Informasinya... Diprogram residen ada banyak hal yang kurang pas : 1. Penggunaan kata (nama binatang) untuk manggil junior baik oleh senior atau dosen. 2. Junior yang bukan alumni universitas biasanya kaya di anaktirikan. 3. Kesalahan sedikit saja langsung di bully atau di kata-katai yang tidak pantas. 4. Seolah-olah junior itu seperti pesuruh bagi senior 5. Kadang bully menyangkut masalah fisik atau keluarga atau masalah pribadi junior 6. Jika junior tidak menerima atau melawan justru akan dibully terus bahkan lebih parah 7. Meskipun bully diketahui oleh senior lainnya atau dosen namun seolah itu dibiarkan dan dianggap hal biasa 8. Hal ini seakan jadi tradisi dan dari generasi ke generasi 🙏
Kalau itu memang terjadi pembulyan maka dr.senior tak ubah org" yg kurang akal alias dungu bukan seorang intelek,mulai timbul sangka" dr.muda ini sering menyuntikkan sesuati pada diri sendiri
kakak saya juga waktu sekolah spesialis di salah satu universitas di pulau sulawesi 1 tahun pertama sagat berat mulai dari pembulian, kegiatan dan hukuman yang tidak masuk akal, belum lagi uangnya di peras untuk beli ini itu, isi kulkas senior, beli bensin dll... untung sekarang sudah selesai
Senioritas adalah salah satu indikasi bahwa orang tersebut mengalami gangguan jiwa (ODGJ) seharusnya rumah sakit/ IDI memberikan bantuan pengobatan dan mencabut ijin praktek sementara sampai dinyatakan sembuh oleh kemenkes!. Indonesia darurat kekurangan dokter, dokter muda yg ada malah diperlakukan semena mena oleh rumah sakit, emang brengsek akhlak para dokter Senior!.
Nitizen dari pada komentar julid di akun artis mending kawal kasus ini. Mau di bawa ke mana Indonesia klo dokter diperlakukan begini. Rakyat semakin banyak, Indonesia butuh tenaga medis yg mumpuni. Makanya banyak dokter yg tidak lulus2 ternyata Seniornya biadab. Toxic pendidikan
Anak sy jg dr Universitas yg sama, dan memang ada beberapa dosen yg arogan,pemaksaan kehendak tanpa mau menerima masukan dan kondisi anak yg depresi krn ulah dosen yg ego,anak sy korbannya dgn beberapa yg lain,seharusnya lulus dgn nilai yg lebih dr pantas untuk culaude tp krn wkt yg lama krn bermasalah dgn dosen yg egois tdk memungkinkan untuk prestasi tsb,semoga ini tdk terjadi lg kedepannya.krn bs menjd ketidak stabilan emosi anak,kami ortu yg hrs selalu memberi semangat dan doa agar tdk terjd hal2 yg tdk diinginkan,gemes....
Smg manusia jahat itu dpt hukuman setimpal y b... Kasihan dokter2 muda yg kuliah ambil spesial... smg pembuly nya dah modyar... Biar dokter2 muda lbh aman dan nyaman
tuh kan kasus bully kalangan dokter marak lagi hngga akibat yg tidak diharapkan dulu dokter Terawan menkes dbully, padahal mereka itukan orang orang terpelajar kenapa sikapnya kok terbelakang ya spt anak kecil , kok ga malu sama profesi yg disandang dimana peran IDI, padalah bully spt itu kan bkn rahasia lagi mau ngles bgmn kasus yg jelas jelas bullly thd dokter irawan saat menkes, hingga akhirnya dicopot sbg menkes, bedanya dokter irawan ga sampe naas bgtu hrsnya sesama dokter ya saling bantu berbagi pengalaman dan ilmu bkn malah saling menjatuhkan preman psar sj ngga kayak gitu,
Pernah denger sharing dr dokter spisialis muda: Udah beban kerja berat, masih harus traktir senior2, masih dimintai angpao sm senior2, masih dibully pula.... mau sampai kapan spt ini???
DI INDONESIA MAKIN NGERI... PERCUMA KALAU MAU PUNYA ILMU TINGGI DI BERBAGAI KEAHLIAN ILMU. POTENSI PENJEGALAN DAN BULY MASIH TINGGI JUGA.... MENGERIKAN NEGRI KONOHA.
Yg bisa diharapkan itu dokter2 spt dr. Nova , daripada dr siapatuh , telogo ? Mengakui persoalan , baru bisa menyelesaikan. Penyangkalan , itu sikap yg sgt basi sekali , tidak patut , dan memperburuk persoalan .
Itu kl mereka hanya mengharap kemenkes atau pihak lain semata-mata yg membela dirinya .Merekalah yg pertama harus membela dirinya sendiri xgn dukungan dari pihak lain.
Berat nya tekanan di lahan pendidikan mungkin membuat sang dokter / ppds memutuskan untuk mencoba menenangkan diri sekedar melupakan banyaknya masalah dengan obat penenang yang diluar keinginannya justru akhirnya merenggut nyawanya. Turut berduka, semoga sang dokter khusnul khotimah... Aamiin 🤲🏻🤲🏻
Apa mungkin cuma gara-gara menderita syaraf kejepit, ybs bunuh diri, mengingat begitu banyak orang lain yang juga menderita penyakit yang sama tapi tidak melakulan bunuh diri ??? ● Apakah penyakit tsb tidak dapat disembuhkan, atau minimal diringankan ??? Apa mungkin ybs sebagai dokter PPDS tidak mengetahuinya, sehingga memilih bunuh diri ???