Bukan iqbal atau mawar yang menghangatkan film ini, tapi. Sha ine febrianti yang bikin seluruh adegan difilm ini bikin terbawa emosi bahkan BTS nya saja udah nguras emosi. Nonton ini karena liat beliau aja 😭❤️
Nyai Ontosoroh seolah olah menjelma jadi tokoh utama dalam cerita ini. Mata saya berlinang ketika menonton bukan karena kisah cinta Minke dan Annelis, tapi lebih kepada perjuangan seorang nyai Ontosoroh yang begitu luar biasa. Gesture, mimik, dan penjiwaanya menggambarkan betapa kerasnya hidup yang ia jalani. Keren mas Hanung, semua aktor yang bermain benar benar menjiwai apa yang mereka perankan. Ini film paling bikin nangis, sesunggukan melebihi rasanya mahasiswa kehabisan duit gak bisa makan di akhir bulan 😂 Keren.........
Nonton pas hari kedua, sampe sekarang kadang masih suka bengong mikirin kenapa bisa filmnya sebagus itu, persis sama novelnya, awalnya udah gaberharap persis kyk novel karena tau novelnya tebal, ceritanya kompleks, ternyata ada berita filmnya akan diceritakan selama hampir 3 jam:") disitu langsung histeris dan nabung pokonya hari pertama atau kedua harus nonton.. akhirnya bisa nonton di hari kedua😢 bangga bgt sama semua yg terkait di filmnya pokoknya!
@@pamungkastabah8163 setuju, ad bbrp adegan yg menurut sy bagus di perkembangan karakter Minke tp tdk di tampilkan, bahkan pas nntn film nya ap org bertanya2 ap peran Sarah n Miriam di situ, padahal di novel nya dpt bgt, tp overall keren film nya
@Agung Sasono K pahami dulu apa itu trilogi. Memang di buku nya jika anda membca bumi manusia ending nya sperti itu. Jika anda ingin mengetahui kelanjutan ceritanya baca trilogi pulau buruh lanjutanya "Anak Semua Bangsa". Menurt saya sastra itu imajainasi khayalan tergantung yg membaca. Sebenar saya tidak stuju dengan karya sastra pramudya ananta toer di jadikan film sperti ini sama saja membunuh sastra itu sendiri ini bukan hannya saya saja kontra terhdap pembuatab film bumi manusia tetapi teman" sastra lainnya.
Terimakasi untuk pa pram yang sudah membuat novel ini dan terimakasi atas mas hanum yang sudang mengangkat film ini dan memilih aktor aktris yang keren abis dan membuat orng masuk kedalam cerita tahun 1890 an 3 jam waktu yang lama untuk duduk didepan layar kaca tapi rasa cape hilang dengan tampilan film yang luarbiasa dan keren parah, film ini bener bner patut di apresiasi dan menjadi film indonesia terkeren tahun 2019 dengan adanya film ini buktikan bahwa indonesia bisa, indonesia patut atat hak nya, saling menjaga keutuhan negara dan saling menghargai spechles 10/10 terimakasi mama kamu perempuan terhebat ketika semua orang lemah menghadapi masalah kamu tetap maju dengan kegigihan dan keberanian mu buat para cast lain gaush ditanya semua perfect terimakasi :)
@@iqbalal6040 ya karena jaman dulu satu2nya lembaga kebudayaan yg besar cuma lekra dimana lekra sendiri yaitu organisasi/lembaga underbouw pki. Ya beliau memang komunis makanya keluarlah novel bumi manusia yg beliau tulis ketika dipenjara di pulau buru
Saya memng sukanya nntn film yg bercerita tentang jmn dahulu sprti film kolosal dan sejrh kolonial sprti ini suka bnget saya ... maju trs perfilman indonesia
Data2 itu sdh dikumpulkan dan dipelajari sblm masuk penjara. Tp ttp inget aja, ini cerita fiksi. Jd kejadian2 dan tokoh2 yg ada dihubung2kan dan dijalin jd 1 cerita. Klo kita baca biografinya TAS, ya nggak akan nemu cerita macem ini, hehe. Klo Nyai Ontosoroh konon inspirasinya beliau dapat dari rekaman persidangan di jaman belanda.
Gue dulu pertama kali nonton di bioskop kurang fokus sampe ngantuk2.. Keknya lamaaa bgt gak kelar2 filmnya.. Kirain puncak filmnya itu pas Nikahnya Minke sama Annelise.. Tp konfliknya masih panjang ternyata... Eh 1th kemudian nonton lg di Netflix, 3 jam rasanya cepet bgt gak berasaaa.. Salah satu film paling Indonesia paling favorit.. Karena suka bgt sejarah + novel semi-fiksi .. Sempurna bgt💛💛💛
Sumpah demi apapun film Indonesia TERBAIK yang pernah aku tonton, menguras air mata, mendidik dan luar biasa... Mas hanung thank you bngt udah mengemas film ini jadi luarrrrrrrrr biasaaaaa
Banyak drama sebelum mau nonton film ini. Nonton pas hari pertama tanggal 15 Agustus jam 11 siang. Eh pas nyampe tiba-tiba lupa bioskopnya di sebelah mana, sampai lari-lari kecil dan nanyain ke pegawai disana. Pas udah ketemu, eh pintu bioskopnya di tutup hmm pas liat jam ternyata udah jam 11 lewat. Aku kira telat dong dan ternyata ada masalah sedikit jadi filmnya di undur beberapa menit. Alhamdulillah.. nonton selama 3 jam gak berasa sama sekali, menikmati setiap alur ceritanya. di bikin ketawa, sedih, tegang selama nonton.
nnton film ini sudah sngat mengambarkan imajinasi sya. sesusai buku, mski ada bbrapa yg d potong, apalagi Nyai sangat kuat sekali karakternya, + sangat menjiwai aktingnya.. q sukaa
3 jam nonton tp tdk terasa sama sekali. Luarrr biasaa... Ini film berkualitas yg hrs di tonton. Sy bangga dgn karya ini, penulis buku dan sutradara sama2 hebat..
Sepemikiran semuanya... 😁 Nyai Ontosoroh benar2 "dihidupkan" dengan baik oleh Sha Ine Febriyanti. Sesuai banget dengan imajinasi pas baca novelnya. Standing applause 👏
1. Secara keseluruhan film kurang matang. Hanya acting Ine Febrianti yg matang. Selamat, Ine! 2. Para pemain lainnya, baik utama hingga figuran kurang menghayati peran 3. Properti kurang hidup/kurang ril, kurang meyakinkan. 4. Adegan2 kurang meyakinkan, kecuali (lagi2) part Ine 5. Space/lokasi adegan terasa sekali terbatas, sempit, kurang meyakinkan (aksi rakyat berdemo di muka pengadilan, perjalanan dg kendaraan, perkampungan pekerja perkebunan, dll.). 6. Ada beberapa kebocoran kecil yg agak mengganggu. Di antaranya soal obat bius Ann yg blm terselesaikan masalahnya, dan penyebutan "janda" untuk Nyai Ontosoroh oleh relasi Minke, jauh sebelum Sang Nyai jd janda. 7. Musik n skoring kurang. Kira2 segitu yg saya ingat dari hasil 1X menonton di bioskop. Andai yg menggarap film ini Garin Nugroho, mungkin jauh lebih matang (sorry, Mas Hanung! 🙏). Sebab sayang sekali karya besar ini jika tidak digarap dengan jauh lebih berdaya. Semoga Oliver Stone jadi menggarap film tetralogi Pram ini untuk level internasionalnya. Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin. - @henaristory -
Sebuah film .... tentang sejarah negri kita ...tentang persamaan hak pribumi dan non pribumi....di mana kita berhadapan sistem Eropa...juga kata modern.....menjadi sebuah perubahan bagi sejarah di negri kita.... yang dulu masih feodal ....mas Hanung Bramantyo..... membuat film seperti ini lagi... mantab....mas
Pendapat jujur saja.. Hari pertama tayang, siang-siang, langsung meluncur ke bioskop hanya demi Bumi Manusia. Mengecewakan? Lumayan. Mungkin ini pendapat pribadi.. Tapi saya merasa film ini "kurang" mampu mengeluarkan pesan utama yg ingin disampaikan Pak Pram. Tentang bagaimana perjuangan Minke melalui Pers-nya.. Atau tentang.. Bahwa orang Belanda/Eropa tdk semuanya buruk. Memang disini, beberapa tokoh "bule" terlihat mendukung Minke, tapi mereka di mata saya tak lebih seperti figuran. Padahal di novel.. Tokoh seperti Asisten Residen Herbert De La Croix dan kedua anaknya, Jean Marais, Juffrow Magda Peters, Jan Dapperste, bahkan May Marais.. Adlh tokoh2 penting yg sangat dekat dg Minke.. Tapi film ini seperti lebih menekankan cinta2an antara Minke dan Ann.. (Ya, meskipun cerita utamanya memang tentang itu)... Tapi meskipun saya kecewa.. Tapi saya tetap memberikan standing applause untuk film ini. Meskipun banyak yg tdk mampu membuat saya puas... Tapi banyak pula yg sudah lumayan memuaskan.. Toh, saya siapa.. Hanya seorang penggemar buku dan bukan kritikus film.. Film ini layak ditonton.. Dan tentu saja.. Saya berharap.. Novel Anak Semua Bangsa suatu saat nanti akan di angkat ke layar lebar juga.. Dan novel ketiga.. Dan novel keempat.. Saya kecewa.. But, yes... I love this movie.. Layak utk di rewatch berkali2.. 👍
Sebenarnya niih film durasinya 5 jam tapi d ringkas menjadi 3 jam, makanya d mengerti sj kalo tidak semua hal dalam buku bisa d tampilkan d layar, cuman kita tunggu sj info dari falcon jangn sampai ada filmnya yg berbentuk DVD selama 5 jam
Setuju. Saya juga bru nnton film ini setelah baca bukunya dan ngerasa bgt ttg peran kesannya malah seolah figuran kerasa bgt dan jujur ngerasa kurang greget pdahal sblumnya ini film yg udh ditunggu tunggu.
Memang bnr film itu singkat, maka pemilihan bagian2 dr buku utk diadegankan itu sangat krusial, dan sangat tergantung perspektif sutradara/script writer. Contoh: korespondensi Minke dg 2 putri de la croix sbg fase penting perkenalan Minke dg Eropa itu terlewat sm skl. Smua ketutup romansa Minke-Annelis. Di buku Pram romansa itu kecil banget penekanannya. Dia cm pengantar soal bgmn hukum Belanda menafikan hukum adat/Islam. At the end, kualitas film akan tergantung kualitas sutradara, dan film ini memilih jln populisme.
saya si malah berharap klo anak semua bangsa difilmkan ada pergeseran kedewasaan karakter minke karena apa yg sudah dia alami di usia 19 taon lalu menjadi dewasa secara pemikiran seiring bertambahnya usia di semua anak bangsa.. malah terkesan jadi aneh si klo di bumi manusia minke tiba2 sudah menjadi the real hero..
Buat yang berpendapat filmnya kurang greget krna banyak adegan yang ga sesuai buku. Ya gmna yaa, buku bumi manusia setebal itu kalo harus benar2 di tuangkan secara detail kedalam film pasti 3-5jam pun ga akan cukup. Setidaknya mas hanung sbg sutrada dan para pemain yang ada di film ini sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyampaikan apa yang ada d dalam buku novel bumi manusia. Mas hanung juga sempat blg "dia berusaha menuangkan pesan yg ada d buku bumi manusia semaksimal mungkin" setidaknya para pemain dan sutradara sudah benar2 memberikan akting yang sangat maksimal dan benar2 masuk kedalam sosok tokoh yg ada d bumi manusia. Bahkan smpai harus workshop berkali2 dan ada jga treatment2 khusus untuk para pemain khususnya iqball sbg minke yg bner2 dipertimbangkan dalam film ini. Bayangin aja waktu setahunpun terasa belum cukup mereka mempersiapkan ini smua. Kalaupun film ini diblg fokus sma kisah cinta minke dan ann sudah pasti akan ada gimmick-gimmick yang sudah di mainkan dliuar film oleh iqbaal dan mawar seperti film2 cinta2an yg lain tapi ini nggk kan? Karna mereka bner2 fokus pada nilai2 khidupan di abad ke 20. Dan iqbaal pun pernah blg pada saat ini wawancara kalau smua tim di film ini khususnya mas hanung jga para pemain sudah merusaha lebih dari 100% untuk membuat cerita dalam buku bumi manusia itu bnar2 bsa dilihat dan diangkay secara nyata dalam film ini dan mereka jga sudah melakukan riset tentang bagaimna bumi manusia didalam novelnya, tapi mereka jga sdar klo mereka ga akan mampu untuk menuangkan sebanyak 500halaman dlam buku bumi manusia kedalam adegan maka dri itu mereka bnar2 berusah memilah dan memilih adegan mana yg patut ada dan dihilangkan untuk masuk k dlm film ini intinya film ini ada rangkuman dari buku manusia. Jadi menurut saya jika memang ingin tau kisah minke secara detail ya baca bukunya dan jga tonton filmnya dan satu lagi tonton jga wawancara dari sutradara jga para pemainnya agar bsa lebih mengerti adanya perbedaan antara buku dan filmnya. Ini menurut sudut pandang saya pribadi :) bukan bermaksud melarang tanggapan atau pendapat dri org lain tapi hanya ingin meluruskan yg saya tau dari hasil wwc para pemain dan orang2 yg berada d blkang layar bumi manusia. Ini karya bangsa untuk indonesia♥️
ALLHAMDULILLAH!!! ADA SENIMAN YG PEDULI AKAN SEJARAH BANGSA!! LOVE IT !!!! SEPERTI PESAN ALM. BUNG KARNO, JAS MERAH ( JANGAN SEKALI KALI MELUPAKAN SEJARAH )
Bagus..!!! Saluttt... Pemainnya mendalami perannya banget. Baca novel aku cuma berimajinasi.. Setelah ada filmya dan ngeliat visualnya, wooww Ternyata sesuai jg dg yg ada di novel.. Aku suka..
Pengin nonton lagi film ini, film sejarah yang pertama kali aku tonton, gak peduli 3 jam durasi yang ternyata masih kurang dan film yang berhasil membuat air mata keluar bukan hanya karena adegan saja tapi juga dengan soundtrack nya. Wow gak kerasa udah lama banget ini film. Walaupun pertama kali nonton film ini karena mau liat gimana iqbaal main film genre ini.
Kritik buat iqbaal...mungkin iqbaal harus sedikit membumi pandai pandai menempatkan diri dimna dia dgn siapa dia dan siapa dia meski dia punya banyak fans tp senior seniormu adalah guru yg baik buat kariermu Baal, di film bumi manusia ini iqbaal sedikit kalah akting dengan mawar eva. lihat dr behind the scene, dia sering becanda dan kurang serius dlm berperan, dan menurut saya lebih terkesan santai. kritik lagi yaa Bal, bila sedang menceritakan Sosok yg lebih tua atau seniornya saya kok seringnya dengar kamu bilangnya Dia bukan BELIAU. semiga Iqbaal Sukses dan tetep membumi
Keren sih asli, gue nonton ini ngerasa bangga jd Indonesia, jd rasa nasionalisme gue kyk kebuka. Makasih buat para pahlawan yg memperjuangkan kemerdekaan 💜
Film yang luar biasa,,seakan2 saya berada dijaman itu.. Entahlah kalau disuruh menilai mungkin tdak bisa saya nilai dengan angka..pokoknya luar biasa.terimakasih..
Saya jarang atau bahkan hampir tidak pernah membaca buku novel karya sastrawan ttg sejarah atau hal lain, tapi saya sangat suka jika ada yang menceritakan saya sejarah... Maka dari itu buat falcon terus ciptakan film" seperti bumi manusia ini, mungkin banyak juga orang diluar sana yang seperti saya, dengan begitu falcon membantu saya maupun mereka untuk memahami indonesia kita ini.... Saya tunggu karya berikutnya, Terima kasih
Ada notif behind the scene bumi manusia langsung tap lah kesini, pokoknya langsung nonton yg. Sehubungan dengan bumi manusia lah wkwkwk. This movie is so awesome I swear!
Saya bukan tipe pembaca...sehingga setelah saya nonton film ini...saya baru sadar Bumi Manusia dan Pram are best Indonesia treasury....film bumi manusia keren bgt...rasanya kangen nikmatin karya2 besar spt ini di bioskop😭
Terlepas dr adegan dewasa yg menurutq terlalu brani utk adat qt (apalg latarnya di zaman baheula)....film ini patut d apresiasi "Mantap Djiwa laah".....jd pengin nonoton lg (krn mungkin ada Iqbal ya...the next Reza Rahardian) :D