Geguritan klasik singaraja Jaya Prana oleh I Md Sukadana bag 4ab 

• Gegiritan Jaya Prana K... Seri 1a
• Geguritan Jaya Prana k... Seri 1b
• Geguritan Jaya Prana k... Seri 2a
• Geguritan Jaya Prana k... Seri 2b
• Geguritang Jaya Prana ... Seri 3a
• Geguritan klasik singa... Seri 3b
• Geguritan klasik singa... Seri 4ab
• Geguritan Jaya Prana k... Seri 5a
• Geguritan Jaya Prana k... Seri 5b
• Geguritan Jaya Prana k... Seri 6a
• Geguritan Jaya Prana k... Seri 6b
Geguritan bagian ini di kisahkan hari hari terakhir I Jaya Prana bersama Istrinya Ni Layon Sari, malam satu hari menjelang I Jaya Prana berangkat ke Teluk Terima, Ni Layon Sari bermimpi bahwa rumah mereka di hanyutkan oleh Banjir yg sangat besar dan di ceritakan seisi rumahnya habis di bawa banjir, dan setelah bangun itu semua di ceritakan kepada I jaya prana dan ni Layon Sari sempat menyarankan supaya Jaya Prana tidak ikut berangkat karena mimpi tersebut merupakan ciri buruk, akan tetapi Jaya Prana tidak bisa menolak titah raja, setelah semua siap jaya prana pun bergegas ke puri dan segera berangkat bersama rombongan.Di kisahkan perjalanan mereka melewati desa Pabean, desa Enjung Tingatinga, desa Tanjung Rijasa, desa Pegametan, dan akhirnya sampai di Teluk Terima, di sanalah Prebekel I Saung Galing menjelaskan semuanya kenapa dirinya di utus pergi ke Teluk Terima dan I Saung Galing memberikan surat yg di buat oleh raja, setelah membaca isi surat tersebut I jaya prana mengerti semuanya.bahwa dia akan di bunuh oleh I Saung Galing atas titah Raja.
Di bawakan oleh I Made Sukadana dan di rekam resmi oleh Aneka Record
#geguritanklasiksingaraja #jayapranalayonsari