Dalam banyak hal saya tidak sependapat dengan JK. Tapi dalam hal pengelolaan pendidikan saya 100% setuju dengan JK. Pendidikan Indonesia ini dari waktu ke waktu selalu mendapatkan kemunduran yang baru. Mulai dari sistem remidi yang mulai diberlakukan 2004 sehingga siswa tidak perlu serius mengikuti pelajaran, kurikulum yang amburadul (lihat saja fisika kurikulum Merdeka dimana siswa diajari Usaha Energi dulu di kelas 10 baru Vektor di kelas 11, atau Math dimana mereka diajari Turunan dulu baru diajari Limit), sampai ditiadakannya UN. Saya tidak percaya jika kesalahan yang semakin tahun semakin memburuk dan menjadi sefatal ini tidak disengaja. Saya haqul yaqin bahwa pemerintah memang berniat agar rakyatnya menjadi bodoh. Bagaimanapun kita tahu pemilih terbesar mereka berasal dari lulusan SD dan SMP. Jadi sangat beralasan jika mereka BETERNAK ORANG T0L001 di Indonesia. Memang orang yang berpendidikan itu cenderung kritis dan rewel, jadi pemerintahnya tidak berani berbuat salah. Lihat saja di negara-negara maju, rakyat yang well educated cenderung vokal mengkritik pemerintahnya. Jadi, supaya kekuasaan bisa langgeng ya beternaklah orang-orang b*d*h.
Jadi kesimpulannya rakyat Indonesia dibodohi biar ga banyak protes? Jadi berternak orang tolol gitu ya..? Pemimpin adalah cerminan rakyatnya... Kualitas pemimpin sesuai kualitas rakyatnya... Begitu mungkin kesimpulannya
Ini Akibat sistem zonasi porsinya terbesar bukan prestasi,asal rumah dekat sekolah pasti keterima, standart nasional sdh tidak ada yaitu ujian UAN jdi sekolah dan murid tidak ada tantangan utk prestasi dah pasti lulus tinggal lanjutin pakai zonasi
Mantan Mentri gojek ini dia anggota sekte nasakom teratai berkedok silat berasal dari Madiun.. itulah mengapa dia ingin menerapkan sistim nasakom dalam dunia pendidikan...
Dulu saat ada un saya liat anak2 serius dan masih santun, malah mereka rajin ibadah istigosah, dan ya kelihatan sekali berjuang, lalu sejak un dihapus anak2 jd pemalas dan remehken pembelajaran serta tak ada motivasi
Carut marut betul pendidikan kita sekarang, ada lg namanya guru penggerak yg haxa buat kacau di sekolah yg tdk ada pengalaman lalu mau di jadikan kepala sekolah , waduh
Betul pa Yusuf Kalla... SDH ganti saja medikbud saat ini yg udh ketauan TDK ad kapasitasnya.. kembalikan lagi Mendikbud pada org yg pny kapasitas dlm pendidikan di Indonesia...
Gara2 mentri ini, jurusan IPA IPS SMA gak jelas. Boleh pilih lintas jurusan apapun. Akibatnya banyak anak IPS yg terjebak di kuliah jurusan IPA. Mereka pikir bisa belajar sendiri pelajaran IPA SMA saat kuliah. Nyatanya tidak semudah itu. Akibatnya mereka gak bisa menyelesaikan studi di universitas sampai selesai.
Yang paling parah, anak SMP ada yang masih belum bisa membaca . Harusnya anak2 tersebut tinggal kelas, biar ada semangat belajar. Ini mau pintar atau gk, tetap naik kelas dan lulus. KEMBALIKAN KURIKULUM KTSP 2006
Jgn salahkan kami guru SD.. Ketika kita semasa kurikulum KTSP siswa pintar2 bahkan berkali2 saya sebagai guru kls 6 di zaman itu dg mudah meraih nilai 100 di UN, itu murni yg di dapat, sekarang tamatan SD amburadul, jgkn menguasai ilmu hitung, baca tulis aja tidak beres, karena kami di tuntut mengajar santai Tampa un, siswa harus naik,harus lulus...
Gak bis baca gak PP yg penting bisa ngojek lur..memang gitu maunya pendidikan kita ...yg penting mentrinya gaji lancar bisnis lancar makin kaya ...cukuplh. ..
Guru sekarang gak ada beban kan gak ada un yg penting siswa SD udah bisa baris arak arakan karnafal udah cukuplah ...sekolh negri parah guru tuntutanya gaji naik banyak tunjangan gaji lancar siswa masa bodoh ...sekolah ora bayar ini santai aja...biar makin goblok makin adem ngerinya ..
Mantan Mentri gojek ini dia anggota sekte nasakom pkl teratai berkedok silat berasal dari Madiun.. itulah mengapa dia ingin menerapkan sistim nasakom dalam dunia pendidikan...
Yang salah sebenarnya adalah orang yang telah memilih Nadiem sebagai menteri,menempatkan orang yang bukan ahlinya, inilah menteri terjelek sepanjang sejarah
Alokasi anggaran pendidikan yang dibagi ke provinsi, kabupaten, dan kota memang mengindikasikan bahwa tanggung jawab operasional dan perawatan sekolah, serta implementasi kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan, berada di tangan gubernur, bupati, dan walikota. Desentralisasi ini bertujuan agar pengelolaan pendidikan lebih dekat dengan kebutuhan lokal, sehingga dapat lebih responsif terhadap kondisi spesifik di setiap daerah. Namun, tantangannya terletak pada bagaimana setiap pemerintah daerah menjalankan tanggung jawab tersebut dengan efektif, terutama dalam hal pengelolaan anggaran, penyediaan fasilitas pendidikan, dan peningkatan kualitas guru. Implementasi yang baik membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta mekanisme pemantauan yang kuat untuk memastikan dana digunakan secara optimal dan hasil pendidikan meningkat sesuai harapan. Mutu pendidikan tidak hanya terkait dengan besarnya anggaran, tetapi juga komitmen, integritas, dan kepemimpinan yang mampu merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang meningkatkan kualitas sekolah, kurikulum, dan tenaga pendidik. Jika hal ini tidak menjadi prioritas, wajar jika muncul kekecewaan publik. Tujuan desentralisasi memang untuk membagi kewenangan dan tanggung jawab antara pemerintah pusat dan daerah. Dalam konteks pendidikan, desentralisasi bertujuan untuk memberikan otoritas kepada pemerintah daerah-provinsi, kabupaten, dan kota-agar mereka lebih bisa menyesuaikan kebijakan pendidikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Pembagian ini juga memberikan fleksibilitas kepada daerah untuk mengelola anggaran, meningkatkan kualitas guru, serta memperbaiki fasilitas sekolah sesuai dengan potensi dan masalah yang dihadapi di wilayah masing-masing. Dengan desentralisasi, diharapkan pengambilan keputusan yang lebih dekat dengan masyarakat dapat lebih cepat, responsif, dan relevan. Namun, desentralisasi juga membawa tanggung jawab besar. Pemimpin daerah harus mampu mengelola anggaran secara transparan dan akuntabel, serta memastikan mutu pendidikan terus meningkat. Jika implementasi ini tidak dijalankan dengan baik, tujuan dari desentralisasi bisa gagal, dan justru memperburuk kualitas pendidikan di beberapa daerah.
Dunia pendidikan jadi incarn politik udh lama, bila mentrinya dr politik duhh ladang basah cring cring cring duitnya, di cengkramlah pendidikan oleh politisi ke pegang ga bakslsn di lepas....krn pengaruhnya mengeriksn sekali, ada bupatti ada ini itu.... yg jujur tak sejalan habis sudah, alangksh baik nya kementrian penfidikan di pegang orang profesional di luar politik, karena orang profesional luar susash di dikte politik. Dan itu kenyataannya. Ga perlu triak teriak lah pak.... udh pada paham semua..., semakin bertiriak semakin keliatan lho.
Betul pak Yusuf kala untuk menteri pendidikan nya jangan banyak macam macam yang penting untuk memajukan pendidikan khusus guru guru SD harus mengangkat dari S I keguruan yang sudah di cetak husus guru jangan mengangkat dari luar pendidikan dulu kalau mau jadi guru di angkat dari sekolah pendidikan guru ( SPG ,) jadi sekarang masih banyak guru yang belum di angkat dari pendidikan
👎 KEBIASAAN BURUK MENTERI ATO PEJABAT 🇮🇩 MEMILIKI PUSAKA (BUKAN HASBUNALLAH WANIKMAL WAKIL & AKHLAKUL KARIMAH 'QURAN'). JANGAN NYALAHKAN PUSAKA. GINI SAYA JELASKAN KALO PUSAKA ITU ADA YG BAIK ADA YG JAHAT (JIN BAIK & JIN JAHAT SEPERTI MANUSIA. ADA YG BAIK ADA YG JAHAT) CUMAN DI ISLAM ITU RAWAN MUSYRIKIN (SAMAR). KALO PUSAKA ITU URUSAN BANGSA JIN. 🙏 YG BAHAYA 🇮🇩 KALO PANCASILA NANTANG SURAT AL-IKHLAS (BANDUNG JAWA BARAT) ITU UDA DIPASTIKAN JIN JAHAT (PUSAKA JAHAT/DUKUN SANTET) YG LAYAK DIMUSNAHKAN DIMASAK KEDALAM CAIRAN TEMBAGA PANAS. 🙏KALO SAYA SENDIRI KURANG SENANG PUSAKA KARENA RAWAN MUSYRIK. ❗CIRI PUSAKA YG BAIK TIDAK UNTUK MENCARI REJEKI, CUMAN MELAWAN YG MERUSAK REJEKI KITA YG BAIK (DARI ALLAH.SWT LEWAT MALAIKAT MIKAIL).....❗INTINYA JANGAN MENGAGUNGKAN PUSAKA MESKI BAIK. (MANUSIA YG SHOLEH MASIH LEBIH BAIK/TINGGI DERAJATNYA DARI PUSAKA YG BAIK). PUSAKA MIRIP SEPERTI PISAU ATO PISTOL. PUSAKA ITU KUFFAH IRAK (BABYLONIA KUNO), KEBIASAAN NDESO CENDERUNG TAHAYUL. 😂KALO ULAMA ILMUWAN JAMAN DULU BIASANYA MENGHINDARI HAL HAL SEPERTI INI (JAMAN DINOSAURUS).
Memang benar sekarang yang menjabat dikementrian kebanyakan gak nyambung sama latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Bukan orang ahli di bidangnya malah mimpin lembaga setinggi kementrian.
Ya bgtulah Pemimpin2 akhir zaman. Pintar msh banyak Tp akhlak sudah kurang Pebisnis yg urus pendidikan Ya kalian rasakanlah gmana skrang ini. Mentri Jokowi parah...parah...
Tlg pak, mentri pendidikan di ganti, guru byk tgs onlsn online yg tdk bermutu, guru capek mikir dan kerjakan tgs2 yg tdk berbobot, siswa menjd korban krn guru menjd tdk fokus ngajar daking banyaknya tugas
Beginilah manusia hasil produk kurikulum galau, anti kritik. Merasa selalu benar. Baru kali ini ada satu mentri tapi kurikulum berubah-ubah. Hal ini menandakan tidak memiliki pengalaman dan program kerja saat diangkat kemaren. Jadinya belajar sambil jalan. Jika dampaknya hanya dilingkup pribadi, sah sah saja. Tapi kenyataannya yang dipertaruhkan adalah masa depan bangsa..supaya mudah dimengerti, analoginya gw diangkat jadi Ceo GOTO, dan gw tidak memiliki pengalaman di bidang itu. Bisa diperkirakan bagaimana nasib perusahaanya.
jika suatu urusan diserahkan ke yg bukan ahlinya , maka tunggulah kehancurannya, jika badan kepalanya sdh tdk bisa berfikir jernih , logis dan bijaksana maka hasil pikiran otaknya pasti akan banyak membawa kerusakan.
Pak Jk saya mohon,jangan suka bikin gaduh dan mengadu domba bangsa ini! Jangan suka bikin perpecahan dengan menggunakan sentimen agama! Kenapa emang kalo Nadiem menikah beda Agama? Apakah semua yg dikerjakan Nadiem tidak ada benarnya? Apakah setiap ganti Mentri harus ganti kurikulum? Kalo ada yg salah, korupsi misalnya,yah laporkan ke Pihak yg berwenang! Jgn bermanuver dgn cara " yg tidak elok!!!
Sekarang yg terlibat di pendidikan bukan lagi pakar2 pendidkan tapi orang2 yg menguasai IT mulai dr penyusunan kurikulum, penulisbuku paket sampai pada pelatihan2 guru. Meskipun tdk jelas latar belakang ilmunya tentang pendidikan.
Sepatutnya pilih mentri pendidikan dari orang yg selalu penghasil tulisan karya ilmiah , artikel2 di media2 yang berorientasi masa depan seperti ada silibus AI ........Ad math......... dr SD bhs inggris sudah dimantapkan.......sebab ilmu2 AI banyak asasnya digoogle berbhs inggris, juga pendidikan moral yang lebih praktikal.......yang menjauhi tawuran.......,begal🤨
Anis vs Makarim = 11 : 100 , nggak level. Buktinya Anis dipecat baru seumur jagung. Ini Fakta bukan Omon2 , JK bicara Ilusi, karena jagoannya kalah Pilpres. Power sindrom lagi cari Panggung !!!!!!!!
Nadiem itu sukses bikin generasi baru morat marit untuk sekolah.. yg seperti ini memang di cari di negri Konoha.. agar generasi tidak membudaya dan dungu dalam berpikir.. congrat's untuk konoha & congrat's untuk kebodohan yg akan mendatang
Seharusya menempatkan mentri² yg ahli di bidangnya akan rusak negara kalau bukan ahliya yg mengurusnya,itu juga tergantung pd pemimpin bangsa ini,kalau pemimpin nega juga bukan ahlinya nanti begini jadinya rusak semua.
Kurikulum merdeka banyak orang tua keberatan soal nya anak pulang sekolah seharus nya membantu orang tua di ladang malah pulang sekolah pergi lagi belajar kelompok yg TDK ada guna nya karena TDK ada guru di sana malah siswa main hp sore baru pulang pekerjaan yg sia2