Pak Can, soal tanah partikelir sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Pada masa itu pemerintah kolonial Belanda menjual tanah kepada orang2 Belanda, Arab, dan Cina yang telah banyak berjasa kepada pemerintah Belanda sebagai hadiah. Lama kelamaan tuan2 tanah itu menjadi penguasa di tanah partikelir. Mereka memeras rakyat yang tinggal dan bekerja di tanah partikelir itu dengan cara meminta setoran hasil bumi berupa panen dan pajak. Jika tidak menyetorkan pajak dan hasil bumi mereka, mereka akan menyita ternak milik mereka melalui centeng2 mereka. Sarekat Islam pimpinan H O S Tjokroaminoto dan Haji Agus Salim memperjuangkan penghapusan tanah2 partikelir itu. Pahlawan Nasional asal Jakarta Muhammad Husni Thamrin turut mengecam keras Pemerintah Belanda yang dianggap melindungi tuan2 tanah partikelir itu dalam sidang2 di Volksraad.
Makanya timbullah di mana 2 perlawanan rakyat yg di Motori dan sponsori oleh para pangeran jawara2 dan ulama2 akhirnya para penjajah kalah dan para pahlawan kita mendapat kemenangan yg nyata allahummanshur mujahidiina Pi kulli zaman wapi kulli makaan allahummanshur man nashoroddin wakhzul man khozalall Islama wal muslimin Allahuakbar aamiin ya rabbal aalamiin
Zaman itu nenek buyut saya, seorang tionghoa, juga memiliki tanah amat luas. Beliau awalnya amat miskin. Seorang janda yg suaminya meninggal pada usia sangat muda. Almarhum suaminya mewariskan banyak utang. Pada acara penguburan almarhum ini berdatangan debt collectors menagih utang almarhum. Nenek buyut saya tdk sanggup melunasi ketika itu. Nenek buyut saya sangat hebat. Bisa bangkit dari keadaan tsb menjadi pemilik tanah dan harta yg banyak. Nenek buyut pekerja keras dan pedagang yg ulet dan lincah.
@@maulanafjaya4233 mungkin skrang ya.beda ama org dulu². Soal nya di daerah saya dulu orang tionghoa juga berbaur ama org pribumi. Mreka sama betani dan pasih ngomong daerah.
Sangat menginspirasi kisahnya. Modal dengkul bisa sukses sendiri nih yg biasanya seperti ini, percaya gak percaya yg jelas jaman dulu mana ada diberi fasilitas sama Belanda. Orang Tionghoa sukses berkat kerja keras dan membangun citra dirinya bahwa saya orang yg bisa dipercaya untuk menjadi rekan bisnis. Etos kerja dan citra bagus bisa dipercaya seperti ini adalah berkat mental yg secara genetika digembleng ribuan tahun. Kisah2 janda muda ditinggal mati suami, yg bangkit dari keterpurukan dan menjadi pengusaha sukses seperti ini di kalangan orang Tionghoa buanyak sekali. Orang2 yg kalau kerja suka setengah hati walau digaji besar dan naluri konsumtif gila2an, gak bakalan maju. Mental juangnya lembek, dikit2 iri hati, gak bisa dipercaya pegang uang, kalo kerja kwalitas pekerjaannya selalu di bawah standard, konsumtif, dapet duit langsung sawer sana sini, buru2 cari bini muda begitu dapet duit banyak, dll, banyak lagi contoh lainnya yg gak bisa disebutin satu2. Sifat2 jelek macam gini gak bakalan maju. Dan parahnya, banyak di kalangannya pada punya sifat spt ini udah kaya wabah penyakit mental, ya susah, dijamin gak bisa jadi tuan rumah di rumahnya sendiri. Secara kolektif menyumbang kegagalan bangsanya sendiri utk menjadi bangsa yg maju, ya sudah, kalah saing deh. Jangan mimpi ya, coy.
Hak Eigendom = hak milik Hak Erfpacht = hak sewa/HGU Hak Opstal = hak guna bangunan Hak Gebruik = hak pakai Dari riwayat semua yang di tayangkan di video ini mereka adalah pemilik hak sewa/kontrak dalam jangka waktu yang lama, mereka adalah bukan pemilik tetapi menyewa untuk mengelola hasil kebun sampai ratusan hektar, tuan tanah ini adalah tuan yang mempunyai hak sewa, bukan pemilik/hak Eigendom
Tuan² tanah Tionghoa pemilik tanah partikelir ini sebenarnya kebanyakan berasal dari “Tionghoa Cabang Atas” alias orang² Tionghoa yg kaya raya yg jumlahnya sebenarnya hanya segelintir dari keseluruhan etnis Tionghoa Batavia. Nyatanya tempo dulu banyak sekali etnis Tionghoa di Batavia yang tinggal di Ommelanden yg menjadi petani², nelayan dan pedagang² kecil²an. Bahkan banyak juga yg jadi buruh dan kuli.
Terima kasih pak sy yg lahir & besar di Sumur Batu jdi tahu sejarah penguasaan tanah saat itu yg didominasi orang keturunan Belanda, Tionghoa, & Arab mmg org asli Jakarta saat itu layaknya zaman pendudukan menjadi warga kelas bawah yg tdk berdaya krn tak berdaya padahal hasil bumi Batavia lumayan banyak...saat ini kitalah yg seharusnya menjadi Tuan rumah di negeri sendiri👍🇮🇩
Mantap,👍. Harusnya konten yang seperti ini yg diunggah di youtube untuk informasi publik agar jadi pendidikan sejarah bangsa. paling penting, biar nggak penyerobot2 tanah paham, bahwa tanah Indonesia khususnya di jakarta, sebelum merdeka sudah ada pemiliknya/penguasanya. Trims,ya....
Tanah Partikelir adalah tanah yang dikelola oleh mereka para tuan tanah/Landheer/Landlord dengan cara sanggup bayar pajak tanah pada pemerintah Hindia Belanda, Staatsblad Agraria tahun 1870, maka siapapun(Arab, Cina, Jawa dll)bisa merambah hutan, tanah kosong lalu bayar pajak tanah & perjanjian sanggup mengelola tanah itu untuk usaha perkebunan, pertanian untuk usaha niaga. Hampir semua tanah itu berada di luar kota Batavia Centrum jadi awalnya masih berupa hutan, tanah kosong. Nama pemiliknya ada yang terkenal , ada juga tidak terkenal. Begitu Indonesia merdeka, maka seluruh tanah partikelir dinyatakan menjadi milik pemerintah/negara UUD 1945 pasal 33, UU Agraria RI 1960.
Brengsek aj itu Belanda jual2 tanah negara org,mrk dtg SBG penjajah BKN pemilik tanah Indonesia,benci bgt SM Belanda enk bs kaya Krn ngejajah IND ratusan tahun.wlpn sy ad turunan belanda.ga tau tu sejarahnya gmn mrk berjodoh.smg dg cara yg bnr.kl BLH saran cb dibuat vdeo'a per wilayah Jakarta;JKT selatan,timur,barat dst
@@dhe9877 Sebenarnya yang paling lama menjajah Nusantara bukanlah Portugis dan Belanda tapi Timur Tengah dan kebanyakan orang tidak sadar karena saking lamanya dan pemerintahan sekarang hanyalah pelayan mereka dan mementingkan dana masuk investor dari Timur Tengah dan menyampingkan sejarah Nusantara yang sebenarnya. *edit: beberapa hari yang lalu sebelum saya temukan channel Vian Den Bosch ini saya ada tulis di sosmed saya: Bangsa besar tau sejarahnya sendiri, lha ini republik Indonesia baru 76 tahun dasar pendirian Belanda tapi orang Indonesia termasuk pemerintah bahasa Belanda nya nol besar, mayoritas muslim karena keturunan tapi bahasa Arab nol besar juga hanya ikut-ikutan buta, ga heran mulai adzan, iqomah, alfatihah sampai membaca ayat salah salah semua karena ga tau tulisannya yang benar. Hafalan mereka salah-salah, suruh tulis dalam bahasa Arab mana bisa mereka. Miris Indonesia sekarang pemerintah isinya orang-orang bodoh tidak tau sejarah dan tidak pernah hidup keliling dunia sejak kecil sendirian. #Indonesia #RepublikIndonesia Yang jelas Nusantara banyak kecolongan karena mereka yang mengaku pribumi tapi tidak tau sejarahnya sendiri.
@@RIZFERD loe ngomong apa ngigau....ngerti arti penjajagan atau ga sih?koq timur tengah menjajah?klo menjajah itu menguasai sepenuhnya...membuat hukum dan kebijakan militer,ekonomi dan keuangan....duh harus baca buku lagi deh kmu yah
Bila ada yang bicara kebencian dengan etnis cina....sepertinya mereka sedang memprovokasi....buktinya dari tahun era voc . Di Batavia yang punya tanah partikelir....siapa? Saya bukan sedang membandingkan tetapi faktanya.....semangat terus memberi informasi dan pengetahuan tentang asal dan usul di negeri tercinta....salam indonesia salam kerukunan dan salam merdeka
Sejarah nya dulu tanah di jual oleh sultan yg agama islam ke belanda. Trus berikut rakyat yg tinggal di tanah tersebut di kelola oleh belanda. Belanda udah bayar ke sultan tp duit nya di umpetin dan korupsi ngaku nya belanda ngejajah dan tanam paksa.
Bukan masalah kebencian, harus jg kita lihat sejarah kl orang kulit putih warga negara kelas 1, etnus arab dan cina warga negara kelas 2 dan orang pribumi disebut inlander, bahkan dlm bbrapa catatan sejarah di bbrapa tempat tamasya,, hiburan / kolam renang disitu tertulis "pribumi dan anjing dilarang masuk". Kecemburuan dan kebencian bukan karena tanpa alasan (kl konteksnya ke masa lalu)
Karena dulu Belanda waktu berkuasa lebih bekerja sama dengan China untuk memiliki lahan-lahan dan menerbitkan surat-suratnya. Salah satu upaya hukum Belanda menguasai tanah penduduk setempat.
Terima kasih banget kepada Bpk Can sdh mengungkap sejarah kependudukan di Jakarta, kalau bisa daerah yg lain juga ya Pak Can....saluut dan sehat selalu, salam dari rantau Makassar ( asli lahir Jatim, besar di Jakarta 1950 - 1971, dewasa sd sepuh di Makassar)....hehehe ..salam sehat...🙏🙏🙏
Kakek saya juga suka cerita kalo lebaran saya kerumahnya. Katanya dia anaknya dari (matua) yang dulu punya tanah sana sini di jagakarsa tapi dia memilih berdagang. Dia juga cerita orang yang punya tanah tanah siapa saja, tapi sayang rasa penasaran saya belum terbalaskan sampai saat ini untuk mendelik lebih lanjut lagi😀
Ini bukti orang China dari jaman dulu nya sebagian sdh kaya-raya ... Mereka datang ke Hindia Belanda dengan bawa harta kekayaan dari tanah leluhurnya, sehingga bisa sewa lahan luas ke penguasa. 🙏🙏.. dulu saya selalu kira orang China itu kaya karena dikasih kesempatan sama presiden Soeharto dan di beri kemudahan pinjam duit ke BANK 🤭🙏
Awal thn 2000an pernah urus tanah girik utk dpt sertifikat. Di berita-acaranya ada asal usul tanah tsb dimiliki siapa. Ada keterangan jg bahwa setelah kemerdekaan diberlakukan undang² agraria oleh pemerintah RI dimana orang yg menggarap lahan tsb menjadi pemilik lahan yg digarapnya - ini yg lalu dijadikan srt keterangan girik. Di walikota/pemda ada sejarah lahan² di wilayahnya dr jaman hindia-belanda.
Pada masa pemerintahan sisipan Inggris di Jawa ( British Interregnum 1811-1816 ), Sir Thomas Stamford Bingley Raffles melanjutkan kebijaksanaan para gubernur jenderal Belanda sebelumnya yaitu menjual tanah2 partikelir yang ada di seluruh Pulau Jawa kepada orang2 Eropa, Arab, dan Cina. Kebijakan Pemerintah kolonial Belanda yang menjual tanah2 partikelir itulah yang dikemudian hari menimbulkan pemberontakan petani seperti yang terjadi di Bogor ( 1880an ), Cilegon di Banten ( 1888 ), dan beberapa wilayah lainnya di Hindia Belanda.
Pada masa penjajahan yg menyengsarakan rakyat nya bukan para penjajah tetapi orang pribumi sendiri seperti para bupati, demang dan orang-orang kaya, pajak yg dikenakan lebih tinggi dari yg ditentukan penjajah, korupsi lah.
Halo om can, saya tinggal di srengseng sawah, jakarta selatan. Saya ingin tau sejarah srengseng sawah seperti apa dan konon ada kuburan belanda di srengseng sawah tapi entah siapa orang belanda tersebut, menurut cerita yg pernah saya dengar lokasi kuburan belanda tersebut ada di perbatasan antara srengseng sawah jaksel dan kukusan depok. Mungkin om can bisa meliputnya 🙏🏼
Assalamualaikuum Pak Can Sekedar usulan, mungkin bisa di ulas sejarah daerah2 penyangga Jakarta, misalnya: - Larangan di Ciledug, yang konon nama Larangan tersebut menurut Engkong2 sepuh ada sejarah terkait dengan Belanda/Kompeni, atau - Depok, dengan perkebunan/ sawah2nya, sampai ada keturunan Belanda yg sudah beranak pinak turun temurun yg dijuluki Belanda Depok, atau - daerah2 penyangga lainnya Semoga bisa diulas. Salam hormat dan semoga pak Can sehat selalu. AamiinYRA
mungkin asli nya orang pribumi yg punya tanah wktu jmn belanda kan warga pribumi jd klas 3 sedangkan kaum cina di masukan warga no 2 setelh belanda .mungkin pribumi ketakutan pd jmn belanda jd di tinggalkan tanah nya itu pndapat saya karna orang2 cina dulu dtg ke tanah air tidak bw apa2 sbgai imigran m7ngk8n pribumi pmilik tanah jd takut waktu itu
Salam pak Can, orang tua saya masuk daerah Antjol Selatan sekarang secara administratif masuk Soenter akhir 1960an. Sisi selatan rel kereta api sampai dengan sisi utara danau Soenter. Ketika itu tanah sebagian sudah milik dokter perwira TNI AD (bagian di dekat danau tanah nanti dibeli Agung Podomoro) itu seingat saya, salam sejarah.
Musiknya menghanyutkan, membawa kita ke jaman kompeni. Informasinya sungguh berguna bagi kita semua sebagai tambahan ilmu sejarah Batavia. Salam sehat selalu Pak Can🙏👍
Tanah patikelir / pribadi atau swasta ada 2 jenis surat pajak/verponding : Verponding belanda Verponding pribumi Semua tanah dengan verponding belanda TIDAK diakui lagi sejak adanya UU Agraria 1960. Status tanah verponding belanda berubah menjadi tanah negara dan lalu berubah status menjadi hak pakai. kementrian/tni atau hak milik kepada pns/polri. Ada juga oknum yang menjualnya kepada non pns/tni atau oknum memberikan hak pakai lalu di alihkan lagi statusnya menjadi tanah garapan. Verponding pribumi yang di jakarta namanya girik biasanya atas nama lurah, kepala desa, bek, mandor. Ada sebagian oknum ini yang menyewakan kepada pendatang, biasanya tanah dekat sungai, empang, waduk, status tanah nya garapan. Ada lagi status tanah eks pki /tapol Ramai tanah yang dikuasai pns/tni dan akhirnya menjadi hak milik.
Betul, mereka juga bayar pajak tanah ke pemerintah Hindia Belanda. Di jaman sekarang dikatakan HGP(Hak Guna Pakai) merambah hutan, tanah kosong dengan mengelola tanah menjadi perkebunan, pertanian untuk usaha niaga.
Masalah tanah partekelir Belanda adalah institusi pelayanan, dan mengesahkan dalam pemerintahan bukan pemilik tanah, Pemilik yang sebenarnya adalah tuan tanah yang mempunyai surat acte Van Eigendom, saat ini di teruskan oleh para Ahliwaris nya, sedangkan etnis Tionghoa (hak Erfpacht) dan etnis Arab (hak Erfpacht-hak Opstal) dan etnis Eropa (hak Opstal)
Tanah partikelir ialah tanah yg dijual pemerintah belanda kepada orang beruang, dan orang itu dipanggil tuan tanah.... kemudian yg menjadi hak milik si tuan tanah tidak cuma tanahnya saja, tapi hasil bumi dan penduduknya juga... kehidupan rakyat di tanah-tanah partikelir sangat menderita
sedangkan orang asli pribuminya tidak memiliki tanah sejengkal pun hanya menjadi pekerja untuk bisa mendapat upah untuk membiayai makan keluarga mereka.
Tanah tetap punya belanda. Belanda memberikan status tanah leasehold 99 tahun verponding/pajak belanda dan pribumi. Pribumi tak boleh beli verponding belanda begitu juga sebaliknya. Verponding pribumi lama lama habis juga, karena di rampas, hutang dan tak mampu bayar verponding tahunan akhirnya disita belanda. Oknum lurah / pribumi beli verponding lelang belanda walau real nya cina/arab/india juga yang punya dan kuasai tanah itu.
Sangat menginspirasi informasi yang tampaknya sederhana tapi membawa nuansa masa lalu kembali ke masa kini... Salam #jejakjawadwipa dari Cikarang Bekasi
maaf pak can saya ingin bertanya sama anda masih banyak kita pribumi yg memilki rumah di sekitaran jakarta tapi tdk memilik sertifikat tp hanya akte jual beli ,dan surat sertifakatnya
Yang MENJAJAH selain belanda adalah yang di untungkan belanda, siapa itu ? Buktinya saat belanda kaga ada lagi.....mereka ga berani mempertahankannya. Cara dapatnya ga halal kali ?
Pak Chan...saya tinggal di sawangan Depok..saya pendatang dari Jakarta,..saya pingin tau sejarah kota Depok...sepertinya banyak juga pak peninggalan Belanda di Depok terutama Depok lama ..mudah mudahan pak Chand bisa menelusuri sejarahnya, saya guru SD pak , saya bisa menceritakan nya ke murid murid saya.
Sy jg warga Sawangan Depok. Ibu silajan googling di websitenya pemkot Depok. Ada komplit di sana. Perintisnya pertama kali adl org VOC yaitu Cornelis Chastelein yg mendirikan komunitas Belanda Depok di sekitaran Depok Lama
Depok ada yang bilang singkatan dari "De Eereste Protestantse Organisatie van Kristenen" Tapi yayasan menaungi keturunan 12 marga yang di bawa Cornelis Chastelein menyangkal singkatan tersebut. Dan juga kata depok juga ada di Cirebon, Jogja, Tegal dll. Sedangkan pendapat lain Depok berasal dari kata Padepokan karena suasananya yang tenang karena banyak bersemedi, era kerajaan Depok merupakan bagian dari Kerajaan Muara Beres di Cibinong (sekarang di sebut daerah karadenan) dan ada masjid tertua di Bogor banyak keturunannya memakai gelar Raden. Kerajaan Muara Beres di dirikan oleh Prabu Surawisesa anak dari Prabu Siliwangi dan Depok di jadikan benteng terakhir di wilayah Utara ibukota Pajajaran, meski banyak catatan dan bukti yang hilang entah kemana terkait pemugaran Masjid dan urbanisasi atau kurang merawat catatan dan bukti sejarah.
Apakah sekarang masih ada rumah tinggal di depok peninggalan belanda ? Sekitar thn 1957 saya pernah berkunjung ke rumah peranakan belanda di Depok, rumahnya tembok tinggi warna putih, kamarnya besar besar, ada teras di depannya dengan jendela tembok terbuka membentuk lengkungan dibagian atas. Jalan menuju kesana masih tanah ,bila hujan sulit dilalui. Saat itu Depok masih rimbun sekali banyak pohon dan rumah masih jarang. Sepertinya butuh waktu lama untuk menuju ke lokasi tsb ,tidak seperti sekarang.
keluarga saya asli kemanggisan jakarta barat, saya keturunan ke 5 dari kakek buyut saya yg bernama H.sa'aba, menurut cerita2 orang tua dulu di kemanggisan kakek saya adalah pemegang tanah kubrik (tanah yg di kuasai belanda) dan cerita tersebut di kuatkan dengan bukti rata2 surat tanah di daerah saya giriknya atas nama kakek saya di situ tertulis pemilik (Aba. cs) yang mana surat tersebut rata2 terbit di tahun 1890 - 1900an, benar tidaknya hal tersebut saya tdk bisa memastikan, tapi saya beberapa kali melihat sendiri dokumen2 lama tersebut ketika ada beberapa tetangga yg sdg megurus surat tanah tersebut untuk di jadikan sertifikat.
Keren Pak Can.. Nanti bikin video tentang H. Nawi yg katanya saat itu tuan tanah di wilayah jakarta selatan Pak Can. Banyak sejarahnya sampai dijadikan nama Jalan dan Stasiun MRT.
Serius gan, soalnya saya besar di kawasan Radio Dalam,, sedikit banyak penasaran tentang H Nawi, H Abbas, H Aom, yg di sepanjang jalan radio dalam banyak nama nama haji
Terima kasih pak can videonya..pak ditanjung priok banyak bangunan bersejarah jg pak, coba dikomplek ABRI TNI Arhanud katanya ada sejarah peninggalan2 emas2 yg dijajah jepang tapi belum sempat dibawa ke kapal krn keburu kalah dgn pahlawan2 kita..itu sih yg sy denger2
LAHAN KOSONG DI JAKARTA BANYAK DI CAP JEMPOL.... BANGUN KOMPLEK CAP JEMPOL... BANGUN APARTEMEN CAP JEMPOL.. WARGA PENDATANG CAP JEMPOL... GILIRAN WARGA PENDUKDUK ASLI KETURUNAN NYA DI SURUH BELI. KALAU GAK PUNYA DUIT NGONTRAK. WARGA INDONESIA DARI SABANG SAMPAI MAROKE 80 PERSEN GA ADA YANG PUNYA SERTIFIKAT TANAH... MALU WEY.... RUMAH GWE JALAN GANG AJA MASUK DALAM SURAT SERTIFIKAT GWE...
kembali seperti apa ,saat ini masih banyak kok mereka memiliki rumah tapi sertivikatnya masih milik orang chaines yg di miliki keturananya surat yg sah
Sepertinya nyambung pak chan karena menurut cerita alm nenek sy saat terjadi yg disebut zaman gedoran bnyk tuan2 tanah tiong hoa yg pergi menyelamatkan diri meninggalkan harta benda termasuk tanah yg pd akhirnya diambil oleh warga sekitar yg istilahnya dipatok.mohon maaf klo sy salah menerjemahkan cerita orang tua pd zaman dahulu.tetap sehat pak chan dan terus semangat.
setelah menonton sampai habis.. cuma bisa bilang sedih.. benar2 berasa banget penjajahannya, satupun tidak ada pemiliknya pribumi, yg aneh kok lebih dominan tiong hoa kepemilikannya dibanding arab..?? mungkin benar kisah keturunan tiong hoa tidak boleh memiliki hak kepemilikan tanah di Jogjakarta. sampai sekarangpun yaahh.. tapi makasih banget buat bapak admin infonya..!! 🙏
@@arieshayulianthi5718 dulu belum lahir pancasila dan UU mbak. Masih peraturan dari kolonial Belanda. Namanya juga Kolonial, dikelompok2an tiap etnis. Tujuannya utk mudah mereka ngatur (diadu). Lain dengan Inggris, jajahannya dijadikan persemakmuran. Bukan Kolonial.
@@bennymei7915 kata siapa orba,,, apa mereka bisa sprt skrg, klo orba msh ada, menguasai tanah, sampai heboh dedy mizwar klo tdk salah, dia bilang jgn bangun negara di dlm negara yaitu meikarta,,, klo tdk salah,,, pengembangnya china,,, klo misalnya ulah orba,,, sdh dr jaman orba kali china bisa bertingkah sprt itu,,, orba aja tdk mau beri pengakuan mereka sbg warga negara indonesia
@@ksatriatidakdipingit205 lahir tahun 2010 kayanya yaaa🤣🤣haduuuh...9 naga tuh hasil konglomerasi zaman orba sampe punya bank khusus namanya BCA,dulu mereka dikasih modal sampe boleh hutang,untungnya disimpan diluar..tp hutangnya dibebanin ke negara...dulu zaman semua masih berlimpah kayu,emas tembaga,migas tp aneh ngk jadi dandanan ..
@@ksatriatidakdipingit205 haduuuh brooo..bro..dedi mizwar ??!terus yg kasih izin invest disana siapa,bukannya pemda jabar??! Meikarta itu,apa bedanya ama sumarecon,lippo karawaci,dll sama aja, Whaaat bikin negara dlm negara???! kasian banget nalar dijajah sampe ngk dikasih buat mikir🤣🤣😄
Terimakasih infonya Pak Chan..🙏 Dulu menurut cerita dari kakek nenek saya wilayah saya daerah KALIPASIR kepunyaan orang Belanda yg di sebut Ratu Gilang.Penduduk melakukan sewa per tahun dengan hasil kebun.
Alhamdulillah... Terimakasih Pak Can...salam sehat selalu...konten ini menjadi tambahan informasi buat saya yang suka browsing old map Batavia. sekali lagi terimakasih Pak Can....
wih menarik sekali ya Pak Can, kalau seandainya kita bisa menelusuri lokasi dimana kita tinggal, sejarahnya bagaimana? serasa seperti Pak Can lakukan, untuk di area kita sendiri. Musicnya luar biasa enaknya.. Salam untuk Pak Can..
Pernah denger tanah di wilayah kemayoran & sunter itu punya nama orang yg di sebut di Video dan akhirnya nikah dengan orang lokal jadi mualaf dan di Warisin Ke anak" Nya yaitu alm. H dudung, Alm H. Keneng Mudatsir yang punya yayasan almudatsir di Daerah bendungan Jago , dan untuk H. Keneng namanya di abadikan sekarang di jalan samping Wisma Atlet Kemayoran, , Saya cuma pernah denger cerita aja kalo salah mohon di koreksi
Penjajah Belanda mengkapling kapling kapling tanah lalu orang asing diserahkan mengelola nya dan pribumi dijadikan buruh kasarnya Ambil hikmah jgn pernah dijajah lagi Nanti tanahnya dikasih ke orang asing ,dan orang asing itu akan jadi WNI,sekali merdeka' tetap merdeka
Setau saya daerah pasar minggu dan sekitar dulu asrma angkatan laut belanda.katanya dulu polsek pasar minggu yg dket pasar itu asrma AL belanda.makany tidak heran sekarang di daerah pasar minggu ada 2 komp perumahan TNI AL diantaranya Komp AL pasar minggu dan komp marinir cilandak.
Sejarah lisan dari mulut ke mulut dan sejarah tulisan. Pribumi lebih banyak sejarah lisan dan kalau hilang ditelan masa, kalau tidak ada sejarawan, birokrat, peneliti yg mencatat dan mengulasnya.Tuan tanah disini lebih kpd tanah sewa, pacht dan bayar pajak, kerenanya tercatat dibuku tsb.Tapi diluar yg tercatat lebih banyak yg tidak tercatat, krn penjajah hanya pikirkan uang masuk.Wilayah hukum persekutuan /kesatuan masyarakat hukum adat betawi, sunda/jawa barat, dapat dilihat dari buku buku hukum adat dan disertasi dan buku R.Soepomo.
Asli nya punya raja Atau sultan yg agama islam. Tp di jual ke belanda. Trus di beli org chinese Atau arab dr belanda. Dan di bikinin surat ama belanda.
Menurut cerita Alm.Ibu saya,dulu keluarga Ibu saya pelarian dari Mauk Tanggerang waktu jaman gedoran(saya kurang tau artinya), lalu ditampung di kamp.petojo.sebelom masing masing keluarga memilih lokasi rumah biasanya sistim nge tiap namanya.ada yg ke daerah jemb.lima duri atau jl.ketapang.kapan waktu bisa tolong jelaskan apa artinya sistim nge tiap pada jaman dulu..nih pak.
Di mauk tangerang waktu pembantaian cina pd kabur ke jakarta krn cina semena mena jd tuan tanah, krn kakek sy orang asli pasar kemis tangerang pasti tau kejadian itu tp minim informasi krn dimasa itu msh sdikit wartawan
Katanya dulu ada istilah " Uang Parrtikelir", yaitu sejenis uang kupon yg digunakan untuk bayar gajihan pekerja perkebunan. Uang itu hanya bisa berlaku diwilayah partikelir itu saja, buat kebutuhan belanja pekerja sehari2, karena perusahaan juga menyediakan kebutuhan karyawan. Kaya koperasi gitu. Apa bener ya?. Itu kalo di daerah saya.
Asli nya punya raja Atau sultan yg agama islam. Tp di jual ke belanda. Trus di beli org chinese Atau arab dr belanda. Dan di bikinin surat ama belanda.
Kalau sy di pademangan timur . Tinggal sejak thn 1976 .sy pernah baca doeloenya poenya Toean Tanah belanda Charles de Groot . sayang naskah teks nya sdh di buang oleh bapak sy .sedih sekali......😥
Perlu juga dijelaskan asal usul tanah tsb koq bisa2nya orang asing memiliki tanah di Indonesia, apkh dapatnya dari beli atau diberi penjajah krn mrk bersekongkol atau dari hasil ngerampok...?
Tanah nya di jual sultan Atau raja agama islam ke belanda trus org chinese Atau arab beli dr belanda. MAU salah ya salahin aja raja dan sultan yg agama nya islam.
@@daciimini8672 Astaga....ini bukan mslh Islam...baca yg benar spy tdk sesat. Eigendom Verponding adlh surat bukti kepemilikan tanah yg dikeluarkan oleh penjajah Belanda utk menarik pajak, dan 1980 sdh tdk berlaku lagi, Eigendom Verponding bisa dikonversi melalui UUPA asalkan memenuhi syarat. Utk mendapatkan Eigendom Verponding saat jaman penjajahan tdk semua hrs membeli, sbb pribumi jg banyak memiliki Eigendom Verponding tdk bisa dikonversi krn mrk diberi oleh penjajah Belanda sbg imbalan mrk jadi pengkhianat bersekutu dg penjajah. Tanah2 Pribumi baik itu Raja, Sultan ataupun Rakyat biasa semua dirampas oleh Belanda dan bukan dijual. Bukti asal usul tanah di Indonesia stlh merdeka itu adlh syarat mutlak mendaftar dan mengkorversi ke UUPA utk menjadi SHM, HGB, Hak Pakai dll, namun jika tdk bisa membuktikannya mk tanah tsb menjadi Hak Milik Negara, Contoh Ancol, TMII, Senayan, Kemayoran dllnya. Pribumi tdk Anti Asing tapi Anti Penjajah dg dalih apapun, paham...?!
kalo tgn pertama (bekas) rumah sy adalah mr. mahboed ali badjened (1883-1978) yg firma hukumnya pernah ada di prapatan raya 12 sblh perfini dan toko jam tua) sy bersukur rumah itu kami beli pada 1952 (barter dgn merc.benz 300s punya kakek) diharga rp. 950 ribu (akta notaris raden soewirjo dan kuitansi masih sy simpan).mahboed kmudian pulang ke rotterdam
Asal usul tanah partekelir ada beberapa hak,pada saat jaman Nederland indie, khususnya di batavia.nah kalo pemilik tanah itu sebagai tuan tanah murni, dasar surat nya adalah acte Eigendom,dan ini pemilik nya adalah pribumi atas kerabat dari kasoenanan soerakarta, setelah itu etnis Arab dan etnis China menyewa dengan surat acte van Erfpacht ada yang 25 - 35 tahun masa hak sewa nya,lalu disahkan oleh pemerintah setempat Batavia, kalo soal kelakuan dia tidak berakhlak kemungkinan dia di kejar waktu karena harus bisa untung dalam mengelola hak sewa nya yang di batasi oleh waktu.nah disini area yang diperlihatkan wilayah Cilincing, Jakarta Utara, dahulu ejaannya adalah Tjilingtjing, acte surat tanah kepemilikan berupa acte Van Eigendom perceel verponding nomer 4635, dan cukup faham siapa pemilik atau Ahliwaris nya, dan bilamana ada yang ingin butuh membeli atau ingin mendapatkan pelepasan hak milik tanah tersebut silahkan hubungi saya, Insha Allah data kepemilikan nya tepat dan benar, terimakasih Mr admin dari tayangan video nya 🙏
Pak Can, menurut sejarawan Joko Marihandono tanah2 partikelir itu tidak dimasukkan ke dalam sistem Tanam Paksa dan juga Undang-Undang Agararia tahun 1870 ketika Pemerintah kolonial Belanda menerapkan sistem Tanam Paksa dan UU Agraria tahun 1870.
Rapih banget dulu ya. Setiap wilayah punya kegiatan dan penghasilan masing2. Sepertinya yang punya tanah juga ikut mensejahterakan penduduknya. Rapi banget
Iya seingat saya Kebayoran (Lama dan Baru) itu bukan termasuk bagian dr Batavia yg saya ingat... Batas wilayah Batavia itu yah -+ yang skr dilewati ruas tol Lingkar Dalam Kota tepatnya di Semanggi dst...
Aneh warga Indo yg masih membanggakan penjajahan di nusantara,terima kasih admin yg memberi tau kisah kisah di Indo jaman dahulu betapa terjajahnya kakek nenek kita kita terdahulu di jajah oleh bangsa yg mengaku paling modern dan berpendidikan tinggi tapi ahklak sesama manusia tidak punya perasaan, bahkan sampai skrng bangsa bangsa penjajah paling mengaku taat ham dan taat Hukum 😃😁,tetapi dia lupa sejarah kelam bangsa mereka yg menjadi penjajah
Mungkin gambran nya jakrta pada masa itu seperti dalam film si pitung,atau film si jampang,masih bnyk pohon klpa di depan atau samping rumh yg berdinding gribik,jarak rumah satu dn lain ya masih berjauhan.kalo liht di film si pitung bnyk menceritkan sodagar2 china ada yg pro planda dan ada yg pro pribumi.dr semua seri film si pitung,d dalm nya semua ada tokoh/china.
@@makmursejahteralestari_2012 mereka para investor....ngapain bawa2 etnis...seperti hal nya IKN saat ini...siapapun bangsa atau negaranya...asal bawa uang dpt HGB 160thn oleh pa jokowie
Berarti kesimpulannya emang udh dr jmn jebot tanah dinegeri kita ini dikuasai oleh etnis tersebut... dan mungkin itu akan tetap terjadi selamanya, sampai dunia ini terkapar dan modar.... siapapun itu presidennya....😄😄
sy py surat tanah jadul sprtinya..tulisannya bhsa belanda..tdk fhm sm skali.dsitu ada nama2 org cinanya.daerah bandumg.ntah klo skrg daerah mana itu ya.surat tanah itu thn 1911
Halo Pak Candrian, saya pernah lihat peta Batavia di buku abad 17-18, saya lupa judulnya, dan di barat daya Batavia ada namanya Tandjoeng Toapekong/Tepekong. Saya pikir ini mungkin sekarang daerah Tomang/Tj.Duren/Slipi, apakah Pak Candrian tahu tentang tempat ini? Terima kasih Pak sukses selalu
Ini bukti bahwa cina itu mendapat prioritas sejak ratusan th yll, untuk usaha dan penguasaan tanah, sementara orang pribumi diarahkan untuk menjadi kuli, itulah keburukan sistem kolonialisme.
bukan org tionghoa aja , ada org arab, india dan jg jawa yg menjadi tuan tanah. makanya yg rasis itu eropa dan belanda yg membagi golongan menjadi 3 golongan.
sejarah yang sngat mahal bagi generasi skrg ni pak can....kalau bisa d tambahi foto pemilik lahan lahanya tiap daerahnya..lebih membuka wawasan qita ...