Тёмный

Difabel Hingga Blogger Ikut Memeriahkan Bandung Readers Festival 2019 

Bandung Readers Festival
Подписаться 449
Просмотров 70
50% 1

Dua sesi talkshow serta satu workshop terlaksana di perhelatan Bandung Readers Festival 2019 hari ketiga, yang berlokasi di Abraham and Smith HQ, Jalan Tamblong Dalam No.2, Bandung, Jum’at (6/9/2019). Sesi pertama merupakan talkshow bertemakan “Hak Baca Bagi Difabel.” Selain mengundang narasumber, talkshow tersebut juga mengundang kawan-kawan difabel sebagai peserta.
Yuyun Yuningsih, Direktur Bandung Independent Living Center (BILiC), dan Astusi Parengkuh, relawan pengisi suara di Difalitera.org, menjadi pembicara talkshow. Sementara, Sufty Nurahmartiyanti, dari Teman tanpa Batas, menjadi moderator. Membicarakan hak baca bagi difabel, Yuyun mengatakan bahwa alat bantu dalam bentuk aplikasi sangat penting bagi seorang difabel selain adanya peran aktif dari masyarakat dan pemerintah.
“Adanya aplikasi text to voice ini sangatlah membantu. Serta peran aktif masyarakat dan pemerintah juga sangat diperlukan karena ada sebagian difabel yang bersembunyi atau pun yang disembunyikan oleh keluarganya. Saya ingin melihat kedepannya banyak penulis yang terlahir dari kaum difabel. Satu kebaikan dari Bandung Readers Festival ini, akan menebarkan kebaikan lainnya. Mari bangun hak baca bagi kaum difabel,” ujar Yuyun penuh harap.
Senada dengan Yuyun, Astuti, yang juga anggota dari komunitas Pawon Sastra, mengatakan bahwa perangkat audio yang sesuai sangatlah penting bagi seorang difabel. Sebelumnya ia pernah mengundang orang-orang difabel dalam siaran radio. Dari siaran itulah ia menyimpulkan pentingnya perangkat audio tersebut.
“Dari siaran itu kami menyimpulkan kebutuhan kaum difabel adalah audio. Lalu mulailah karya-karya yang diaudiokan, dan terealisasi pertama kali di sekolah TK. Lalu selanjutnya ada dana dari Cipta Media Ekspresi (CME). Ternyata proyeknya masih berjalan hingga sekarang, dan sudah hampir ada 150 karya yang sudah diaudiokan. Dalam organisasi ini pun kami melakukan pelatihan-pelatihan untuk kawan-kawan difabel,” ujar Astuti.
Selanjutnya, workshop membaca kritis yang disampaikan oleh Zen RS, Pemimpin Redaksi Narasi TV, merupakan sesi kedua pada hari itu. Zen mengatakan, sebelum seseorang mampu berpikir kritis, ia harus mampu membaca kritis. Menurutnya lagi, hoax muncul dari cara seseorang membaca.
“Sebelum mampu berpikir kritis, kita harus mampu membaca kritis. Hoax itu bukan karena politik. Hoax itu dikarenakan kurangnya kita mengerti bahasa Indonesia. Kembali mempelajari bahasa Indonesia merupakan pekerjaan rumah bersama,” ujar Zen.
Sementara talkshow bertemakan “Dinamika Ngeblog” menjadi sesi penutup pada hari itu. Para pembicara tentunya seorang yang memiliki pengalaman panjang di dunia blog, mereka adalah Nurul Ulu, blogger Bandungdiary.id, dan Nike Prima, perempuan di balik Livingloving.net.
Di tengah derasnya arus digital yang melahirkan banyak platform, kedua pembicara berpendapat bahwa blog masih relevan untuk digunakan. Nurul Ulu, misalnya, berpendapat bahwa saat seseorang menggunakan blog, saat itu dia sedang menciptakan platform baru. Menurutnya lagi, dalam blog seseorang bisa melakukan apa saja yang diinginkan.
“Saat kita ngeblog sebenarnya kita sedang membuat platform baru, lho. Menurut saya, masa depan blog masih ada. Kreativitas kita diuji di tengah kuatnya arus digital hari ini. Dulu RU-vid biasa saja, sekarang luar biasa, ditambah lagi dengan adanya Instagram. Nah, seorang blogger harus semakin kreatif lagi saat mengemas konten. Paltform-platform baru yang bermunculan bisa menjadi alat penyebarluasan konten kita,” ujar Nurul yang hobi mengelili sudut kota Bandung.
Video By Arian Stone & Team

Опубликовано:

 

19 сен 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии    
Далее
Full Video | Pembukaan #BRF2019 oleh Bambang Sugiharto
30:27
How to win a argument
9:28
Просмотров 550 тыс.
Mengenal Bandung Heritage | Podcast TVRI Jawa Barat
23:32
Mengenal Bertrand Russell | Refleksi Baca Tulis #2
12:48
The English Language in 65 Accents
13:42
Просмотров 2,8 млн
From Zero to Hero
19:59
Просмотров 3,6 тыс.
Who are you?
13:32
Просмотров 20 млн