Mantabb. Samosir punya kapal Pesiar. Dulu di Tuktuk Tarabunga s pak TB Silalahi kalo gak salah sudah ada. Parapat dulu punya puluhan speedboat di era 80an, tapi seiring sepinya wisatawan dan pemerintah tidak peduli dgn wisata Danau Toba akhirnya semua hilang. Terimakasih bapak Presiden Jokowi atas perhatianmya terhadap wisata dan pembangunan Sumut khususnya kawasan Caldera Danau Toba.
Ayo pengusaha batak yg sukses di di perantauan . Jangan lupa invest di danau toba. Untuk masa depan anak bangsa masa depan. Supaya tidak jauh lagi cari kerjaan . Amin
Bayak hal yang masih di perbaiki, terutama masalah Safety. Tetap terima kritik n saran. Semoga crew selalu dalam keadaan sehat. Dan channelnya makin berkembang
Tidak ada pengamanan untuk radius aman, warga keluyuran kesana kemari. Kalau tumbang pasti makan korban, pengusaha kran nnya ga mau keluar dikit untuk untuk menjaga keaman masyarakat.
Maaf bos ku,, setiap alat kita di lenkapi dengan sensor keamanan radius/beban yang di luar ke mampuan daya angkat.. yang terlihat banyak juga crew kita dan crew pemilik brang.. masyarakat boleh dekat juga setelah kapal turun ke air... Terimakasih saran dan masukan,kedepan nya kita akan upaykan untuk lebih baik... 👃👃👃
Sepertinya visi Pemerintah Daerah Seputar Danau Toba tak ada greget apa tidak paham. Belum lagi Badan Otorita entah apa kerjanya. Sepertinya lambat sekali. Nunggu pemerintah pusat yg berkerja. Klu pemerintah pusat tak bergerak, daerah ikut tidur. Kami dari jauh memantau perkembangan pembangunan dari waktu ke waktu sepertinya jalan di tempat. Andigan pe maju bonapadogit.
MANA PIHAK SAFETY NYA. PASANG BARICADE UNTUK JARAK AMAN. SUPAYA YANG TIDAK BERKEPENTINGAN TIDAK MENDEKAT DI AREAL KERJA. UTAMAKAN KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA.
Andai sj kapal" angkutan orang, di rancang dngn model" gini smua,, di produksi scara massal lalu d jual pada pengusaha kapal disana dngn hrga bersahabat. Smoga pemerintah memikirkan ini. Karna kecantikan kapal" akan ikut mmperindah danau toba, skligus jd daya tarik orang yg penasaran ingin mncoba menaikinya
@@banaevo9234kalaupun tidak harus pemerintah yg mmproduksi scara massal, tp pembuat lokal kan bisa jg beralih bikin kapal dngn bhn baku besi dan baja serta model yg kayak di video ini?? Kreatif dong mngikuti perkembangan jaman,,
@@banaevo9234 Saya setuju dengan @LuCaTeve karena pengrajin disin juga bahan baku kayu juga bisa dipastikan bukan lagi asli sekitar Danau Toba, bisa-bisa dari luar Sumut Contohnya dari daerah Singkil (Aceh)
Saya kurang tahu,, kalau tidak salah pemilik nya orang kita Batak mungkin,, karena waktu masuk,, ada inang inang (sebutan buat wanita Batak yang sudah berumur separuh baya) ada memberi semacam tepung tawar... Bisa jadi pemilik nya orang kita Batak mungkin...
Hahaha Di stiap crane ada computer nya lae , jdi tertera brapa beban yg akan di angkat , jdi operator crane jga bisa memposisi kan alat nya , supaya radius nya tidak kejauhan ...
@@Cranemedan86 weee kolot nai hita lae😆😆😆 Halaki pe dang na loakon halaki angkaton na naso sesuai tu borat ni alat berat i Nga tarida di komputer nai sadia batas beban na boy di angkat alat berat i jala tarida do sadia borat ni kapal i Jadi molo 25 ton do borat ni alat berat i boy dope di angkat kapal i alai molo holan 5 ton do borat na hape kapal 16 ton ba ukkit madah alat berat i