Luluu keren, sebagai member dari generasi yang lebih tuaa ngepushh standar perform yang lain ke tahap yang lebih tinggi. Luluu OP Parahhhh tapi Gen 10 ini bener bener gilaaa, kaliann semua kerennnn Walaupun belum ada yang bisa ngalahin versi Gen 3 di Banzai 2022 hehee
Tahun lalu, gue denger lagu ini waktu lagi skripsian. Waktunya udah mepet menuju jadwal sidang terakhir di semester delapan. Di saat gue udah overthinking bisa lulus tepat waktu atau nggak, lagu ini muncul di mix playlist RU-vid. "Agar kau menjadi diri sendiri Aku menunggu sampai kau bisa bangkit" "Tutuplah mata dan ingat kembali Benih yang dulu pernah kau tanam" Kedua kutipan ini yang bikin gue bangkit dan akhirnya lulus tepat waktu. Thanks buat lagu Himawari 🌻
gue juga notice suara dia njir, imo bagusan suara chest voicenya dripada klo dia ngomong biasa jdinya malah maksa cempreng freak maap bgt plz jgn bully 🙏
Bunga matahari tertiup angin Menghadap matahari bertumbuh dan mekar Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku di rentangkan nya Meskipun di terpa derasnya hujan Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yakin bahwa dibalik kesedihan Kan ada cerahnya masa depan Naiki motor tua Menara sebagai petunjuk Dekati musim panas Ku ajak dirimu Di tengah tanjakan landai Di sana kan mulai terlihat Kembang api warna kuning Terbentang sangat luas Aku tak akan bertanya apapun Jika kamu hidup Banyak hal yang terjadi Hal yang tak kau suka dan kesulitan Pada saat itu ku dari bukit ini Memandang pada seseorang Bunga matahari dalam dirimu Saat ini berkembang entah dimana Jika kau punya impian yang kau tuju Haruslah itu kau ingat kembali Terkadang meskipun terhalang awan Tak pernah ada kata untuk menyerah Sinar mentari yang engkau dambakan Suatu saat sampai padamu Duduk bersebelahan Di atas pagar pembatas jalan Lalu mentari senja Membuat bayangan Kabel listrik bergoyang Walau menangis diam diam Harapan berwarna kuning Akan tetap berdiri Aku tak bisa berbuat apapun Hanya menunjukkan ke pemandangan ini Dari kesedihan atau kesepian Saat kau merasa jatuh pun kau sendiri lah Mendengar dan melihat langit Agar kau menjadi diri sendiri Aku menunggu sampai kau bisa bangkit Di balik langit permintaan itu pun Pasti matahari sedang menunggu Di dalam dada mu itu pastilah Ada bunga matahari sedang mekar Tutuplah mata dan ingat kembali Benih yang dulu pernah kau tanam Bunga matahari tertiup angin Menghadap matahari bertubuh dan mekar Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku di rentangkan nya Meskipun di terpa derasnya hujan Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yakin bahwa dibalik kesedihan Kan ada cerahnya masa depan
Sama kasusnya kayak zannen shoujo flora. Emang perform new era mungkin dance lebih rapi, dsb. Tapi belom ada yang bisa bikin lagunya terasa berwarna kayak mereka
Bunga matahari tertiup angin Menghadap matahari bertumbuh dan mekar Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku di rentangkan nya Meskipun di terpa derasnya hujan Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yakin bahwa dibalik kesedihan Kan ada cerahnya masa depan Naiki motor tua Menara sebagai petunjuk Dekati musim panas Ku ajak dirimu Di tengah tanjakan landai Di sana kan mulai terlihat Kembang api warna kuning Terbentang sangat luas Aku tak akan bertanya apapun Jika kamu hidup Banyak hal yang terjadi Hal yang tak kau suka dan kesulitan Pada saat itu ku dari bukit ini Memandang pada seseorang Bunga matahari dalam dirimu Saat ini berkembang entah dimana Jika kau punya impian yang kau tuju Haruslah itu kau ingat kembali Terkadang meskipun terhelai awan Tak pernah ada kata untuk menyerah Sinar mentari yang engkau dambakan Suatu saat sampai padamu Duduk bersebelahan Di atas pagar pembatas jalan Lalu mentari senja Membuat bayangan Kabel listrik bergoyang Walau menari diam diam Harapan berwarna kuning Akan tetap berdiri Aku tak bisa berbuat apapun Hanya menunjukkan ke pemandangan ini Dari kesedihan atau kesepian Saat kau merasa jatuh pun kau sendiri lah Mendengar dan melihat langit Agar kau menjadi diri sendiri Aku menunggu sampai kau bisa bangkit Di balik langit permintaan itu pun Pasti matahari sedang menunggu Di dalam dada ku itu pastilah Ada bunga matahari sedang mekar Tutuplah mata dan ingat kembali Benih yang dulu pernah kau tanam Bunga matahari tertiup angin Menghadap matahari bertubuh dan mekar Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku di rentangkan nya Meskipun di terpa derasnya hujan Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yakin bahwa dibalik kesedihan Kan ada cerahnya masa depan