BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sambil menggosok-gosok kakinya yang terkilir, Ustadz H Ahmad Sibawaihi menceritakan bagaimana awal pertama dia melihat Kebakaran hebat Pondok Pesantren Al Falah di Jalan A Yani, KM 23, Kelurahan Landasan Ulin Tengah, Kota Banjarbaru pagi tadi.
Ustadz pengajar tingkat tsanawiyah ini menceritakan saat keluar asrama mau beraktifitas usai salat subuh dia melihat api sudah bergumul di ruang Aula I.
"Saya langsung kaget soalnya api sudah sangat membesar sekali," kata dia.
Tanpa pikir panjang ambil berteriak ada api Ustadz Bawai langsung mengambil kunci mobil dan motor milik Yayasan Al Falah untuk diselamatkan.
"Takutnya mobil dan motor meledak sehingga menambah besar kebakaran," ujar dia.
Ustadz Bawai beserta santri dan pengasuh Al Falah pun hanya bisa pasrah melihat api menjalar ke ruangan ruangan lain tanpa bisa membantu memadamkan.
"Api siah sangat membesar tidak mungkin di padamkan secara manual. Soalnya api menjalar ke barang mudah terbakar seperti tilam dan pakaian milik santri," ucap dia.
Tiga puluh menit berselang para barisan Pemadam kebakaran pun berdatangan dan mampu menghentikan amukan si jago merah menjalari bangunan-bangunan yang lain.
Ketika musibah terjadi kata Ustadz Bawai dia tidak merasa lagi kakinya terkilir. Di pikirannya hanya mencoba menyelamatkan barang yang bisa diangkut.
"Baru ini sakit sekali. Bahkan saya tidak bisa berdiri lagi," katanya duduk sambil tangannya mengurut bagian mata kakinya.
Banjarmasin post.co.id/Khairil rahim
#kebakaran
#ponpesAlFalah
#banjarbaru
14 июл 2021