan memberi nasihat untuk merubah sikap buruknya dan terima nasib yang harus beliau hadapi. Diriku hanya bisa berdoa semoga aksi sosial teh Novi dan relawan menjadi amal ibadah dan inspirasi orang lain untuk menolong sesama. Semoga setelah diberi ujian sakit yang kesekian kali, diberikan hidayah dan pelajaran hidup dari Tuhan dan bu kursiti kapok dan menyesali perbuatannya dengan merubah sifat dan perilakunya, serta melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak lagi berbuat jahat dan zholim pada orang lain. Semoga pak Jani dan Ayu diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta cinta suci pak Jani bersama calon istri barunya dilancarkan hingga menuju jenjang pernikahan. Aamiin. Saksikan terus Sinetron Cinta Bu Kursiti season 2 hanya di Pratiwi Noviyanthi Channel. Peringatan : Disarankan untuk melatih kesabaran dan mengecek kondisi kesehatan Anda sebelum menonton sinetron ini, kecuali bagi pemirsa yang mempunyai kesabaran yang tak terbatas dan kesehatan yang stabil dan prima. Sinetron ini tidak bertujuan untuk menghina kondisi fisik dan kejiwaan bu kursiti, melainkan untuk memberikan pesan dan kesan serta sarana muhasabah atau intropeksi diri untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia dari-Nya serta bersabar dalam menjalankan takdir dan kehidupan sehari-hari.
Ya allah mcm2 dugaan d hadapi bukursiti...mujur ada nya teh novi..masih mngambil berat terhadap bukur..bukur harus besyukur..dn beterima kasih terhadap teh novi..semoga teh novi d limpah kn rezeki dn dn kesihatan..