Makasih mas atas pencerahannya tentang candi² trsebut, sehingga saya pribadi lebih tahu tentang bangunan candi yg lebih detail. Suwun mas. Semoga sehat selalu untuk semua tim arkeologi.
berita bagus utk mengetahui masa klasik kota semarang...semoga mas hendi dan pemkot semarang segera bisa membantu sehingga warga semarang bisa mengetahui wujud dan luas candi...ayo mas hendi..
Nusantara ku, nenek moyang ku yg punya budaya yg adiluhung , kami dari Bali sangat2 berharap, supaya pemerintah setempat mendukung penemuan ini,dan segera di jadikan cagar budaya buat kota Semarang. Sprti halnya Bali byk di kunjungi wisatawan itu krn budaya nya yg tinggi, arsitektur nya yg unik,tiada dua nya.
hallo mas Abel... good job... terima kasih sudah bikin vlog ini. saya juga lama di semarang, sy masuk semarang th 1985 hingga 1991... jadi saya juga angkatan 1985 di Fisip Undip. Tapi saya ga pernah dengar sama sekali tentang situs ini. Padahal dulu, Kec. Mijen adalah desa binaan Fisip Undip, jadi kami lumayan sering berkegiatan di sini. selain untuk kemah bakti juga. tapi saya sama sekali ga pernah dengar situs istimewa ini. Kenapa istimewa...? meski saya anak fisip, tapi minat saya kpd sejarah dan arkeologi besar sekali. sejak kecil saya sudah familier dengan temuan" situs baru. Saya asli Blitar, dan di tempat saya, banyak sekali situs situs candi yg sudah tergali... dan biasanya sebaran candi" pemujaan itu berada di sekitar gunung berapi yang aktif atau paling tidak pernah erupsi. misal... di sekitar gunung Merapi, gunung Kelud, Sindoro... lha situs Duduhan ini kan jauh sekali dari gunung Berapi (sering kali Gunung menjadi pusat arah candi menghadap). dan Mijen gunung yang terdekat adalah Gunung Ungaran, itupun gunung dormansi, gunung yang belum pernah erupsi, paling tidak sejauh catatan yang berhasil ditemukan. Itulah kenapa saya sebut sitis ini istimewa. Kedua... (ini yang jadi pertanyaan terbesar saya). Seringkali reruntuhan candi / situs tertimbun atau terkubur tanah karena terkena erupsi gunung berapi beberapa kali, sehingga sedimen material gunung sangup memendam situs secara keseluruhan, hingga terkuak ketika sedang dilakukan penggalian-penggalian secara tidak sengaja. Nah.... untuk situs Dududhan ini kemungkinan tertimbun karena peristiwa apa ya...? Sepertinya melihat material yang memendam adalaha tanah liat, besar kemungkinan karena tertimbun karena satu peristiwa longsor. Tapi melihat kontur tanah disekitar situs, yang landai, kok sepertinya tidak mungkin.... coba njenengan bikin vlog ke #4 yang khusus membahas tentang peristiwa apa yang sanggup meruntuhkan dan menimbun situs Duduhan ini. Matur nuwun. Alexius Mg Wapeala Undip
DEACOOL ESKRIM slm kenal más. Thanks for support.... Smoga ada ekskavasi lanjutan... Karena ini tinggal mnunggu respon pmerintah kota...apakah mau untuk mengembangkan sitús ini atau tidak.