Jadi Dokter Hewan Gara - Gara
Kelinci Kesayangan Mati
Sejak kecil, Jules Basile memang sangat menggemari sepakbola. Menjadi pemain sepakbola adalah cita - citanya.
Bahkan, ketika ayahnya memberikan dua pilihan, sepakbola atau dokter hewan, Basile tetap memilih sepakbola.
Hanya saja, sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, khususnya sang ayah, Basile tetap menjalani pendidikan di perguruan tinggi.
Kuliah adalah keinginan sang ayah. Dan, fakultas yang diambil adalah kedokteran, tapi dokter hewan.
Kenapa dokter hewan ?
"Waktu kecil, saya memelihara kelinci. Saya sedih sekali waktu kelinci itu mati. Inilah yang membuat saya ingin jadi dokter Hewan, walaupun sebenarnya saya tidak suka hewan," kata mantan pemain U-19 Kamerun ini.
Basile pun mengambil kuliah di Jerman. Di sana, dia menimba ilmu bersama mahasiswa -mahasiswa dari Kamerun.
Akan tetapi, setelah jadi sarjana dokter hewan, Basile tidak melanjutkan profesinya sebagai dokter hewan, seperti teman - temannya, seperti membuka praktek dan lain - lain.
Basile justru memilih menjadi pemain bola.
"Ayah saya marah, buat apa dia habiskan uang banyak untuk menyekolahkan anaknya hingga ke Jerman, tapi akhirnya hanya jadi pemain bola," ujar dia.
Angin segar pun berhembus. Cita - cita menjadi pemain bola bakal terwujud, setelah ada agen pemain yang mengajaknya bermain di Prancis. Basile senang karena dia juga tak akan kesulitan berkomunikasi, karena Kamerun juga memakai Bahasa Prancis.
Tetapi, entah mengapa, tiba - tiba arah mata angin berubah. April 2007, agennya malah mengarahkan Basile main di Indonesia.
"Indonesia ? Terus terang, saya tahu Indonesia dari kejadian tsunami di Aceh 2004. Awalnya, saya juga gak mau ke Indonesia. Kalau Asia, saya memilih China atau Jepang," kata dia.
Akhirnya, kakinya menginjak bumi Indonesia dan bermain di Persiter Ternate. Basile pun semakin betah di Indonesia.
Tahun 2010, dia menemukan jodohnya, Ii Kusuma, gadis tetangga kompleknya di Tangerang. Mereka hidup bahagia.
Setelah tak bermain sepakbola, Basile membantu temannya berbisnis konveksi. Dan, untuk melampiaskan kecintaannya terhadap sepakbola, dia juga sering main tarkam. Dalam sebulan, dia bermain 3 hingga 4 kali atau sebulan 16 kali. Sekali main dia dibayar sesuai radius. Kawasan Tangerang tarifnya Rp 1,5 Juta, 2 Juta, atau 2,5 Juta. Dia pernah dibayar Rp 8 Juta sekali main waktu bermain di Pulau Bayan, Kalimantan. Di sana dia bermain sebanyak 6 kali.
Ditanya kenapa tidak buka prakter dokter hewan saja di daerah tempat tinggalnya, dia menjelaskan, dia hanya ingin membuka praktek dokter hewan di Kamerun bersama teman -temannya.
Follow
Instagram Mahardika Entertainment : / mahardika.entertainment
Instagram Bicara Bola By Akmal : / bicarabola.by.akmal
Tiktok : / bicarabola.by.akmal
Facebook : / bicarabola.by.akmal
Twitter : / akmalbicarabola
Instagram Golazo : / golazo.talk
Twitter : / golazo_talk
Tiktok : / golazo.talk
Kunjungi Megumi Bowl & Little Hongdae sekarang juga!
Tersedia di Gofood & Grabfood
Megumi Bowl
Gofood: gofood.link/a/...
Grabfood: food.grab.com/...
Little Hongdae
Grabfood:
food.grab.com/...
Dan jangan lupa subscribe channel youtube ini.
----------------------------------------------------------------------
#julesbasileonambele #psmmakassar #fifa #persiterternate #china #jepang #aceh #tsunami #bayan #kalimantantimur #prancis #liga1 #liga2 #liga3 #federasikamerun #kompetisi #rusuh #saweran #taruhanbola #psissemarang #gresikunited #eropa #gabon #tangerang #bandung #persib #stadionsiliwangi #islfootball #persikaddepok #nnanaonana #rachmatrivai #kiper #andreonana #tarkam #dokter #hewan #manchesterunited #michaelessian #robertrenealbert #pssi #alexsong #liestiadi #banakenbasoken #rogermilla #bontangpkt #pelitajaya #maboangkessack #mohamedsissoko #akmalmarhali #bicarabola
16 окт 2024