Bentuklahan marin terbentuk dari hasil kerja tenaga kelautan sebagai salah satu agen geomorfik. Tenaga kelautan terdiri dari gelombang, arus, dan pasang surut. Walaupun terbentuk oleh tenaga kelautan bukan berarti bentuklahan marin berada di dasar laut. Bentuklahan ini berada di daerah kepesisiran, khususnya pada area pantai yang merupakan wilayah peralihan antara laut dengan darat. Pantai sendiri bersama dengan zona pecah gelombang, pesisir, dan dataran aluvial kepesisiran, merupakan bagian dari wilayah kepesisiran yang mencakup sebagian wilayah darat dan sebagian wilayah laut.
Materi video berisi tentang konsep dasar bentuklahan marin yang mencakup definisi, lokasi bentuklahan ini, berbagai kenampakan morfologi marin, dan studi kasus di lapangan. Bentuklahan marin dapat terbentuk dari hasil erosi maupun deposisi marin. Mengapa harus terbentuk di pantai bukan bagian daerah kepesisiran yang lain? Karena bentuklahan marin terbentuk oleh tenaga kelautan tetapi di daerah peralihan antara darat dan laut dan bukan di bawah air laut. Studi lapangan dilakukan di daerah Kepesisiran Parangtritis. Menurut klasifikasi Shepard, daerah kepesisiran ini bertipe marine deposition coast. Bentuklahan yang dominan di wilayah ini adalah gisik. Ada tiga tipe gisik yang dijumpai di daerah ini yaitu disipative, intermediate dan reflective.
Penyusun video: Arif Ashari, S.Pd. M.Sc.
Asisten penyusun: Bagas Syarifudin
Reviewer Ahli Materi: Dr. Nurul Khotimah, M.Si.
Reviewer Ahli Media: Dr. Muhammad Nursa'ban, M.Pd.
Supervisor program:
- Dr. Suhadi Purwantara, M.Si. (Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta)
- Dr. Dyah Respati Suryo Sumunar, M.Si. (Ketua Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta)
20 сен 2024