saat lagi baper sama omongan orang, nonton ini membuat gw lebih baik dibanding nonton konten yg ceramahin "sabar ya, hidup itu ujian". bahasan cania & coki lebih bisa masuk ke akal sehat, dan membuat rasa baper gue lebih terasionalisasi. thanksss!
Mantap.. gw setuju bgt.. disaat mungkin kita baper atau gk nyaman dg pendapat org lain, mungkin kita nggap org itu ada yg salah dg dirinya. Tp kita jg mungkin org yg termasuk salah jg dr sudut pandang lain. Merasa tercerahkan..
Sering bgt nih di keluarga besar, kalo yg muda komentar atau kasih pandangan saat diskusi langsung dicap gak sopan dan ngelawan yg tua wkwkwk pokoknya di mata mereka tuh yg tua2 paling tau dan gak pernah salah sedangkan yg muda gak tau apa-apa
Hahahahaha lu sering ditanya, 'kapan nikah?', trus lu mencoba menjawab dg diplomatis, 'ntar dulu Om/Tante, masih mau berkontribusi dulu ke society'.. dan congrats, anda dianggap rebel dan tidak sopan ama orang tua 👏👏👏
Kasih aja video ini, mungkin dari pandangan gw ya, bicaranya agak kurang sopan atau dengan cara memotong pendapat orang lain mungkin, ya ambil sisi positifnya aja itu menurut gw sih. Tp kalo langsung dicap gak sopan, apa validasinya seorang keluarga mengecap gak sopan komentar anak muda?
Betuls, katanya pemuda itu generasi cemerlang bangsa eh yang tua kadang ingin menikmati apa yg ia mau tanpa melibatkan generasi pemuda ini biar mendapatkan kesempatan pengalaman :') ibarat kayak jaman kolonial pelajaran sejarah jadinya, antara golongan muda dan tua 😅
Keknya bahas konsep bedanya rasa hormat sama dilarang berpendapat dong. Kadang ada oknum guru atau dosen yg ngerasa dirinya udah setara dewa jd semena2 sama murid dan mahasiswanya apalagi sampe main2 nilai cuma karena gak senang sama kita. Coba dong dibahas detailnya gmna itu bisa terjadi dan cara hadapin yg kyk gtu. Trims geolive ✌
orang kadang ga ngomong apa apa diam aja, orang lain bisa merasa terhina. dan kalau dihina dan lawan bicaranya biasa aja responnya, orang itu merasa lebih terhina lagi.
Freedom Of Speech menjamin kebebasan berpendapat, lewat pendapat kita bebas beropini terlebih buat mengangkat kasus" yg tengah terjadi disekitar kita khususnya di Indonesia, dari kebebasan berpendapat kita bisa menumbuhkan “awareness” sama banyak orang. Tapii, opini yg kita buat juga harus wajib jauh dari SARA dan ga menyebabkan konflik publik.🙌🏻
Klo buat gw, kebebasan berpendapat landasannya itu tanggung jawab. Klo seseorang ngomong seenak udel habis itu kabur saat dimintai tanggung jawab, itu namanya cuma mau nikmatin kenikmatan kebebasannya doang. Orang yg begini cuma mau dapet enaknya doang dari kebebasan berpendapat. Orang yg begini nih orang yg gak tau diri. Klo orang berpendapat landasannya tanggung jawab, pasti setiap omongannya bakal dipikir dulu. Ada banyak indikator yg secara otomatis muncul di kepala. Jadinya lebih elegan dalam mengemukakan pendapat.
Maka dari itu karena banyak orang yg masih kaya gitu, dibuatlah UU yg mengatur ttg itu, karena ga semua org bisa paham makna dari freedom of speech itu sendiri
@@novandakrishadiyudistira9045 Gw gak percaya ama orang yg gak paham tentang freedom of speech. Gw lebih percaya klo kita terlalu naif klo ada orang yg gak ngerti freedom of speech. Bisa aja orang yg ngomong seenak udel ini tau klo ngomong seenaknya itu salah. Tapi, dia ngelakuin itu karena ada tujuannya. Apa pun alasannya. Demi terkenal. Demi invoice cair. Demi jabatan. Gw uda sering ngeliat orang yg begini selalu ada tujuan dibalik omongannya yg ngawur. Orang yg begini uda "ngejual" integritasnya demi sesuatu. UU gak efektif untuk masalah ini. Gak ada alat ukur yg jelas untuk membuktikan kasus yg gw bahas tadi. Lebih baik, kita bedah setiap omongan orang ngawur ini. Apa tujuan di baliknya. Dan biarkan. Dibiarin itu rasa sakitnya lebih parah daripada diladenin. Klo diladenin, kita malah ngasih exposure. Dia malah seneng klo bisa dapet attention dari orang2. Berarti dia sukses "menjalankan misinya".
@@rerezpect That's it, makanya UU yg mengatur itu terlalu abu-abu menurut gw, gak ada titik tumpu yang mutlak utk kasus kaya gitu apa lagi opini itu sifatnya subjektif, dan kesubjektifannya itu malah dibuat objektif dengan dibuatnya UU, oke kita mungkin bisa mengatakan seseorang menghina, tapi jika pihak yg mengatakan seseorang itu menghina tapi niatnya emg ngejatuhin org itu who know? Malah seolah olah terkadang UU itu sendiri yg melindungi orang yg sebenernya memiliki niat jahat itu sendiri
Semoga Freedom of speech di indo bisa semaju ini.... Itung" ngurangin kompleksitas hukum di indonesia lah, daripada ngurusin orang baper mending ngurusin kasus" korupsi kek ato kasus ham yang banyak terbengkalai, kayaknya lebih produktif wkwkwk
Next bahas tentang insecurerity. Kayaknya sekarang banyak banget orang yang dikit2 merasa dirinya insecure tetapiiii mereka sendiri terkadang ga ngerti apa itu “insecure” atau baik buruknya untuk hidup kita sendiri
Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi. (*S & K Berlaku : 1. Asal gak nyenggol pemerintah 2. Asal gak nyenggol fans kpop 3. Asal gak nyenggol ormas) Ckhaaaksz
@@kawansejalan703 karna ada medsos juga, jadi kadrun / apapub itu saling bertemu dan bersatu ,nah ini awal perdebatan ,kalo dulu kan gak ada medsos jadi ya wajar wajar aja
setuju bgt. Kalo menurut gue sih, selama freedom of speech itu tidak 'menyakiti dalam bentuk fisik' go ahead, silakan aja. Pilihannya cuma dua take it or leave it, yaa kalo ga penting2 amat dan ga sesuai fact, bye ajalah
Menarik nih soal "pelanggaran property right" yg memaksa orang mendengar opini yg menjelek2an mereka. Ini kejadian bgt di Indonesia (dan mungkin udah membudaya)? Orang tua/guru/pemerintah/tokoh tertentu yg punya power memaksa kita dengerin mereka ngatain kejelekan2 kita. Kelompok tertentu sengaja menargetkan kelompok lawan buat denger suatu materi, ceramah dll biar kelompok lawan itu "kejang2" atau "kepanasan". Dan parahnya beginian cenderung satu arah: gw boleh ngomong sembarangan ke lu, lu gak boleh ke gw. (BTW di salah satu kampus luar negeri pernah ada kejadian yg serem: ada profesor sejarah dianggap "terlalu ngasih panggung buat orang kulit putih" karena ngasih kuliah tentang tokoh kulit putih yg gak ada urusan sama perbudakan atau rasisme. Dia hampir aja dipaksa senat akademik buat dengerin omelan mahasiswa yg merasa 'tertindas' sama kuliah dia. www.theatlantic.com/ideas/archive/2020/09/academics-are-really-really-worried-about-their-freedom/615724/)
Menurut saya freedom of speech sendiri bukan berarti untuk diarahkan / mengarahkan, karena orang akan bisa menggunakan seolah-olah freedom of speech untuk dijadikan sebuah alat mendeteksi batas baik buruk orang, tanpa bisa melihat batas baik buruknya dirinya sendiri. Karena semua saling terhubung antara property, mind, and social
Kebebasan berpendapat masuk dalam kategori HAM. Ideologi HAM terbagi 2 di dunia (Univerlasime & Partikularsime). -Univeraslisme, berdasarkan Deklarasi HAM PBB di New York 1945 (melarang hukuman mati diterapkan & menjamin murni kebebasan berpendapat) -Partikularisme, berdasarkan Deklarasi HAM Kairo di Mesir 1990 (membolehkan hukuman mati & membatasi kebebasan berpendapat), diterapkan oleh negara-negara OKI & diakui pula oleh PBB sebagai ideologi HAM resmi diluar Deklarasi PBB. Indikatornya bila baca UUD & UU HAM, adalah tetap memperhatikan norma (norma kesusilaan, norma kehormatan, norma agama, norma hukum dll), siapa yg menentukan norma? yang menentukan ya kebiasaan umum dalam bermasyarakat. (ini saling berhubungan antara nilai, norma, moral). Bila Nilai turunannya adalah Etika, maka Norma turunannya adalah adab/akhlak. Intinya, didalam hak lo untuk bebas berpendapat disana adapula hak oranglain (hak menjaga kehormatannya dll). Di US yg notabene nya menjunjung tinggi freedom of speech tetap ada batasan tertentu, misal , N words tidak bisa semua warga US menggunakan kata itu kan? nah N words itu ga ada di UU tapi ada di norma masyarakat umum, sehingga masyarakat modern telah mentaati norma bukan lagi hanya terbatas oleh Undang-undang, walaupun UU tidak mengatur itu. Hukum itu tentang moral, makanya proses hukum itu di sidang dulu (guna mengetahui motif/moral pelaku), baru tindakannya yg dihukum dengan pidana kurungan badan/denda. Jadi belajar hukum dululah baru bicara freedom of speech di indonesia, jangan bilang hukum tidak mengatur atau indikatornya tidak jelas, semua sudah dijelaskan Undang-undang, toh klo memang ada yg belum diatur di undang2 ya balik ke norma (jadikan moral sebagai garis pandu kehidupan bersosial agar tidak merugikan/melanggar hak oranglain). Coba baca berita di laman resmi, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia tentang Ketentuan Kebebasan Berpendapat Dalam UUD. Biar pada paham.
Jika tujuan sekolah adalah mencerdaskan, kenapa ada beberapa sekokah yang hanya menerima murid pintar?, seperti adanya persyaratan nilai atau tes seleksi masuk
Emang susah sih,kemaren aja ada yang tersinggung gara2 ada orang kesel dan nggatain dasar "orang kampung" padahal udah jelas kalo dia enggak spesifik ke orang2 yang tersinggung saat ini.
Jadi ingat dosen gue waktu ngomongin standar kesopanan dan ketersinggungan, waktu itu ngebandingin chat mahasiswa ke dosen, bagi dosen gue ini anak sopan luar biasa, bagi dosen lain anak itu kurang ajar nauzubillah, dosenku jadi curhat ke mahasiswa.
@@falistiq lah iya itu mungkin pendidikan akademis mereka udah bagus. Tapi logika dan akal sehatnya melenceng. Dan parahnya lagi orang2 yg sebenarnya pemikiran udah benar jadi ikut²an dengan alasan "ya emang begitu bro aturannya kita harus nurut aja"
@@handrianoperwira2626 nggak cuma ngelaporin aja bro. Tpi orang indo klo udah tau banyak yg tersinggung kayak dia, biasanya main hakim sendiri bro. Dan apa lo enggak ngeri kalo digebukin cuma karena nanya ato beda pendapat?
freedom of speech setuju , freedom apapun setuju..tapi sebagai orang jawa teptep punya pegangan "ungah-unguh", "subosito", "andhap asor","tepo slira", "toto rasa" kalo sudah paham itu mudah2an adem
kak kalo misal suatu saat datengin narasumber yang berbeda pandangan sama kak cania dan bang coki buat bahas isu yang "rawan" salah paham kayaknya asik deh hehe
Konten ini sangat menarik sekali, karena freedom of speech ini skrang jdi masalah, apalagi ketika opini berbeda akan selalu ada buzzerp2 yg ga terima dngan pernyataan nya
Kebebasan berpendapat itu tidak berlaku bagi pendapat yang merenggut hak orang lain , kalau saya berpendapat bahwa "Si A layak dibunuh" artinya saya merenggut hak hidup si A yang berarti sudah melenceng dari kebebasan. Intinya selama pendapat kita tidak merenggut hak orang lain , itu sah.
@@anthonyviriya4446 Oh iya baru inget, kalau orang punya hak terhadap tindakan. Gue bilang 'Ayo bunuh orang itu' tapi karena yang lain punya hak nolak ajakan, itu orang tetap masuk hate speech gak?
Kalau kaum liberalis sangat menjunjung Freedom of Speech (Kebebasan Berbicara/Berpendapat) Menurut pemahaman saya lebih elegan apabila menerapkan "Insight in Opinion" (Berwawasan dalam Berpendapat) daripada Freedom of Speech. Ibarat Kendaraan, apabila berkendara tanpa ada Wawasan dalam berkendara maka dijalanan akan semrawut dengan bebas nya Orang dalam berkendara tanpa adanya aturan dan wawasan. Maka akan banyak tabrakan di jalan kalau orang bebas bebas aja dalam berkendara, sama halnya dengan hak berbicara atau berpendapat alangkah baiknya sebelum Anda mengeluarkan Statement tertentu baiknya anda mengetahui dulu wawasan mengenai topik yang akan dibahas, dan tidak asal mengandalkan Persepsi singkat Semata dalam menanggapi topik pembicaraan tersebut sehingga Arah pembicaraan pun bisa terkorelasi dengan baik Note: Saya tidak ingin men diskredit anda, tapi pada Awal video pun anda juga sudah membuat pernyataan ga masalah apabila ada pendapat yang berbeda dengan anda Terima Kasih
mau nanya nih, sekolah itu tujuannya buat apa sih? apakah untuk nyari ilmu atau nyari nilai. secara aku ini lebih aktif dalam berorganisasi disekolah 🙄 dan alhasil guru2 menyalahkanku membabi buta. bukankah berorganisasi itu dibuat disekolah, kok disalahi? kok nilai jadi prioritas?
menurut org tua kebanyakan... beberapa guru dn kepala sekolah . . di indonesia...sekolah itu tempat buat cari nilai & ijazah ... 😏😏😏 seberapa sering kalian denger kalimat ini (ato yg mirip2) "sekolah yg bener biar nilai kamu bagus" 🤔
Cukup Control pendapat yg kita punya, nggak peduli mereka setuju atau tidak setuju karena itu urusan mereka sendiri tentang pilihan mereka berpendapat . Iya kan? Iya dong chakkzzz
"Pendidikan adalah Senjata paling Ampuh yg anda bisa gunakan untuk mengubah dunia" Nelson Mandela. Sebalik'a jika mau hancurkan suatu bangsa mulai dr pendidikan'a. "Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang, Agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta" Albert Einstein. Pendidikan yg baik menciptakan Sdm yang baik, Sdm yg baik menciptakan Ekonomi yg baik. Freedom of Speech? bagaimana bisa kalau sekelas pejabat saja mengatakan "kalau pemerintah bilang Hoax ya Hoax?" selama orang berpendapat pakai kata Lejim, gepermen, isilop, owi atau kata² plesetan apapun agar tdk kena tuntutan hukum artinya disini ga FOS mati. FOS hidup hanya 5 tahun sekali bonus dgn kata "kangen didemo"
iya gw paham, tapi ada missing link di sini, konsep freedom of speech di sini cuma di tahap "1 level dan 1 kepentingan" di skala yang multi level dan multi kepentingan ngga bisa murni diterapkan freedom of speech, atau satu contoh deh, framing, baik itu pencitraan atau buruk yang menuju pembunuhan karakter, klo ngga diatur dalam undang undang jelas bisa jadi pelanggaran hak asasi bagi sebagian orang, freedom of speech jangan sampai dijadikan campaign untuk lepas dari tanggung jawab moral atau sosial, ya mungkin terdengar absurd, tapi sampai kapanpun gw percaya freedom of speech cuma berlaku di satu forum tertutup yang berisi orang orang yang memang mau ada di situ
Intinya sih kebebasan berpendapat itu harus MUTLAK. Ga boleh di batesin sama sekali. Kebebasan berpendapat loh ya , bukan ancaman , pemerasan , atau HOAX. Itu udh bukan pendapat lagi. Tapi kalo masih hinaan , catcalling , dll masih termasuk pendapat dan ga boleh di batesin.
Di negara2 maju, ancaman membunuh dan pemerkosaan di anggap serius oleh polisi. Juga stalking orang lain dianggap sangat serius. Tapi perkara sakit hati, menghina dll sih... You have to deal witb it. It's a live. Kebayang betapa repotnya polisi dg kasus2 penghinaan. Berharap Coki & Cania jadi Freedom of Spech untuk Indonesia.
Ada juga temen gua tiap nongkrong di bilang ganteng.. Ganteng lu ganteng lu.. pdhl mukanya kek hyena.. Tapi lama2 dia sadar dan marah tiap dibilang ganteng 😂🤣😂
keren pembahasannya. saya setuju. penasaran next bahas batasan2 dlm hubungan pribadi yang di compare dengan freedom of speech dong, bgaimana pandangan Cania dan Coki. baik relasi dgn teman, kerabat, sahabat, ataupun pasangan.hehehe.
freedom of speech and expression. hukum di sekitar itu harus dibuat tidak untuk melarang orang berbicara NAMUN MELINDUNGI ORANG UNTUK BERBICARA. freedom of speech ber-sisi-an langsung dengan hukum pidana. sehingga seseorang either ada dalam ruang freedom of speech atau ruang pidana.
Menentukan indikator penghinaan = menyamakan persepsi dan mencapai kesepakatan terkait penghinaan. Dengan kesepakatan dan persepsi yang sama maka tidak ada subjektivitas.
Menurut gw ada batasan dalam menghina, yaitu saat seseorang merendahkan harkat dan martabat orang lain. Jadi menurut saya mengapa menghina bisa dipidana karena harkat dan martabat manusia itu termasuk HAM, dan HAM dilindungi oleh hukum.
Pendapatku ya, Freedom of speech kalo di konstruksi kepalaku, pertama "freedom of speech", Merupakan "hak" Dalam hal ini hak asasi manusia, konsep ham menurut hukum internasional freedom of speech adalah kebebasan berbicara jika ditarik bebas maka abstrak, namun terkait tentang hak maka ada kewajiban, dimana kewajiban asasi manusia adalah memperjuangkan dan melindungi hak asasi manusia apapun bentuk hak asasi yg tercantum dalam perj. Internasional, jadi saling terikat antara hak asasi yg satu dengan yg lainnya, kalo gak salah ada 20 lebih bentuk dan macam hak asasi manusia, jadi batasannya jelas, freedom of speech lahir apabila tidak menyenggol hak hak yang lain juga serta menjalankan kewajiban asasi manusia, kalo ditarik di indonesia negara kita yang menggunakan bentuk negara hukum, ada di UU HAM, intinya bebas berpendapat namun harus memperhatikan nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum dan keutuhan negara. Terkesan tidak sepenuhnya bebas, tapi menurutku bebas yg layak adalah kebebasan yg tidak mengganggu merebut atau melukai kebebasan yg lainnya entah bentuknya subyektifitas bebas atau macam lain dari kebebasan
Jadi hak ini, ya tergantung kita berlaku sebagai subjek/entitas kita sebagai manusia yg mana, manusia yg tinggal didunia atau manusia bernegara atau entitas kita sebagai manusia yg lainnya, karena kita punya banyak peran dalam subjek manusia yg kita emban
Perasaan manusia itu sendiri menghalangi FOS,kita akan selalu mencari rasa pembenaran walaupun harus menempuh hukum karena manusia merupakan properti hidup 😁
adanya entitas freedom of speech, krn asumsinya banyak orang yg gak ngerti atau gak tau bahwa berpikir itu bebas, bahwa berpendapat itu ada perlindungannya ada aturannya, ada haknya ada kewajibannya. kalo asumsinya semua orang udah tau itu, ngapain ada istilah freedom of speech ya kan
edukasi yang bagus untuk kita, tapi gue lebih berharap konten ini reach nya keartis2 yg demen nuntut orang hanya karna hati lembutnya tersakiti dan merasa punya power and see what they think about this... karna mungkin bagus utk edukasi kita, tp rakyat jelata ky kita mau nuntut org karna kita tersinggung ya baru nyampe kantor polisi udh dicuekin "orang2 disamping lu ngelapor grgr anaknya dibunuh, lah elu diceng cengin gendut doang ngelapor".
Freedom of Speech? 1. Hak seorang warga negara dibatasi oleh hak warga negara yg lain. 2. Saling hormat-menghormati hak & kewajiban orang lain. 3. Kebebasan yg bertanggungjawab. 4. Norma-norma & nilai-nilai dalam bermasyarakat. Sebelum terlalu jauh membahas Freedom of Speech apalagi UU ITE, lebih baik dibaca lagi deh itu buku-buku PMP, PPKN dan PKM sewaktu masih pada kuliah dan sekolah.
Klo kasusnya ke buliying menurut Kaka gimana. misal beberapa orang menganggap si a jelek,,mereka mengatakan si a jelek karena pandangan mereka,,ini kasusnya gimana dalam freedom of speech.
Balik ke bullyingnya lagi dulu, yang dikategorikan bullying itu apa aja. Kalo by definition dati wikipedia bullying itu "Penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian (bahasa Inggris: bullying) adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain." kalo menurut definisi berikut cuma "dikatain" itu beda hal sama bullying dan dikatain jelek dll itu patokannya gada, full subjektif. Toh, kerugian "dikatain" kan ga berbentuk material/fisik jd ngukurnya susah bgt dan kasusnya jadi per orang berbeda karena nanti larinya ke ketersinggungan. Kalau konteksnya jadi ketersinggungan mungkin untuk rujukan bisa cari videonya bang panji yg bahas ketersinggungan atau baca ini www.thejakartapost.com/life/2020/07/08/comedy-and-why-it-is-necessary-in-keeping-the-world-spinning.html
Jadi gini, contoh kasus yg lu sebut di atas gw rasa bisa dianalogikan menggunakan kata "JANCUK", sebuah kata yg memiliki makna ganda tergantung pada situasi dan kondisi yg berlaku. Jika "JANCUK" diucapkan kepada orang yg gak dikenal, maka kemungkinan yg akan terjadi adalah muka Anda akan babak belur. Tapi jika "JANCUK" diucapkan kepada orang yg Anda kenal dengan baik, hal tsb justru dianggap sebagai tanda persahabatan.
Kalo seseorang ngatain orang lain jelek itu sih freedom of speech, karna itu pendapat nya pribadi, yang nama nya pendapat kan belum tentu benar/salah jadi kenapa harus tersinggung. Tapi kalo rame" ngatain orang lain jelek itu sih bisa disebut presekusi/ bullying.
Menurutku isi video ini udah menjawab pertanyaan kamu sih. Kalau misal dibully "jelek" kan itu emg masalah selera yg subjektif, jadi menurut cania dan coki tadi yaa gausa dipermasalahkan gitu karena emang gada parameter yg menentukan apakah itu sebuah penghinaan atau engga ya balik lg kalo mau ngukur pake taste seseorang kan tidak fair gitu. Dan semisal suatu bullyan itu emg fakta, kek contoh tadi coki dikatain cebol, dan coki merasa itu memang benar adanya, ya kan di situ coki punya kuasa untuk tidak ngeladenin si pembully, dan si pembully juga tidak punya kuasa atas diri coki untuk memaksa mendengarkan segala bullyannya... Cmiiw
Mbak jadian aja sama bang coki.... ud cocok neh membina bahtera rumah tangga... biar mulai ada freedom of speech di rumah tangga. Hahahahaha cuakkkzzzz
Bahasan ini juga lagi rame, gimana dengan statement yang diduga rasis atau diskriminatif, namun yang bersangkutan berdalih bahwa itu adalah pendapat dia secara pribadi yang mana harusnya dibela dalam kebebasan berpendapat?
