cerita paling berkesan dalam kumcer ini, bagi saya, adalah “Tukang Pos dalam Amplop” sepertinya kehidupan yang menjadi nasib dalam tokoh tukang Pos ini, cermin dari sebagian nasib orang-orang yang begitu-begitu saja. Selalu bekerja keras. Kadang-kadang mendapat kejutan. Kadang ditipu. Kadang membawa petaka. Dan kadang-kadang melakukan hal yang tiada berguna. Seperti mengirimkan Surat yang di dalamnya ada senja yang terpotong. Untuk Alina-nya Sukab yang tak pernah dianggap kekasih oleh Alin. Bahkan setelah sukab melakukan hal heroik seperti memotong senja dan menjadi buronan dalam cerpen pertama buku ini. Yang ternyata sebab kegigihan Sukab itu, Alina menjadi nama ganti kekasih tiap orang-orang yang membaca dan terkesan oleh buku SGA yang begitu popular ini.
11 kali aku membaca bukunya tiada ada hal yang terlupa dari bagian-bagian cintanya, sukanya, tragedinya, hal-hal yang bersangkutan. Kukira aku bakal senang banget kalau ada seseorang yang menceritakan cerpen "SENJA HITAM PUTIH" aku bakal jatuh cinta dan mengenangnya dalam senja yang berwarna.
Ketika Senja adalah cinta, maka tukang pos harus menyampaikannya bukan mengintip dan tidak sengaja masuk didalamnya sehingga mabuk dan ia (senja itu) cinta yg tumbuh terlambat tersampaikan.... Sampaikanlah...
Butet Arswendo dkk kelompok seperti ini lontong cara bicara dan adegan bicaranya sama , gaya anekdot terbalik majasnya kurang bagus karena seni kritiknya berdasar keinginan persamaan tanpa perbedaan, padahal seni adalah suatu perbedaan yg menghasilkan keindahan