Selalu inget webtoon For the Sake of Sita kalau bahas kumari. Webtoon yang berhasil buat ku mewek semaleman :(( recommended buat kalian yang suka genre drama romance karena story nya bittersweet gitu dan kita jadi tau juga tentang budaya kumari disana
Favorit, sampe nangis aku padahal aku cowok, sial emang Tapi asli ceritanya bagus dan menyentuh, aku yang jarang bgt ngulang baca komik/novel tapi di Sake of Sita tk baca sampe 3x
Sisi baiknya pihak kerajaan mau mengubah peraturan supaya ngga terlalu memberatkan mantan kumari dan itu bagus sih. Tradisi itu emang warisan budaya leluhur, tapi dalam beberapa hal perlu penyesuaian dan sedikit perubahan krn kehidupan masyarakat juga selalu ada perubahan. Intinya saling menyesuaikan 👍👍👍
Selama bulan puasa, Majelis Netizen Indonesia (MNI) mengeluarkan fatwa konten yang haram dan yang tidak haram untuk ditonton segenap netizen di seluruh Indonesia. Berikut konten yang aman dan yang tidak haram dikonsumsi netizen untuk berbuka puasa yaitu konten #SepulangSekolah, dan berikut konten yang haram untuk ditonton yang mengandung pengetahuan yang baik dan yang jahat sehingga pada hari netizen mengkonsumsinya pastilah mati: 1. El-Jomim: Bahasa & Aksara: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-xvbX4E03gSc.html 2. El-Lofole: Masa & Waktu: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-Cy2nHtp6zD0.html 3. El-Razu: Ruang & Dimensi: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-yloKziUchGM.html 4. El-Kilir: Nilai & Harga: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE--xvbza0J3i8.html 5. El-Jelad: Hubungan & Status: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-jv7ayFdCCMo.html 6. El-Sikda: Histori & Narasi: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-RCqnl2uCySM.html 7. El-Sumkha: Kerajaan & Pemerintahan: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-_49QB82b3aU.html Juga berdasarkan Muktamar Majelis Kehormatan Etik Warganet (MKEW) Ikatan Netizen Indonesia (INI) ke-31, menyatakan memecat secara permanen #PersekutuanAnakDaud dari INI oleh karena: 1. Adanya praktik “Cuci Otak” oleh #PersekutuanAnakDaud atas #Netizen yang mengidap penyakit sumbu pendek di kolom komentar. 2. #PersekutuanAnakDaud mengiklankan konten di kolom komentar walaupun penelitiannya belum selesai.
Setuju. Budaya/tradisi turun temurun itu emg unik dan harus dilestarikan, tapi juga harus mengikuti perkembangan zaman. Setidaknya kumari ini tersentuh pendidikan dan pengetahuan sehingga ga buta arah setelah "tugasnya" selesai.
@@butch6617 Di Indonesia jg pernah ada, bedanya klo Kumari itu cewek, klo cowok namanya jadi Ponari, nasibnya pun sama, setelah dewasa di buang dan tak di pedulikan lagi karna di anggap sudah hilang magisnya, habis manis sepah di buang 🤣🤣🤣...
bang tolong bahas batcha baazi (dancing boys) culture biadab di Afghanistan bang. tentang anak² laki remaja tampan yg di suruh nari² senbagai pemuas hawa nafsu. saya udah request kemana² ga pernah direspon. karna emang isu ini sangat sensitif. tapi disisi lain juga penasaran. karna semua video dokumenter yg dibuat ber sub English jadi susah buat dipahami 🙏🏻
Bang nambahin ya,kalau anak sudah jadi kumari dia dilarang menginjak tanah sama sekali. Jadi dia harus di gendong kalau mau ke kamar mandi atau tidur. Dan sepanjang hari jadi kumari si anak harus duduk diam di tahta nya,makanya banyak anak yang saat sudah tidak jadi kumari agak strugle buat jalan karna larangan tidak boleh berjalan selama bertahun tahun itu.
Udah pernah nonton dokumenter tentang kumari ini tapi menarik juga dilihat dari sudut pandangnya Koi. Menurut gue sih sebenernya lebih banyak kontranya daripada pro-nya yah. Yang paling vital itu masalah pendidikan dasar dan masa transisi setelah jadi kumari. Adanya tunjangan hidup juga sangat baik buat mantan kumari, kalau bisa seumur hidup aja karena biar gimana mereka ada jasanya untuk membantu melestarikan budaya. Kalau gue sih meskipun ada tunjangan, pendidikan, dan masa transisi, tetep aja budaya ini lebih banyak kontranya karena tahap seleksi yang berat, membuat mereka buka baju di depan orang asing (sekalipun pemuka agama, sekalipun mereka masih kecil), membuat mereka harus melihat hal menakutkan, itu semua beresiko bikin anak trauma. Satu lagi yang bikin gue gak setuju sama budaya ini: idealnya anak-anak harus hidup bebas di bawah kasih sayang ortunya. Kecuali kalau lingkungan keluarganya toxic sih mending jadi kumari aja kali yah. Kalau menurut gue sih asalkan ada modernisasi lama kelamaan tradisi ini bakal hilang juga, minimal akan menyusut jumlah kumarinya dan penganutnya
Setuju bgt. Lebih banyak kontranya dari pro-nya.Masa kecil di umur 3 tahun, benar2 butuh kasih sayang keluarganya, pendidikan keluarga nya,bermain bersama anak2 yg seumuran dgnnya, membuat memori menyenangkan dalam masa pertumbuhan nya.Di umur segitu,harus lihat hal yg mengerikan, antara dia tidak nangis Karna dia sangking takutnya sampai tidak bereaksi,takut itu akan buat dia trauma.Tapi misalnya ud jadi mantan Kumari di balikkan ke masyarakat,klo ada keluarganya tidak menerimanya, kehidupannya juga susah,meski sekarang ada kebijakan baru bisa dpt pendidikan untuk adaptasi di dunia luar tapi menurut ku masih ada susahnya,orang sekitarnya juga ada masih takut .
Nambahin, menurutku dg diusirnya mereka setelah mengeluarkan darah apalagi darah menstruasi yang sepatutnya disyukuri takutnya menjadikan menstruasi malah dianggap sebagai sesuatu yang kotor yang harusnya gak terjadi.
Auto keingetan Webtoon The Sake of Sita. Pas baca waktu itu dan tahu kalau itu based on true story untuk kebudayaannya, kaget banget di dunia nyata beneran terjadi kayak gitu. Tragis dan enggak adil banget buat anak kecil yang bahkan enggak salah apa-apa,, yang resiko terburuknya jadi pada ke jalan hidup yang enggak seharusnya, kayak PSK. :')) Syukur sih, pemerintah sana mulai ngambil kebijakan. Selagi keadaannya jadi jauh lebih baik dan enggak ada yang tersiksa, enggak apa-apa sih kalau dilestarikan terus, karena emang udah kebudayaan mereka juga.
yang belum baca webtoon For The Sake of Sita, rekomen bgt untuk dibaca karena ceritanya bagus bgt walau di awal rada bikin pusing sama alurnya. ceritanya sendiri bercerita tentang seorang kumari bernama Sita Jahrana yang dibuang dan terpaksa menjadi seorang PSK, hingga ia bertemu dengan seorang lelaki korea dan menikah. pernikahannya tidak berjalan lama karena Sita mengidap penyakit kelamin dan meninggal. suaminya pun berniat untuk menyelamatkan Sita dan memohon kepada Tuhan (atau dewa) untuk bisa mengubah nasib istrinya di masa lalu edit : ini cuma sinopsis doang, bukam keseluruhan cerita
@@serravhin6947 tidak diketahui apakah sita jahrana hanya tokoh fiksi atau nyata. tapi budaya kumari dari masa lalu jelas lebih buruk daripada masa sekarang dan kayaknya itu hal nyata yang coba diangkat si penulis. jadi sita jahrahanya mungkin fiksi, tapi kisahnya beneran di alami oleh kumari-kumari di masa lalu
Karena ini budaya, mungkin tidak masalah untuk dilestarikan. Sangat mengapresiasi sekali untuk pemerintah Nepal dengan mengadakan pendidikan formal bagi kumari ini. Saya malah ada ide, kalau mantan kumari ini bisa dijadikan semacam duta kebudayaan setempat.
bagus sih bruh tapi sayangnya di puja puja😂tapi pembentukan karakter dari kecil juga bagus apalagi pemerintah nepal merubah tradisi kumari menambahkan pendidikan formal
@@both82 ya gunda gulana sihh bro keknya juga sebuah bangsa bisa terbentuk kan peranan budaya didalamnya juga sangat penting, ya selagi si budaya itu ngehasilin dominan dengan output yg positif sih lanjutin
Kumari ini bagian dari kebudayaan di nepal, ga perlu dihilangkan, yang pasti harus ada jaminan kepada kumari yg masih aktif untuk bisa mendapatkan pendidikan formal dll. Dan kehidupan dia setelah tidak menjadi seorang kumari tadi sudah terjamin.
Percayalah seiring berjalannya waktu, semakin berkembangnya jaman, maka tradisi atau budaya akan semakin luntur dan akhirnya tenggelam ditelan jaman, paling tidak manusia akan menyesuaikan budayanya mengikuti perkembangan jaman.
udh turun temurun dan mungkin udh ribuan taun tradisi kumari ini ada, jd kalo di paksa untuk di hilangkan bakal banyak picu konflik dari kelompok pemegang teguh tradisi keagamaan dan orang2 modern, cuman salutnya w pemerintah nepal mulai ngasih pendidikan formal dan intensif bulanan untuk mantan kumari. setidaknya para mantan kumari sudah mengenyam pendidikan.
Kalo menurut abdi mah ini kan tradisi ya, yang jelas harus dilestarikan. Nah pas awal-awal video sempet nentang juga kalo sampe melanggar HAM dan efeknya besar banget ke anak tersebut, tapi setelah liat sampai habis adanya kebijakan dari pemerintah Nepal, abdi mah jadi dukung buat terus dilestarikan. Karena anak tersebut kan ga sepenuhnya tertutup, dia masih bisa interaksi dengan anak anak lain, kalau urusan dengan internet abdi pikir mah bagus anak usia dini belum sentuh gadget sama sekali. Kita aja yang usia 20 tahunan mungkin pegang gadget saat menginjak SMP rata-rata
Ada webtoon dengan judul "For The Sake Of Sita" disitu nyeritain proses jadi kumari dan kehidupan setelahnya, jujur jadi penasaran banget sama Nepal dan Dewi Kumari. Sampe nyari info juga di internet dan liat wawancara di Vice.
Berbicara tentang Dewi Sang Kumari yang lahir dari tradisi dan kepercayaan masyarakat di Nepal, dengan memberikan pola perubahan dengan adanya revolusi melalui pemberian pendidikan formal bagi Kumari, maka Dewi Kumari yang sudah menstruasai dapat hidup normal sebagai masyarakat biasa melalui akses pendidikan yang diperolehnya. Teap perlu dilanjutkan.
Langsung keinget webtoon For the sake of Sita , di webtoon itu juga cerita mengenai budaya kumari. Dan webtoon nya beneran bikin sedih sih. Yang mulanya dipuja puja sebagai dewi, ketika udah dianggap gak suci sebagai dewi ,langsung di buang dong:" yang bikin sedih karena ini berdasarkan cerita nyata. O iya ini ceritanya gak ngebosenin sama sekali , soalnya gak terlalu panjang ceritanya Untungnya sekarang pemerintah nepal ada kebijakan baru ,mengenai pendidikan dan lainnya , jadi para kumari gak kaget pas udah balik ke masyarakat
harus selalu berkembang dan liat relevansinya sih ,, ini kan lebih kasian anak kecilnya sih.. ada banyak tradisi yang seharusnya bisa stop karena gk sesuai jaman, contoh, tradisi memburu ikan lumba" secara massive, pernah bang koi bahas.. :D edit : tradisi yg gw bilang harus stop disini itu tradisi yang lebih banyak nilai minus daripada plusnya ya guys, dan stop melakukannya bukan berarti melupakannya, cara melestarikannya bisa dengan di adakan event taunan aja dan properti yg gk asli,, kaya kumari mungkin bisa dengan anak kecil berdandan ala kumari pada acara tersebut.. sekian dan terima kasih..
Disini aku belajar, manusia haruslah tetap jadi manusia. Menjadi dewi, menjadi dewa, menjadi tuhan, menjadi binatang, menjadi batu Semuanya tak pernah berakhir baik.
Manusia tetap manusia kan.Makan,minum,mandi,sakit dan pergi ke tandas.Bagaimana boleh dipuja,disembah dan dijadikan dewi?Kumari itu ada kuasa istimewa apa yer kalau kehidupan fitrahnya seperti manusia biasa.Boleh pula dari dewi yang dipuja dan disembah jadi "manusia" pula.Memang diluar akal yang logik.
Sembahlah Tuhan Yang Esa pencipta Alam Semesta.... Tidak beranak tidak pula diperanakan.... Tuhan yang mengutus Nabi dan Rosul untuk menyembahnya... Tidak menyekutukan dengan sesuatu apapun....
tolong bahas mati kesepian (kodokushi) yang ada dijepang dong bang,karena kurangnya sosialiasi bahkan sama tetangga sendiri gak kenal,pengen banget dibahas detail sama ni chanel,makasii
Gw jarang komen disini yah 😁 Untuk mengubah budaya memang tidak mudah, karena masih banyak budaya yang berjalan berdampingan dengan banyak unsur, seperti kepercayaan hingga tatanan politik suatu lingkungan. Semuanya saling mengikat, ini yang kerap menjadikan budaya di atas segalanya, sehingga harus di jaga dan di lestarikan keberadaannya. Langkah pemerintah Nepal untuk menjamin keberlangsungan budaya, itu sudah baik. Kalau harus berpikir untuk mengubah atau menghentikan budaya kumari, itu sama saja merubah kepercayaan dan pola pikir mereka tentang Dewi yang mereka puji selama beberapa abad ini..
Acung jempol Kumari kiwari diberi pendidikan formal. Lambat laun seiring makin merata pendidikan (formal), tradisi kumari ini niscaya akan berkurang terutama yg menjadikan masa kecil anak hilang. Baguslah kumari kiwari semakin 'modern' .
Kebijakan perubahannya udah cukup bagus sih kelihatannya. Memang penting banget buat menjamin kehidupan mereka setelah turun tahta. Sama pelepasannya dibikin lebih baik lagi agar ga ada kesan dibuang kalau bisa.
Bang bahas kabar terkini Myanmar, apakah pemerintahan dan masyarakat udah kembali normal. Perasaan mulai April banyak banget ketemu player Myanmar di game, semenjak kudeta yang katanya internet dimatiin, baru mulai bulan ini rame lagi ketemu player asli Myanmar
@@firmansyahal-zakir6321 gw malah sebaliknya, di ML sering ketemu, ntah pake bendera Myanmar atau bendera negara lain. Tp keliatan dari nicknya kyk rantai, sama Aung,Htet,Kyat, udah pasti Myanmar. Kalo di COC, CWL kmren ada 2 clan kyknya yg dari myanmar
Wah pembahasan kali ini mengingatkan ane sama game farcry 4 yang mengangkat problem ini juga. Cuman kalo di farcry 4 selain jadi Dewi, Kumari juga harus menikah dengan pemimpin pasukan pemberontak golden Path untuk selamanya. Karena dengan adanya Kumari, golden Path bisa mendapatkan kemenangan dan kembali menguasai seluruh wilayah kyrat (settingan tempat buatan Ubisoft yg terletak di wilayah Nepal)
gue jadi inget cerita tentang kumari ini pernah ada di webtoon. dan jadi salah satu webtoon yg bikin gue mewek dan memorable bgt. balik lagi ke pertanyaan lu bang, "apakah kumari harus dilestarikan atau enggak" pendapat gue : lebih baik dilestarikan, tapi dengan kebijakan baru yg udah lu terangin di video.. i feel bad for previous kumari yg kesulitan berbaur krn belum ada kebijakan baru. tapi berkat mantan kumari dan aktivis2 yg memperjuangkan hak kumari setelah "kesaktiannya" hilang, menurut gue tradisi ini layak utk dilestarikan, apalagi setelah adanya kebijakan baru. selama hak2 dasar individu terpenuhi, why not?
sebenernya sah sah aja diteruskan, dan lagi ini kebudayaan kita sebagai orang luar akan sulit merubah kebudayaan orang lain. mungkin caranya aja yang mulai dirubah kayak itu ada pembelajaran formal, lalu mungkin bisa ada kebijakan yang salah satu ortu tinggal beberapa saat, dan pembaharuan fasilitas kerajaan kumari
Ada tambahan lagi, dulu nonton dr nat geo. Jadi dibilang kumari tuh ga boleh nyentuh tanah sama sekali karena dia adalah dewi. Jadi dia selama menjabat jd dewi setiap mau ngapain aja digendong (ga kebayang nasib bocah 3 tahun ini). Tapi ga tw skrg gimana sih. Terus ada anggapan, kalau cowo nikah dengan mantan kumari, maka dia akan dikutuk dan jiwanya akan diambil dewi nya. Jadi setelah ga dapet pendidikan, ga bisa apa2 karena selalu ladenan, dijauhin masyarakat, bahkan mau nikah aja ga bisa juga. Abis dipuja2 saat jd dewi lgs dihindarin semua orang saat ud pensiun, kasian bgt.
Bukan nggak bisa nikah, tapi banyak laki" yg tidak menikahi mantan Kumari karena ada mitos bahwa lelaki yg menikah dengan mantan Kumari bakal mati muda
@@dawncanary789 iya, mengenai kaki Kumari nggak boleh menyentuh tanah, masih berlaku sampe sekarang. Perhatiin aja di kaki Kumari itu pasti ada kain atau kadang baskom buat tempat kakinya
5:00 Kayak pemilihan Avatar di kuil udara ini. Bocil2nya dikasih banyak mainan, dan kalau ada anak yang ngambil mainannya Avatar, maka dia dianggap reinkarnasi Avatar.
Cerita kumari ini kalo gak salah pernah diangkat di webtoon. Tapi di webtoon itu nasib kumari setelah selesai banyak yang jadi PSK krn gak punya bekal hidup
Kak koi, terimakasih ya. Semenjak nonton konten-konten Sepulang sekolah dan Learning by Gugel aku jadi suka sama sejarah sejarah. ❤️❤️❤️ Semoga Channel Sepulang sekolah sukses terus.
Yang milih barang milik Dewi itu kayak pemilihan Avatar di serial Avatar the legend of Aang, barang/mainan yg dipilih Avatar sebelumnya jadi patokan buat Avatar yang baru. Mungkin ide itu dari cerita ini ya, dari Kumarinya Nepal ☺️
Selagi semua hak-haknya sebagai manusia masih diberikan bisalah terus dilestarikan. Karena bagaimanapun sebuah tradisi merupakan cerminan sebuah bangsa terhadap sejarah mereka…
Pertama kali nonton bahasan ini di NatGeo.. cukup detail. Tapi disini saya juga nikmati lagi karna bahasannya dikemas sangat simple dan bisa lgsg diterima.. hehehe
Karena sudah menjadi budaya lebih baik dilestarikan lagipula Kumari udah lebih bisa hidup diluar dan pendidikannya nggak terbelakang. Bang bahas dong tentang biksu di Thailand. Kebetulan sama kayak Kumari. Dihormati dan dikasih aturan ketat.
sebenarnya gak masalah sih mau tetap di lestarikan, cmn hak anaknya tetep harus diberikan, pendidikan dan wawasan itu paling utama. Dan mindset masyarakatnya jg hrs lbih luas, jgn dikucilkan hanya krn dia 'Menstruasi' 👌
Menurut gua budaya ini gak perlu di hilangkan, masih boleh di lestarikan tetapi di dukung dengan kebijakan yang udah pemerintah buat kayak tambahin pendidikan buat para kumari, senggaknya pendidikan ini membuat para kumari menambah pengetahuan sama gak akan terkena culture shock ketika mereka akan kembali ke masyarakat
Budaya dan tradisi harus di lestarikan dan harus seiring dengan penyesuaian. Semoga menjadi lebih lebih baik lagi kedepanya, perubahan yg positif tanpa menghilangkan budaya dan tradisi suatu bangsa. 👍❤️👍
Ex kumari yg baju putih pinter dialog bahasa inggris Menunjukkan kualitas pendidikan yg ia dapat sebelumnya Enak belajar privat, jadi cepat paham dan paham
Tradisi yg bisa menyesuaikn perkembangan zaman harus dilestarikan. Ini termasuk kearifan lokal di Nepal ya.. Menurut sy prosesnya juga lebih sakral di banding ajang kontes kecantikan (peagent) semacam miss miss gitu. Originalitasnya ada. Ga kena oplas, masih virgin, ga ada cacat, horoskop sesuai raja. Pokoknya bagus. Apalagi saat ini sudah ada kebijakan dari pemerintah nepal utk pembekalan/pendampingan pendidikan formal dan tunjangan per bulan utk dewi kumari, itu sangat bagus. Seiring perkembangan jaman .. sy yakin kelak Dewi kumari akan jadi ajang lompatan selebritas di masa depan. Ya.. semacam jebolan pencarian bakat & kontes kecantikan gitulah. ex dewi2 ini otomatis bs jd artis nasional. Lebih prestis dibanding selebgram or seleb tiktok dadakan.
Suka sama penjelasannya, jelas dan tidak bertele-tele. Tapi ada satu poin yg menurutku kurang, apakah ini wajib untuk semua anak anak perempuan? apakah boleh dihindari? apakah ada umur minimal? Mari kita cari tauuuu
kebijakan yang di ambil Nepal menurutku udah cukup baik,.. dan mungkin kalo memang aturannya kudu keluar lewat pintu samping, kalo disana diperlakukan dengan baik, udah dijemput, dan mngkn kaya dikasih ucapan terimakasih gt kayaknya malah ibarat mirip graduate sekolah
Dilemma antara tradisi dan HAM. Pemerintah sana sudah mengambil 1 langkah maju. Pendidikan!. Semoga kedepannya juga Kumari diberikan hak-haknya sebagai anak-anak apalagi ketika mereka menjadi Kumari dari kecil banget.
Anak menkadi KUMARI adalah Dambaan seluruh warga dan orang tua di nepal. Karena bgt sulit nya dlm seleksi. Di dunia ini tiada yg abadi. Kumari dan mantan kumari sama sama memilki kekuatan mistis,beda nya yg mantan tdk sekuat yg masih menjabat kumari. Sehingga dlm proses berbaur dgn masyarakat mantan kumari membutuhkan waktu. Tradisi kumari adalah tradisi rakyat Nepal....mungkin bisa hilang tetapi sangat sulit di hilang kan. Dunia Fana Dunia Mistis Saling berkesinambungan seperti tubuh dan bayangan seiring sejalan.
Karena sudah jadi tradisi budaya, apalagi nyangkut kepercayaan pasti bakalan susah untuk ngehapusnya. Dengan kebijakan baru yg buat para Kumari bisa beradaptasi dengan masyarakat setelah habis masanya itu juga udah sangat bagus koq.
Bukan nya di buang bang tapi masa nya sudah habis. Karna anak kecil yg blm haid dikenal emang suci apalagi buat ngobatin org sakit emang anak kecil yg blm haid ampuh, beda sm yg sudah haid
Nggak cuma membuang orang tua, orang Jepang zaman dulu juga ada yang membuang anaknya ke hutan. Biasanya karena anaknya banyak tapi nggak sanggup kasih makan semuanya, akhirnya salah satu dibuang.
aku lupa ingat pernah dengar cerita tentang kumari yang dibuang dari kuil dan keluarganya dan dia tidak bisa hidup di masyarakat dan terjebak di dunia prostitusi dan dia mati kena penyakit menular hiv,
Ini budaya mereka, semoga di perbaiki dan bukan di hilangkan/di hapus.... cukup di perbaiki, banyak juga budaya negara lain yg mengecilkan atau membatasi kehidupan wanita, atau mengucilkan derajat golongan bawah dengan pembenaran agama..
Karena pemerintahan nepal ngerti di jaman sekarang betapa pentingnya pendidikan..jadi gampang mengubah kebijakan baru.. Saya setuju aja ini harus tetap dilestarikan budaya ini Maaf komen saya belepotan wkwkwk
Bang kenapa gak bahas tradisi dari suku² di indonesia.? Banyak hal yang bisa di bahas dan banyak juga yang pengen tau.dan juga dapat mengangkat tradisi indonesia di mata dunia...
waktu aku ke Kathmandu tahun 2018 jalan2 di istana yang di Durbar square itu, pas banget Kumarinya lagi menampakkan diri dadah-dadah di jendela, padahal biasanya dia ga boleh menunjukkan diri kecuali kalau ada upacara, termasuk ke turis asing. Mungkin karena waktu itu agak sepi. Jadi aku salah satu dari sedikit orang luar yang pernah melihat langsung Kumari 😁.
Cewe nepal ini cantik² karena perpaduan india dan china, muka dominan india kan bosenan sama kyak dominan muka china nah nepal menyatukan perbedaan muka jadilah bagus mukanya. Kayak manisha koirala dari nepal.
Nepal bukan campuran India & China Melainkan campuran India & Tibet Nepal aslinya gak berbatasan dengan China melainkan Tibet dulu pada tahun 1912 pernah ada Negara Tibet Dan Nepal aslinya berbatasan dengan India & Tibet dan budayanya campuran India & Tibet kemudian pada tahun 1950 China Aneksasi Tibet dan akhirnya Nepal berbatasan dengan India & China So Nepal bukan campuran India & China melainkan India & Tibet
@@anatharahadi dan etnis tibet dan etnis chines adalah sama, 1 ras, kayak taiwan hongkong beda negara tp ras sama , yg memisahkan tibet china taiwann dll adalah perang dunia ke 2 dan perang korea krna beda paham, ada yg komunis ada yg demokratis.
@@anatharahadi maksud kamu itu aku udah tau, krn aku lahir tahun 1986 dan sangat suka pelajaran sejarah dan observasi sejarah 1950 kamu maksud itu sjak perang korea, cuma penjabaran aku, sdikit blum kamu paham walau kmu udah tau, tp aku lebih melengkapi apa yg kamu sampaikan aja.
Diteruskan aja buat untuk seru seruan dan menambah cerita lawakan kehidupan bagi kaum yg tidak banyak mengerti...agama orang lain..diteruskan dan kumarinya lebih di prioritaskan kehidupan seterusnya...mantap chanelnya..
mnurutku sbg seorang yg pernah jd anak kecil dan saat ini jd ibu dr 4 anak perempuan, tradisi ini ga perlu dilestarikan. apalagi di usia dini spt itu, kelihatan skl ya melanggar HAM spt dipisah dr keluarga🙈 ketemu aja dibatasi dan tdk ada pendidikan formal selama itu, rasanya ga sepadan walau dijadikn dewi krn usia saat itu adalah golden age si anak, upaya mendapatkan pendidikan formal sudah baik sih tp edukasi secra mental seblum n sesudahnya itu lebih penting lagi. dan jika dilestarikan, mungkin kedepannya si anak tetap didampingi orangtuanya dan dijamin biaya hidup n keluarganya kali ya biar sepadan. Namanya anak2 ya tetap anak2, manusia kecil yg masih bersih ga paham apa2 tp diperlakukan spt itu, sebaiknya anak sekecil itu tdk dipisahkan dr keluarga apalagi ibu, balik lagi ya kl diciptakan sbg manusia yasudah jd aja manusia sebaik mungkin. Sy paling ga tega sm anak kecil, krn sy paham betul anak kecil paling baik ya sm ibu dan ayahnya. semoga muncul tradisi yg tidak perlu meilbatkan anak kecil ya aplg umur2 3th dan dilepas gitu aja saat mens, haduh haduh haduh jiwa emak2 gue meronta2. 😂
Selagi peraturan baru untuk anak² yg jadi Kumari itu masih tetep jalan apalagi jika lebih bagus diperingan lagi untuk Kumari yang masih anak² dibawah umur yang seharusnya juga umur segitu mereka bereksplorasi hal² baru (minimal dalam lingkup kerajaan aja), mungkin sah sah saja jika budaya ini tetap dilestarikan oleh orang Nepal sana, selagi tidak melanggar HAM
Mnurutku pas masi jadi kumari emg kehilangan Hak mendptkan pendidikan normal sih, kalau utk disembah ya gapaham jga karna tradisi dri jaman dulu. Cuman kumari itu kan dewi ya dianggepnya, harusnya karna dia dewi, mereka harus dispesialkan. Ibaratnya diperlakukan layaknya putri2. Diberi fasilitas senyaman mungkin, pelajaran sebaik mungkin.
