Jawa Tondano hebatnya bukan hanya tempat pembuangan kelompok Kyai Modjo tapi ada juga pejuang dan kelompok lain seperti : Tahun 1846 : Kyai Hasan Maulani (Asal Lengkong Cirebon) Tahun 1848 : Pangeran Ronggo Danupoyo (Asal Surakarta Jawa tengah) Tahun 1850-an : Imam Bonjol (Asal Sumatra Barat) Tahun 1861 : K.H. Ahmad Rifa'i (Asal Kendal, Jawa Tengah) Tahun 1880: Sayid Abdullah Assagaf (Asal Palembang, Sumatra selatan) Tahun 1884 : Gusti (Pangeran) Perbatasari (Banjarmasin, Kalimantan) Tahun 1889 : Banten Group (Geger Cilegon) Tahun 1895 : Tengku Muhammad / Umar (Asal Aceh) Tahun 1900 : Haji Saparua (Asal Maluku) Jawa Tondano diisi oleh keturunan mereka walau tidak semua tercatat memiliki keturunan dan tidak semua juga meninggal dan dimakamkan di kampung Jawa Tondano