Sekelas menteri gagal. Padahal dr golkar yg diurutan no 2 terbesar. Kenapa?? Masyarakat sdh mulai sadar bahwa orang ini jalur ordal utk jd menteri. Kurang berkualitas dan terindikasi kasus korupsi. Bukan mewakili anak muda
Dia maju di dapil daerah rmh gw. Emang gila jor2an sih ngadain event ini itu dan yg dtg dpt amplop. Tp kalah sm pks yg eventnya cm macem kesehatan gratis. PKS di dapil gw masuk 2 caleg. Dia salah daerah. Daerah rmh gw bkn pasarnya golkar tp pasarnya pks. Gerindra sm pdi aja cm dpt 1 kursi
Ga gitu mindsetnya. Justru kalo makin banyak koruptor yg diundang buat ngebacot di BA kita bisa lihat sendiri kemunafikan mereka. Masa berdampak negatif sama tempo 😅
Jika tidak ada Tempo dan bocor alusnya dan satu lagi tdk ada Rocky Gerung. Maka selesai sudah demokrasi di negeri ini. Para politisi dari partai manapun tdk ada satupun yg membela kepentingan rakyat.👍🏻👍🏻👍🏻
Maximal hanya 10% baleg yang tidak money politik! Biaya terbesar balek parte itu untuk uang perahu, tebar sembako, bayar saksi & kasak kusuk bayar cecurut sampe tikus² aparat & penyelenggara! Fakta.
Lihat Bahlul di sidang DPR kmrn...dg statement nya ttg kompas...jujur bikin gw kepikiran ama TEMPO yg udh gw Baca sejak SMP.... Tapi akhirnya lega ...krn udh ada info dr Dewan Pers yg menyatakan Tempo udh on the track.. gw makin ❤❤❤.... ( perhatian perhatian...BahluL..yg sll akn BaHLUL....) Semangat TEMPO bocor alusss💪💪 Love ❤️ from Boston 😘
Males ah kurang seru BAP nya minggu - minggu ini di tengah menghangatnya PHPU ini malah cerita si Dito. Ayo dong setelah konfrontasi sama Bahlil jadi belum ada taring lagi nih BAP
Setuju Mas. Saya kira Tempo sangat rasional kok. Justru kalo berani begini kan bagus. Namun nampaknya netizen masih selalu pakai 'perasaan' dalam bersikap.
Sudah di panggil kpk beberapa Kali tapi dia pendukung O2/ pk lurah jadi bisa aman, pejabatan" yang maling duit rakyat cepat" gabung 02/dan pk lurah penguasa dipasti kan aman selamat
Kegagalan bukan tidak ada yg nyoblos, tapi pengawalan suara C1. Kadang 1 partai bisa curi2an, kunci ada di KPPS, selama caleg kuat jaringan dengan oknum2 KPPS di Dapilnya semua bisa diatur. Karena semua saksi fokus di Pilpres. Ngeri emang pemilu di Indonesia.
kok KPPS? bukankah KPPS itu satuan terkecil dibawah PPS? Intinya Bawaslu harus bisa menangkap KPU (oknum) karena semua carut marut rusuhnya semua masa pemilu itu berawal dari KPU yang berkongsi (diam2) dengan partai politik dan penguasa
Bayangin... belasan miliar digelontorkan dan gagal jadi caleg. Duit dari mana itu? Apakah benar orang muda ini memang ingin mengabdi untuk bangsa? wkwkwkwkwk
TEMPO, kalo kamu belajar tetap jujur, masyarakat selalu dibelakang kamu, asal tdk menghina, tetap kritis demi keterbukaan dan good government. Sy harap sih kalian begitu mengambil kesimpulan dlm situasi begini. Tetap pada tugas transparansi kebaikan @tempodotco
Greetings dari Switzerland, Sebagai seorang dispora Indonesia yg sudah mengembara di lebih dari 7 negara, dan selama lebih dari 42 tahun: Ada 2 hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, Hati2 Tempo jangan sampai ter Fait Accompli oleh “penguasa” yang secara nota bene adalah kelompok Oligarki! Kedua, Dari cara berbicara dan mengutarakan “talking points,” Saya sedih dan agak prihatin atas kualitas dan kredibilitas dari pemimpin tinjat eselon 1 Negara ini! Pantes aja negara ini begini-begini aja. Inikah yang namanya Negara menuju “Emas?”……🤦🏻♂️🤦🏻♂️🤦🏻♂️
Saya kira narsum spt ini sangat bagus bagi Tempo. Kan, narsumnya ditanyai bebas kok dan netizen juga bebas bersikap. Krn tdk bagus juga selalu bersikap dengan 'perasaan' gitu lho.
Banyak orang2 kehilangan belasan sd puluhan miliar demi membuka usaha dan lapangan kerja, buat sesama. Mrk tidak mengeluh, terus berjuang, dan tidak pernah berfikir serta minta diundang Tempo. Jika mmg ingin berjuang, pernahkan orang ini berfikir hal yang sama dibanding sekedar mengejar kursi yg niatannya sudah pasti bukan untuk kepentingan bangsa, kecuali syahwat dirinya. Tempo tidak sensitif, tumpul bahkan gagal memilah kemuliaan dan kemunafikan, dan malah menyajikannya ke publik. SHAME ON YOU….
Masyarakat Indonesia sudah cerdas coy, meskipun kasih uang banyak untuk kepentingan kemenangan pileg dan uangnya dari hasil korupsi. Ogah milih jadi caleg yang akan mewakili suara rakyat.
money politik cma bsa diatasi dgn meningkatnya kesejahteraan, itu udah harga mati krna bnyk bgt caleg yg jujur dtg tpi ujung2nya masyarakat malah yg minta ada amplopnya gk.. urusan perut tdk bsa dikalahkan dgn janji2 kampanye
Kenapa tempo gak tanya uang 27M yang dikembalikan itu uang apa dan kenapa dikembalikan? Suruh dia klarifikasi dulu supaya jelas layak tidaknya diberi panggung.
Saya pribadi sangat apresiasi dengan nara sumber ( Bapak Dito A ). Pak Dito menyampaikannya dengan baik dan 75% jujur informasinya. Terima kasih kepada Team Bocor Alus telah mengundang nara sumbernya. Semoga Bocor Alus semakin sukses dan bersinar ! Bravo Team Bocor Alus !
Bocor alus juga perlu lah interaksi2 gini fair jga biar ada dialog nya. Ga selalu harus info info yang spektakuler. Kalopun ada ya bagus buat kita ada info2 tambahan. Dialog gini biar kita belajar cerna informasi ajasih dan analisa biar di biasaiin mikir ga mentah mentah dapet info bocor besar mulu bro. Semangat ya team bocor alus politik
Apa kabar selanjutnya uang tunai 27 M yg sudah dalam genggamannya kemudian diserahkan ke Kejagung , sumber duit jelas dari korupsi tower BTS , inilah penegakkan hukum era Jokowi , menteri merangkap maling tapi kebal hukum.
Maximal hanya 10% baleg yang tidak money politik! Biaya terbesar balek parte itu untuk uang perahu, tebar sembako, bayar saksi & kasak kusuk bayar cecurut sampe tikus² penyelenggara! Fakta.