Coklat Kita Humor Sufi adalah program ngobrol santai yang dipandu oleh Candra Malik & Prie GS. Mereka akan banyak membahas masalah kehidupan dari kacamata humor.
Para iblis akan dan slalu "menggigil "saat melihat guyon bahagia yg slalu mengantar rasa syukur atas apapun yg di timpakan Alloh kpd para penebar cinta ini..
Dimana harus menghilangkan diri tetapi perlu memaknai dirinya..? Seperti kata2 sufi yg prnh saya denger sebelumnya.. Al halajj bilang intinya Dia jatuh cinta pada Allah sampai kehilangan dirinya. Dirinya ga ada lagi yang ada hanya Allah. Saking cintanya. (Jangan ditanya lagi dimana maknanya.. sudah nyatu di dalam kenikmatan jatuh cinta itu) Atribut katanya ga penting.menurut saya itu simbol yg penuh makna. Itu menyuratkan segala hal yg tersirat dalam hati si penari.
Adanya baju sobek di situ lahir penjahit, adanya kejahatan adalah ruang bagi kebaikan begitu pula kegelapan adalah ruang yang menghadirkan cahaya. Juga luka adalah obat pembersih hati tanpa istighfar. -Kyai Budi Kalamnya Masya Allah, dalem buanget!
Terlihat Gus Candra mencium tangan kyai Budi dan dengan ketawadhuan kyai Budi ,pun mencium tangan Gus Candra.., salam ta'dzim kepada yang ku anggap guru.!🙏🙏
Orang-orang hebat yang memandang dunia fana ini sebagai kesempatan hidup yang diberikan Tuhan kepada hambanya. Tujuan Hidup itu kan bahagia dan bukan ketegangan dlm menghadapi kenyataan takdir. Walaupun kemasannya humor tapi sangat bermakna.
SalAm Persahabatan NU Blitar Jatim 🇲🇨 2021 . . Sebagian Warga #INDONESIA itu paling ngeyel sedunia.😁🤣🤭🙏 . Hidup melanggar aturan Pemerintah, nomor satu. Mencaci, nomor satu. Gampang Tersinggung,Nomor Satu. Emosi an, Nomor Satu. Iri Dan Dengki atas nasib Beruntung orang lain, nomor Satu. Mabuk Agama, Nomor Satu. Demo, Nomor Satu. Prestasi...? (Anda Pasti Sudah Tau). 😁😁😁😁😁🤣🙏🙏🙏🙏🤭🤭🤭
Klu ingin mnjdi guru Sufi harus tahu iqro dgn ayat muutasabihat dlm melihat dn transfer dgn pikiran krn paham hingga menutup rasa orang utuk bercerita krn ad RAHASIA D DLM RAHASIA TABIR...
@@khalidmahfudzhayyan saya rasa kok itu bergantung di hatinya ya. Kalau mencandakan untuk merendahkan, ya dia bakal ga dapat hikmah. Tapi kalau canda sbg bagian dalam mendalami tasawuf itu sendiri, juga untuk proses kesabaran hingga bisa 'mencandai' kelemahannya sendiri, kok rasanya justru itu bagian dari tasawuf :)