Candi Boyolangu terletak di dusun Dadapan, desa Boyolangu, kecamatan Boyolangu, kabupaten Tulungagung. Berdasarkan angka tahun tertua yang terpahat pada salah satu umpak di candi tersebut menunjukan angka tahun 1291 Saka / 1369 Masehi. Dengan demikian maka candi yang berdiri di atas lahan seluas 945 m² ini merupakan candi yang dibangun pada masa kerajaan Majapahit dibawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Seperti diketahui bersama bahwa Raja Hayam Wuruk memerintah kerajaan Majapahit dari tahun 1350 M - 1389 M. Pada tahun 2019 candi Boyolangu ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Bupati Tulungagung dengan Nomor SK 188.45/96/013/201.
Candi Boyolangu merupakan kompleks percandian yang terdiri dari tiga bangunan perwara yang masing-masing bangunan menghadap ke barat. Diatas bangunan induk terdapat sebuah arca wanita Budha yang oleh para ahli, arca ini diduga sebagai perwujudan dari Gayatri Rajapadni.
Oleh karena itu masyarakat Tulungagung sering menyebut candi ini dengan nama candi Gayatri. Candi ini pertama kali ditemukan oleh masyarakat pada tahun 1914 dalam keadaan tertimbun tanah. Pembangunan candi ini diduga berkaitan dengan keberadaan arca Dewi Tara ( Prajnaparamitha ). Arca dewi kebijaksanaan ini sering dihubungkan dengan seorang ratu Majapahit yaitu nenek dari Raja Hayam Wuruk yang bernama Gayatri Rajapatni. Gayatri Rajapatni adalah salah satu dari 4 anak Raja Kertanegara yang diperistri oleh Raden Wijaya pendiri kerajaan Majapahit. Semasa hidupnya Gayatri terkenal sebagai pendeta wanita Budha ( Bhiksuni ) dengan gelar Rajapadni. Dalam kitab Negarakertagama disebutkan bahwa Raja Hayam Wuruk melakukan upacara srada untuk menghormati 12 tahun kematian neneknya yakni Gayatri Rajapatni. Selain itu dalam kitab Negarakertagama juga disebutkan bahwa bangunan suci ( candi ) yang beragama Budha ini dengan nama Prajnaparamitapuri.
Adapun fungsi dari candi Boyolangu diduga sebagai tempat pendarmaan / pemuliaan Gayatri. Dalam pemuliaan itu Gayatri diwujudkan sebagai Dhyani Budha Wairocana dengan sikap tangan Dharmacakramudra.
Saat ini candi Boyolangu hanya menyisakan struktur yang tersusun dari batu bata yang terletak di antara struktur I dan struktur III. dengan kata lain struktur ini berada di tengah antara struktur I dan struktur III. Struktur candi Boyolangu sendiri terdiri dari 3 tingkat batur dengan sebuah arca di atasnya dan didirikan sebuah cungkup untuk melindungi arca tersebut. Cungkup ini dibuat semi permanen dan di bagian atas struktur terdapat beberapa batu umpak baik segi empat maupun segi delapan.
Kondisi struktur pada sisi utara masih sangat kompak dengan ketinggian hingga 20 lapis bata. Pada struktur sisi utara juga ditemukan dua profil elips yang menonjol dan dibuat dengan frame. Sedangkan pada struktur di sisi timur terdapat 18 lapis. Kondisi ini juga hampir sama dengan kondisi pada sisi selatan, namun untuk batur tingkat dua hanya terdapat pada sisi utara dan barat, sedangkan pada sisi timur dan selatan kondisi batur tingkat dua sudah runtuh. Pada bagian sisi barat terdapat susunan bata yang sudah tidak teratur menjorok keluar, selain itu terdapat beberapa reruntuhan bata, sehingga bentuk denah tidak lagi lurus simetris / presisi.
Adapun kegiatan pelestarian yang pernah dilakukan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan ( BPK ) wilayah XI Jawa Timur antara lain kegiatan inventarisasi dan registrasi tahun 1996, penempatan juru pelihara serta kegiatan kajian teknis pemugaran.
#candi #wisata #sejarah #candigayatri #candiboyolangu #tulungagung #tulungagungkekinian #tulungagungviral #tulungagungku #tulungagungjatim #tulungagunghits #tulungagunghariini #tulungagungmening #tulungagunghitz
22 сен 2024
