Habib Jafar "Kenapa Tak Ada Habib di Muhammadiyah?" with Yusril Fahriza | Berbeda Tapi Bersama Eps32 

Klik link ini go.onelink.me/cyOg/youtube buat download aplikasi Noice dan dengerin versi lengkap dari episode podcast-nya. Dengerin aja di Noice, Gratis!!!

"Tidak mengkultuskan orang/seseorang" itu yg sy suka.

saya terharu dengan banyak komen saudaraku yang saling menghormati baik yang NU maupun yang Muhammadiyah....semoga kejayaan Islam kita mulai lagi dari generasi kita.....

Saya hidup di lingkungan Muhammadiyah sekolah juga dulu di Muhammadiyah tapi saya juga cinta NU senang sekali mengikuti kajian2 Gus/kyai NU... Kita ini satu saudara muslim satu agama Islam tidak ada bedanya ❤

Membaca komen2 dari warga Muhammadiyah dan NU yang adem ayem, dan memang harus begini sebagai sesama saudara muslim, semoga Islam semakin jaya

Semoga NU dan Muhammadiyah selalu bersama dan bersinergi untuk kemajuan bangsa Indonesia, jangan mau di pecah belah oleh oknum2 yang tidak bertanggung jawab, sehat selalu untuk para habib, ustad, kyai, para santri 🙏 salam NKRI

Saya seorang Muhammadiyah sekarang aktif sebagai pengurus Muhammadiyah,tapi saya banyak punya teman pengurus NU terkadang kami curhat mengenai kedua organisasi tersebut,dan kami saling tukar pendapat. Tapi kadang dalam organisasi mereka,mereka juga keritik sendiri cara mereka dan cara pimpinan mereka yg terkadang seolah menyampingkan Muhammadiyah mungkin karena agak lebih banyak anggota meraka,tapi semua itu tidak membuat kami bermusuhan,SOMOGA MUHAMMADIYAH DAN NU selalu di garda depan untuk menyelamatkan NKRI.

Tanpa muhammadiyah Indonesia tidak ada pendidikan formal kombinasi agama yg bisa menandingi pendidikan formal non muslim.. Saya NU tapi bangga dengan muhammadiyah.. 🙏🙏🙏🙏

Terima kasih untuk organisasi muhammadiyah yg sudah memberikan sumbangsih program pendidikan agama dan pendidikan formal.. berkat Muhammadiyah moral dan akhlak generasi penerus bangsa bisa terjaga.. terima kasih untuk guru² nya atas kerja keras nya dan semangat kemuhammadiyan nya..

bang yusril kereeen..pendidikan agamanya bagus, tapi gaya berpakaiannya sgt sederhana dan indonesia bgt, tdk sperti sebagian orang yg cuma bisa beberapa ayat tapi gaya berpakaian dah seperti ulama besar....salut wat habib dan bang yusril atas kesederhanaannya

Sy malah merinding baca komen2 dan ceritanya ya.. oh betapa indahnya perbedaan itu selama selalu bersatu dalam NKRI.. semoga Allah SWT memberkahi bangsa kita. Aamiin! Merdeka!

Gua yg orang jogja memang lebih suka prinsip muhammadiyah, intinya semua itu sama dimata allah dan jika ada yang perlu dihormati contoh guru dll ya cukup sekedar mengormati saja jadi bisa lebih gocek seru belajarnya 😅

Saya salut dg organisasi Islam Muhammadiyah pemimpin Konsisten dalam dakwahnya Islam dan terstruktur banget Jaga selalu warga Muhammadiyah sehat semuanya.keluargaku ibu Muhammadiyah ayah NU

Ibu saya dari kluarga NU .. disana satu kampung NU semua ,, tiap bulan Safar di hari Rabu terakhir di bulan Safar selalu selamatan di jalanan pake daun pisang lalu nasi di situ . . Tahlilan keliling.. tp ayah Muhammadiyah ,, di lingkungan Muhammadiyah dan NU .. tp saya dan keluarga jadi Muhammadiyah semua

Walaupun saya bukan orang Muhammadiyah, tapi saya bangga dengan organisasi Muhammadiyah sebagai Asset umat Islam Indonesia

Indahnya perbedaan pendapat dengan kelapangan hati, bahwasannya tolak ukur keilmuannya seseorang dapat di lihat dari gelarnya tapi akhlak yang baik di nilai dari kelapangan hatinya. Semoga perbedaan yang di lahirkan mampu menciptakan sintesis yang sempurna

Assalamualaikum wr wb, saya lahir dan besar di lingkungan NU ,tapi saya sangat sependapat dengan Muhamadiyah yg tdk mengkultuskan seseorang, karena ajaran Nabi Muhamad orang yg paling harus di hormati adalah Ibumu 3 baru ayahmu . NU banyak berpedoman pada kitab para Imam, akhirnya mengkultuskan guru atau seseorang tapi lupa sama orang tua sendiri, ini sdh banyak terjadi di kehidupan orang2 NU , dan sebagai generasi Islam, kita harus mengingatkann lagi sesuatu yg kurang tepat bahkan bisa2 syirik!🙏

Baru nonton saya. Alhamdulillah saya dapat kesempatan tumbuh di lingkungan NU dan Muhamadiyah. Keduanya saling melengkapi bagi saya. Saya kagum dengan adab santri NU dan fleksibilitas warga persyarikatan Muhamadiyah.

Keluarga sy Muhammadiyah hidup di lingkungan NU, kl ada yg tahlilan, warga udah tau kl bapak sy gak usah diundang, tp kl acara kurban bapak sy ditunjuk untuk menghitung pembagian daging kurban. Yg penting rukun, rapat RT dan gotong royong tetap ikut.

SD muhammadiyah, pulang sekolah ngaji di madrasah materi NU... Dulu wkt kecil masih bingung kenapa bacaan sholat nya beda padahal sama2 islam, justru dr perbedaan yg saya dapat itulah yg menumbuhkan rasa toleransi, rasa saling cinta antara Muhammadiyah dan NU..

Jadilah muslim (orang yang tunduk menghamba kepada Allah) di dalam 1 islam yaitu mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam. Bukan dari organisasi. Organisasi itu instrumen penyebaran dakwah, dan berkomunitas. Jadi agak aneh kalau ada yang bilang , Saya NU tapi saya cinta Muhammadiyah, atau Saya Muhammadiyah tapi cinta NU, kita semua saudara, Saya Persis tapi cinta NU dan Muhammadiyah, kita semua bersaudara. Pernyataan itu ga salah, memang kita harus mencintai sesama muslim dan sesama manusia. Tapi kenapa melabeli diri sendiri ke sebuah organisasi padahal yang dibicarakan adalah Islam yang hanya satu. Kalau bener2 paham, ga ngaruh mau NU mau Muhammadiyah atau apa pun. Yang penting Islam. Alquran dan Sunnah Rasulullah.

Saya ngaji dari kecil dilingkungan NU .sekolah STM di Muhammadiyah,pas kelas 3 STM saya baru tertarik dg Cara beragamanya Muhammadiyah.beda bgt dg cara beragama NU.dan qadarullah hati saya lbh memilih cara beragama Muhammadiyah.tapi itu tidak menghalangi kita hidup rukun dan damai dg yg lain .

Saya NU pernah sekolah di Muhammadiyah. Untuk menghormati ustad saya setuju seperti di Muhammadiyah.

Keren bib,, selama NU dan MU tetap utuh di negeri kita ini, insyaallah Indonesia jaya aman damai sejahtera , 😇😇😇

Saya NU tp kerja di Muhammadiyah, lama2 kenal pemikiran2 orang Muhammadiyah jadi salut 🥰 tapi tetep keseharian pakai NU karena keluarga NU, saya tetap menghargai semuanya 🥰

MasyaaAlloh..Muhammadiyah dan NU betul2 melengkapi kultur dan budaya Islam di nusantara..

Sy tinggal d lingkungan Muhammadiyah Demangan Jogja, juga bangga dengan organisasi NU. Muhammadiyah dan NU berjalan beriringan, ibarat 2 sisi dalam 1 keping mata uang logam. Tidak dapat dipisahkan satu sama lain, saling melengkapi. NU juga semakin berkembang, banyak RS dan univ berbasis NU. Semoga ke depannya, akan semakin maju.

Berpikir positif, tidak berpecah belah. Mari bersatu kita teguh 💖💖

Begitulah seharusx saling menghargai, indahnya perbedaan Tdk ada yg merasa paling benar itu kunci dari kebersamaan

Obrolan yang sangat bermanfaat,bisa jadi refrensi dan jadi ingin memasukan anak ke pesantren muhamadyah, lebih santai dan tidak mengkultuskan individu.

Wah abis ini harus ngundang alumni pesantren Gontor dan daar El qolam dimana pondok pesantren nya tidak melabeli Muhammadiyah ataupun nu kareana secara budaya kepesantrenan mirip muhamadiyah tapi secara pemikiran seperti NU🙏🙏

Waaahh mas yusril dari Lamongan, kota soto. 😊 memang klo di Lamongan kota Paciran,brondong dan sekitarnya itu basis nya Muhammadiyah, tempat tinggal nya mas yusril. Selebihnya mayoritas warga NU. 😁 meski saya warga NU tp Sebagai yg pernah kuliah selama 5 th di kampus muhammadiyah,, sangat2 relate sm podcastnya. Wkwkkwk Saya juga punya kartu Muhamamdiyah tp ga punya kartu keanggotaan NU, lebih hafal mars Muhammadiyah. Malah kaget ternyata NU punya mars. 😅 Sempat ikut pengaderan Kemuhammadiyah an, waktu itu Darul Aqrom sebagai syarat ikut organisasi IMM. Sangat2 besyukur Indonesia punya 2 organisasi besar ini yg membangun bangsa dibidang masing2. Dan memang salut sm amal amaliyah Muhammadiyah. Ikut bangga klo tahu semua amal amaliyah Muhammadiyah baik dibidang pendidikan maupun kesehatan. 😊

Saya NU, tapi suka MUHAMMADIYAH. Karena Muhammadiyah terasa lebih adem dan modern secara wawasan (tidak kolot secara pemikiran), sehingga lebih toleransi dan menghargai perbedaan.

Muhammadiyyah itu lebih menjunjung ke-egaliteran dan tidak mengembrace feodalisme.

Orang / warga Muhammadiyah bukan tdk menghormati ustad,kyai ,guru dll, tetapi menghormatinya dlm takaran yg " wajar" tdk berlebihan ...dan juga tdk suka kepada kultus individu yg berlebihan, hal ini bisa dipandang negatif bida juga positif tergantung cara pandang seseorang berdasarkan pengalaman,ilmu ,kultur dll yg melungkupinya

Pernah denger istilah Kris-Muha ? Alias Kristen Muhammadiyah. Maksudnya orang Kristen/Katholik tapi lulusan Muhammadiyah. Di wilayah Timur banyak loh sekolah² atau perguruan tinggi Muhammadiyah tapi siswa atau mahasiswanya mayoritas Kristen/Katholik. Itu yang saya salut sama Muhammadiyah, karena tidak banyak lembaga atau ormas Islam yang mampu mengayomi antar golongan suku, ras dan agama dibidang pendidikan formal. Dan juga dakwahnya Muhammadiyah itu tidak mendoktrin dan bukan sekedar retorika tapi menunjukan, mencontohkan dan menjalankan Islam Rahmatan Lil'alamiin.

Perbedaan yang indah.... Dan ketika kita di masjidil haram yang terjadi adalah satu komando tanpa ada perdebatan.... Luar biasaa indahnya.

MasyaAllah, perbedaan etika n cara pandang, membuat kita semakin belajar u/ mengamalkan nilai-nilai Adab yg melebihi ilmu itu sendiri, Barokallah, Alhamdulillah ❤️ Aamiin

Orang Muhammadiyah tidak suka mengkultuskan orang, tapi sangat menghormati orang yang berilmu dan bener2 kalau itu keturunan Nabi Muhammad SAW.

Dulu saya kecil belajar pendidikan formal di MI Muhammadiyah, tiap sore ngaji di Muhammadiyah.. Setelah lulus madrasah Ibtidaiyah melanjutkan ke SMP Negeri belajar agamanya lebih umum, karena mata pelajarannya hanya PAI, SMA Negeri juga sama, tapi saat itu saya dekat sama teman" NU, kuliah di Jogja mainnya juga sama anak-anak NU kultural hehe, banyak belajar ngaji juga ke Gus Baha sampai sekarang juga seneng dengerin ngajinya Gus baha, sempat berkeinginan mondok di krapyak tapi qodarullah belum kesampeyan, tapi sering megikuti ngaji" pondok NU, dan sekarang saya bekerja dilingkungan Muhammadiyah, Alhamdulillah tiap pagi dibimbing ngaji sama ustadz Muhammadiyah, setor hafalan Quran juga hehe.. Dari sini saya banyak belajar bagaimana belajar mengelola sudut pandang dan menyikapi semuanya.. 😁😊

KALAU YANG DI BILANG TIDAK BOLEH MEMANTATI ATAU HARUS JALAN MUNDUR ATAU NUNDUK., ITU ADAT JAWA YANG MENGHORMATI ORANG YANG LEBIH TUA. DAN HARUS DI LESTARIKAN.

“Cintailah Muhammad melalui cinta kepada para keturunannya (Ahlul Bait).” Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq

"Kalau kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah SWT akan mengganti kalian dengan kaum yang lain pembuat dosa, tetapi mereka beristighfar dan Allah SWT mengampuni mereka" (HR.Muslim) Anas bin Malik berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesunggunya Allah berfirman, Wahai anak Adam, apabila engkau memohon dan mengharapkan pertolongan-Ku maka Aku akan mengampunim dan Aku tidak menganggap bahawa ia suatu beban. Wahai anak Adam, sekalipun dosa kamu seperti awan meliputi langit kemudian kamu memohon ampunan-Ku, niscaya aku akan mengampuninya. Wahai anak Adam, jika kamu menemuiku dengan kesalahan sebesar bumi, kemudian kamu menemuiku tidak dalam keadaan syirik kepada-Ku dengan sesuatu apapun. Niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan dosa sebesar bumi itu. (HR Tirmidzi)

Itulah hebatnya, Muhammadiyah mempunyai filosofi bahwa semua manusia dilahirkan sama dan setara di hadapan TUHAN. Pembeda hanyalah amal dan ibadah yang dilaksanakan jelas tercatat.

Asyeeeeek.... Aku juga punya cerita hampir mirip. Mulai Dari Buyut NU, Mbah NU, tiba sampai orang tua MU, sempat mondok juga di Pondok Modern MU, lalu pindah lagi Pondok NU, sampai sekarang aku BANGGA jadi NU. SELAWASE NU....!!!! Sing penting PODO RUKUNE.... OK!!!???

Saya hidup di lingkungan NU,tapi saya cinta Muhammadiyah kita semua bersaudara 👍👍👍

Aku dari kecil tinggal d besar dilingkungan Muhammadiyah setelah menikah hidup d tinggal dan ikut acara NU jdi aku ngerti perbedaan keduanya d bisa mengambil apa yg terbaik untuk beribadah PD Allah.

Di Padang, Sumatra barat dominan Muhammadiyah, NU minoritas, makanya kalau habib habib malas datang ke Padang, ga ada yang ciumin tangannya

Saya muhammadiyah sejak smp. Tapi akhirnya meningkah dgn seorang santri NU. Alhamdulillah keduanya baik dan indah. ❤❤❤❤

Dulu saya hidup dilingkungan 90 ℅ warga NU,sekarang dilingkungan yg beraneka ragam......... NU dan Muhamadiyah tetap harmonis dan adem ❤️

Hehe..ini adalah hal canggung sewaktu sy merantau ke jawa dari padang Lho kok solat nya cepat? Lho kok ada doa pas rakaat kedua subuh Lho kok bgini..apa itu habib Hahaha Alhamdulillah.. dlu sy berpikir kami ini adalah mayoritasnya..ternyata setelah merantau..sy tau lebih banyak yg baca alfatihah dg bismillah..hehehe Meskipun bgitu sy gak akan segan bertemu habib atau ustad dg mencium tangannya..krn penghargaan atas ilmu dan garis keturunan beliau.. terimakasih bib..

Muhammadiyah Dari Awal hingga detik ini masih sama pengajarannya dan tetap kritis , salah satu organisasi agama paling solid dan ngga pernah berebut ketua PP nya hingga skg , serta mempunyai aset/ pendanaan organisasi terbesar didunia

Damainya baca komen Masyaa Allah adem🥺💗

Gw kristen tapi selalu suka konten ini, apalagi episode ini salah satu yang terbaik

Ga masuk pesantren NU, Muhammadiyah, apalagi Habaib. Cm denger ceramah via youtube doang, mana yg sejuk, itu yg di ambil. Ga mandang perbedaan. Indonesia termasuk salah 1negara yg di rahmati Allah karna wadah syi'ar nya banyak, ilmunya berlimpah. Masha Allah Tabarakallah. Alhamdulillah bisa tinggal di Indonesia dengan penuh keberagaman😍

q juga muhammadiyah tapi SD negeri sMP negeri baru pas SMA masuk SMA Muhammadiyah ngaji pun kadang di Muhammadiyah dan kadang d NU dan pas kuliah dan ngajar berada di lingkungan NU. jadi apapun ilmu mau itu dari Muhammadiyah ataupun Nu asalkan positif dan membawa manfaat pasti selalu diambil dan dipelajari. dan sampai sekarang saya Muhammadiyah dan aktif dalam kegiatan NASYIATUL AISYIYAH

Alhamdulillah. Almarhum Ayah saya majelis tarjih Muhammadiyah. Ibu saya, khususnya kakek adalah tokoh agama yang sejalan dengan NU. Ayah saya selalu adakan pengajian keluarga di rumah untuk anak-anaknya minimal 3 kali seminggu. Pelajaran yang selalu diulangi adalah soal Akidah, syariah khususnya tata cara kehidupan pribadi dalam keluarga dan akhlak. Pernah saya tanya ke Ayah saya, kenapa ayah tidak pelihara janggut? Jawabannya : Pelihara janggut memang sunnah. Tapi, misi utama Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah ke dunia ini untuk menyempurnakan Akhlak. Jadi, puncak dari segala ilmu AKHLAK. NU dan Muhammadiyah sebenarnya satu.. Alhamdulillah

Kelebihan muhammadiiyah itu ormaasnya lebih rasional dan ummatnya gak mudah diadu domba

Iseng2 bukak eh , langsung muncul yg dicari plus ada habib favorit , Masyaallah

Saya Seneng dengar nya....Karena buta dunia pondok ...Saya dulu SD SMP NU , SMA Muhammadiyah....Setelah Menikah keluarga Mayoritas NU.....tp Sejak NU ter belah.....Saya lebih Suka Muhammadiyah ...yg Organisasi nya. Rapi.....dan. Ustad Saya.mengaji NU .... Kesimpulan nya....Semua nya punya kelebihan. dan kekurangan....Masing2.... WallohuAlam bissawab

Manusia yang paling mulia adalah yang paling bertakwa, bukan masalah habib atau bukan habib. Bilah bukan Habibi kok tapi dijamin masuk sorga

Muhammadiyah adalah ormas terbesar dan tertua. Muhammadiyah adalah merupakan aset bagi negara ini, sudah banyak sekolah, perguruan tinggi dan rumah sakit yang didirikan muhammadiyah. Negara patut berterima kasih pada ormas 1 ini

Wakakak... ngakak nonton ini. Saya pun kultural Muhammadiyah. Selalu sekolah negeri, tapi les ngaji sejak kecill dll guru2nya ustad/ustadzah dari Muhammadiyah. Sama guru ngaji ya hormat seperti dengan guru biasa. Waktu kuliah di AS Buya Syafii Maarif (waktu itu Ketum PP Muhammadiyah) datang dan mampir ke pengajian umum masyarakat Indonesia untuk kasih ceramah ilmiah. Yg datang ramai, karena memang terbuka. Saya sangat ngefans dg Buya Syafii, jadi ketika salaman sampai mendundukkan kepala sedikit (tidak ada cium tangan). Habis acara, teman2 yg NU bilang, "anak2 Muhammadiyah itu kok ga hormat ya sama kiai nya". Beneran saya bingung, "memangnya mesti gimana?" Kata temanku: "Cium tangan sama ulamanya pun nggak." Aku bilang, "Tadi kita rebutan salaman sama beliau. Itu berarti kita ngefans lho. Kalau pembicaranya orang lain, kita biasa aja habis acara langsung bubar ga rebutan selaman. Itu penghormatan namanya." Memang tampaknya Muhammadiyah kulturnya lebih egalitarian. Tidak ada pengkultusan adalah salah satu nilai penting yang diajarkan. Dengar cerita Habib Jafar soal penghormatan saya pun sama syok nya dg Yusril. Sangat menarik saling cerita begini. Kita jadi saling tau dan jadi saling belajar.

sama banget lagi, bapaku muhammadiyah banget, jadi anaknya muhammadiyah cultural, dulu sempet merasa aneh pas ada temen SMA ngefans sama Habib syekh karena gak percaya ada keturunan Rosulullah SAW /habib di Indonesia, saking gak pernah dapat informasi / ilmu ttg itu dari kecil,,😅

Baru lihat konten ini skrg. Saya bukan orang muhammadiyah tp kuliah di perguruan tinggi muhammadiyah. Kayaknya saya udah lumayan muhammadiyah banget based on apa yg diomongin abangnya. Cukup relate selama saya kuliah 😂

Saya dulu sekolah MI Nu,terus Mts NU tapi SMK Muhammadiyah bib🤣 disini lingkungan warga NU termasuk keluarga saya juga, tapi kebanyakan sekolahnya SMK milih dimuhammadiyah ketimbang negri

Pendiri Nu dan Muhammadiyah itu gurunya sama jadi tidak perlu di perdebatkan ❤

Menarik sekali sharing ini. Respresentasi 2 Ormas Islam yg berbeda. Cerdas sekali, tp tdk meninggalkan kesahajaannya.

Muhamadiyah dan NU berdamailah selalu demi Indonesia yang beranekaragam, kaya raya dan futuristik. Salam dari saya, orang Katolik.

Banyak yg belum tau bahwa pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan itu beliau seorang Habib.

Ini diskusinya berkelas, mantap jiwa, ngga spaneng, nyaman sekali diskusinya. Baarokallohu a'laikum... Allohumma sholli a'laa sayyidinaa Muhammad...

Saya bangga jd Santri TEBUIRENG.. apa yg saya dpt dr pondok alhamdulillah masih saya bawa apa yg di terap kan di kehidupan pondok.. Berkah dan keberkahan nya

Saya tumbuh di lingkungan NU,pernah sekolah di SMA Muhammadiyah,jadi kurang lebih tau perbedaan keduanya, Jadi tidak terkejut lagi,malah saya cinta keduanya,👍❤️

Kereeen nih. Tamunya ok banget. Seneng kalau melihat perbedaan tapi tidak mempermasalahkan karena perbedaan itu sunatullah dan menjadikan rahmah bagi kehidupan manusia

Setengah umur saya hidup di muhammadiyah, dan setengahnya di NU, lahir di lingkungan muhammadiyah, dan remaja sampai sekarang di lingkungan NU, dan saya bersyukur bisa merasakan indahnya perbedaan di keduanya.

Saya SMP nya di yayasan DDI (darul dakwah wal isyrad ) SMEA nya di Muhammadiyah dan sekarang berada dilingkungan NU ,jadi saya bisa menerima perbedaan dari ketiganya .

Md / NU adalah organisasi.. Ayo bersatu agar Islam smkin jaya.. Krn islam itu indah dan damai

Sejujurnya banyak hal yang saya setuju dengan Muhammadiyah, seperti "tidak mengenal habaib". Cuma sedikit yang berbeda, semisal hisab wujudul hilal Muhammadiyah menggunakan Kota Yogyakarta sebagai titik acu, sedangkan saya prefer FCNA dan ECFR, walaupun mensyaratkat ketinggian minimum (imkan rukyat), tapi tidak mengacu kepada 1 titik, melainkan anywhere on the horison. Jadi waktu 2019 atau 1440 H, itu Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah sepakat 1 Syawwal jatuh pada 5 Juni 2019 krn saat itu hilal negatif di seluruh Wilayah Indonesia, jangankan dirukyat, hasil hisab saja negatif. Tapi, dari Arab Saudi ke Barat, itu hilal positif bahkan bisa dirukyat. Makanya Arab Saudi ke Barat termasuk Eropa dan Amerika Idul Fitrinya 4 Juni 2019. Lho kan ada batas Negara? Inilah plin-plannya (mungkin oknum). Jadi giliran hasil hisab beda, bilangnya ada batas negara atau wilayatul hukmi. Tapi giliran sama dg Arab ke Barat, bilangnya bahwa hanya hisab yg bisa mempersatukan seluruh ummat Islam di dunia. Ga konsisten. Dan ke-2, harusnya Islam tidak mengenal batas negara. Ga ada itu konsep wilayatul hukmi dlm Islam. Kalau konsep itu sampe ada, sampe kiamat ummat Islam seluruh dunia ga akan pernah bisa bersatu. Kalau hal sepele kayak kalender aja ga bisa jadi 1, gimana hal besar lain?? Toh kalender Islam itu bukan cuma buat hari raya, tapi buat kegiatan muamalah seperti dagang. Atau misal naik pesawat, beli tiket tgl 1 Syawwal, ini 1 Syawwal versi mana?? Jadi jangan salahkan ummat Islam kalau tidak mau menggunakan kalender hijryah, krn kalendernya sendiri punya banyak versi dan ga standar. Ntar sama temen janjian ketemuan, eh ketemuan tgl 3 Ramadhan ya...eit 3 Ramadhan versi mana?? Nah, jadi ujung2nya balik lg ke kalender masehi.

Itu lah hebatnya dari GURU² NU ne wong jowo,,, murid/santri slalu menjaga karomah Nya

Alhamdulillah ada semacam diskusi ttg NU dan Muhamdiyah secara damai, dan saling menghormati. Perlu ditiru acara ini, shg saling tahu dan menghargai, lanjutkan

Ngobrolnya orang2 berilmu islami memang uenak mudah dicerna

*Itulah salah satu yang paling gw suka dari MUH, tak mengkultuskan sosok dan menganak emaskan keturunan, siapapun bisa menjadi duduk di kepengurusan MUH baik pusat ataupun daerah jika memang punya potensi untuk itu.*

Sy rasa mas Yusril belum melihat kultur sebenarnya di Muhammadiyah, karena Kita tetap menghormati guru dan cium tangan guru kita,bahkan Kyai juga ,berjalan menunduk didepan orang yg lebih tua/guru/kyai karena sekolah atau pesantren Muhammadiyah dijogja tetap mengajarkan tata Krama dalam menghormati guru kita/kyai maupun orang yg lebih tua,

Sy bangga di didik oleh bapak sy secara Muhammaddiyah. Sy juga bersyukur di didik scr NU oleh guru2 di sekolah kedua ini membuat Sy jd manusia open minded

Saya asli Madura yang notabene mayoritas memiliki aliran NU, begitupun saya pribadi lahir dari keturunan NU, ditambah sekolah, Madrasah, dan mengaji di masjid-masjid NU. Bahkan pernah ada pembangunan masjid Muhammadiyah disekitar rumah yang tiap waktu saya lewati, disitu seakan akan ada doktrin NU dan Muhammadiyah itu berbeda dan tidak akan pernah sama. Setelah saya jadi aparatur negara dan mendapatkan kesempatan penugasan di Lebanon, saya berpikir sedari Indonesia bahwa Lebanon semua beragama Islam. Namun hari perhari saya pelajari, ternyata kenyataannya di Lebanon itu mayoritas adalah Syi'ah, Kristen Ortodoks dll, bahkan untuk yang mereka sebut Sunni adalah agama minoritas, dimana di Lebanon kita tidak bisa asal sholat di sembarang masjid karena tentunya syariat Sunni dan Syi'ah itu jelas berbeda. Di penugasan tersebut saya belajar bahwa sebenarnya NU dan Muhammadiyah itu pada dasarnya sama, satu syariat dan tentunya satu Aqidah. Sama sama berdasarkan kepada Allah SWT Tuhan ku dan Nabi Muhammad SAW adalah nabiku. Disinilah saya sadar kesalahan semasa kecil menganggap NU dan Muhammadiyah berbeda dan seakan akan bermusuhan, padahal kita adalah sama dan sejalan, tidak perlu saling menjatuhkan dan menyalahkan, kita adalah bersama dan bersatu padu. Bismillahirrohmanirrohim rukun selalu NU dan Muhammadiyah. ☺☺☺

Dari muhammadiyah sy paham kenapa tidak boleh mendekati musik dan menjadi sangat tidak suka rokok. Dan saya bersyukur

Sebagai orang NU, saya bahagia bisa berdampingan & damai dg Muhammadiyah❤

Obrolan seru, saya lahir dan tumbuh dilingkungan Muhammadiyah, setelah lulus SMA dulu langsung tinggal di Jakarta, begitu ikut pengajian merasa aneh ada cium tangan sama guru/ustadz, lama lama ikutan cium tangan dan terbiasa sampai sekarang karena ikut Pengajian di Majelis taklim yg notabene NU 😃🙏

Saya tumbuh dan d didik dg tradisi NU yg sangat kental dari kecil, kemudian saat kuliah d Jogja saya banyak bertemu dengan teman muhamadiyah, bahkan waktu kuliah saya ikut organisasi Muhammadiyah. Dari sini kami jd paham dua organisasi besar d Indonesia yg sangat solid menjaga NKRI harga mati... pemikirannya jadi lebih open mind bgt...

Muhammadiyah menjaga Islam dngn nilai2 modern NU menjaga Islam dengan nilai2 tradisi semuanya bagus, semuanya dibutuhkan Indonesia

Salut ma pesantrennya NU.. Adab Menghormati yg Lebih Tua Baik sekali apalagi Ma Guru. Ustad Habib... .. Semoga Menjadi Contoh yg Baik

Muhammadiyah melihat akhlak seseorang, bukan nasab nya.

saya santri di pesantren yg sama dengan mas yusril, jadi ksbb(kelingan sing biyen biyen) jaman semono ketauan ngrokok digundul, ketauan ketemuan sama pesantren gang suronatan digundul, ketauan bawa hp digundul. nostalgia. muallimin josss, doakan anak saya bisa bersekolah disana. tapi anak saya putri. jadi nanti saya masukkan di muallimat. sekolahnya mantan saya dulu haha 😄😆

Sayaa NU dan ikut Anshor, saya hidup dilingkungan keluraga muhammadiyah yg aktif di organisasinya. Dan ini jujur menambah wawasan saya dlm bermadzhab🤘👌

proudly for muhammadiyah..semoga selalu istiqomah dalam mengawal negeri

Sy yg sudah tua ini..bangga banget dengan komen di sini. Cerdas2, nikin adem...

Muhammadiyah itu out of the box yang membawa islam lebih progresif dan moderat.. islam yg seimbang dengan sesuai Sunnah dan Al-Qur'an serta keterbukaan intelektual.. menggambarkan Islam yg tidak kolot dan tidak ketinggalan zaman menuju peradaban yg cerah dan cemerlang

Dari instgram kabar Muhammadiyah, beralih ke noice karena penasaran dengan video lengkap podcast ini, bangga juga sebagai kader Persyarikatan👍top semoga sukses selalu

hampir semua yg dimongin ada di pelajaran madrasah MI, MTS MA, walopun ga mendalam, paling tidak aku bangga sebagai anak madrasah

Semoga habib jafar bisa bermusahabah dengan pondok gontor modern darussalam ponorogo, yang mana pesentrennya itu berdiri diatas dan untuk semua golongan, dan alumni2nya ada yang menjadi orang penting diberbagai negara.. semoga dibaca sama habib jafar aamiin