TRIBUN-VIDEO.COM - Setelah dinyatakan hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021), KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/4/2021).
Kapal selam TNI AL tersebut terdeteksi pada kedalaman 850 meter akibat adanya retakan besar.
Terkait kondisi ini, bagaimana sebenarnya kondisi kedalaman laut 850 meter tersebut?
Seperti dikutip Kompas.com dari Ocean Find Your Blue, mulai dengan kedalaman 200 meter, maka semua cahaya mulai hilang dan suhu akan turun drastis.
Begitupun dengan kedalaman di atas 200 meter yang kemungkinan hanya ada cahaya berasal dari bakteri dan hewan yang menghasilkan cahaya.
Berdasarkan pemberitaan our Planet, pada kedalaman 700 meter, akan hidup hewan Coelacanth atau yang kerap dijuluki fosil hidup.
Kemudian pada kedalaman 800 meter, hidup gurita pasifik raksasa (ikan bertulang terpanjang di Bumi yakni 3-11 meter.
Selain itu, berdasarkan pemberitaan Schmidt Ocean Institue, pada kedalaman 850 meter kondisi air sangat berbeda dengan kedalaman 1-10 meter.
Tekanan hidrostatis air di kedalaman 850 meter yakni sebesar 85 atm.
Sementara manusia, hanya bisa brtahan pada tekanan sekitar 3 sampai 4 atm.
Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan kenapa awak kapal selam KRI Nanggala-402 tidak dapat begitu saja keluar dari kapal selam.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjelaskan bahwa ada bukti otentik bahwa KRI Nanggala 402 tenggelam.
"Dengan adanya bukti otentik Nanggala, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," ujar Yudo.
Bukti tersebut berdasarkan adanya alas yang biasa dipakai salat awak kapal, kemudian busa penahan panas dan juga komponen pelurus tabung torpedo.
Yudo lantas menegaskan, ada dugaan kapal selam tenggelam karena ada retakan besar, dan bukan ledakan.
"Bukan ledakan, kalau ledakan ambyar semua," ujarnya.
Retakan terjadi secara bertahap di tiap tingkat kedalaman mulai dari kedalaman 300 meter hingga 500 meter,
"Karena retakan jadi secara bertahap di bagian tertentu, dia turun ada fase-fase dari kedalaman 300 m, 400 m, 500 m ada keretakan," kata Yudo.
Retakan besar itu pula yang disebutnya membuat sejumlah barang yang ada di dalam kapal keluar ke permukaan.
"Barang-barang ini sebenarnya ada di dalam. Apalagi yang pelurus torpedo keluar berarti terjadi keretakan besar," ujarnya.
Saat ini tim mendeteksi keberadaan KRI Nanggala-402 di kedalaman 850 meter.
"Unsur-unsur kita yang melaksanakan pendeteksian dan unsur-unsur lain akan berusaha keras, karena kedalaman laut yang dideteksi adalah kedalaman 850 meter," kata Yudo.
Dengan kedalaman itu, ia mengungkapkan bahwa kru kapal pasti mendapatkan kesulitan dan resiko tinggi.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Fakta KRI Nanggala-402 Tenggelam, Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter, Terjadi Retakan Besar",
regional.kompas.com/read/2021...
24 апр 2021