TPA terjun sudah berdiri sejak tahun 1991 dan menjadi satu satu nya TPA yang ada di kota medan saat ini. Sebelumnya ada TPA NAMO Bintang di pancur batu , namun sudah ditutup operasinya sejak 2013 lalu .TPA terjun menjadi tempat pembuangan akhir untuk 21 kecamatan dan 151 kelurahan yang ada di kota medan. Lebih dari 1500 ton sampah ditumpuk disini setiap harinya.
Tetapi disisi lain tpa ini menjadi sumber rezeki bagi puluhan orang yang berprofesi sebagai pemulung yang menggantunggan hidupnya dari tumpukan sampah disini.
Saat ini pengelolaan sampah di tpa terjun masih menggunakan sistem Open Dumping atau sistem pembuangan sampah terbuka yang ditumpuk begitu saja. Sehingga sampah lama kelamaan akan menggunung dan beresiko longsor, selain itu beberapa dampak yang mungkin terjadi seperti pencemaran air akibat sampah basah limbah rumahtangga, selain itu juga menimbulkan bau tak sedap di sekitar TPA, serta memungkinkan munculnya hewan penyebab penyakit. Sebenarnya Sistem open dumping ini sudah tidak dianjurkan lagi sejak 2013.
Setiap TPA dianjurkan untuk menggunakan sistem baru yaitu sistem sanitary landfill, Sanitary Landfill ialah sistem pengolahan sampah dengan cara membuat cekungan kemudian menimbun tumpukan sampah yang telah dipadatkan dengan lapisan tanah sehingga dapat mengurangi pencemaran udara.
Seriing dengan pertumbuhan penduduk kota medan, bagaikan bom waktu, Sampah akan menjadi masalah yang serius dikemudian hari. maka dari itu ayo peduli sampah untuk mewujudkan kota medan bersih 2020.
#dolansore #tpaterjun #pembuangansampah
17 сен 2024