Kampung Tonang Udang, Jorong Benteng, di Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat ini bangkit dari ketertinggalannya dengan menggunakan pembangunan pola konvergensi.
.
Hingga sampai tahun lalu kampung ini masih dikategorikan kampung tertinggal, bertahun-tahun akses dasar tidak ada; akses air bersih, listrik yg permanen, jalan bagus yg menopang perekonomian masyarakat, akses sanitasi, bertahun2 masyarakatnya hidup ditengah ketertinggalan, tak ada terang, air bersih sulit dijangkau, apalagi untuk pergi sekolah.
.
Kemudian, pemerintahan nagari merencanakan sebuah POLA KONVERGENSI utk mengentaskan kampung ini dari ketertinggalan. Bagaimana caranya?
.
Dimulai dengan akses jalan rabat beton dengan menggunakan dana desa 2018, infrastruktur jalan mulai masuk. Mulai lah pembangunan yg lain merangsak masuk; (1) air bersih. Awalnya masyarakat harus menggunakan dirigen dengan jarak 400-600 meter untuk dapat air bersih, kerjasama dengan pamsimas akhirnya tiap rumah kini dapat akses air. (2) Listrik. Kerjasama dengan ESDM Prov, yg sebelumnya menggunakan listrik mikrohidro dan bergantung pd debit air, kini dipasang tonggak2 listik, kini malam sudah terang. (3) Sanitasi. Dapat progran Germas. Yg awalnya mandi nyuci BAB di sungai dengan jarak ratusan meter dan tentu mengantri (gak kebayang sih klo gw, malem gelap gak ada listrik, trus kebelet harus jalan jauh dulu, OMG), kini 32 rumah yg ada bisa merasakan WC, kamar mandi sampai wastafel.
.
Nah, melalui polo konvergensi ini masalah ketertinggalan bisa diselesaikan. Mungkin bisa jadi contoh untuk desa lainnya yang masih tertinggal.
.
#MulaiDariDesa #DesaMembangunIndonesia
10 окт 2024