Bagi yang mau dukung HR info dengan saweran bisa langsung kesini ya 😄 👇
saweria.co/hrinfo
Sejarah jalan tol di indonesia mulai di bangun pada 1975, tol tersebut yang menghubungkan Kota Jakarta, Bogor, dan juga Ciawi yang biasa dikenal sebagai tol Jagorawi, dengan menggunakan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan pada PT Jasa Marga sebagai penyertaan modal.
Jalan tol dengan panjang 59 km ini mulai dioperasikan pada 1978, dan menjadi jalan tol pertama di indonesia yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada kala itu.
Dan pada tahun 1987, dimulailah masuknya swasta dalam lingkaran investasi jalan tol sebagai operator jalan tol yang ditandai dengan penandatanganan kuasa dengan PT Jasa Marga.
Lalu pada era 1995 hingga 1997, program pembangunan melalui 19 tender jalan tol dengan panjang 762 km dimulai, Namun karena adanya Krisis Moneter di tahun 1997, program ini dihentikan.
Pada 2002 pemerintah kembali meneruskan proyek jalan tol yang sempat tertunda hingga 2004 dan terbangun 4 ruas jalan.
seiring berjalannya waktu, dibentuklah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator jalan tol di Indonesia pada 2005, BPJT berperan sebagai pengganti regulator yang selama ini dipegang oleh PT Jasa Marga.
Pembangunan jalan tol tidak hanya bertujuan untuk memperlancar lalu lintas atau konektivitas antar wilayah, tetapi juga untuk meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan yang berkeadilan. Dengan tersedianya konektivitas antar daerah yang lebih baik, maka diharapkan akan mendorong masuknya investasi dan penciptaan lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan perkembangan suatu wilayah.
Pada 2017 pemerintah mulai memberlakukan sistem e money pada tiap gerbang toll, pelaksanaan itu secara serentak mulai diterapkan pada Oktober 2017 lalu yang sebelumnya masih menggunakan sistem tunai untuk membayar toll.
Kini tak terasa sudah hampir 6 tahun penggunaan sistem uang elektronik dengan kartu tol menjadi alat pembayaran di jalan tol. dan tak lama lagi sistem itu akan kembali diganti dengan teknologi MLFF (Multi Lane Free Flow). yang penerapannya sudah direncanakan pada akhir 2022 lalu secara bertahap di beberapa ruas tol.
Dengan MLFF, lama transaksi di tol bisa lebih cepat lagi bahkan diklaim menjadi 0 detik dari yang sebelumnya 3 detik hingga 10 detik. Pasalnya dengan sistem itu kendaraan tidak perlu lagi berhenti, atau bisa dibilang bayar tol tanpa stop.
Sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di smartphone. Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.
tol sendiri merupakan sebuah singkatan yang berarti Tax On Location.
yang jika diterjemahkan artinya biaya.
jadi jalan tol merupakan jalan berbayar dan bukan jalan bebas hambatan.
awas ya sob jangan salah kaprah, karna yang di namakan jalan bebas hambatan itu tidak dipungut biaya alias Gratis.
contoh negara yang memiliki jalan bebas hambatan adalah Rusia atau benua Eropa yang bernama Freeway atau Expressway.
“Some contents are used for educational purpose under fair use. Copyright Disclaimer Under Section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for “fair use” for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in favor of fair use.”
Sumber pada konten ini :
Kang Adens
/ @perjalanansejarahindo...
PUPR BPJT
/ @puprbpjt
detikcom
/ @detikcom
bpjt pupr
kompasotomotif.com
detikcom
pinterest
stockimage
#jalantol
21 мар 2023
