Kita tentu tak asing dengan simbol semangka yang akhir-akhir ini menjadi simbol perlawanan Palestina kepada penjajah Israel. Ternyata, Allah pun sejak lama mengenalkan simbol bagi penduduk Syam terkhusus di Baitul Maqdis Palestina
"Demi Tin dan demi Zaitun", demikian sumpah Allah. Untuk mengarahkan pandangan Rasulullah dan sahabat kepada negeri yang dipenuhi dengan pohon tin dan pohon zaitun
Zaitun dikenal dunia sebagai lambang perdamaian, di Baitulk Maqdis, ia lebih dari itu, ia adalah akar sejarah, ekonomi, budaya dan identitas mereka. Sebab pohon ini bisa bertahan produktif ratusan hingga ribuan tahun, menjadi warisan keluarga, tradisi, dan kehidupan
Dalam masa terjajah pun, penduduk Palestina masih merawat 10 juta pohon zaitun, menanamnya di tengah-tengah ekspansi pendatang haram Israel, karena melindungi jati diri mereka
Tak heran bila penjajah Israel khusus menyasar untuk merusak pohon ini. Terdata dari 1967-2013 saja tidak kurang dari 800.000 pohon zaitun dirusak oleh penjajah Israel, dan ini merugikan sekitar Rp. 180 milyar/tahun bagi petani, ini baru dari kerugian ekonomi
Tapi coba bayangkan, mungkinkah penduduk asli merusak negerinya sendiri? Tentu tidak. Kenyataan bahwa penjajah Israel ini senantiasa merusak alam dan juga membunuhi penduduknya, adalah bukti lagi, bahwa mereka bukanlah penduduk asli disana
Allah pun mengingatkan kita di dalam Al-Qur'an, inilah ciri munafik,
Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan (QS 2: 205)
3 окт 2024