JAKARTA, KOMPAS.TV - Gaya Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka pada debat ke-4 yang dilaksanakan Minggu (21/1/2024) menuai reaksi publik. Sikap Gibran saat berhadapan dengan Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dinilai tidak sopan dan minim etika. Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Profesor Sulistyowati Irianto mengatakan publik menantikan gagasan yang ditawarkan masing-masing kandidat. Namun hal ini menjadi bias, karena hal-hal yang disampaikan justru tidak substansial.
Presiden Joko Widodo secara terbuka menyatakan bahwa presiden dan menteri boleh berpihak. Menurut Prof. Sulis, pernyataan Jokowi ini bermasalah, sebab di periode ini ia tidak berkontestasi kembali dan berkampanye untuk dirinya sendiri. Sementara, publik bisa menilai ke mana arah dukungannya. Selain itu, sukar untuk dibedakan kapan ia sedang menggunakan fasilitas negara saat berkampanye.
Di sisi lain, Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD sebelumnya mengatakan akan mengajukan pengunduran diri pada saat yang tepat. Prof. Sulis menilai seharusnya hal tersebut dilakukan sebelum resmi menjadi cawapres, sebab nantinya bisa menimbulkan conflict of interest.
Simak pembahasannya bersama Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Profesor Sulistyowati Irianto. Saksikan dalam ROSI eps. Debat Pilpres Ribut soal Etika. Tayang Kamis, 25 Januari 2024 pukul 20.30 WIB di KompasTV.
#pilpres2024 #debat #jokowi
4 окт 2024