Emang belajar doang cukup? | Jerome Polin, Angellie, Aurelia Vizal, dan Abigail Limuria 

Moderatornya keren 🔥 bisa nyambung, ngerti, juga bisa menyimpulkan secara singkat dgn poin yg tidak terlewat dari apa yg disampaikan oleh narasumber, pgn bisa kaya gitu huhu

Salahsatu trigger saya yang membuat saya hobby membaca dan sekarang hobby mendengarkan pengetahuan random adalah kalimat "Hidup hanya sekali, sekali saya tidak tahu selamanya tidak akan pernah tahu, hidup terlalu singkat untuk dilewatkan sebelum akhirnya saya tidak akan tahu apa-apa lagi."

moderator nya pinter sih bisa menangkap dan menyampaikan apa yg di sampaikan pembicara sehingga lebih mudah di cerna oleh pendengar.

Jerome: Belajar untuk empowerment karena bisa diaplikasikan Aurel: Belajar untuk enrichment karena bisa memperluas wawasan Angel: Belajar untuk enlightenment karena bisa memperdalam pemahaman

Sangat cocok dengan metode bang jerome, ketika kita spend waktu kita harus berpikir apa yang akan kita dapatkan kedepannya dari kita melakukan sesuatu hal,karena jika tidak ada impact yg bermanfaat untuk masa depan sama saja kita spend waktu dengan sia2, kemudian ketika kita ngobrol dengan seseorang hindari debat yg tidak ada output manfaat yg kita dapat ,yg sepengatahuan saya sering ditemui diperkuliahan semester2 awal yg hanya untuk memuaskan ego karena memenangkan perdebatan,perbanyak lah diskusi yg mana kita bisa bertukar pikiran disitu yg bisa menambah wawasan dan pemahaman kita dari perspektif yang berbeda,dan untuk beberapa hal memang kita tidak perlu mendalami karena waktu kita sebagai manusia terbatas tidak mungkin kita mendalami semua ilmu yg tidak terbatas, kita cukup mendalami ilmu yg memang benar2 relevan dan krusial untuk kehidupan kita 🤗

jujur otak aku masih belum bisa mengikuti tempo berbicara mereka/ menangkap ide mereka dgn cepat, aku bisa paham tapi harus mencerna dengan pelan. terkadang juga susah untuk menyampaikan ide dengan fluent kek mereka. susah bgt but i know perubahan tidak diperoleh dengan usaha yg mudah..

Saya pernah memikirkan ulang definisi tentang membaca, dan akhirnya saya menulisnya seperti ini : "To read is to interpret what is tantamount to what is displayed." Jadi, arti membaca itu tidak hanya sebatas pada teks atau tulisan saja. Membaca situasi, emosi, alam, bukti, jejak, dll. itu semua termasuk membaca. Selama tidak menginterpretasikan atau mencoba memahami, hanya membunyikan saja itu tidak sama dengan membaca. Semua pengetahuan kita dapatkan karena membaca. Membaca itu sangat utama. Hal ini sejajar dengan wahyu utama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang nantinya dilanjutkan dengan wahyu kedua ya itu Pena, berarti menulis. Maaf tapi pernyataan banyak baca gak bikin kita pinter itu adalah pernyataan terdungu yang pernah saya dengar.

Paham benar perasaan bang Jerome kalo ngejelasin sesuatu harus ada contohnya😂 itu tandanya dia orang analitis dan sangat realistis wkwk

Jeroma terlihat bertumbuh, yang awalnya bercita-cita jadi menteri (yang mana itu lebih ke capaian politis yang sulit dikontrol) sekarang lebih fokus dengan apa yang bisa dia buat

Si jerome gua bngt sih kalau ngomong terbata-bata😂, ketika udh nemu kata"nya di otak mulut harus cepet "ngomong nya biar ngga gagap😂,, respect sama jerome🔥🔥

dari sini saya dapat mengerti ternyata menjadi pembicara atau seorang guru tidak mudah. karena tidak hanya mengerti tapi dapat menyampaikan dengan benar dan bahasa mudah dipahami tanpa mengurangi makna yang ada

Cara belajar setiap anak berbeda-beda, dan punya kecerdasan berbeda pula. Tapi semua itu hanya dibahas saat buka buku di perkuliahan pendidikan. Mata kuliah selesai, selesai juga teorinya. Pada akhirnya tetap tidak diterapkan di lapangan. Bukannya menyalahkan guru. Tidak mungkin 30 anak dalam sekelas pakai cara mengajarnya beda² sekaligus. Yang ada guru stres. Alangkah bagusnya ada sistem yang bisa mencari bakat & minat setiap anak sejak dini, jadi sedini mungkin bisa diarahkan minat dan bakatnya. Karena susah jadi Jack of all trades master of none sekalipun

Mas nadiem sudah berada di jalur yang tepat untuk pendidikan. Semangat untuk malaka project🔥

Dikasih konten sampah rame, pengennya edukatif. Giliran dikasih edukatif malah sepi, bukannya bahas topik malah mempertanyakan kredibilitas individu bukan opini orangnya. Indonesia, my love, SMH.

cara menyelesaikam masalah adalah peduli, kita tidak bisa mengontrol semua orang, tapi ada satu hal yg paling penting kita harus peduli pada keluarga dan tetangga orang terdekat kita, kalo ini dibuat sistem perubahan, banyak orang bicara panjang lebar, tapi tidak pernah peduli pada keluarga dan orang terdekat nya seperti tetangga, sama aja itu cuma pamer ilmu, bukan nerapin ilmu tersebut

ternyata memang "normal" kalau ada orang yg pnya cara belajar yg berbeda dan memang g bisa dipaksakan sama, dan sayangnya dunia pendidikan kita belum dilengkapi kapasitas untuk mendeteksi dan membimbing anak" yg memerlukan metode belajar yg berbeda. ini tugas besar bagi para pendidik, pemangku kebijakan pendidikan, terutama menteri dan kementerian pendidikan, untuk konsen pada hal ini kalau emang mau indonesia emas indonesia emas, karna di lapangan emang kyk gitu bnyk anak yg g cocok dengan cara belajar konvensional, dan ternyata tidak sedikit, mngkim malah mayoritas

Klo kita gk pinter, banyak2lah membaca. Gue pake cara ini, karna gue gk pinter, solusinya, gue buat otak gue jadi gudang pengetahuan, hingga klo ada momen2 diskusi, gue sudah siap dengan berbagai materi dlm perpustakaan otak gue, tanpa mikir, jadinya gue bisa ngimbangin mreka yg asli pinter, berkat banyaknya stok pengetahuan dari buku yg gue baca. Singkat kata, klo gk bisa ngerjakan sendiri, carilah contekan jawaban dari referensi yg banyak🤣

Moderatornya keren, bisa menutup dari kekerungan narasumbernya, mungkin banyak dari penonton susah nangkap apa yang disampaikan oleh narasumber, tapi moderatornya keren, top👍🏻.

moderatornya kereen bisa menolong pemateri yg agak struggle di sesi ini

*Opini saja : Cara komunikasi (gaya bahasa) mereka cenderung tidak bisa menyentuh (dipahami) masyarakat-masyarakat umum& milenial yang sebenarnya pingin mereka ubah.*

Vibe geroginya terpancar sekali dari masing2. Sangat relate 😂.

Kalau dari saya pribadi kalau km emang mau jadi apa yg km mau minimal dirumahmu udah ada yg backup sih entah itu ortu atau saudara jadi km ga pusing urusan rumah lagi terlebih lagi dari lahir km berkecukupan makin mateng jg mengejar apa yg km mau. Banyak dari kalangan bawah yg berhasil banyak jg yg jatuh karena banyak tuntutan. Saya sendiri berada di fase dimana saya ada ditengah2, keterbatasan keuangan jg jdi kendala karena semenjak kuliah saya harus bantuin emak cri uang jg .

Seru nih kalau bisa ada malaka-malaka di kota kecil lainya, optimis membangun mindset gen-Z semakin baik.

Gua paham apa yg mereka bahas, pada dasarnya untuk mencapai itu semua, kita sebenarnya dari anak anak harus belajar filsafat,

Indonesia dan dunia saat ini tengah membutuhkan sebuah badan sertifikasi skill dan pencapaian. Apapun pencapaian kamu apapun skill kamu kamu bisa tukarkan menjadi sebuah sertifikat dan sertifikat setiap orang itu uniq. Seperti Guinness world record cuma bukan level tertinggi saja yang dapat. Berbagai level dan unique sendiri2

Sejujurnya masyarakat Indonesia sudah sangat pintar, dan sensitifitas bahasa adalah bukti kesempurnaan masyarakat Indonesia, sehingga bisa untuk budaya cancelling itu berkembang. Sensitifitas bahasa makes perfection. Tutur kata requires perfection (kesempurnaan literasi) :) Karena budaya cancelling itu adalah bentuk cara berpikir yang kritis untuk membuktikan tingginya sinyal menangkap ketidaksempurnaan oranglain.

I must say mereka masih terlalu raw untuk ngebawa topik ini. Tapi bagus sih ini pertanda bahwa orang2 mulai aware sama hal dan isu2 ini. Awal yang oke dan yakin ke depan bakal lebih bagus 👍

kemampuan setiap orang memang berbeda untuk menangkap apa yg mereka pelajari, tp kenyataannya di pendidikan dosen atau guru mengharuskan setiap siswa untuk bisa memhami apa yg mereka ajarkan dgn cara yg sama

Malaka Project ini sebenarnya edukasinya untuk umum atau untuk profesional? Kalau untuk umum, please, bahasa narsumnya mungkin dibuat lebih membumi..

• Improv kunci : memahami cara kita belajar se efektif mungkin • cara mudah belajar/memahami ilmu yg baru dipelajari adalah menjelaskan dan menerangkan kepada orang lain (menjelaskan diri sendiri didepan cermin, merangkai kata, membuat argumenku agar diterima oleh orang) • memupuk rasa ingin tau

Maaf yaa .untuk ka angel, sedikit pertanyaan soal kutipan "Yang kuliah aja nganggur apalagi yang ga kuliah" Pertanyaan saya,kaka sudah melihat data statistikanya soal pengangguran per tingkat pendidikan. ? Atau kaka pernah melakukan observasi ke desa².? Menurut analisis saya ,semakin tinggi tingkat pendidikan ,maka semakin tinggi pula rasa malu seseorang untuk menyentuh hal pekerjaan yg di bawa ekspetasi seseorang. Contohnya saya lulusan Sarjana Pertanian ,jurusan agribisnis . Saya melakukan tugas akhir / skripsi saya di salah satu desa di cianjur. Hasil dari observasi yang saya lakukan di desa tersebut , mayoritas petani di desa tersebut adalah SD 80%, SMP 12%, SMA/SMK 5% , D3&S1 3%. Untuk tingkat umur paling tua 79 thn ,paling muda 35 thn .mungkin skrng jadi saya yang paling muda 24 thn . Pada dasarnya kebutuhan primer manusia itu makan ,dan makanan yang di makan manusia itu awal mulanya dari petani . Sedangkan petani di indonesia memiliki umur yang sudah tidaklah muda . Point pertama yang harus di benahi . Petani kbnyakan memiliki keinginan untuk anaknya tidaklah melakukan pekerjaan tani seperti ayahnya . Knpa ? Karena menjadi petani tidaklah sangat di hargai atau tidak bisa meningkatkan perekonimian keluarga . Yang ada setiap tahun penghasilan petani semakin menurun . Itu point kedua yang harus di benahi . Pertanyaan saya mana generasi² penerus petani skrng.? Jangan itu dulu deh ,yang lulusan pertanian pun jarang sekali untuk melanjutkan pekerjaan hidupnya di pertanian.

Sorry to say, masukan untuk malaka project, ketika menyampaikan komunikasi better berangkat dari narasi yang mudah dipahami, karena ada masyarakat yang kuliah dan non kuliah, nah bahasa yang biasa diobrolkan di bangku kuliah, tidak mudah diaplikasikan ke ( mohon maaf) yang belum mendapatkan bangku kuliah, itu aja sih, selebihnya keren 🎉

Aku cara belajarnya sama kyk aurel memahami sesuatu melalui story,entah knp aku jdi sadar kalau aku juga bisa menghafal atau mengingat bentuk,situasi,warna sesuatu dan ini bisa aku aplikasi kan ke seluruh aspek Dan saat jerome ngomong dia suka duduk terbalik aku jdi ingat waktu kecil aku juga gitu suka nnton tv memahami apq yg ada di tv tapi sambil terbalik bahkan sampai sekarang kalau aku berusaha memahami sesuatu entah itu saat di kelas atau ngga aku menggerakkan tubuh atau memegang sesuatu agar bisa memahaminya dan hal itu worth it bagi aku dan saat ingin mengouput apa yg telah dipahami atau mengeluarkan ide hrs ada visualisasi entah itu melalui kertasatau papan tulis baru menjelaskan output nya,kalau sekedar lisan dan bayang2 dipikiran susah untuk keluarkan. Itu sih yg aku tangkep and thx to para speaker malaka project,kerennn bgt sih keep go on!

orei bagus bgt yah jelasinnya overall bisa menjawab dgn lugas sih

MVPnya mbak hostnya ini…. Big applause 👏

Perkenalan Malaka Project untuk edukasi masyarakat Indonesia yang Epic. semoga bisa menjangkau seluruh Nusantara tercinta.

Shoutout to mbak moderator, berkat beliau jadi paham banget maksud 3 org hebat ini ❤❤❤

Berfikir kritis dan kemampuan dalam berbahasa dimulai dengan suka membaca. Orang muda gemarlah membaca; berdiskusilah dan berdebatlah akan bnyk hal sehingga jd Bernas untuk dirimu dan untuk Indonesia

Masya allah aku salut dengan pemuda pemudi sekarang, karna masih ada yang memikir kan untuk negara ini, kebaikan sekecil apa pun itu akan akn telihat di masa mendatang ❤

11:30 Saya rasa debat di sosial media sangat sulit untuk melakukan dialektika terstruktur(yang ada goalsnya). Alasannya sederhana, tidak ada regulasi, dan tidak moderasi yang itu mengarahkan debat yang dilakukan itu menuju kepada konklusi. 13:15 setuju, empati pada dasarnya kerja pikiran, artinya, kita hanya perlu data untuk bisa mengasah empati yang kita miliki. Memperluas realitas masalah masyarakat akan menguatkan empati kita.

Pinter dan IQ tinggi adalah bwan lahir..tp byk membca dan bljr menambah wawasan dan pengetahuan umum sehingga lbh mudah sukses..EQ bisa di latih dgn bljr dan membca

Tank U sudah buat dialog dialog seperti ini . love it

menanggapi pertanyaan dari instagram mengenai penyebaran informasi yang sangat cepat. menurut saya untuk menghadapi situasi seperti itu yang dimana memang tidak bisa dihindarkan, baiknya kita menyaring informasi dengan baik dan belajar untuk abai terhadap informasi yang tidak relevan untuk kita atau lingkungan kita, jadi kita perlu memilah informasi apa yang kira2 berpengaruh untuk kita dengan skala prioritas lalu mendalaminya satu persatu dan saya sangat setuju untuk mencari informasi dari berbagai sumber agar tidak bias. Karna informasinya terlalu banyak informasi lain yang tidak masuk dalam skala prioritas kita, harusnya bisa kita abaikan dan jangan mudah terpengaruh dengan informasi2 tersebut. permasalahannya adalah, jumlah orang yang menganggap percepatan informasi ini dapat menimbulkan masalah sangat minim dan bahkan banyak juga orang yang justru memanfaatkan situasi seperti ini untuk kepentingan kelompok tertentu. Sukses terus untuk MALAKA PROJECT ...

Quote paling longor. Tan Malaka hrs bikin jembatan keledai utk mengingat isi buku2 yg bolak balik disita

Need to pivot the questions. Interesting discussions start with interesting questions.

Imo, belajar membentuk persepsi kita jd lebih luas. Semakin banyak belajar kita jadi lebih tahu dan paham konsep abstrak kehidupan. Belajar juga harus sejalan dengan tujuan hidup. Setiap orang harus punya tujuan hidup yang dia kejar untuk diwujudkan. Fungsinya apa? yakni memantau kualitas hidup kita sudah sampai level mana, sehingga menghindari hidup ga tau arah. Kita visualisasikan, misal 5 tahun kedepan kita ingin apa saja, ingin menjadi seorang yg bagaimana, sudah berapa kegagalan yang dijadikan pembelajaran shg kedepannya semakin baik lg. Evaluasi diri menjadi tolak ukur perkembangan. Seorang pembicara pernah berkata, belajar membuat kita berevolusi menjadi baik. Jadi, kalo kamu mau jadi lebih baik maka belajarlah, karena dgn belajar kita punya kesempatan memiliki kualitas hidup yang baik. Rugi sekali kita hidup 1x tapi ga belajar banyak hal. Think more.

suka kali sama ketawanya aurel dan cara dia memberi pendapat enak banget cernanyaa

Yg diutarakan Angellie soal fungsi sarjana itu kayaknya bentuk penjajahan modern. Celakanya banyak yg tidak sadar dan melestarikan pola itu. Namun ada yg betul² fokus ke ketrampilan/keahlian-bukan S1 dsb. Kasihan para ortu² itu. Bayar mahal² buat anaknya biar... tapii tidak semulus itu realitanya.

Newton menghabiskan banyak waktu hidupnya , hanya untuk satu teori yang dia buat. Begitulah kira-kira jika totalitas dalam sesuatu.

Dan saya juga sarankan, jangan pernah sarankan semua anak itu bisa cepat menangkap atau mempelajari sesuatu, karna tiap anak itu berbeda beda dalam hal kualitas dan bakat nah ini pendidikan indonesia yg menurut saya kurang di perhatikan, kalo si anak misal jago dalam hal olahraga ya harus di dukung atau bakat lainya kasih dia ruang atau fasilitas, tiap anak itu sudah dikasi bakat sama tuhan jadi jangan paksa tiap anak itu harus menguasai semua hal.

Bagus mantap, semua dimulai dengan bercakap cakap....go for it...!

Kurikulum Indonesia tidak dirancang untuk lulus dapat langsung kerja (bahkan beberapa materi pelajaran sekolah "tidak digunakan" dalam pekerjaan), saat mulai masuk kerja harus mendapat traning dahulu agar dapat bisa kerja. Ilmu dasar terkait mental, atitude, moral, nasionalisme dan mungkin agama sebaiknya diajarkan dahulu sebelum ilmu eksak lainnya. dan materi yang diberikan hanya dasar dan diarahkan ke minat dan bakat masing masing (profesional), sehingga orang yang memiliki minat dan bakat fisik, cukup hanya mengetahui ilmu eksak lain secara dasar, tapi akan mendalami fisiknya untuk mejadi atlet, atau yang lain. Demikian juga untuk yang memiliki minat dan bakat seni, bakat logika, bakat sains, bakat narasi, dll.

Baca itu penting utk menambah wawasan. Membagi ide atau gagasan baru dalam praktek dunia kerja🎉

Gue baca komen” disini orang bener” pada pinter dan peduli soal pendidikan, gue juga mengalami banyak belajar soal ilmu dan sejarah di youtube tapi cuma dikit yg masuk, paham tapi cuma lewat aja, seperti yg diomongin jerome. Suruh ngejelasin ke orang ya kurang bisa. Sering ngelag. Itu karna banyaknya informasi yg masuk dengan kapasitas otak yg kecil ini atau gimana. Dan yg soal pendidikan gue baca temen” dikolom komen bagus”, pendidikan disini harusnya buat ngangkat dan nyetarain profesi, atau setidaknya profesi petani tidak dipandang sebelah mata. Karna semakin kesini petani makin berkurang karna rendahnya hargadiri karna penghasilan yg sedikit. S1 pertanianpun sebagian besar gaakan mau jadi petani, anak petani juga di kuliahkan biar ga jadi petani untuk memperbaiki ekonomi. Jadi gue pengen para petani upahnya biar setara dg pekerjaan lain. Karna biar anak muda juga mau bertani, karna indonesia SDA melimpah. Untuk Indonesia maju 2045.

Panjang umur hal hal baik🌹

best banget sama jerome kalo dengerin orang lagi ngejelasin dia bener bener nyimak

Suka bgt jawaban Aurelie! Setuju!

Bagus,bgt..Pembahasannya.. CocokDgPribadi..Aku

opini doang gacukup, latar belakang juga penting, next narasumbernya coba yang lebih high

cara pandang seseorang lah yang sangat mempengaruhi caranya bertindak. Belajar banyak pun klo cara berpikirnya terlalu sempit atau malah terbelenggu dengan suatu tradisi yg tidak tau pakem2 nya atau apalah... Ya susah jadinya

Semua orang memiliki sudut pandang, sisi pandang dan cara pandang berbeda.... Dlm mnanggapi isu... Tapi mnrt sy kita blm mnyentuh isu yg fundamental dlm pendidikan..... .... Klo ngomong soal belajar, scr natural, mau terstruktur ato enggak, manusia itu emang makhluk pembelajar... ... Sedangkan sekolah itu hnyalah bagian dri upaya sadar tersistem untuk memanipulasi lingkungan belajar.... .... Pertanyaannya justru di mindset kita soal knowledge... Dibbrp negara maju, ketika seseorang memutuskan kuliah, sekolah atau belajar itu mmng secara sadar krn dia ingin mempelajari itu sesuai dgn minatnya... Mereka nggak peduli apakah knowledge itu ada pasar kerjanya ato nggak.... .... Ada mahasiswa luar negeri jauh jauh belajar gamelan di kita... Emangnya dia mikir kerjaannnya ada enggak... Semua itu dia pilih semata mata hasrat ingin tau... ... Pendidikan kita itu ibarat lingkaran setan yg kompleks, disatu sisi ada sebagian yg melihat orientasi pendidikan sbg ladang profit, gak peduli mau siswanya lulusan jadi apa.... Disatu sisi bnyak kampus kampus yg kehilangan idealismenya.... Mencetak ribuan sarjana siap kerja, tapi lupa gak ada wadahnya buat kerja.... Ibarat keran penerimaan mahasiswa jurusan A terus dibuka, tapi ember tampungannya nggak ada.... .... Klo masih ada guru honorer yg gaji hariannya cuma 35ribu, bahkan kadang harus jualan dan nyambi ngojek... Jgn mimpi muluk muluk dulu... .... Apa lagi di era sekarang, klo kalian tau, sekarang nggak ada siswa ngerjain PR bareng bapaknya.... Yg ngerjain PR mereka siapa? AI... Tinggal download app... Semua soal terjawab tanpa pake otak.... Sebegitu anak anak kita dimudahkan urusan belajar, tapi disatu sisi otak terancam ditumpulkan.... .... Sy ingat dulu pelajaran matematika sy bawa kalkulator saja dihukum guru, katanya melemahkan otak.... Sekarang pake HP semua mudah.... Wong pinter #ayomikir

Don't surrender Malaka, dari kalian kami melihat tergambar apa itu arti semangat muda😊

seharus itu ya mengetahui bnyk hal,, bagaimana agar hal yg kita kthuai tidak hilng atau tertumpuk masa..

Game itu bukan sekedar kesenangan tetapi game jg bisa memperbaiki otak yg sudah terbiasa menerima dopamin kist. Karna game jg membuat otak berfikir untuk menang dg cara yg menyenangkan.

Suka baca komentar2 yg sangat kaya pengetahuan dari masing2 komentator.

Semoga bisa istiqomah!

Yah bener Tapi tetap lebih bagus kalau kamu bisa menghapal dengan detail dan bisa memproses informasi yang terkandung di dalamnya . its a nice ability to have .

"Gak ada rugi kita tahu informasi". Aurel👍

Salut, yang bicara dari generasi muda semua,

cool, keep the discussion going. I am one of Gen Z who really cares about current developments, this requires education on many sides. Keep going, it's time for young people

9:44 dari sini aku belajar bahwa untuk mencari contoh privilege tidak perlu cari contoh jauh-jauh, karena kalau mau memanfaatkan kesempatan, privilege ternyata bisa kita ciptakan (di beberapa waktu tertentu) wkwkwk. btw ngomongnya aurel satisfying bjirr "previlase"

Terus ada dan akan berlipat ganda🌹

Kalo masukan sih bikin konten diluar seminar kemaren sih.Perbanyak konten podcast,atau edukasi gitu

menurut saya persyaratan kerja selama ini adalah ijasah >>>> tapi mengesampingkan keahlian atau skill seseorang..... kalau aku cari karyawan bukan krn ijasah, tapi apa motivasinya dan gimana untuk bisa bangkit...

Ini juga apa yang terkadang selalu menjadi masalah dalam edukasi kita, yakni anak-anak SMA yang difokuskan hanya dengan menghafal rumus dan istilah belaka, atau dengan kata lain siapapun yang dapat menebak tanggal berapa tokoh sejarah melakukan sesuatu, ialah yang mendapatkan nilai terbaik. Sekolah dan pendidikan yang seharusnya mengajarkan tahap bertahap tentang perkembangan siswa agar menjadi lebih cerdas dan mandiri ketimbang malah difokuskan untuk mengingat masa-masa lampau saja.

in my opinion, gimana caranya minat baca atau literasi di indonesia menjadi lebih banyak, dalam satu kelas saja di bangku sma khususnya dikelas saya, yang dominan baca buku dan cari hal baru itu hanya 20 persen mungkin bisa kurang jika di sekolah lain.

aku harap tahun ini bisa belajar lebih baik lagi, thank you kak

Nggak ada yang bisa nyalahin kalo kalian pada pintar, tapi ya, jangan pake bahasa ribet banget, dong. Target audiensnya kan mayoritas orang yang nggak ngerti istilah-istilah aneh. Kok pada suka diskusi kayak ilmuwan aja? Lebih bagus kalo bahasnya sederhana biar semua bisa paham. Jadi nggak perlu sampe kita yang dengerin malah pusing dan nggak ngerti maksudnya, kan? 😅👍

Entah saya yang salah nangkep, tapi saya malah jadi fokus ke cara penyampaiannya isi talkshow ini. Agaknya para pembicara minim persiapan buat menjawab apa yang ditanyakan. Memang formatnya gabisa dibilang diskusi akademis, tapi malaka project punya tanggung jawab dan harusnya punya SOP yang lebih ketat teruntuk siapapun yang jadi pembicara. Tidak ada masalah atas narasi yang dibawakan dan dinyatakan, tapi narasi yang dibawakan ini bukan narasi sepele. Ketika Malaka mempresentasikannya dengan pembicara yang memilih deskripsi populer (walaupun, untuk level masyarakat Indonesia sudah level tinggi), tanpa data, tanpa mereferensikan secara benar, ini sama saja dengan penggiringan opini. Seharusnya ruang ini bisa jadi wadah bagi para pembicara menguji personal belief antar pembicara dengan menyandingkan pendapat yang kuat secara ilmiah kepada satu sama lain. Jangan sia-siakan ruang yang dimiliki dengan pendapat-pendapat nanggung. Meskipun kebijaksanaan masing-masing pembicara oke, tapi nalar audiens tetap tidak akan berjalan kalau sekadar ngerumpi diatas panggung, (dengan tema yang elit). Audiens cuma akan sekadar menjadikan video ini sebagai confirmation bias.

Terimakasih banyak dari mereka mengatakan sudah Selesai pejari kalian

23:40 Aaaaa aku dulu juga suka baca kkpk XD. Sayang sekali ya, sekarang sudah kurang populer. Kurasa karena hiburan anak-anak beralih ke gadget. Padahal kkpk bagus banget buat memupuk rasa cinta terhadap buku sejak dini

Beri saya satu alasan kenapa kita harus kuliah sedang saya bisa dapat banyak ilmu di internet

banyak orang tidak berpikir kritis sehingga gak bisa paham dengan makna makna dari vidio malaka projek

Saya mau jawab di luar konteks. Jadi si mc nya ini kalo ngomong lumayan cepat, jadi otak manusia akan menyesuaikan keadaan, dan mengikuti kecepatan berbicara juga seperti mc nya. Yang jawab pun cepat cepat, kalo mc nya lambat pasti sebaliknya juga

Moderatornya keren sih, mantab terus pokoknya

9:34 aku gitu juga kalau belajar karena kadang ga kepikiran buat nyari tau ttg kekaisaran China, tp kalau kebetulan lewat di thread twitter langsung aku searching

Saya malah salfok sama hostnya, cerdas bgt

Selalu support anak muda.

Narasumber dari ketiga ini ok sekalinya sih tapi Aurelia the best mindset sih 👍👍👍👍

Mereka pintar berkata-kata,tapi Ketika pertanyaan dimunculkan untuk mereka menjawab,eh malah mereka kelihatan tdk bisa menjawab secara profesional atau kelihatan bingung dalam menjawab,dan jawaban mereka kurang jelas(tdk memuaskan)sesuai dengan pertanyaan yng dilontarkan.ternyata betul dengan kata,kita bisa bicara sesuai pemikiran kita tapi kita belum tentu bisa menyelesaikan apa yng kita bicarakan!

Kaenya gaya belajar dari Aurel sama banget sama yang Pandji bilang di tahun 2014

Saran tambah in subtitle soalnya menurut gua gak semua anak generasi kita paham bahasa inggris yang orang tu bahas biar lebih nangkep aja jadi gak salah paham trus asal coment

Saran aja buat tim malaka project klo bisa bang raymond diajak join gue yakin dia bisa menambah warna project ini

Harus nonton di ulang klo mau paham😅, tapi tetap aja. Moderator nya mantap

Lihatlah ke atas untuk merasa rendah. Dan lihatlah kebawah untuk merasa bersyukur. 😊

Mantap '''sukses terus malaka project

Baca apa dulu?...tp benarkah tanda banyak ngilerin buku itu adalah bukti cinta baca

Bang feri murut saya diskusinya sangat berkesan dan berkualiatas tapi menurut saya bahsa nya harus sedikit di sederhanakan karna tida akan bisa di konsumsi untuk semua kalangan masarakat seperti yg kita tahui dan kita sadari begitu banyak orang orang yg tidak memiliki ke cerdasan intelektual yg baik dan juga banyak masarakat yg masih tida berpendidikan tinggi

Anehnya aku baca sesuatu yang baru itu ilmuku berubah 😂

Keren malaka project berani bergerak 🔥🔥🔥