Buya Yahya Ditanya tentang Pernyataan Bid'ah Membaca Al-Fatihah & Bertakbir 

Halo, untuk yg berwenang pegang akun dakwahnya Buya. Saya mau menyampaikan yg sebenar2nya kejadian saja. Pertanyaan yg disampaikan oleh mas nya itu kurang tepat dan jauh dari keadaan yg sebenarnya. Persoalan yg sebenarnya itu, sheikh menegur/mengingatkan jamaah yg datang untuk tidak mengeraskan suara di dalam masjid. Jadi bukan soal takbirnya yg dikomentari oleh sheikh tetapi adab di dalam masjid. Yang kedua soal al-fatihah itu sheikh baru tau kalau di indonesia utk memulai suatu acara (majelis ilmu) diawali takbir dalam menyambut dan al fatihah sdgkan dalam memulai kegiatan majelis ilmu tidak ada contoh mengucapkan al fatihah terlebih dahulu di jaman nabi. Jadi sheikh tidak maksud membidahkan al fatihah itu sendiri ketika diucapkan selain sholat dan ruqyah karena sheikh juga membacanya ketika ada niat minum untuk menyembuhkan sakit dalam dirinya sendiri. Mohon untuk menyampaikan kejadian yg sebenarnya karena ini jadi kesalahpahaman serius di sosmed banyak komentar buruk yg tidak pantas. Bisa dicari di youtube kok video sheikh assim soal takbir dan al fatihah. Buya juga gak salah karena beliau menjawab memang sesuai pertanyaan mas nya yg arahnya memang gitu. Biar tidak jadi fitnah dan suudzon banyak orang mohon diluruskan dan disampaikan ke buya karena saya nangkep buya sendiri juga bingung sama maksud mas nya. Semoga yg menonton ini juga membaca tulisan saya agar tidak terpaku dalam satu pov yg dinarasikan mas nya. Semoga kita terhindar dari kesalahpahaman, pertengkaran dan fitnah di antara kaum muslim.

Sy tetap pengikut UAS UAH Buya Yahya semoga panjang umur para guru ulama yg hebat hebat ini

Aku tersenyum dengar penjelasan anda Buya ...kemaren saya liat postingan yg mengatakan Al fatihah bid'ah dan sekarang saya puas dg penjelasan anda...syukran Buya...

Mau ulama dari arab atau dari mana pun ,ilmunya bukan terletak darimana dia lahir tapi liat pemahaman nya tentang ilmu ...liat di Indonesia luar biasa Ulama' hebat ada Buya Yahya,Uas ,uah dll Alhamdulillah Negeri ini di limpahkan Ulama seperti mereka bukti Allah s.w.t mencintai Indonesia

Bangga kita sama indonesia,, ulama nya kelas akherat, jangan ketipu sama org luar bawa2 gelar syekh, tapi ilmu nya jauh lebih mumpuni ustadz2 kampung.. alhamdulillaah

Alhamdulillah segala puji kehadiratmu ya Allah, engkau masih menyisakan UAS, UAH dan Buya Yahya untuk bisa membimbing kaum awam seperti kami untuk terus istiqomah dalam Islam. Sehat selalu Buya. Semoga Allah berkahi umurmu, berkahi keluarga dan keturunanmu. Aamiin.

Masyaa Allah. Sudah jelas sekarang. Para ulama kita guru besar kita UAH, UAS DAN BUYA YAHYA penjelasan nya sama tidak melarang membaca alfatiha. Allahuakbar

Ulama yang sejuk tapi tegas, tidak merasa paling benar dan menyalahkan yg lain yg tidak sependapat, tanda keluasan ilmu.

Tiga ulama panutan saya, UAS, UAH, dan Buya Yahya, mereka senada dalam perkara ini. Alhamdulillaah, rakyat Indonesia dianugerahi tiga ulama ini.

Masya Allah syeik assim al hakim untuk sampaikan kebenaran tidak ingin pujian dan tidak takut dicela manusia beliau hanya mengharap ridho dari Allah

Saya senyum-senyum sendiri mendengar ceramah Buya Yahya.ini ulama benar2 mencerahkan dan tidak bikin gaduh. Setelah ini saya akan membaca alfatihah mungkin ribuan kali 👍. Alfatihah

saya baru saja melihat yang bilang alfatehah dan takbir dalam mesjid bidah.. saya cari dari UAS dan Buya yahya alhamdullilah tercerahkan.

Semoga Allah menaikkan derajat syaikh Assim al Hakeem dan selalu menjaga beliau. Beliau adalah orang berilmu yang sangat menjaga kemurnian ajaran Rasulullah SAW. Demi Allah sy menyaksikan beliau menyampaikan tdk dengan caci maki. Namun dg cara yg baik. Yang d sampai kan oleh mas yg menanyakan kurang tepat dlm menyampaikan apa yg di maksud oleh syaikh..

Enaknya baca Suratul Fatihah hanya 9 detik clear. Kalau baca Suratul Baqarah menyita waktu 7200 detik / 2 jam jika yg baca lancar. Kalau yg baca baru kha- tam IQRA' bisa menyita waktu 99.999 detik.

Masya Allah, bangga sama buya yahya. Keilmuan dan kebijaksanaannya gak kalah dari syeikh2 luar. Penjelasannya bener2 gamblang. Barakallah Buya

Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada ALLAH , karena setiap waktu kami selalu mendawamkan surat Alfatihah & Sholawat agar selalu diberi kemudahan oleh ALLAH Subhanahu Wata'ala karena ALLAH lah yg merintahkan kita harus banyak berdzikir mengingat kepada Allah dan berdoa kepada ALLAH agar kebaikan² kita di kabulkan oleh ALLAH Subhanahu Wata'ala Aamiin Aamiin yaa Robb ....

Alfatehah ini adalah salah satu bacaan yang senantiasa saya lafazkan selesai sholat. Rasa lega apabila sudah membacanya.

Syukurlah ternyata banyak santri Buya pada lihat postingan viral dari sebelah. Bisa jadi pembanding dalam mencari ilmu. Makin banyak kajian ilmiah makin bagus. Bijak dalam bersikap. Beragama sesuai tuntunan Rasulullah.

Gatau kenapa tiap liat buya yahya adem banget hati❤. Semoga nanti aku bisa melihat dan bertemu dengan baginda nabi muhammad aamiin yaallloh. Sollua'la nabi❤❤❤

Semoga sehat, panjang umur, berkah selalu hidup Buya Yahya, keluarga dan para santri sekalian..Amiiin..Alfatehah...

Alhamdulillah kita di indonesia punya ulama yang mumpuni untuk membentengi umat islam❤ buyayahya❤❤❤❤

Alhamdulillah Ternyata ada hadistnya Terima kasih Buya Semoga Allah selalu merahmati kesehatan untuk Buya

Ada seorang laki-laki dari kalangan Anshar ditunjuk oleh kaumnya untuk menjadi imam di masjid Quba`. Laki-laki tersebut punya satu kebiasaan yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw. Setiap kali ia akan membaca surat setelah al-Fatihah, ia awali dulu dengan membaca surat al-Ikhlas. Setelah itu baru ia membaca surat yang ia inginkan. Ini dilakukannya di setiap rakaat. Artinya, di setiap rakaat ia membaca dua surat sekaligus (selain al-Fatihah); surat al-Ikhlas sebagai pembuka dan surat lain yang ia pilih. Jelas ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Karena itu orang-orang yang menjadi makmumnya mengeluhkan hal tersebut. Mereka meminta sang imam untuk meninggalkan kebiasaan itu. Ia bisa pilih; membaca surat al-Ikhlas saja tanpa surat yang lain, atau surat yang lain saja tanpa diawali dengan al-Ikhlas. Tapi ia menolak. Ia malah mempersilahkan mereka untuk mencari imam yang lain kalau kebiasaannya itu tidak mereka senangi. Tapi karena ia adalah imam terbaik yang ada di kampung itu, akhirnya para jamaah tetap mempertahankannya. Namun mereka datang menemui Nabi mengadukan kebiasaan imam mereka. Nabi Saw memanggil sang imam dan bertanya : “Apa yang membuatmu tidak mau melakukan apa yang disarankan sahabat-sahabatmu? Dan apa yang membuatmu selalu merutinkan surat tersebut (al-Ikhlas) di setiap rakaat?” Ia menjawab: “Saya menyukainya.” Ternyata motifnya adalah rasa suka. Apakah Nabi akan mengatakan bahwa tidak boleh rasa suka menjadi dasar sebuah amalan; mesti ada dalil. Tidak. Nabi Saw bersabda “Rasa sukamu pada surat itu akan memasukkanmu ke surga.” Salawat dan salam untukmu Baginda… keluasan pandangan dan kelembutan ucapan seperti ini yang sudah mulai hilang dari sebagian umatmu saat ini. *** Kalau imam masjid Quba di atas punya kebiasaan membaca al-Ikhlas sebelum membaca surat pilihan setelah al-Fatihah, sahabat yang satu ini malah menjadikan al-Ikhlas sebagai penutup surat yang dibacanya. Jadi setelah ia membaca surat pilihan, ia mengakhirinya dengan membaca al-Ikhlas, baru kemudian ia rukuk. Ia adalah sahabat yang Nabi utus sebagai komandan dalam sebuah sariyyah. Hadits tentang ini diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah yang terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim. Mungkin ada yang berkata, “Bukankah ketika Nabi sudah mengakui perbuatan sahabat itu maka ia berubah menjadi hadits taqriri? Jadi, ‘kreativitas’ para sahabat itu sudah menjadi hadits ketika Nabi sudah mengakuinya.”? Ini benar. Namun yang menjadi fokus dalam hal ini adalah para sahabat tidak memahami bahwa setiap amalan mesti ada dalil secara spesifik. Mereka melakukan amalan-amalan itu dengan ijtihad sendiri. Ketika amalan-amalan itu sampai ke telinga Nabi, beliau memberikan tanggapan. Ternyata tanggapan beliau positif. Namun demikian ada juga ‘kreativitas’ sahabat dalam beribadah yang tidak sepenuhnya diterima oleh Nabi Saw. Ada seorang sahabat yang bernazar untuk berpuasa sambil berjemur di bawah terik matahari. Ia menyangka itu lebih baik dan lebih besar pahalanya karena lebih berat. Rasulullah Saw melihat hal itu. Beliau menyuruh sahabat tersebut tetap melanjutkan puasanya tapi berjemurnya dihentikan. *** Apakah sebuah perbuatan kalau tidak sunnah berarti bid’ah? Tidak mutlak demikian. Mari perhatikan riwayat berikut ini. Abu Said al-Khudri menceritakan, “Ada dua orang pergi safar. Ketika waktu shalat masuk air tidak ada. Keduanya akhirnya tayammum, lalu shalat. Selesai shalat keduanya mendapatkan air. Waktu masih ada. Salah seorang dari keduanya mengulang kembali shalatnya. Tapi yang seorang lagi tidak. Setibanya di Madinah, keduanya menceritakan kepada Rasulullah SAW Untuk yang tidak mengulang shalatnya, Rasul bersabda: “Engkau sudah benar, sesuai sunnah. Shalatmu sudah sah.” Sementara untuk yang berwudhuk dan mengulang shalatnya lagi Rasul bersabda, “Engkau dapat pahala dua kali.” *** Dari Sa'id Al Khudriy Ra. yang mengatakan bahwa ia mendengar seseorang mengulang-ulang bacaan Qul huwallahu ahad.., keesokan harinya ia memberitahukan hal itu kepada Rasulullah SAW, dalam keadaan orang yang di laporkan itu masih terus mengulang-ulang bacaannya. Menanggapi laporan Sa'id itu Rasulullah SAW berkata : 'Demi Allah yang nyawaku berada ditanganNya, itu sama dengan membaca sepertiga Quran'. (HR. Bukhori) *** Bid'ah yang Dilakukan Sahabat Bilal “Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW berkata kepada Bilal ketika shalat fajar, ‘Wahai Bilal, kebaikan apa yang paling engkau harapkan dalam Islam, sebab aku mendengar suara kedua sandalmu di surga?’ Bilal menjawab, ‘Kebaikan yang paling aku harapkan pahalanya adalah aku belum pernah berwudhu’, baik siang dan malam, kecuali aku melanjutkannya denga shalat sunnah yang aku tentukan waktunya’” (HR: al-Bukhari-Muslim) Sebagaimana diketahui, tidak ada hadis yang menjelaskan bahwa Rasulullah pernah mengajarkan ataupun melakukan shalat sunnah wudhu’. Shalat sunnah tersebut dilakukan oleh bilal setiap selesai berwudhu’ dan Rasulullah SAW mengapresiasinya. Andaikan setiap bid’ah itu sesat dan masuk neraka, pasti Rasul memarahi Bilal. *** Hadits Shohih Bukhori mengenai Khabbab shalat dua raka'at sebagai pernyataan sabar (bela sungkawa) disaat menghadapi orang muslim yang mati terbunuh. (Fathul Bari jilid 8/313). *** Bid'ah yang Dilakukan Salah Seorang Sahabat Dalam Shalat “Ibnu Umar berkata, ‘Ketika kami shalat bersama Rasulullah SAW ada seorang laki-laki yang melafalkan, ‘Allahu akbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw waashila’. Rasulullah SAW berkata, ‘Siapa yang membaca kalimat itu? Tiba-tiba laki-laki itu berkata, ‘Saya wahai Rasulullah SAW’. Rasulullah SAW berkata, ‘Saya kagum dengan bacaan itu. Pintu-pintu langit dibuka karena doa itu’”. (HR: Muslim dan Tirmidzi) Sebagaimana diketahui, sebelumnya Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan doa iftitah seperti itu. Doa tersebut dibuat oleh sahabat dan Rasulullah menyetujuinya. Andaikan seluruh bid’ah itu sesat, sudah pasti sahabat tidak berani membuat-buat doa iftitah dalam shalat. *** Hadits dari Abu Sa’id al-Khudri tentang Ruqyah yakni sistem pengobatan dengan jalan berdo’a kepada Allah SWT. atau dengan jalan bertabarruk pada ayat-ayat Al-Qur’an. Sekelompok sahabat Nabi saw. yang sempat singgah pada pemukiman suku arab badui sewaktu mereka dalam perjalanan. Karena sangat lapar mereka minta pada orang-orang suku tersebut agar bersedia untuk menjamu mereka. Tapi permintaan ini ditolak. Pada saat itu kepala suku arab badui itu disengat binatang berbisa sehingga tidak dapat jalan. Karena tidak ada orang dari suku tersebut yang bisa mengobatinya, akhirnya mereka mendekati sahabat Nabi seraya berkata : Siapa diantara kalian yang bisa mengobati kepala suku kami yang disengat binatang berbisa? Salah seorang sahabat sanggup menyembuhkannya tapi dengan syarat suku badui mau memberikan makanan pada mereka. Hal ini disetujui oleh suku badui tersebut. Maka sahabat Nabi itu segera mendatangi kepala suku lalu membacakannya surah al-Fatihah, seketika itu juga dia sembuh dan langsung bisa berjalan. Maka segeralah diberikan pada para sahabat beberapa ekor kambing sesuai dengan perjanjian. Para sahabat belum berani membagi kambing itu sebelum menghadap Rasulullah saw. Setiba dihadapan Rasulullah saw., mereka menceriterakan apa yang telah mereka lakukan terhadap kepala suku itu. Rasulullah saw. bertanya ; ‘Bagaimana engkau tahu bahwa surah al-Fatihah itu dapat menyembuhkan’? Rasulullah saw. membenarkan mereka dan ikut memakan sebagian dari daging kambing tersebut “. (HR.Bukhori) *** Abu Daud, At-Tirmudzi dan An-Nasa’i mengetengahkan sebuah riwayat hadits berasal dari paman Kharijah bin Shilt yang mengatakan; “Pada suatu hari ia melihat banyak orang bergerombol dan ditengah-tengah mereka terdapat seorang gila dalam keadaan terikat dengan rantai besi. Kepada paman Kharijah itu mereka berkata: ‘Anda tampaknya datang membawa kebajikan dari orang itu (yang dimaksud Rasulullah saw.), tolonglah sembuhkan orang gila ini’. Paman Kharijah kemudian dengan suara lirih membaca surat Al-Fatihah, dan ternyata orang gila itu menjadi sembuh”. (Hadits ini juga diketengahkan oleh Al-Hafidh didalam Al-Fath) *** Hadist riwayat Imam Bukhori dlm shohih ll : 284 "Pada suatu hari aku sesudah sholat dibelakang Rasulullah SAW. Ketika berdiri (I'tidal) sesudah ruku' Beliau SAW mengucapkan 'sami'allahuliman hamidah'. Salah seorang yang ma'mum menyusul ucapan Beliau itu dgn berdoa : 'Rabbana lakal hamdu hamdan katsiiran thayyiban mubarakan fiihi' (Ya Tuhan kami, puji syukur sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya atas limpahan keberkahan-Mu). Setelah sholat Rasulullah SAW bertanya : 'Siapa tadi yang berdo'a?'. Orang yg bersangkutan menjawab Aku, ya Rasul- Allah. Rasulullah SAW berkata : 'Aku melihat lebih dari 30 malaikat berebut ingin mencatat do'a itu lebih dulu' ". *** "Dari Ibnu Abbas Ra bahwa "Sesungguhnya Rasulullah SAW dulunya menyisir rambutnya ke belakang, sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambut mereka ke kiri dan ke kanan, dan Ahlul Kitab menyisir rambutnya ke belakang. Selama tidak ada perintah lain, Rasulullah SAW senang menyesuaikan diri dengan Ahlul Kitab. Kemudian Rasulullah SAW menyisir rambutnya ke kiri dan ke kanan". (Diriwayatkan oleh Suwaid bin Nasr dari Abdullah bin al Mubarak, dari Yunus bin Yazid, dari az Zuhri, dari Ubaidilah bin Abdullah bin Utbah)

Apapun perbedaan dalam bersudut pandang.... Buya Yahya adalah ulama ahli ilmu Syeikh yg sedang dibicarakan oleh penanya, syekh tersebut juga ahli ilmu Setiap ahli ilmu punya sudut pandang masing2 terkait hal fiqih yg mungkin ads sedikit perbedaan Tapi yakinlah, walaupun dalam fiqih ada perbedaan, tapi dalam hal aqidah: ❤ Mereka lurus & taat kpd Allah ❤ Mereka mendakwahkan umat kpd tauhid ❤ Dan mereka adalah penyambung ilmu Rasulullah sehingga ilmu sampai disetiap pintu rumah kita Semuga Allah memberkahi ulama2 kita 😊

Gampang kok untuk menyanggah nya.. cukup sebut kn dalil nya😁gk perlu panjang kali lebar.. dan aku yakin siapapun tdk akan ketemu dalil nya karna memang gk ada🙈semoga Allah menjaga syeikh dan memberkahi ilmu nya.Alhamdulillah sy jdi tau skrg,sangat jelas dan terang benderang.barakallahu fiikum ya syeikh🌹

Sllu adem mendengar ceramah nya buya yahya jelas dalam membahas nya.. Sehat wal afiat para ulama2 indonesia buya yahya,,uas,, uah..

Pengeeeeeen bgt melihat mereka duduk bersama membahas mslaah2 ginian supaya kita tau, jelas, gak ragu2, supaya ummat tau mana yg akan mereka ikuti. Yg pro alfatihah, tawassul dll ust siapa vs yg kontra ust siapa aja, dudukkan mereka biarkan mereka membahasnya secara detail biar kita tau

para asatid,kyai,ustad yang sya anggap sebagai guru² saya walaupun scara pribadi sya belum pernah mengikuti kajianya scara langsung Alhamdulilah beliau² semua se irama dan 1 kata terkait hal ini Barokalloh Almukarom Buya Yahya,UAH,dan UAS🙏

Masyaallah semoga beliau sehat selalu …… Di sini aku mulai mengerti kenapa di akhir jaman akan ada perang saudara🥺

MasyaaAlloh, Sehat selalu ulama ulama kami yg lurus, terkhusus untuk Buya Yahya .....

I love ❤ Uah Uas Buya yahya Gus baha

MasyaaAllah, jazakallah khair Buya Yahya penjelasannya , sama dg penjelasan dari UAH dan UAS, ulama panutan.. 💗

Alhamdullilah emang BENAR PANUTANKU DARI DULU SAMPE SEKARANG BUYA YAHYA,UAS,UAH,HRS N ULAMA" GARIS LURUS LAINYA.MUDAH"AN SELALU DLAM LINDUNGAN ALLAH SWT AMIN YA ROBAL ALAMIN

Ikut ulama Indonesia, kt punya ulama sendiri yg luarbiasa ilmunya

Masya allah ... Semoga buya selalu di beri kesehatan dan terus bisa mendampingi kami umat muslim di indonesia ..

Ya allah se rapuh itu kah iman saya🥹 Terimakasih buya. Denger penjelasan buya tidak ada keraguan lagi di hati saya soal alfatihah dari syekh ono

Buya Yahya, Ustad Adi Hidayat, Ustad Abdul Somad, Buya Arrazy

Kita bersyukur masih ada ulama macam Buya Yahya kalau tidak di obok obok akidah kita

Alhamdulillah Bu yaa, terimakasih Buyaa

Sehat-sehat selalu Buya,terus berdakwah untuk kemaslahatan UMAT🤲

Terima kasih buya semoga dengan video ini membuat kami tambah cerdas luas wawasan.. jaya selalu Nahdatul Ulama

Semoga Buya sehat wal'afiat, pnjng umur, Aamiin

benar, orang alim itu seperti syekh ali jaber rahimahullah. satu-satunya ulama timur Tengah yang akhlaknya luarbiasa

Semoga Allah Ta'ala memberikan Hidayah Taufiq kepada Buya yg memiliki hati yg lembut. Semoga Allah Ta'ala lebih melembutkan hati Buya. Baarakalllohu fiikum Buya.

Sy berdo'a untuk Guru Buya..supaya diberikan kesehatan dan keberkahan..aamiiin

Suka banget sama buya yahya orangnya sangat berani dengan kata²nya.MashaAllah ❤❤

Mari kita terus bertakbir kepada Allah,, Takbiirr 💪💪 Allahu Akbar...

Penjelasan Buya Yahya persis seperti penjelasan Ust. Abdul Somad.. Semoga Allah melindungi Ulama-ulama Indonesia

Alhamdulillah, penjelasan Buya Yahya sangat masuk akal.

Bagi orang awwam kya saya hal seperti ini cukup membingungkan. Namu balik lagi saya hanya mengamalkan apa yang saya pahami dan yakini. Allah Maha Tahu kekurangan kita, Manusia punya akal utk berpikir. Namun tidak dilepas layaknya burung yang bisa terbang bebas. Akal punya batasan. Sesuai apa yang dipahami dan diyakini serta ada kemudahan di dalamnya maka itulah yang saya amalkan. Semoga Allah panjangkan umur Buya dan diberikan keberkahan Ilmunya agar bisa disampaikan kepada ummat diseluruh Indonesia.

Jawaban Buya sm dgn jawaban UAS dan UAH . Smoga ulama² sprti beliau di beri kesehatan. 🤲

MASYAALLAH..... sehat selalu Buya Yahya, semoga selalu Istiqomah.... aamiin 🤲🤲

Maturnuwun Buya... penjelasan gamblang, bijaksana dan mudah difahami. Jazakalloh khoiro...

Maa Syaa Allah, Tabarakallah, tuan guruku tercinta❤❤❤ buya yahya, penjelasan beliau yang penuh rasa cinta yang membuat candu❤ dan membuat hati tenang, barakallahu fiikum🙏🏽😊😊

semoga kita di limpahkan rezeki oleh Allah Alfatihah...

Syukron buya penjelasannya buat kami orang2 awam...👍👍👍

Mashaa allah, alhamdulillah. Semoga buya selalu dilindungi oleh Allah SWT, sangat menentramkan, barakallah..

Bid'ah internasional di undang, luar biasa

Ini baru, tdk mnyalahkan org2 yg mengamalkan al fatihah. Ulama2 yg selalu menyalahkan, membid'ahkan sesuatu, yg bikin gaduh, Tolong la saudara ku, gk usah d ikuti. Sehat selalu buya

Masyaallah, Alhamdulillahirrobbil Alamiin terimakasih Buya atas penjelasannya yang luar biasa semoga buya Yahya sehat wal'afiat dan panjang umurnya Amin ya Rabb

Tidak biasanya Buya terlihat seperti ini, biasanya Beliau tenang pembawaannya. Terima kasih Buya saya selalu dibelakang engkau

Ini soal adab di dalam masjid, kebanyakan dari kita ketika menyambut ustadz, kyai atau ulama kadang terlalu berlebihan, ada yang mencium tangan dan ada yang sampai mencium "kakinya", dan banyak yang berlebih- lebihan dalam mengamalkan yang mubah, sampai yang wajib malah ditinggalkan Dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari No: 3189 dari sahabat Umar RA. Rasulullah bersabda: لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ “Janganlah kalian melampaui batas dalam memujiku sebagaimana orang Nasrani mengkultuskan Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah hamba-Nya, maka itu katakanlah (bahwa Aku hanyalah) ‘abduhu wa rasuuluhu (hamba Allah dan utusan-Nya. Kemudian Rasulullah- shallallahu 'alaihi wa sallam - juga pernah : يا أيُّها النَّاسُ إيَّاكم والغُلوَّ في الدِّينِ فإنَّهُ أهْلَكَ من كانَ قبلَكُمُ الغلوُّ في الدّ ِينِ “Wahai manusia, janganlah kalian berlebihan-lebihan dalam beragama, karena sungguh yang membuat celaka umat sebelum kalian berlebihan dalam beragama”. (HR. Ibnu Majah/3029 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani). Selain itu ada hadits riwayat Imam Tirmidzi sebagai berikut : لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ، لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا Artinya; “Seandainya aku boleh menyuruh seorang manusia untuk bersujud kepada manusia lainnya, niscaya akan aku suruh seorang wanita untuk bersujud kepada suaminya." Anas bin Malik menuturkan, “Ada beberapa orang memanggil Rasulullah sambil berkata, ‘Wahai Rasulullah, wahai orang yang terbaik dan anak orang yang terbaik di antara kami, wahai junjungan kami dan anak dari junjungan kami.’ Rasulullah segera menyanggahnya seraya berkata, ‘Wahai sekalian manusia, katakanlah sewajarnya saja! Jangan sampai kamu digelincirkan setan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku tidak suka (jika) kamu mengangkat kedudukanku jauh melebihi kedudukam yang dianugerahkan Allah kepadaku’.” (Diriwayatkan oleh an-Nasa’i). Hadits riwayat Abu Hurairah yang menerangkan bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya agama ini itu mudah. Tidak seorangpun yang menyikapi agama dengan keras kecuali ia akan terkalahkan, maka berlakulah lurus, mendekatlah, bergembiralah, dan berupayalah dengan kelapangan hati dan kemoderatan." Sementara dalam redaksi lainnya, "Berlakulah sedang, maka kamu akan sampai (ke tujuan agama)." (HR Bukhari dan An-Nasa'i). عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمٍ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ - رَوَاهُ مُسْلِمٌ Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 55]

Alhamdulillah tercerahkan, sejak sering ikuti ceramah guru2 tercinta aku jadi tidak mudah membi dah kan org lain

💯💯💯 Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad ❤️❤️🔥🔥

Buya ,sehat Selalu ,Murah Rezeki ,panjang Umur ,,,

💚💚💚 Mantap, langsung ditanggapi Buya👍

Masyaa Allah...jazakallahu Khairan tausiyah nya buya

Syekh takut hisab Allah عز وجل karena di hadapannya terjadi amalan bid’ah yang dari sisi Syekh sambutan bacaan AlFatihah dan mengangkat suara sambutan dengan takbir di masjid itu tidak ada tuntunannya, selanjutnya Syekh memperingatkan jamaahnya tidak melakukan amalan itu lagi, dg demikian Syekh dapat berlepas diri dari perbuatan bidah atas hisabnya nanti karena sudah memberi tuntunan dan peringatan sesuai yang ada pada sisi Syekh. Jadi Buya dan admin, di video aslinya tidak keluar sedikitpun dari lisan Syekh cacian dan celaan melainkan hanya ucapan tuntunan yang ada pada sisi Syekh yang baik-baik saja, semoga kehormatan seorang muslim dimuliakan oleh muslim lainnya. Bisa dilihat sendiri videonya di RU-vid sangat viral 😊

Belajar pelajari Al-Qur'an sertai maknanya jangan tidak tahu artinya apalagi setengah setengah. Karena setiap doa memiliki ruh yang pastinya akan diwujudkan.

Assalamualaikum Puribeta2 Tangerang Kota Hadir Selalu Menyimak kajian Kajian Buya Yahya Terimakasih Bisa Bertholabul Ilmi Walaupun Lewat RU-vid Barakallahu Fiikum 🤲

Biasanya org asia yg belajar di daerah negara timur yg mazhabnya Maliki, Hambali, Hanafi, lalu saat pulang di bawa mazhabnya ke wilayah asia, yg mayotitas imam Syafii, akhirnya bnyk perbedaan dlm hukum syareatnya, lalu berceramah, seolah2 menyalahkan hukum imam syafii yg sudah ada. UAS jg prnh menimba ilmu di maroko yg bermazhab Maliki, namun saat pulang ke tanah air, beliau tetap memakai mazhab imam Syafii. Abdurahman sudais imam masjidil haram, saat sholat di istiqlal, beliau paham indonesia bermazhab Syafii, saat sholat beliau mmbaca alfatihah 'Bismillah' dgn zahar (terdengar). kesimpulannya, semakin tinggi ilmu ulama, semakin dia pintar menghargai dan tidak membid'ahkan selama tidak keluar dari ke4 mazhab. Wallahualambisawab..

Assalamualaikum Alhamdulillah sama pendapat uah uas buya yahya 😇

Mengenai dzikir selesai mengerjakan sholat, Allah berikan petunjuknya dalam Surat An-Nisa ayat 103: "Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring.". Surat Al fatihah termasuk ZIKIR.

Aku ngikut apa yang disampai Buya Yahya semoga beliau selalu diberikan kesehatan keselamat dunia dan akhirat alfatihah amiin

Memang ulama indonesia keren2. Barakallah buya yahya. Betul orang alim..

Semoga buya sehat selalu.aamiin

MasyaAllah bener-bener penyampaian yang bagus sesuai Al-qur'an dan as-sunnah, makin fans sama Sheikh Assim 🤩

Masya Alloh , tabarakalloh semoga Buya dalam selalu lindungan Alloh.. Alfatikha...

Masyaallah. Td baru dengerin pendapat dr ust. Adi hidayat juga dan hadist utama yg diangkat sama juga ttg keutamaan alfatihah dan 2 ayat terakhir Al-Baqarah.

Berkatalah yang benar walau itu pahit. Kebenaran tetap diterapkan walau ada celaan dan ada yang tidak suka. Inilah prinsip yang diajarkan dalam Islam oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ أَمَرَنِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِسَبْعٍ أَمَرَنِى بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ وَأَمَرَنِى أَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ دُونِى وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِى وَأَمَرَنِى أَنْ أَصِلَ الرَّحِمَ وَإِنْ أَدْبَرَتْ وَأَمَرَنِى أَنْ لاَ أَسْأَلَ أَحَداً شَيْئاً وَأَمَرَنِى أَنْ أَقُولَ بِالْحَقِّ وَإِنْ كَانَ مُرًّا وَأَمَرَنِى أَنْ لاَ أَخَافَ فِى اللَّهِ لَوْمَةَ لاَئِمٍ وَأَمَرَنِى أَنْ أُكْثِرَ مِنْ قَوْلِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ فَإِنَّهُنَّ مِنْ كَنْزٍ تَحْتَ الْعَرْشِ Dari Abu Dzaar, ia berkata, “Kekasihku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan tujuh hal padaku: (1) mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintah agar melihat pada orang di bawahku (dalam hal harta) dan janganlah lihat pada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan padaku untuk menyambung tali silaturahim (hubungan kerabat) walau kerabat tersebut bersikap kasar, (4) beliau memerintahkan padaku agar tidak meminta-minta pada seorang pun, (5) beliau memerintahkan untuk mengatakan yang benar walau itu pahit, (6) beliau memerintahkan padaku agar tidak takut terhadap celaan saat berdakwa di jalan Allah, (7) beliau memerintahkan agar memperbanyak ucapan “laa hawla wa laa quwwata illa billah” (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), karena kalimat tersebut termasuk simpanan di bawah ‘Arsy.” (HR. Ahmad 5: 159. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih, namun sanad hadits ini hasan karena adanya Salaam Abul Mundzir)

Syukron Barokallah Jazakumullah Khoiron 🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲

Saya sempet bingung juga,Alhamdulillah dapat pencerahan semoga sehat selalu Ustadz Buya Yahya

Alhamdulillah buya Yahya memberikan pencerahan nya masyaalloh sangat adem dan logis...semoga buya selalu sehat barokalloh 🤲🤲

Terimakasih buya, tenang banget dengernya , kemarin sempat gelisah denger cerama syeikh tersebut, ternyata diri ini yang masih awam kurangnya ilmu 😌

sehat selalu Buya

Ulama memang seperti itu, semakin tinggi ilmunya maka semakin kasih sayang terhadap makhluk, ini berbanding lurus, ilmu dan kasih sayang, karena itulah beliau mengingatkan tentang perkara bid'ah sebagai wujud kasih sayangnya terhadap saudaranya sesama kaum muslimin dan sebagai kewajibannya untuk menyampaikan kebenaran Mengungkap suatu kebenaran itu adalah kewajiban bagi yang mengetahuinya, kalau tidak disampaikan maka kapan orang yang tidak tahu mengetahuinya, dan kapan orang yang terkunkung mengikuti suatu kesesatan bisa lepas dari kesesatan tersebut

Tabarakallah sehat selalu tuan guru...

Alhamdulillah.aku cinta ulama indonsia.❤❤❤❤

Yang dikritik Syaikh Assim ngga cuman soal baca Al Fatihah pas mulai kajian. Syaikh Assim jg menegur; 1. Jamaah cowo yg pada ngeliatin (tv) jamaah cewe yg sedang bertanya. Klo menurut Alloh & Rosul Nya mereka harusnya menundukkan pandangan. 2. Minum dengan tangan kiri. Ini jg menyelisihi perintah Rosul. 3. Cowo yg memanjangkan kumis. Ini bertentangan dg perintah Rosul. Juga membiarkan kuku-kuku nya, bulu ketiak. Harusnya muslim itu bersih luar-dalam. 4. Pacaran atau interaksi bebas antar lawan-jenis yg bukan mahram. Ini bukan dari Rosul. 5. Meninggikan suara (teriak-teriak) didalam masjid. Saat itu MC mengajak jamaah bertakbir bersama. Rosul dan para Sahabat ngga melakukannya. 6. Membaca Al Fatihah sebelum memulai kajian. Beliau menanyakan apakah ini dilakukan oleh Rosul dan para sahabat? Klo baca Al Fatihah utk ruqyah, ditiupkan ke air lalu diminum itu dibenarkan sendiri oleh Rosul. Yang lain di-up jg dong

Bukan bermaksud membela syekh nyaa, tapi sebaiknya bisa dipertemukan antara buya dengan syekh nya, karena yang kita dapatkan dari video tersebut adalah potongannya

Menjadi polemik semakin banyak ulama2 yg membingungkan padahal dia dari arab saudi, semoga ulama2 kita sehat dan diberikan panjang umur

Pertanyaan yg bagus dr penanya. Siapa yang mulai bikin gaduh, jelas2 membid'ahkan, giliran dikasih tau dalilnya malah,,, maksud ulama itu bukan merendahkan. LHA klo membidahkan prilaku membaca alfatihah itu apa gak merendahkan. Bener kata Buya, tanya dulu tradisi itu dasarnya apa,,, jangan saya gak mau bertanggung jawab d akhirat karena ini ga ada dalilnya... Giliran dijawab Buya pendukungnya pada kepanasan kupingnya.... jika datang ke suatu daerah jangan langsung membidahkan amaliyah kaum tsb, kaum tersebut juga punya ulama dan pengajaran dari Ulama yg mumpuni ilmunya. Itu saja

Yang nanya bikin kyk mengadu domba, disisi lain buya juga sepertinya gatau konteksnya secara clear, kalo liat ceramahnya syeikh assim padahal tidak merendahkan

semoga Allah memberikan petunjuk, taufik dan hidayah untuk kita semua

Alhamdulillah terimakasih Buya utk informasi dan pencerahsn nya ,semoga sehat selalu Buya sekdluarga Aamiin ya Allah

Panutan umat 🤲🏻

Semoga kita dilindungi dari para pengadu domba. Hati hati dengan lisan

Masya allah buya itulah yg ngerti tau bgt dgn persaan orang awam.kdng bingung buya yg ga blh ini itu lah..sy abgi orang awam jd bingung yg tahlil ga boleh klo org ninggal.

Makasih Buya saya kemarin saya sempat bingung kenapa ya kok ada ulama kayak begitu sekarang dengan penjelasan Buya saya jadi lebih yakin

Penanya salah ngeframe pertanyaan, sebenarnya maksud Dari ulama yang bersangkutan, kalau alfatihah bacanya jangan dikeraskan, karna nggak ada dasarnya, bacanya pelan aja, sama kaya bacaan takbir, kalau diluar boleh takbir kencang ALLAHUAKBAR!!! Tapi kalau di masjid apapun bacaanya tidak boleh teriak..