Bagi yg berhati hati dan tawadhu maka hati pastilah lebih milih keharaman meski kita suka dengannya tetapi rasa takut akan memaksa kepada ketundukan, jika musik boleh maka hadist itu tdk diperlukan utk menghalalkannya justru menandakan suatu peringatan keras sampai digandengkan dgn hal yg haram haram semuanya, wallahua'lam dalam kaedah beragama melilih yg dihamkan lebih aman untuk lebih berhati hati akan akherat termasuk rokok yg selalu diingatkan hukumnya wallahua'am, semoga kita tdk termasuk golongan yg selalu meremehkan peringatanNYA Aamiin
Sayang sekali kebenaran itu sdh sangat jelas namun hatinya tertutup. Hujjah apapun tdk mempan. Ibarat ada pahala jariyah maka srbaliknya ada dosa jariyah dg mendendangkan alat2 musik. Na'udzubika minzalik.
Ya ikhwah, dulu ane pecinta hampir semua genre musik bahkan yang katanya musik islami, dan demi Alloh musik itu memberikan kebahagiaan hanya sesaat dan di waktu yang sama akan mengurangi rasa untuk membaca Alquran dan ibadah yang lainnya
Maaf, brrti Anda saat itu sangat berlebihan thd musik. Semua yg berlebihan tdk baik, tdk hanya musik Bro. Kalo hnya sesekali mendengarkan, musik, sy kira tdk akan mengurangi kualitas ibadah kita.
Salafy garis keras cuma bisa bilang musik haram secara terjemahan dan menurut ulama2 terdahulu, tpi tidak bsa menjelaskan tafsir dab makna dalil yg lbh jelas dr ust adi hidayat
@@agusbandung3366 jamaah ckup nyimak dan menilai para ustadz yg memberi pnjelasan, mna ustadz yg cm baca terjemahan dalil dan mna ustadz yg mnjelaskan dalil. bkn ranahnya ikut mnjlaskan
@@tommitriadi7288 tonton ajh kajian live ustadz adi hidayat kemarin yg ngebahas musik, tonton baik2 dri akhir smpe selesai insya Allah bisa ngambil ksimpulan. Bismillah niatkan hati untuk mncari ilmu bkan kesalahan
@@pembersihpolusiindustriudah nonton. Dia sendiri bilang asy syu'ara adalah penyair. Trus cocokologi biar nyambung sm omongannya bhw asyu'ara adalah pemusik. Trus di belakang bilang lagi musik beda sm sya'ir. Mubazir kuota gw 1 jam 40 menit+
Dari paparan hadits-hadits di atas dapat difahami bahwa pelarangan Rasulullah saw. terhadap musik selalu dibarengi kasus-kasus kemaksiatan, seperti minum khamer, makan riba, hura-hura, mendatangkan biduwanita bayaran, penggunaan beragam sutra, pemutusan silaturahim, pelacuran dan dalam konteks berbagai kemaksiatan lainnya yang dapat mengundang syahwat. Sehingga digambarkan ada orang miskin yang datang kepadanya, lalu dibentak-bentak untuk meminta-minta pada waktu lain. Atau pada saat yang bukan semestinya, seperti saat ta’ziyah yang pihak keluarga sedang dirundung kesedihan. Ketika Umar bin Khatthab membelokkan arah kendaraannya sebagaimana Rasulullah agar tidak mendengar suara musik, maka hadits seperti ini justru menjadi justifikasi bolehnya bermain musik. Karena jika diharamkan, maka Rasulullah saw. harus menegurnya saat itu juga, bukan malah menjauh darinya. Lagi-lagi inilah jenis hadits Taqriri. Hal ini berbeda jika bukan dalam konteks kemaksiatan, melainkan dalam situasi kegembiraan seperti hadirnya hari raya, pernikahan, kedatangan Rasulullah saw. sepulang dari perang dengan selamat, kehadiran Rasulullah dan para muhajirin saat hijrah ke Madinah, bahkan dalam kondisi mereka latihan perang-perangan sambil menghibur diri yang ditonton anak-anak, maka Rarasululah saw. mendiamkan perilaku mereka. Inilah yang juga dinamakan hadits Taqriri. Bahkan menawarkan kepada Aisyah untuk ikut menyaksikan kegembiraan mereka dengan tarian dan rebana. Ketika Abu Bakar menghentikan para gadis bernyanyi dan menaboh rebana, dengan alasan kenapa ada seruling setan di rumah Rasulullah saw? maka justru Rasulullah menasehatinya agar membiarkannya terus bernyanyi dan menaboh rebana. Itulah sebabnya dalam kesempatan lain, saat ia duduk bersama Rasulullah saw. tidak lagi menyalahkan para gadis yang menyanyi dan menaboh rebana sampai gadis-gadis itu takut karena kedatangan Umar bin Khatthab. Bahkan ketika para wanita bernyanyi dan menaboh rebana untuk mengingat para syuhada’ perang Badar, Rasulullah saw. membiarkannya. Namun ketika menyanyikan dengan lirik lagu: Pada kita ada Nabi yang mengetahui masa depan. Maka Rasulullah saw. bersabda padanya: Janganlah anda mengatakan seperti itu, katakan selain itu. Tidaklah ada yang mengetahui masa depan kecuali hanya Allah. Dengan demikian yang ditegur bukan musiknya, melainkan lirik syairnya yang disalahkan oleh Nabi saw. Lagi-lagi dalam suasana walimah urusy, justru Nabi saw. memberi bimbingan untuk melantunkan syair: Aku mendatangi kalian … dengan berucap selamat. Jika bukan karena emas merah … tak akan hinggap di lembahmu. Jika bukan karena biji-bijian yang mulia … tak akan kenyang santapanmu. Catatan Akhir Jika hadits-hadits kebolehan memainkan dan mendengar musik difahami secara terkstual (bukan kontekstual), tentu kebolehan tersebut berlaku selama dalam koridor bukan dalam situasi dan kondisi kemaksiatan. Namun kenapa para pemikir salafi dalam kasus ini justru berfikir secara kontekstual, sehingga kebolehan itu hanya pada saat hari raya dan pernikahan? Ini pola cara fikir yang paradok, karena selama ini selalu menolak berfikir secara kontekstual. Padahal telah ditemukan hadits shahih bolehnya menyani dan bermain musik di luar pernikahan dan hari raya, baik saat mengenang syuhada’ perang Badar maupun dalam rangka latihan perang-perangan. Apalagi dewasa ini keberadan musik sangat diperlukan sebagaimana paparan pada fungsi musik.
Subhaanaallah panjang banget detail, rinci.. Tapi sayang dri kepala diri anda sendri.. Coba tulisan akhir Ulama seperti kaliber imam 4 madhab, bukhori muslim.. Atau ulama tafser.. Syukur2 sahabt nabi.. Kalo cumak nulis dan berpendapat saya juga bisa.. Dari otak yg kecil ini ..
Namanya juga ranah ilmu Fiqih bab Musik, tidak lepas dari dalil Naqli dan aqli yang diijtihadkan bersumber dari alquran dan Al hadist, ni bukan dari otak saya sendiri tapi berdasarkan dalil Naqli dan Aqli juga fatwa para ulama kontemporer. Diantara Syaikh Prof. Dr. Yusuf Al Qardhawi dalam kitabnya berjudul: الاسلامى والفن dan الفقه الموسقي في القرءان والسنة النبوية Didalam buku tersebut banyak penjelasannya dari berbagai disipilin ilmu, dari mulai dalil Naqli dan Alqi, kaidah usul faqih juga hadist-hadist yang mendukung tentang alat musik, sya'ir-sya'ir dll. Alat musik itu hukumnya Mubah karena bukan barang najis dan bagian dari bentuk muammalah yang bisa diperjualbelikan. Namun memainkan alat musik itu tidak Haram Mutlaq, tapi bisa HARAM, MAKRUH dan MUBAH tergantung Subtansinya. Kaidah Usul Fiqih : الاصل في المعاملة مباحة الا تدل على تحريمها "Pada dasarnya muammalah itu adalah dibolehkan kecuali ada dalil yang Mengharamkan nya" Dari keterangan diatas alat musik sama dengan bola, dan catur hukumnya mubah. Namun memainkannya bisa terhukumi Haram, Makruh dan Mubah. Bermain bola dan catur itu bisa jadi Haram hukumnya jika ada unsur judi didalamnya. Begitu juga memainkan alat musik, bukan alat musik nya yang diharamkan tetapi bait-baitnya atau syair-syair nya jika ada unsur menyesatkan dari jalan Allah dan bahan ejekan ajaran Islam maka terhukumi "lahwal hadist" (Perkataan yang sia-sia) yang dimana para imam madzhab Mengharamkan nya. Dalil Naqli nya Surat Lukman ayat 6 : ومن الناس من يشتري لهو الحديث يضل عن سبيل الله ويتخذها هزوا "Dan ada sebagian manusia yang menjadikan lahwal hadist (perkataan sia-sia) sebagai sarana untuk menyesatkan dari jalan Allah dan menjadikannya bahan ejekan ajaran Islam". Dari keterangan diatas disebut kan ciri-ciri atau kreteria lahwal hadist(nyanyian yang sia-sia) yaitu bait-baitnya yang mengandung unsur penyesatan dan ejekan kpd ajaran Islam. Sedangkan dalam surat Asy-Syuara ayat 227 Allah berfirman : الا الذين امنوا وعملوا الصالحات وذكر الله كثيرا "Kecuali (sya'ir/bait) orang yang beriman dan beramal soleh dan yang selalu mengingat Allah" Dari ayat diatas dijelaskan bhw sya'ir-syair yang dinyanyikan itu ada dua golongan, golongan orang kafir yang kreteria nya sdh dijelaskan di surat Lukman ayat 6 dan golongan orang beriman yang dimana syair atau baitnya yang dilantunkan mengandung unsur ajakan kebaikan, dan mengingat Allah. Kesimpulan: Kita harus menerima perbedaan pendapat yang diambil dari dalil-dalil yang sama. Tidak usah ego dgn dalil-dalil yang mengambil satu pendapat. Ini ranah ilmu fiqih bab musik banyak ikhtilaf para ulama salaf dan kontemporer. Perbedaan ini pasti akan terus berkembang sampai kiamat. Fatwa-fatwa para ulama salaf dan ulama kontemporer itu bakal berubah-ubah sesuai zamannya. Utamakan persatuan krn itu adalah perintah Allah dan jauhi perdebatan krn itu adalah penyebab perpecahan yang dilarang dalam ajaran Islam.
Seharusnya kita mendudukan ikhtilaf seputar musik... Krn punya banyak dalil ada yg mengharamkan secara mutlak ada pula yg membolehkan dgn bersyarat... Tapi yg pasti bahwa umat islam itu bersaudara dan tdk ada perbedaan pendapat dikalangan ulama bahwa baitul maqdis harus dijaga..
Saya jujur lebih adem kalo dengar ustadz Ami Nur Ba'its, karena ngga ada ghibah. Semoga Ustadz ANB bisa Istiqomah dalam jalan dakwah ini, tidak ikut² an bikin bantahan musik seperti ustadz lain yg cari viral. Karena kita semua saudara,
Bukan cari bantahan, tapi meluruskan kekeliruan, kekeliruan kalo nggak diluruskan nanti bisa dipakai orang lain untuk menjadi alasan menghalalkan musik
@@Abu-qaseem9038 Sebenarnya itu tahapan aja sih. Saya dulu main musik, pas ngaji sama UAH, saya malah jadi penghafal Al-Qur'an sekarang. Seharusnya yg banyak dibahas itu acara ngaji yg ada dangdutan nya gitu, bukan malah nyerang ke UAH. Di luar sana banyak lho acara ngaji yg pakai musik bahkan ustadz nya ikut nyanyi. Bahas donk.. Jangan tebang pilih kalo memang mau bilang berkata yg Haq.. Hehehehe
@@Abu-qaseem9038 Ya udah silaturahim kan aja. Kalo semua channel pada pansos bikin konten gini, kapan mau kelar.. UM juga bawa² ustadz firanda di komen nya. Ngapain coba.. Ustadz Firanda sama UAH udah clear masalah nya, jangan dibawa² lagi buat urusan dia. Silaturahim ajalah.. Malu sama non muslim
Anak muda yg berilmu..hnya gak sombong aja🤣🤣sehat slalu akhi..Smoga akhi menjadi seorang Ulama yg lurus..dan smakin bertambah ilmunya dari sisi Allah Yg Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.Yg ilmu Allah meliputi seluruh Alam..
Lurus apanya...yang dibacakan cuma pendapat2 yg mengharamkan nyanyian, kelihatan sekali ingin memaksakan nyanyian itu hukum nya harom.. Pdhl banyak pendapat lain dari ulama mengenai hukum nyanyian, ada yg memakruhkan dan ada yang menghalalkan dengan syarat. Kelihatan sekali pola pikirnya adalah pola pikir gerombolan salafi...kir😂😂
@@bambangsutoyo9395 bukan dihalalkan dng syarat,ttp di bolehkan atau Mubah.hukum Mubah beda dng Halal.klo Halal ada keberkahan ddlmnya,sedangkan Mubah adlh perbuatan yang sia2..tak ada pahala ataupun dosa Halal,Haram,Sunnat, Makhruh,Mubah,Syubuhat/Syubhat.Smua hukum2 itu beda makna..yg buruk dan sia2 adlh Haram, Makhruh,Mubah dan Syubhat.smoga antum bisa membedakan.. Wallahu'alam.
PERKARA HUTANG LEBIH Besar karna nabi sampai nabi memohon pertolongan dari Allah agar terhindar baik riba atau tidak , kenapa di kalangan salafi tidak membahasnya padahal jamaahnya lebih dari setengah nya memiliki hutang rumah motor mobil elektronik bahkan ada yang membuka pinjaman syar'i untuk itu... Kenapa tidak di bahas , apakah karna ada keuntungan di dalamnya atau apa ... Mungkin yang berilmu bisa bantu jawab
Di salafi banyak sekali membahas masalah riba hampir setiap saat baik itu di kajian maupun di luar kajian , mungkin karena anda belum ikut kajian salafi , mungkin Anda punya pemahaman orang yang menentang riba berarti orang yang tidak punya hutang atau orang yang tidak mau berhutang, itu adalah kesalahan besar, yang perlu kita ketahui ada kita harus tau hukum hutang , karena hutang itu ada yang di haramkan dan ada yang di halal kan
Mohon Maaf Ini adalah Ijma' Ulama sedangkan dalam hadits bermusik itu kata atau kalimatnya "Qiyash" atau Tidak jelas secara khusus menyebutkannya jadi banyak yang berbeda Pendapat , sedangkan Merokok dalam Hadits jelas tertera Dibenci/Makruh lalu siapa yang mengubahnya menjadi Haram ?? Apakah sebuah Hadits dari Rasulullah SAW itu bisa seenak jidat di revisi atau di ubah kalimat Hadits nya??? Yang saat ini mengatakan Rokok itu haram hanya pendapat.....ingat hanya pendapat ulama tertentu tapi bukan semua dan bukan Hadits Rasulullah SAW nya yang berubah sbb di hadits tetap dikatakan Makruh/dibenci
Mau mengharamkan silahkan, mau menghalalkan silahkan, tapi jangan bawa bawa skripsi ya. Rasullullah Saw juga tak pernah menulis skripsi, tak pernah kuliah di Libia, Maroko, Mesir, Mekkah maupun Madinah.
Yg lbih nyata d jlas,yg hrs kita btulkan d trus berlaku di negra kita spt syirik,riswah,riba,pembunuhan,sumpah(jabatan2) hianat,d banyak2 lg yg dah pasti hukumnya dosa(bsr).hal2 tsb hrsnya lbih dulu kita berantas,kita luruskan,klw ssama muslim sbg saudara mari saling mngingatkan,bukan bnci.
UAH jelas, memaparkan dalil yg mengharamkan dan dalil yg memperbolehkan, pengertian musik pun dipaparkan. Kita membutuhkan penjelasan seperti ini. Tidak sebatas haram dan halal saja. Silahkan berhujjah dengan argumen masing2.
Uah tuh pintar tp congkak,pinter silat lidah,penjelasan muter2! Coba puter videonya yg full,dia menjelaskan hukum halal haram dll. Tapi untuk dia tidak ada keputusan mutlak hukum yg diambil ( katanya krn tidak suka musik dan tidak ada sangutnya dengan musik,maka saya menjauhinya dan menyuruh murid2 saya untuk tidak2 dekat2 dengan musik). Seharusnya dengan kecerdasannya uah mengarahkan pada pendapat yg paling sahih
Uah tuh pintar tp congkak,pinter silat lidah,penjelasan muter2! Coba puter videonya yg full,dia menjelaskan hukum halal haram dll. Tapi untuk dia tidak ada keputusan mutlak hukum yg diambil ( katanya krn tidak suka musik dan tidak ada sangutnya dengan musik,maka saya menjauhinya dan menyuruh murid2 saya untuk tidak2 dekat2 dengan musik). Seharusnya dengan kecerdasannya uah mengarahkan pada pendapat yg paling sahih
Yes thoyyib my bro...So si Oma itu penyanyi n musisi,BUKAN ULAMA...klopun dia suka baca Al_Qur'an n bbrp Hadits itu cuman dr guru waktu dia kecil di Mushola Kampung,BUKAN BELAJAR dr Sumber Asalnya Islam yaitu MEKKAH n MADINAH.Jdi...si Oma tdk akan FAHAM dg yakin bhw :"Allah SWT n RosulNya mengharamkan MUSIK(Musik Inztrumental n Musik Vokal/nyanyian dg suara/vokal manusia).Ana Qori n jg guru musik,tp ana lbh yakin dg Larangan Allah n RosulNya.So...ana sdh hindari musik n lbh bnyak SENI BACA Al Qur'an(dg Tillawah/Murrotal).Tks wassalaam..
Yg mengharamkan silakan karena mempunyai dalil, yg menghalalkan juga silakan karena juga mempunyai dalil... Tafsir Al Qur'an itu bukan Al Qur'an, tetapi pemahaman ulama tafsir berdasarkan pengetahuan ulama tafsir yg bersangkutan.. Al Qur'an sudah pasti 100% benar, tetapi tafsir belum tentu 100% benar. Contoh konkrit, siapakah ulama tafsir zaman ulama salaf yg menyebutkan bumi itu bulat? 🙏🙏
Silahkan berbeda pendapat, terus mau diapakan ??? Silahkan pilihan masing-masing, mengapa dipermasalahkan??! Toh tak ada masalah... Yang penting musiknya jangan berbau haram. Mulut mu pun haram kalau dibuat untuk menghina...
didalam islam banyak yg mulia dan sehat akal buang yg terlanjur gak pake akal , musik haram itu proses dari hati yg tidak bersih , buang saja ! _ sulit amat, ambil perbendaharaan yg baik dari islam sangst banyak , musik haram itu penampakan sesuatu yg lahir dari hal yg tidak bersih , cemburu , was was , phobia, musik kok dipukul rata haram ...
Apakah Indonesia menerapkan salah satu mahzab, atau 4 mahzab? Siapa penanggungjawab dan muftinya? Penerapan hukum islam itu ada strukturnya. Kalau sudah ada lembaga yg menaungi hukum syariat islam baru ada hak dan wajib.
LAGU INDONESIA RAYA ITU SUDAH LAMA ADANYA........TAPI KENAPA TIDAK ADA MAKHLUK YANG BICARA HARAM........... INTINYA BANYAK MAKHLUK YANG KOTOR HATI TERHADAP USTADNYA BUKAN PADA MUSIK DAN LAGU ITU HARAM.......
Hadist Rosulullah dulu atau lagu Indonesia Raya dulu ?? NKRI harga mati, tapi hukum agama di atas hukum dunia. Indonesia bukan negara menganut hukum islam bukan berarti semua jadi halal karena nya.
Anda tau surat Al hasyer : Wama atakum rosuul fahudzuu Wama nahahu Nganhu fantahuu. Apa yg di berikan oleh KPD kalian AMBILAH dan apa apa yg di larang oleh ROSUL maka tinggalkanlah . ( Qur'an surat : Al hasyer : ayat : 7 ) Dan Qur'an surat Al ahzab : ayat ; 34 Dan ingatlah apa yg dibacakan di rumah rumah kalian : Dari : ayat ayat Al Qur'an Dan ' HIKMAH " sesungguhnya Alloh maha lembut dan maha halus . ( Qur'an surat Al ahzab ayat:34) Arti dari ' AL HIKMAH ' ADALAH SUNAH SUNAH NABI YAKNI ' HADIST HADIST ROSUL . JADI KITA HARUS BERPEDOMAN KPD QIRAN DAN SUNAH ITU SEMUA YG DI SEBUT AHLI SILUNAH WAJAMAAH . (QURAN SURAT AHZAB AYAT :34 )
@@LukmanHakim-nc5ky lihat dalam pepatah kemungkaran diam Ibarat setan yg bisu Dan hidup cuman sholat dan ibadah tidak amar Maruf atau tidak hijrah . Jika datang musibah maka yg akan di selamatkan adalah orang orang yg ber amar Maruf nahi mungkar ( Dalil Qur'an surat : Al Arof ayat ; 165 ) Dan di ayat ; 164 ; amar Maruf : agar kita punya jawaban KPD Alloh di akherat bahwa kita sudah mengingkari kemaksiatan dan menasehatinya. ( Qur'an surat Al Arof ayat : 164 ) (
Akibatnya memubahkan musik, akibatnya ahli maksiat pun bisa beralasan. Lah ini kan musik yg baik tdk melalaikan. Masing2 musisinya pasti akan bilang, musikku ini halal baik walaupun faktanya efeknya sebaliknya malah merusak. Banyak campur baur, maksiat dll Kalau diingatkan. Mereka akan bilang dg entengnya yg toleran dong, jangan memecah belah bangsa. Ini kan perbedaan hal kecil. Itulah efeknya kalau ada surat pemusik, bisa disalah gunakan. Besok2 zinah dan khamr yg bisa dimubahkan.
Bodoh.... zina dan khamr semua ulama sepakat haram... Musik itu ulama sufi dan ulama mazhab Zahiri (mazhab paling strict yg menolak qiyas) membolehkan.. jadi masuk wilayah ikhtilaf... klo bikin komen jangan bodoh
Konteks nya lain, lagi klo masalah lagu Indonesia raya.. Hadits nabi memerintahkan agar taat kepada ulil amri ( pemerintah)walaupun pemimpin itu dzolim. Makanya demo kepada pemerintah, apalagi mendemo lagu Indonesia raya kpd pemerintah itu tidak, diajarkan dalam islam ya, Akhi... Bedakan konteks nya ya. Dalil dalil haramnya musik: 1. QS. Luqman ayat 6 2. Hadits Bukhori no. 5590. 3. Perkataan para ulama empat Imam Mahzab.
masss.... halal harom itu soal ilmu syariat yg perlu disampaikan didakwahkan dg cr yg baik pd manusia... bukan setiap ada harom didemokan... cukup sampaikan hujahnya..mau tunduk ikut alhamdulillah...ga ya sdah..gt kan... bukannya zina sepakat haromnya... dan sdah sering disampaikan..nyatanya ..betapa bnyak yg msih zina...dan muslim lg... riba harom...mui jg dah pernah keluar fatwa...tp bank msih tegak... khomr jg... dakwah bukan demo... tp menyeru..menyampaikan dng baik.... bukan dipaksakan...kec oleh penguasa/amir mukminin
Hahahaha udah ngatain goblok orang ehhhh lunya sendiri yg gak paham microphon gunanya untuk apa. Itu ditangan ente kan ada hp, coba dibuka, fungsi microphone. guoblog boleh, tapj jangan diborong semua lah 😂😂😂, Kalo lu bilang mic adalah bagian dari music ya berarti lu begonya kelewatan, main music itu nggak musti pakai mic, lu gitaran diprempatan emang pake microphone?. 😂😂😂 gebleknya nggak nanggung2.
Alhamdulillah sy sdh meninggalkan romah irama, dulu sy penggemar berat romah irama, bahkan romah irama perna nginjakan kakinya dirumah sy, dan poto bersama.
apakah nabi membolehkan kan musik di hari raya dan pernikahan pake rebana??? kl boleh berarti musik itu tidak mutlak haram sepenuhnya jangan sampai kontradiksi loh... berbeda dengan khamar...zina...babi...jelas disebut alquran haram....jadi nabi tidak pernah mentoloril yg di haram kan allah dlm alquran sedangkan musik tidak ada yg spesifik menyebut haram
@@valenhanif4138 cukup percaya kepada nabi. Nabi bilang alat alat musik itu ada yg menghalalkan nya kelak. Sudah terjadi saya lebih percaya kepada nabi.
@@sumbergas1176 saya percaya sama nabi...tapi saya tidak menerima kontradiksi disini musik mana yg di haramkam...rebana aja boleh sama nabi d hari raya... sama hal nya sutra???emangnya sutra mutlak haram???
Syubhat: “Hadis Bukhari tentang haramnya musik adalah hadis lemah, dinilai lemah oleh Ibnu Hazm.” Hadis dalam Sahih Bukhari itu tallaqqal ummah bil qabul (telah diterima sebagai hujjah oleh umat Islam secara umum). Bahkan An-Nawawi mengatakan ia adalah kitab paling sahih setelah Al-Qur’an. Hadis riwayat Bukhari tentang haramnya musik adalah hadis yang sahih. Ditegaskan kesahihannya oleh banyak imam besar dalam bidang hadis seperti Al-Bukhari, Ibnu Shalah, Ibnu Hajar, Ibnu Taimiyah, Ibnu Rajab, An-Nawawi, Asy-Syaukani, dan ulama besar lainnya. Klaim dari Ibnu Hazm bahwa hadis tersebut munqathi’ (terputus sanadnya) antara Al-Bukhari dan Hisyam bin ‘Ammar, adalah klaim yang keliru, dan telah dibantah oleh banyak ulama. Selain itu, Ibnu Hazm tidak dikenal sebagai ulama hadis. Di antara yang membantah Ibnu Hazm dalam masalah ini adalah Ibnu Shalah. Ibnu Shalah mengatakan bahwa Ibnu Hazm salah dalam beberapa hal, hadis ini sahih dari Hisyam bin ‘Ammar. Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya, Abu Daud dalam Sunan-nya, Al-Burqani dalam Sahih-nya, dan yang lainnya. Semua riwayatnya musnad muttashil (bersambung) sampai kepada Hisyam bin ‘Ammar dan gurunya. Dan andai kita asumsikan hadis tersebut lemah, masih banyak dalil lain yang menunjukkan haramnya musik. CLEAR YA?
Silah kan aja,,berpendapat,,kan ada tanghung jawab nya di akhirat,,orang ga ngaji,,bukan masalah benda,,tpi ketika di jadika di pukul jadi musik,, maknya,,jadi NU kitab ,biar cerdas,dlm kitab kuning banyak bab yng mengharam kan musik,,,😂😂😂,,oeang pesantrenbyng jujur dn takut akhirat,,bukan cari duit dari agama akan takut,,😂😂
Wahabi itu aneh ketika sesuai hatinya di ambillah pendapat imam madzhab padahal mereka bukan pengikutnya bahkan sering melecehkan pendapatnya madzhabmu dol Wahab bi...GK tau malu...
Bukan pengikutnya gimana pak? Kami ini pengikut 4 imam. Kami lebih banyak mengikuti imam syafii, imam nawai, ibnu hajr dibanding orang NU. Kitab2 kami selalu menukil pendapat mereka. Sangat banyak. Anda akan kaget jika ikut taklim. Ikutlah, sebulan saja.
Ya mana ada gitar, sruling dll atap rumah aja pakai atap daun kurma, kalau mau bicara sesuatu yg melalaikan, terlalu banyak, yg dasarnya halal, bisa berubah jadi haram kalau salah menggunakan, jangan terlalu membesarkan sesuatu ygkhilafiah, nyari yg haram aja susah, jangankan yg benar benar halal, yg jelas masing " kita berhujah dgn dalil, titik, beragama itu susah, siapa yg tau hati seseorang, keiklasan kunci utama dlm beragama, biarlah Allah yg meng Ayak kita nanti, bagi sy musik yg bernuansa islam, sebagian dari dakwah, dan jgn lupa, rasul juga menyuruh kita berdakwah mengikut zaman•••••
Zaman Nabi salallahu alaihi wa salam sudah ada alat Musik , seperti gitar gambus, macam2 seruling, alat Musik gesek seperti biola atau cello, tambourine, dll Bahkan di Salah satu hadits shahih di ceritakan bahwa suatu ketika di mekah Nabi sedang berada di atas mimbar memberikan pengajaran ilmu agama kepada para sahabat Dan masyarakat mekah pada umumnya , tiba2 lewat lah rombongan para pedagang Dari Persia yg akan mengadakan semacam Bazar utk menggelar dagangan mereka, bersama rombongan pedagang Dari negri parsia itu selalu ada jg sekelompok pemusik bersama biduan penyanyi nya, ..yg kemudian melakukan pertunjukan Musik nya.. Maka seketika sebagian besar masyarakat mekah bahkan sebagian sahabat ada yg meninggalkan Nabi yg sedang mengajar di mimbar utk pergi melihat pertunjukan Musik tsb.. Melihat Hal ini Nabi sangat marah Dan sedih, seraya berkata masih ada aku saja di tengah kalian , kalian sudah berani meninggalkan ku demi memenuhi panggilan suara2 syaitan itu , bagaimana lagi ketika aku sudah tidak ada di tengah2 kalian ??!!!..
Sebenarnya Komentar Saya Cuma Mengetes. Apakah Kamu Bisa Membedakan Musik, Lagu dan Menyanyi..? Karena Ada Seorang Ulama Berilmu Tidak Bisa Membedakan Syair Dengan Musik..? Dan Ternyata Kamu Lebih Pintar. Kamu Memahami Apa Itu Musik, Apa Itu lagu, Apa Itu Menyanyi.
demi Allah yg maha membolak balikan hati.... memang susah hijrah dari musik.... tapi... menghindari musik itu sangat baik bagi pribadi saya.... semenjak mulai meninggalkan musik... munculah keinginan utk membaca alquran... semoga kita istiqamah
Hanya dengan niat dan keyakinan orang yang bisa meninggalkan dan tentu tidak kalah pentingnya Hidayah dari Allah Subkhanahu Wata'ala,Wallahu A'lam...@@asiaMT45
Ulama ulama NU, Muhammadiyah sudah sangat piawai dalam menyikapi perbedaan hukum seni sudah seratus tahun lebih mereka sudah sukses merawat umat Islam menuju kemajuan. Orang yang mengaku ulama setelah perang teluk berdakwah pada umat yang sudah mapan keagamaannya. Yang saya khawatirkan adanya misi merusak islam dari dalam. 1. Mereka tidak ada yang berdakwah di pedalaman Indonesia seperti ulama ulama Muhammadiyah, NU, Persis dsb. Mereka dalam mengkritisi ulama Muhammadiyah, NU, tentang sesuatu hukum tidak dengan etika dan kesantunan ( katanya tidak ada organisasi tapi menyerangnya kroyokan)tidak seperti ulama terdahulu mendatangi majelis, silaturrahmi klarifikasi . Tidak menghasilkan produk kemajuan umat, hanya kekacauan dan keragu raguan umat tentang ibadahnya menebar racun di medsos tidak merawat umat, Merasa paling Bisa hukum Islam, seorang intelek mestinya sadar bahwa kita sama sama melakukan pendekatan dengan metode yang berbeda
Difilm2nya dulu secara tidak langsung dikritik masalah musik dangdutannya beliau melalui scene yg dibawakan oleh alm. WD Mochtar, anehnya dulu beliau punya jenggot setelah sepuh malah digunduli, jelas beliau TDK paham dgn Sunnah, liat waktu beliau menolak secara serampangan ttg hadist isbal, semoga beliau mendapatkan hidayah diatas hidayah
Zaman sekarang ternyata ada yng merasa lebih hebat dari 4 mazdhab dan imam al bukhori ,,dn para sahabat,,,yng jlas dlm kitab kuning sulam taufiq musik haram,,
Sbgai bentuk ke hati hatian ikuti hadist nabi dn alquran s.31 ayat 6, ini jelas, jd jgn ngeles cari2 pendapat yg lemah to sesuai keinginan pribadi, afala takilun
Kenapa di ahkir zaman ini teknologi canggih tapi manusia semakin bodoh soal agama, pahami dulu musik itu apa? tidak ada alat musik yg haram itu? Yang haram bukan alat musiknya, sedangkan musik, apa itu musik suatu gelombang suara yang ber irama, ketika anda memukul gelas memukul sepotong kayu dll, ketika benda yg anda pukul menghasilkan suara, dan suara semua alat2 itu bisa di buat ber irama dengan irama teratur, maka irama yg teratur itulah lalu di sebut musik, lalu apakah kalian mengharamkan gelas dan kayunya serta benda yg lain2nya?? Seandainya musik saya perumpamakan sebuah pisau, lalu pisau itu di pakai orang tidak senestinya cntohnya mungkin untuk melukai atau membunuh orang, lalu apa kalian akan mengharamkan pisaunya??? Jelas yang haram bukan pisaunya tapi manusianya atau pemakainya, sama dengan musik bagaimna dn untuk apa orang itu menggunakannya, jangan di samaratakan semua musik itu haram,,
di Indonesia mah gampang orang2 bisa di gelari ustad , padahal nimba ilmunya ga tau di mana yg penting jago retorika dan hafal beberapa hadist langsung bisa di gelari ustad
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali (QS.Annisa:115)
NU, Muhammadiyah Ikhwanul muslimin dan golongan Islam lain tidak mengharam kan musik..Hanya salapi wahabi y mengharamkan musik.. Beberapa oknum Muhammadiyah terpapar paham Salapi Wahabi... Memang nya Islam tu hy salapi wahabi saja????? Muflish salapi wahabi diakhirat.... bangkrut... karena dosa 1.menyakiti hati umat Islam y kalian sesatkn.... bid'ah kan...2... Merasa lebih baik... paling benar... sombong angkuh.....dosa iblis y kalian lakukan.... Dengar lah nasehat ustadz Abdulloh Hadromi malang... tobat lah salapi wahabi.....................
@@deniabadi5747 NU, muhamadiyah, im juga banyak yang suka dangdutan bang. Sudah bukan rahasia lagi bang bahkan di pengajian nya ada dangdutan (Disklaimer: Tidak semua)
@@devidwijuliana3633 maka tak haram total..Haram bila syairnya maksiat...nyanyi ga tutup aurat..sedang azan pula..Bahkan bila syairnya mengajak taat KPD Alloh...sunnah nabi...krn nya org tobat....ya berpahala...kr
Meskipun masih bermusik baiknya jangan menyangkal hadist shahih tersebut. Akui saja bahwa kita masih bermaksiat dalam hal ini. Kurangi bermusik, apalagi sudah usia senja. Banyak mohon ampun sama Alloh Ta'ala. Ini nasihat utk saya & kawan2 yg masih belum bisa lepas dengan kegiatan musik. Astagfirulloh, Astagfirulloh, Astagfirulloh. Barrokaulohfikum
Kamu daripada ngurusin hukum musik haram atau halal buang waktu , akan lebih bagus kamu ngurusin perkara hukum yang pasti2 seperti : Korupsi = haram Pungli = haram Merampok = haram Membunuh = haram Mencuri = haram Menipu = haram Selingkuh dengan istri tetangga = haram dsb.
Silahkan dg pendapat Anda mengharamkan musik. Tapi jgn mudah menyalahkan yg membolehkan musik. Bnyak Ulama' ahli tafsir yg membolehkan musik yg baik; Imam Ghazali, Syekh Ali Jum'ah, Syekh Al-Qardhawi, dll.
@@edisitanyajawab5448 Lha makanya. Itu kan menurut pemahaman Anda sendiri. Masih bnyak Ulama' yg memperbolehkan musik. Ini masalah khilafiyah. Ngapain dibesar2kan...😅
@@nafirofi8431 lha iya makanya itu orang2 yang lu sebutin itu yg masuk kedalam hadits rosul, rosul kan udah bilang tong, "akan ada sebagian dari umatku yang menghalalkan .... " ya itu yang kamu sebutin itu yang menghalalkan . Paham nggak sih lu tong
@@Abu-qaseem9038 Itu menurut ente sendiri. Hadits itu harus ditafsirkan oleh ahlinya. Bukan sekedar bacaan tekstual terjemahnya. Intinya Kita beda pendapat. Jd gak usa dibesar2kan.
@@nafirofi8431Tinggal ente pikirkan, pendapat ulama yg anda sebutkan dg 4 imam madzhab mana yg lebih pantas untuk diikuti.. jika anda katakan bhw ali jumah, qardhawi, ghazali lebih pantas untuk diikuti dibanding imam syafii, imam malik, dan imam lainnya silahkan..kita memang berbeda. Jauuuuh!
imam2mazab tsb juga manusia. Org2 seharusnya ngerti ketika RoosuluLlah S_ aw bersabda: "...mereka menghalalkan musik", responnya harus ingat bahwa tak halaltsb bukan berarti pasti haram Tapi tak halal bisa jadi makruh atau bahkan mubah. Bgtu otak yg cerdas & waras.
MUSIK = HARAM, GAK HARAM DAN RAGU2X(ABU2X)..... ABU2X...TINGGALKAN = KAMU SUDAH MENYELAMATKAN AGAMAMU...HARAM = ISTIQOMQHLAH....GAK HARAM MAKA MINTALAH PETUNJUK KEPADA YG MAHA TAU (ALLAH AZZA WAJALLA) KEMUDIAN SIMAK BAIK2X AJARAN KAUM SALAF
Zaman Nabi salallahu alaihi wa salam sudah ada alat Musik , seperti gitar gambus, macam2 seruling, alat Musik gesek seperti biola atau cello, tambourine, dll Bahkan di Salah satu hadits shahih di ceritakan bahwa suatu ketika di mekah Nabi sedang berada di atas mimbar memberikan pengajaran ilmu agama kepada para sahabat Dan masyarakat mekah pada umumnya , tiba2 lewat lah rombongan para pedagang Dari Persia yg akan mengadakan semacam Bazar utk menggelar dagangan mereka, bersama rombongan pedagang Dari negri parsia itu selalu ada jg sekelompok pemusik bersama biduan penyanyi nya, ..yg kemudian melakukan pertunjukan Musik nya.. Maka seketika sebagian besar masyarakat mekah bahkan sebagian sahabat ada yg meninggalkan Nabi yg sedang mengajar di mimbar utk pergi melihat pertunjukan Musik tsb.. Melihat Hal ini Nabi sangat marah Dan sedih, seraya berkata masih ada aku saja di tengah kalian , kalian sudah berani meninggalkan ku demi memenuhi panggilan suara2 syaitan itu , bagaimana lagi ketika aku sudah tidak ada di tengah2 kalian ??!!!..
Hanya kaum munafik yg berani menetang hadist Rasulullah yg agung ini, yg lebih lucunya lg orang2 yg merasa paham tentang agama tiba-tiba membahas masalah perkara hukum musik malah nganjak roma irama yg jelas 2 pengabdi musik, berarti mereka sama bodoh nya dong
Assalamualaikum saudara...jangan lah kita2 saling menyalah kan...UAH bilang dia sendiri ga suka musik dan menjauh dari musik karna dia lebih memilih sesuatu yg lebih bermanfaat...aku bukan siapa2 dan ga punya ilmu..UAH dan ulama bagai kan pohon yg berbuah lebat yg pada dari buah2 nya kita dapat mengambil hikmah nya ...jangan karna ada 1 buah yg busuk kita langsung menyalah kan pohon itu masi banyak buah yg laen yg masih bisa kita petik...kita tak perna menanam memupuk pohon itu kita hanya tinggal petik buah nya kalau kira2 busuk cari la yg bagus..salah nenar nya seseorang adalah ilmu..di kala di benar kita tau yg salah ketika dia salah kita jadi tau mana yg benar...segera minta maaf oada UAH,dia manusia pilihan allah.
Kalau kalian beralasan masing2 punya dalil maka hampir seluruh permasalahan agama ada khilaf.apakah semua perbedaan harus bebas memilih?sepengetahuan saya sudah ada ijma ulama salaf tentang keharaman musik sementara qa'idah ushul....menyebutkan" Apabila sdh ada ijma di kalangan ulama salaf maka tidk di benarkan ada khilaf di kemudia hari.logikanya sederhana....masa sekaliber ulama salaf sdh ijma lalu di bantah dng pendapat ulama khalaf?sekaliber apapun keilmuan ulama khalaf tp tdk sebanding dng ulama salaf apalagi dlm maslah yg sdh di ijma'kan.kalau misalkan tdk ada ijma' ya mungki ulama khalaf masi bisa menukil pendapat ulama salaf yg lain....wallahu a'lam
Rhoma itu pemusik, bukan ulama, makanya dia tidak mau ikut mengharamkan musik. Apalagi dia hidupnya dari main musik.! Begitu pula jika dikatakan merokok itu haram, tentu dia akan marah karena dia juga perokok berat.!
, "Akan datang kepada manu 0:43 sia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu, pendusta dibenarkan, sedangkan orang yang jujur malah dianggap berdusta. Pengkhianat dipercaya, sedangkan orang yang amanah justru dipandang sebagai pengkhianat. Pada saat itu ruwaibidhah berbicara. "Seorang sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan ruwaibidhah?” Nabi SAW menjawab, “Orang bodoh yang ikut campur dalam urusan masyarakat luas (HR Ibnu Majah)
Ruwaibidhoh si hadist tersebut cocok sekali dengan sifat Wahabi awam, ngaji belum lancar, ilmu tajwid belum hafal, makhorijul huruf gak tau, tapi udah berani berbicara masalah hukum fiqih, hadist, tafsir dsb, berani berfatwa seenak jidatnya di medsos hanya modal copy paste ceramah sutad junjungannya yg sering kali "berdusta" memelintir makna ayat2 Al Qur'an, hadist serta ucapan para ulama klasik.
