Ya bu, kadang bahasa yang digunakan dosen itu terlalu tinggi buat kita yang kurang faham, makanya pas dosen bertanya kita kaku bingung gimana jawabnya, pas pertanyaan semhas jawabnya lancar² aja karena pertanyaannya pake bahasa simpel walaupun penjabarannya panjang
Secara sederhana saya memahami proses Deduksi berawal dari suatu yg "diyakini" benar misal suatu theory..dar hal yg kita "anggap" benar iki kita ajukan "hal" yg termasuk dlm cakupannya (yg dikatakan hal khusus tadi) ..
Terimakasih banyakk yaa ibu untuk vidio vidionya yg sangat bermanfaaat, inget banget 2 tahun lalu saya sering nonton vidio ibu untuk referensi skripsi saya,. Alhamdulillah sekrang saya lagi nonton ini lagi sudah lulus dan sudah bekerja bu. Terimakasih banyak ibu
Dengan kelonggaran besar dari kuantitatif/kualitatif saya melihat Deduksi sebagai konsekuensinya logis dari "hal" yg diyakini "benar" bisa theory.. definisi.. postulat.. axiom.. Sedang Induksi adalah pengajuan beberapa "hal ini" yg patut diduga berkonsekuensi "hal itu".. menuju simpulan yg mengarah ke generalisasi..
Ketika menjawab pertanyaan yg terlalu tinggi takut salah dan dosennya malah mendebat pernyataan kita yg kita udah mentok menjawabnya bagi mahasiswa jadi harus bagaimana ini jawabannya.😢
Wajar kalo semua orang bingung penalaran Deduksi dan Induksi karena sungguh keduanya tidak bisa dipisahkan.. Misal dalam langkah: 1.Pengumpulan data atau "sesuatu" diangkat 2 buat dugaan 3.uji Dalam prosesnya proses deduksi dan induksi ini berselang seling bergantian
Mohon izin bertanya ibu, kalau penelitian menggunakan PTK atau RnD bagaimana? Karna sepemahaman saya, penelitian ini menggunakan gabungan dari kuantitatif dan kualitatif. Terimakasih ibu 🙏 Ssmoga ada yang bisa membantu menjawab 🙏
Pertanyaan g penting. Harusnya lebih ke diskusi terkait penelitian, dan kerja sama untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. Diindonesia Tujuan Skripsi hanya untuk Tugas, bukan muncul karena rasa keingintahuan peneliti.
Buk,kenapa karya ilmiah menjadi syarat krusial untuk seseorang dinyatakan layak atau tidak mendapat gelar sarjana?,kenapa fokus yg di tekankan malah di standard penulisan karya ilmiah dan selera seorang dosen pembimbing ketimbang fokus pada hasil nyata karya seorang mahasiswa tersebut?,apakah dalam dunia pertanian atupun tehnik ataupun arsitek,apakah org" yg terlibat dlm dunia itu mmng di haruskan untuk membuat karya ilmiah dibandingkan menyelesaikan hasil project mereka?menurut saya standard mendapat gelar sarjana yg diharuskan membuat karya ilmiah hanyalah omong kosong,karena karya ilmiah tdk dapat mengukur kemampuan nyata seseorang dlm suatu bidang,ayah saya seorang kepala tehnik mesin di sebuah pabrik selama lebih dri 20 thn,saya berani bertaruh dia tdk bisa membuat karya ilmiah,tapi apabila anda memberikan dia suatu masalah yg berkaitan dgn mesin,saya berani jamin dia akan dpt menyelesaikannya secepat mungkin
bu izin bertanya, barusan saya menonton dr chanel sebelah. bukannya sifat penelitian deduktif dan induktif itu dilihat dr gimana dia meneliti permasalahan awalnya. Misal dikatakan deduktif jika permasalahan itu berangkat dari suatu fakta yang didapatkan secara meta analysa dan ssystematic review dan kita mencari celah apa yang belum pernah diteliti ttg topik tersebut dr cara" itu. dan pemahaman saya mengenai induktif yakni dengan cara kita melakukan survey ke lapangan, dengan memberikan pertanyaan dan setelah itu, melakukan wawancara secara mendalam dan menemukan gap antara apa kenyataanya dan apa yang seharusnya terjadi. Mohon koreksian nya bu, dikarenakan saat ini saya sedang mencari referensi untuk memulai skripsi. Terimakasih bu
tapi menurut saya hubungan kuantitatif/kualitatif dengan dedukstif/induktif tidaklah selalu demikian..(atau mungkin saya memahami kuanti/kuali secara beda?)
Tapi kalo yg mix method ada penelitian analisis SWOT yg pake kualitatif dan kuantitatif terus judulnya studi kasus yang dinyatakan dalam jenis penelitiannya deskriptif, betul ga sih??
Tapi kalo dalam logika ilmu filsafat ko berbeda yak Bu? Dalam logika Induktif: Dari partikular ke universal. Dalam logika deduktif: Dari universal ke partikular.
Bahasanya yg dipertanyakan kadang terlalu baku, kalau saya yg presentasi saya akan minta ulang pertanyaan nya yg bagi saya yg menurut saya kurg paham, karna biarpun di catat dulu sama aja kalau baku