Melebar kemana mana! Memang dzat tuhan tidak bisa di buktikan secara ilmiah, karena alam ini dan isinya bukan dzat tuhan tapi ciptaannya,! Jangan padukan saintis dengan filsuf filsafat, karena tidak akan bertemu! Saintis itu ilmiah ! Sejarah nya kan kelam perang antara filsuf filsafat dan saintis! Sebab akibat itu ilmiah dan saintis akan berhenti di teori quantum... Makanya saintis mengakui adanya tuhan! Tidak dengan dzat / wujudnya! Makanya allah mengutus seorang nabi dan rasul berserta wahyu untuk mengenal sang pencipta ....
Sadar bos.. nuruddin gagal konteks judul debat... Karna debat bahas aqidah dia hanya berkelit di eksistensi Tuhan sj... Mau menang sendiri nuruddin.. pdhal mudah dipahami guru gembul maksdnya bahwa aqidah bukan objek penelitian tp keimanan
Pak nuruddin aqidah itu tdk hanya sebatas eksistensi tp esensi jg... Inikan bahas aqidah.. kenapa anda membatasi di eksistensi sj... Memang anda mau menang sendiri.
@@abdadzim2354 banyak ulama dunia yang menyobongkan diri, merasa ilmunya sudah tinggi padahal tidak apa apa cuma menghafal nazam ilmu mantiq dan itupun tidak tau maksud dari nazamnya itu. Tapi sudah merasa sudah hebat ilmunya
Jujur, baru kenal Ustd Nuruddin. Luar biasa kajiannya.. Muncul lntelektual muda. Lengkap Kajian Teologi, Mantiq, Aqidah. Terceahkan. Semoga sehat2 selalu, sering2 muncul di publik dg kajian2 keIslamannya. Diulang berkali2 kajiannya anggap baca buku beliau. Luar biasa. Lulusan Aqidah Filsafat Al Azhar ini hasilnya yg sangat briliant.
Beginilah Apabila ada manusia yg ingin menjatuhkan islam secara perlahan..namun Allah Hadirkan orang2 cerdas yg berilmu dan bersanad keilmuannya yaitu Ust MUHAMMAD NURUDDIN....Waallahhualam
Terimakasih Ustad M. Nuruddin telah mencerahkan.. sangat tegas dalam berdiskusi sehingga audiens dapat menyimak dengan baik (tidak digunting-gunting ketika menjelaskan) 🔥🔥🔥🔥
Terima kasih pak GEMBUL..karena dengan adanya sepak terjang andalah menjadikan pemicu pemikir2 islam muncul ke permukaan...terus2 lah berkontroversi, niscaya sang pengcounter akan selalu ada...😂😂😂
Intinya begini mungkin Guru gembul : kita tidak mungkin bisa melogika kan tuhan Ust nuruddin : dengan logika kita mampu menemukan adanya tuhan Semangat semuanya
kaga gitu Bwangg,.. GG itu maksain eksistensi Tuhan pakai metode empiris (inderawi), Ustad Nuruddin meluruskan paham empiris GG dgn kebenaran argumen dan refensi beliau bahwa untuk mengetahui eksistensi Tuhan hanya bisa dgn metodologi rasional. Karena metodologi rasional bisa diterima oleh akal (logika) ketika metodologi empiris (inderawi) tidak bisa digunakan (terbatas). Jika metode empiris terus dipaksakan untuk mewujudkan eksistensi Tuhan maka Tuhan akan terbatas padahal aqidah Aswaja mengharamkan hal tersebut. Begitu Bwaangg kura kura 😅
Yg ngaku dirinya bernama guru memang sejatinya belum menjadi guru. Itu hanya cita-citanya saja. Semoga Alloh memberi hidayah buat gembul, ga usah pake guru. Diatas langit ada langit, jangan anggap remeh apapun ya gembul😊 Haturnuhun ustad Nurudin
Dari kejadian ini, saya tetap hormat ke guru gembul, dan muncul banyak diskusi yang bermanfaat muncul ustad nuruddin yang lebih luas lagi ilmunya membantah perkataan guru gembul, mudahan ada lagi diskusi bermunculan yang memperluas pemikiran kita semua khususnya di Indonesia, karena sebaik baik ilmu adalah yang dikritisi
Masya Allah ustadz Muhammad Nurudin cendekiawan muda muslim, Ilmunya mencerahkan sekaligus membuka cakrawala pandang kita semua…mohon maaf guru gembul, argumen anda nampak kosong dan kesombongan anda selesai saat ini…
Ustadz M. Nuruddin intelektual muda muslim cerdas, berkualitas 👍♥️ Saya senang & puas beliau sudah mempermalukan didepan banyak orang bahkan dihadapan bangsa Indonesia oknum liberal sekuler bahkan mungkin juga PKI yang selama ini meremehkan bahkan hendak meruntuhkan Ilmu Islam. Jazzakallohu khairon Ustadz Muhammad Nuruddin, LCMA
Saya yg orang awam dan beberapa kali nonton vidio guru gembul pun menilai masih masuk akal keterangan dari ustadz Nuruudin, dan justru bingung keterangan yg di kasih guru gembul , karena bagi saya guru gembul hanya menjelaskan menurut dia dan logika dia saja tanpa ada landasan ilmu tertentu yg solid dan justru keterangan yg di berikan guru gembul itu berisikan bantahan dia sendiri tapi yg jawab bantahan dia itu ya dia sendiri , alhasil saya makin tambah bingung 😂
dulu saya sangat suka dgn guru gembul tapi setelah dia mmbahas masalah kasus sianida dan pembahasannya hanya sekedar ikut2an trend hanya agar nitizen senang dgn ketidak netralnnya saya jdi tidak respect lagi dgn dia , auto unsubsribe , tambah video ini saya bersyukur sdh unsubcribe guru gembul
Cuman yang paham aja maksud guru gembul itu menentang " tuhan bisa dibuktikan secara rasional". Guru gembul ingin menyampaikan "tuhan tidak bisa di indrakan, dan tidak bisa di rasionalkan" dengan membingungkan mereka dengan ketidaktahuan mereka dari pertanyaan guru gembul.
Secara logika saya setuju dengan Gembul. Tapi, saya selalu berpikir, bahwa hasio pikiran saya sendiri tentang apapun, bisa aja adalah kesalahan. Jadi, respect untuk Nuruddin. Dia tidak sekedar membawa pikiran dia sendiri. Dia mempersiapkan. Respect, Pak Nuruddin.
Benar kata ulama' : لو لا السند لقال من شاء ماشاء. Jika ilmu itu tidak bersanad maka seseorang akan berbicara sesuka hatinya, Dari sini ketemu: siapa ilmunya yg bersanad dan siapa yg tidak betsanad.😊 Orang Yang tidak bersanad dia akan berbicara sesuka hatinya, dia tidak peduli benar salahnya.
Hahahha....YA Udah meluruskan tentang apa ada yg seperti Si Nuruddin ini Ternyata ada Ga perlu nonton hampir 2 jam Liat pembukaannya, saya sudah tahu. lebih dari 50% isinya adhominem Saya nonton dibagian nuruddin awalnya dipercepat jd 2x, tapi setelah 10 menit saya percepat langsung ke guru gembul, tapi saya mundurkan sedikit ke sebelum giliran Nuruddin selesai, mau tau apa penutup argumennya. Dan ternyatas masih sebagian besar adhominem, lebih dari 40 menit isinya sebagian besar adhominem Untung saya lompatkan langsung ke Guru Gembul saja
Saya apresiasi GG yg sudah berani tampil berdiskusi dengan Doktor Filsapat sedangkan GG bukan seorang Doktor hanya seorang guru sukwan yg resah dengan kondisi ummat islam yg terbelakang, bodoh, miskin dan dijajah oleh ummat yg lain dia mencoba menyadarkan ummat utk berintrospeksi diri dan memperbaiki diri dan tdk menyalahkan ummat yg lain. Kontribusu pemikiran dan ilmu GG sangat bermanfast bagi umat. Semoga dikalangan generasi muda lahir GG yg lain yg kritis, berani dan ksatria, bukan menjadi ilmuwan yg diam dimenara gading ditengah ummat islam banyak yg jumud. Bravo GG terus kritis, berani dan ksatria dan terus belajar dan menggali ilmu darii siapapun termasuk ust Nurudin. Pa Ust Nurudin juga gak perlu jumawa dan merasa hebat, amalkan ilmu dengan baik utk kepentingan ummat, diatas langit ada langit. Saling support antar sesama muslim termasuk generasi muda yg kritis, kpd netizen jangan mencela, membully itu prilaku bodoh dan dungu yg akan merusak islam itu sendiri. Ust Nurudin hebat dlm filsapat tapi belum tentu menguasai ilmu yg lain. Terus bersumbangsih utk kemajuan ummat Islam.
Lahhh eluh golongan gembul..faham luh islam apa emangnya klau faham Aswaja ikutin Secra ilmiyah para ulama salaf dan ulama yg meneruskan ulama faham Aswaja...
Laah sok sok an luh..ini debat tuk meluruskan faham nya gembul yg dasarnya darimana dia itu...otak di isi ilmu dri mana ??? Klau bulan belajar ,referensi dri ulama ahli.emang eluh bisa sendiri
Kita harus lebih berhati-hati menyikapi pikiran-2 yang berdasarkan pendapat pribadi terlebih yang berasal dari orang yang tidak diketahui latar belakang keilmuannya dengan gamblang.
Akhirnya ketemu counter nya, gw sebagai umat Islam jujur ya RISIH saat dia (guru gembul) mempertanyakan keaslian para habaib di Rabithah Alawiyah, pas menit awal memang dia berbicara sesuai dengan tema yang dibawakan dan pokok permasalahannya. TAPI pas di pertengahan debat gw filter terus kata katanya dan menurut gw itu udh melenceng jauh dari topik. Dia tiba tiba nanya metode Alawiyah bagaimana cara membenarkan bahwa si Fulan betul keturunan dari rasul. Dengan beberapa hipotesis bahwa di masa lalu bisa aja kakek nya si Fulan ini mungut ayah dari si Fulan diangkat sebagai anaknya dan di beri gelar habaib. Menurut gw ya hipotesis seperti ini memang 50% bisa saja terjadi tp yg bikin gw kesel di bagian selanjutnya yg bilang bahwa orang² jaman dulu itu bisa aja ngaku keturunan nabi dan ngarang nama bapaknya trs di catet dan disebarkan. Bro lupa bahwa ALLAH SWT menjaga daripada nasab Rasul tercintanya. sehingga orang bodoh pun tau mana yg habib asli dan yg ngaku² sebagai Habib!. Cukuplah untuk menjelaskan bahwa guru gembul ini perlu di kasih GURU/PENGAJAR yang bisa Membalikkan kembali logikanya.!
Saya sedikit menyesal menonton debat ini. Baru kali ini saya lihat guru Gembul tertekuk mukanya dan angkat koper oleh ustadz Nurudin. Tapi dalam hati saya bangga dengan kedua pencerah ini. Karena keduanya aset milik kaum muslimin yang harus di pertahankan eksistensinya. Semoga keduanya sehat selalu dan dalam Lindungan Allah ta'ala.
Alloh itu wujud ada ,,tapi dzat allah swt itu tidak bisa d ketahui,,, tapi kita bisa mengetahui eksistensi allah swt melalui ciptaan nya ,,, ada bumi , langit , lautan , manusia ,,hewan ,,,, simpel Bul ,,, gembul
Saya sebagai santri salut dengan ustad nuruddin apa y di sampaikan beliau dgn refrensi dan menyamapikan kesiplinan ilmu y mantap dan luar biasa.. Ahh memang guru gembul asal gibul ajja lu mbul... 😅 Jadi kepada saudara y seiman dan seakidah jgn suka asal ngomong kalau ngak tau, klaau ngak tau bilang ajja ngak tau krn dgn asal ngomong bisa2 murtad secara qauli, dan qalbi, hati2 ya baraya...
Versi 1: Ilmiah "harus selalu diawali dengan pembuktian empiris" (versi GG) Versi 2: Ilmiah "tidak harus selalu diawali dengan pembuktian empiris", ada kalanya cukup melalui "pembuktian rasional" dan/atau "kabar terpercaya" (versi Ust. MN) Jika metode ilmiah pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui kebenaran akan sesuatu, terlepas dari apa pun versinya, cukup uji secara empiris bahwa dalam mengetahui dan mencapai kebenaran tersebut memang harus dengan cara versi 1 atau bisa dengan cara versi 2. Gunakan saja kasus-kasus sehari-hari. Bila terbukti ada satu kasus saja yang bisa disimpulkan dengan benar menggunakan cara versi 2, menurut pendapat saya, batal lah versi 1 (CMIIW). Jika demikian, maka batal lah mahzab empiris karena membuat persyaratan yang tidak diperlukan atas konsep ilmiah. Persangkaan pribadi saya, mahzab empiris pasti batal, karena dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali menggunakan versi 2, tidak hanya dalam 1 atau 2 kasus saja 😁
@@nadalbadi3475Makanya, dan anehnya kenapa guru gembul dibully sebesar itu ? Padahal manusia bsa rasional karna ada banyak pengalaman yang didapat dari empiris sehingga bsa nalar dengan referensi pengalaman hidup/empiris sebelumnya
@@nadalbadi3475 coba buktikan surga dan neraka itu ada,, apakah betul jika surga itu sebuah kenikmatan? apakah betul jika neraka itu sebuah siksaan ? jika segala sesuai harus dibuktikan secara empiris...silahkan bantah ,, apa yang anda percayai bahwa surga itu adalah segala sesuai hal yang nikmat...
Guru Gembul mencerdaskan bangsa dek dengan berbagai presfektif sedangkan ustad nuhrudin hanya percaya ama aqidah dari presfektif islam akibatnya indonesia masih Ber SDM Rendah di banding negara lain😂
Haha...asal ngomong guru gembul kmana2 sok logis dan ilmiah padahal yg guru gembul tdk faham yg logis dan ilmiah krn ngomong menurut dia sendiri tanpa landasan referensi dan ilmu.....pinter2 dia ngomong n ngeles sj ..hadeeeh...
Ngarang...kalo banyak belajar ya sebutkan referensinya..jgn bilang menurut saya dan google gk jelas gtu Emang ada orang sidang skripsi referensinya "menurut saya ini..."..tanpa menyebut referensi ilmiahnya...ya pasti ditolak lah nilai ilmiahnya Kalo cuman bilang menurut saya..anak TK juga bisa
iya alhamdulillaah saya sudah sadar sadar bahwa gugem tidak salah disini , tapi ust Nurudin yg melebar kemana ,alhasil tidak nyambung dengan tema diskusi
orang miskin mikirnya uang sedangkanl orang kaya, berkecukupan dan bersyukur ya mikirnya adalah tentang hal hal yang lebih besar, intelektual dan luar biasa, anda orang biasa dan tetaplah jadi orang biasa jangan ganggu kami orang orang beriman yang selalu belajar
Beliau bukan mengganggu ,beliau mengingatkan ada hal yang penting diwujudkan yaitu kesejahteraan sesama,anda orang orang yang ber iman dan selalu belajar seharusnya memikirkan hal yang paling dekat yaitu ikut memikirkan kesejahteraan sesama manusia juga , anda mengaku ber iman ,tuhan yang anda iman i ngasih perintah buat memikirkan keadaan sesama manusia lebih dulu
Keberadan Allah tidak bisa dirasionalkan,empiris,ilmiah tapi mempercayai Allah itu ada hanya dengan iman. "saya beragama islam sepakat dan percaya bahwa Allah itu ada"
diskusi bukan menang kalah, membuka wawasan memang harus ada bertentangan sehinga membuka pemikiran yg lebih mendalam tentang tema yg dibahas.. tolong jgn mengecilkan pihak manapun.. oleh sebab itu dibutuhkan kedewasaan untuk menikmati diskusi di level gini..
Salut saya dgn ust nurudin...dan semoga beliau panjang umur serta sehat selalu...supaya beliau bisa terus membentengi ummat islam dri pemikiran" yg sesat...
Pernyataan ust Nuruddin sama dengan Gus wafi "kebenaran dicapai 3 hal;indrawi,logis,orang yang dapat dipercaya".Guru gembul dalam konteks tuhan beliau tidak bisa indrawi(hanya terbatas di Al-Qur'an & hadis dari sahabat), logis (hanya terbatas sebab akibat, seperti hasil dari angka 2 yaitu 1+1), orang yang dapat dipercaya (hanya terbatas pada nabi Muhammad yang penerima Wahyu), jika berbicara akidah.Jika pembahasan informasi/kabar bisa ikut pernyataan Gus wafi tersebut.
Bedanya orang berilmu ama tukang obat ya gini jauhhhhhhhhh,allhamdulilah diliatin btapa perlunya belajar dgn guru dan tampa guru, Guru gembul kalau jadi sales paling pas
WUJUD DARI ILMU ITU TIDAK BISA DI INDERA. MANA WUJUD NYA "TAHU/ILMU/ILMIAH???" KETIKA KITA "TAHU"WUJUD ILMU/TAHU ITU TIDAK TERDETEKSI TAPI KITA TERIMA? ILMIAH DIKATAKAN GURU GEMBUL HARUS DI INDERA. DISINI SAJA SUDAH MUSTAHIL!!!!
Waktu di diskusi gembul ditanya apakah pernah masuk sekolah Islam? Di jawab gembul tidak. Apakah pernah pondok pesantren ? Gembul jawab tidak , apakah pernah sekolah madrasah? Gembul jawab tidak. Gembul pernah mengakui bahwa bapaknya PKI. Fix gembul adalah liberalis yg berfaham ateis. Gembul selalu bilang ilmiah , ilmiah. Ayo sekarang jawab secara ilmiah: telur sama ayam duluan mana ?
Guru gembul gak sekolah pesantren Guru gembul gak sekolah islam sampe kakeknya PKI, terus kenapa? Itu kan ranah pribadi, sangat konyol kalo kita bawa pada ranah debat apalagi bertema akademis Ayam lebih dahulu ada dari pada telur, Kenapa? Karena protein pembentuk cangkang telur ayam secara ekslusif berada pada ovarium ayam. Jadi bisa disimpulkan secara sederhana bahwa ayam lahir duluan. Karena cangkang telur tak bisa terbentuk tanpa protein trsebut. Jawaban simpel
ya emng muter2 krna aqidah tdk bisa dirasionalisaikan scra ilmiah itu sdah final.. beda dgn mengilmiahkan tanda2 adanya Tuhan.. tiu 2 hal yg berberda... Ini nuruddin berkelit saja pada eksistensi
@@MuhammadIlham-fd2jw kah kwkw guru gembul gemar ngibul... alghazali bertobat dr ilmu kalam,, wkwkw ngibul gk pande baca kitab kok jd guru... perlu byk belajar bro.. karna otak lu cmn sebatas empiris
Nggak ada yg menang dan kalah dalam debat ini karena keduanya menggunakan sudut pandang yang berbeda , GG dgn ilmiah murni , Nuruddin dgn ilmiah menurut islam
Sudut pandang yang berbeda gimana bang?? Di lihat yg di ucapkan bahasa arab nya si ustadz gembul si PKI ga bisa mengartikan... Kalo dia belajar pasti tau apa yg dalil dia sebutkan .. Anda sama saja seperti gembul tidak bisa memperhatikan sesuatu yg anda lihat dengan otak sehat
ini logika macam apa ,, emang islam bukan ilmiah... coba baca aja tafsiran al fatihah aja,,nanti bakal nyambung ke buku buku lain,,kayaknya ini ngaji nya cuma baca quran aja,,tapi gak pernah baca dan lain lain nya
Gugem itu mencerahkan bgt. Mudah2an akan lebih banyak org di Indo yg bisa ngerti. Krn menurut saya, pada saat kita bisa ngerti mksd omongan gugem, Insya Allah bangsa kita akan lebih maju di tahun2 mendatang. Maju gituloh pikirannya.
Org ateis berpeci yg bilang akidah/pondasi islam itu nggak masuk akal malah didoain...sampe ada murid/fans yg uda bilang wahyu tuhan dlm islam adalah asumsi...sekalian doain jg tu sana Dasar manusia laknat.
bahkan dari video ini saja yang berkesimpulan bahwa panitia salah memberi judul, seharusnya judul debat terbuka bukan diskusi terbuka 😂. kalo debat terbuka maka dikumpulkan para mahasiswa umum maupun mahasiswa fakultas agama disatukan dan dipelajari dari debat guru gembul dengan data vs ustad Nurudin dengan data😂. Tapi ini judul nya diskusi terbuka yang artinya seperti podcast saja tuh 😂 datang mendengar kemudian memberikan pendapat dan di sepakati bersama 😂.. aneh memang universitas ternama tapi tidak bisa bedakan mana diskusi mana debat 😂 mungkin panitia nya tidak pernah nonton debat lintas agama atau debat capres😂. kalo debat dan diskusi dianggap sama😂. Berarti debat presiden itu judul nya diskusi capres bukan debat capres 😂 Kesimpulan gugem terlalu meremehkan lawan jadi dia pikir diskusi terbuka seperti podcast 😂. Dan panitia juga tidak mengerti apa itu diskusi apa itu debat. sehingga lawan dari forum tersebut datang tidak membawa data
Wkakaka judul di vt sama isi video gak sama sekali keliatan gugem terpojokan tapi mereka yg gagal paham sama penjelasan gugem, kocak nih admin gugem terbaik respect🙌🏻🍉
wkwkwk bodohnya kamu ! barusan ane liht video gugem ngaku kalah dan merasa udh di "rujak" ust nurudin skrng kamu msih membelanya 🤣🤣🤣 (ngakak ane baca komen kamu !)
Lu nya aja ngga bisa berfikir makanya ngga bisa bedain mana yang ngomong nya benar berdasarkan ilmu pengetahuan dan mana yang asbun,, atau lo nontonnya sambil tidur😂😂😂
Zat Allah tidak bisa di ilmiahkan secara indrawi tapi keberadaan Allah bisa diilmiahkan. Disini letaknya gumbul harus fahami. Gumbul harus bisa mengelola pemahaman ilmiah lewat indrawi, impris dan kausalitas.
Menurut saya keduanya sudah benar dan final tapi kalo mau bebicara untuk circle yang lebih universal, Guru gembul logikanya lebih masuk Kelihatan dari karakter perdebatan guru gembul terlihat seorang pemikir dia menguji asumsi bahkan tokoh terkenal dengan banyak sumber yang dia baca, bisa dilihat karakter pikiran guru gembul lebih ke luwes Sedangkan ustad Nuruddin lebih mengandalkan referensi, toh dahulu kala referensi/teori banyak diperdebatkan terlepas siapa yang benar dan salah Saya setuju dengan guru gembul bahwa puncak dari ilmu pengetahuan adalah subjektif
@@imansantoso1637 lihat level orang yg di jadikan rujukan abangkuh... Kalau rujukannya dari ulama dan terbukti keilmuannya secara historis dan kognitifis ya bagus..., dari pada si gembul hanya menuhankan logikanya saja.. !! Pintar dikit napa..
Ngapain sih akidah Islam dibuktikan secara ilmiah? Udah dibilangin kemampuan sains itu terbatas hanya pada yang bisa diamati dan dideteksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Intinya, empirisme. Terus akidah, soal percaya atau tidak pada X yang tidak dapat dideteksi dengan cara apapun, yang tidak bisa dijangkau oleh akal manusia, kenapa jadi perlu dibuktikan secara ilmiah? Ya jelas nggak bisa. Sains, lewat metode ilmiah, nggak ngurusin hal yang tidak bisa dideteksi dan diamati. Kalau mau bikin penelitian ya paling cuma bisa mengatakan sekian orang percaya Tuhan itu ada. Di antara yang percaya Tuhan itu sekian persennya tetap korupsi. Ya ilmiah cuma sampai di situ aja. Soal apakah kepercayaan mereka itu bener atau enggak ya nggak bisa dibuktikan secara ilmiah. Kenapa? Lha kan udah saya bilang, soalnya mereka percaya bahwa ada X, sesuatu yang tidak bisa dideteksi dengan cara apapun dan tidak bisa dijangkau dengan akal manusia secerdas apapun. Di situ sains udah mingkem aja. Akidah--percaya adanya Allah--itu kan sahih kalau Allahnya, sesuatu yang dipercayai ada itu--betulan ada. Bagaimana mau membuktikan kesahihan akidah secara ilmiah? Ya buktikan Allahnya ada secara ilmiah. Pembuktiannya gimana? Lewat metode ilmiah, eksperimen, ambil datanya, buktikan keberadaannya secara langsung atau secara tidak langsung dari mendeteksi dampaknya. Boson Higgs aja bisa dibuktikan keberadaannya. Kenapa? Karena Boson Higgs bisa didefinisikan, bisa dideteksi dampak keberadaannya, bisa diukur, dan oleh karena itu bisa dibuktikan keberadaannya. Pakai saja metode yang sama untuk membuktikan keberadaan Allah. Definisikan Allah. Rumuskan cara mendeteksi keberadaannya atau dampak keberadaannya. Susun hipotesis. Lakukan pengamatan dan eksperimen. Catat hasil eksperimen. Analisis. Simpulkan apakah hipotesis terbukti atau tidak. Bisakah sains lewat metode ilmiah membuktikan keberadaan Allah? Sudah saya katakan di atas: tidak bisa. Metode ilmiah bertekuk lutut di langkah perumusan cara mendeteksi keberadaan atau dampak keberadaan Allah, tidak lain tidak bukan, karena Allah sendiri dalam definisinya mensyaratkan sifat tidak bisa dideteksi, diindera dengan cara apapun, tidak dapat dijangkau dengan akal oleh pikiran manusia secerdas apapun. Sementara itu sains dan metoda ilmiah jelas-jelas membatasi diri pada hal-hal yang, pertama, bisa dijangkau pemikiran manusia, dan kedua, dapat dideteksi. Oleh karena sains lewat metode ilmiah tidak bisa membuktikan keberadaan Allah, maka jawaban diskusi atau perdebatan ini, "Bisakah kesahihan akidah Islam dibuktikan secara ilmiah?" jelas, "Tidak bisa!" Sains tidak bisa menyimpulkan apapun dari sesuatu yang tidak bisa dideteksi dengan cara apapun dan tidak bisa dijangkau dengan akal manusia secerdas apapun. Sains tidak bisa membuktikan apakah akidah Islam sahih atau tidak. Kalian kalau mau percaya apapun, percayalah apapun yang kalian mau, dan nggak usah tersinggung atau berkecil hati kalau hal yang kalian percayai itu tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
@@tamzkycloth7339 udah. Emang Guru Gembul nggak ngulik dalem-dalem soal akidah, tapi Nurudin juga nggak paham pembuktian secara ilmiah itu apa, eksperimen itu apa, apa itu sains dan sejarahnya. Coba bandingkan dengan boson Higgs, bagaimana konsepnya dirumuskan, diketahui cara mendeteksinya, lalu dibuat eksperimennya, dan itu artinya perlu membangun alat pendeteksinya, sampai akhirnya keberadaan atau eksistensi boson Higgs dibuktikan secara ilmiah. Ini namanya pembuktian secara ilmiah. Makalah pembuktian adanya boson Higgs itu ada, bisa dibaca. Bisa dikonfirmasi atau dibantah. Begitu cara kerja sains dan pembuktian ilmiah. Coba makalah atau eksperimen mana yang sudah membuktikan keberadaan Allah? Nggak ada kan? Kalau keberadaan Allah saja tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, apalagi kesahihan akidah, tentu saja semakin tidak bisa. Sahih atau tidaknya akidah Islam itu berada di luar wilayah sains untuk membuktikan atau membantah. Ini posisinya Guru Gembul. "Secara ilmiah" di sini merujuk pada "scientifically" dan basisnya adalah science atau sains dengan metode ilmiahnya. "Ilmiah" yang dimaksud Guru Gembul bukan ilmiah dalam arti kata sifat terkait makna luas dari kata "ilmu" yang mencakup segala hal yang sering disebut sebagai ilmu seperti ilmu tafsir, misalnya. Ilmu itu ada macam-macam, termasuk misalnya, jika kita mau menilai kandungan isi kitab--termasuk kitab suci--misalnya, dengan menggunakan ilmu kritik sastra. Itu ilmu juga. Ilmu itu luas sekali, tapi yang dibahas Guru Gembul ini sebatas ilmiah dalam kaitannya dengan sains atau ilmu pengetahuan alam, dalam kaitannya dengan metode ilmiah, dan eksperimen--sebuah pengamatan pada fenomena alam yang dapat dideteksi dan kemudian dikuantifikasi. Jadi ini perdebatan yang nggak nyambung. Mustinya dari awal jangan ribut soal akidah, eksistensi, esensi, zat, atau sifat dulu. Sepakati dulu yang dimaksud "ilmiah" itu apa. "Pembuktian secara ilmiah" itu apa. Itu dulu. Kalau pembuktian secara ilmu tafsir, ilmu religi dan budaya, ilmu pengetahuan sosial, dan lain-lain, itu soal lain. Ini "ilmiah" yang dimaksud Guru Gembul 'kan yang kaitannya cuma dengan satu cabang ilmu yaitu ilmu pengetahuan alam alias sains. Itu saja.
@@warsonohadisubroto4203engga terbalik sob? referensi sampeyan bisa jadi dari google atau wiki yak? 😅😅.. coba cermati dan pahami apa yg dijelaskan Ustad Nuruddin, argumen dan referensi beliau berdasarkan dari pandangan Ulama Sunni, ulama syiah, maupun dari pandangan Barat, paket lengkap ini..
Klo bahas wujud Allah bisa dirasionalkan atau diilmiahkan gak ada hasilnya krn Allah gk bisa diserupakan dgn apapun, kecuali merasionalkan keberadaannya bahwa Allah itu ada krn adanya Allah bisa di logika pake akal manusia dgn menyaksikan proses dan hasil ciptaanNya, dan muslim wajib percaya terhadap 6 hal TANPA perlu dibuktikan secara rasional dan ilmiah, krn keberadaan dan kejadiannya hanya bisa disaksikan langsung oleh Allah dan para Nabi dan Rasul.