EKS GAM CERITAKAN ASAL MULA SILAT DAN ORANG MINANG SERTA CABE MERAH MASUK KE ACEH 

Yg saya pahami kedatangan orang Minang ke Aceh adalah karena *VOC telah menduduki Pesisir Minangkabau* . Dulu kawasan yg di bawah pengaruh kuasa Kesultanan Aceh adalah hingga ke Bengkulu. Kawasan Minang Pesisir (Minang Pasisia) dikuasai oleh Aceh dan kawasan Minang Darat (Minang Darek) dikuasai oleh pihak Pagaruyung. Sebelumnya kawasan Minang Pesisir dikuasai oleh Pagaruyung juga. Dan rumah adat di pesisir Minangkabau pun disebut Rumah Gadang Surambi Aceh sbg penanda mereka bagian dari pengaruh kuasa Aceh. Orang-orang pesisir seperti Pariaman dan Inderapura mereka mengikut kpd Kesultanan Aceh. Bahkan gelar Raja-Raja Inderapura itu masih memakai gelar *”Marah”* hingga kepada Raja terakhir yg juga diangkat regent di jaman kolonial Belanda. Gelar Marah dianggap gelar yg berasal dari Aceh, *”Meurah”* . Malahan orang pesisir ini konon lebih setia kpd Sultan Aceh. Entah apa penyebabnya, mungkin karena Aceh memberikan semacam kebijakan otonom kepada pemimpin-pemimpin setempat atau juga penarikan upeti yg lebih fair atau lebih sedikit. Jadi saat VOC (Belanda) berusaha mengusir koloni Aceh di pesisir Minangkabau. Pasukan Aceh beserta pasukan orang-orang lokal yg ada di pesisir Minangkabau yg menghadapinya. Namun akhirnya VOC berhasil mengalahkan koloni Aceh beserta pasukan orang-orang Minang pesisir. Kemudian orang-orang Aceh yg kalah kembali ke Aceh. Pun begitu dengan orang-orang Minang Pesisir mereka yg setia pada Aceh memilih utk meninggalkan kampung halamannya dan menuju ke kawasan pesisir Barat-Selatan Aceh. Kemungkinan yg paling banyak adalah orang Pariaman (Piaman). Bahkan konon ada kabar mereka ini diusir oleh Pihak Pagaruyung. Akhirnya koloni Aceh dan orang-orang Minang pesisir ini oleh Sultan Aceh diperkenankan untuk tinggal dan bermukim di kawasan pesisir Barat-Selatan Aceh. Setelah lama di Aceh mereka lebih dikenal dengan sebutan orang *”Aneuk Jamee”* . Dan setelah itu ada lagi arus migrasi orang Minang ke Aceh. Dimana di sana terjadi Perang Paderi. Diceritakan kaum paderi ini mendapat bantuan dari Aceh. Namun karena mereka kalah oleh Belanda. Sebagian dari mereka juga memutuskan bermigrasi ke Aceh. Begitulah kira-kira yg saya pahami. Sejarah yg sebenarnya atau yg paling tepat agak susah didapati karena kurangnya literatur atau catatan di jaman tersebut. Setidaknya apa yg saya jelaskan disini dapat menjadi hipotesa atau referensi tambahan ttg arus migrasi orang Minang ke Aceh.

Salam hormat kami dr minang sumbar utk saudaraku di propinsi aceh khususny saudara kmi di kota tapak tuan...🙏🙏🙏...

Padahal orang Minang ada di Aceh itu karena 2 orang Minangkabau Pernah menjadi Sultan di Aceh yaitu Sultan Sri Alam dan Sultan Buyong/Buyung dari Minangkabau dan di Sibullusalam ada Rajo Daulat Bin Rajo Harun dari Pagaruyung. Di era Sultan Iskandar Muda orang orang Minangkabau juga di undang untuk membuka niaga di Aceh,untuk menghidupkan perekonomian Aceh.

Kami yg di Aceh bila berpergian ke.luar daerah bila mau makan pasti kami mencari masakan Padang tidak mau masakan lain

Sarung di minag rencong di Aceh kami bersaudara ❤❤❤

❤❤mantap

Minang aceh itu bersaudara sama sama kuat islamnya.

Kami kerajaan Daulat Yang Dipertuan Parit Batu pasaman menurut cerita nenek kami dan juga tertulis dlm tambo kami berasal dr aceh yg juga berasal dr arab.

Bahasa minang cabe tu lado

Loen lakemeuah Abu, loen napernah duk2 ngoen ureungtuha2 sempat loen tanyoeng masaalah suku aneukjame, naloen deungoe asai ureungnyan geujakkeunoe koen geujak tapi geupuewoe le Raja Aceh, seubab Padang salahsaboh nanggroe geu takluk le Raja Aceh, makajih Raja yg sangat ade hanasanggob geukalon rakyat susah makqjih geupuwoe u Aceh kususjih Pariyaman nyan leubeh kureung, mohonmaaf jikana yg salah maklum nyoe cerita dari ureungtuha mungkin gobnyan meunan geuteupue, yg peunteng soemantong yg katinggai di Aceh otomatis ureungnyan ureung Aceh teurimoeng geunaseh