Yogyakarta, kota yang dikenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, tidak dapat dipisahkan dari figur besar yang pernah memimpinnya. Salah satu tokoh yang berjasa besar dalam sejarah Yogyakarta adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Beliau bukan hanya seorang raja, tetapi juga seorang pejuang yang gigih membela rakyatnya, kesaktian Hamengkubuwono IX, yogyakarta (indonesian city), makam sultan hamengkubuwono ix, makam sri sultan hamengkubuwono ix, sultan hamengkubuwono, sultan hamengkubuwono IX, sri sultan hamengkubuwono IX wakil presiden, sultan hamengkubuwono IX, gambar sultan hamengkubuwono ix, sri sultan hamengkubuwono, perjuangan sultan hamengkubuwono IX secara singkat, sultan hamengkubuwono x di somasi, wakil presiden hamengkubuwono ix, sultan hamengkubuwono ke-9, Nama asli beliau adalah Raden Mas Dorodjatun, lahir pada tanggal 12 April 1912 di Yogyakarta. Dari kecil, ia sudah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin. Dalam catatan sejarah yang saya kutif di Wikipedia, beliau ini sudah mulai tinggal terpisah dari keraton saat usia 4 tahun, dan tinggal bersama keluarga mulder orang Belanda sebagai, Kepala Sekolah Neutrale Hollands Javaansche Jongens School dan tinggal di daerah Gondokusuman. Atas perintah Ayah handa nya, Pada tahun 1930, mas Dorodjatun pergi ke Belanda dengan ditemani oleh keluarga Hofland, seorang direktur pabrik gula di Gesikan. Untuk melanjutkan sekolah nya di Gymnasium atau Lyceum Haarlem yang merupakan gabungan dari dua lembaga berbeda.
Setlah berhasil lulus dari sekolah ini pada tahun 1934. Mas Dorodjatun dan kakaknya kemudian pindah ke Leiden. Mereka masuk ke perguruan tinggi Rijksuniversiteit Leiden, kini Universitas Leiden. Dorodjatun mengambil studi Ideologi, studi yang mempelajari administrasi kolonial, etnologi, dan kesusastraan di Hindia Belanda.
Belum sempat menyelesaikan sekolahnya untuk gelar ke doktorannya, Dorodjatun bersama saudara-saudaranya dipanggil oleh keluarga di Jogja untuk kembali ke Indonesia.
GRM Dorodjatun dinobatkan sebagai Sri Sultan Hamengkubuwana IX pada tanggal 18 Maret 1940. sesuai dengan tanggal berlakunya kontrak politik dengan Pemerintah Hindia Belanda. Gubernur Adam menobatkan GRM Dorodjatun untuk dua gelar sekaligus. Gelar pertama adalah gelar Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putra Narendra Mataram, gelarnya sebagai Putra Mahkota. Setelahnya, dinobatkanlah Sri Sultan Hamengkubuwana IX dengan gelar Sampéyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Sénapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga.
Reprensi cerita ini dari
Wikipedia Hamengkubuwana IX, Sultan Yogyakarta (1940-1988), Wakil Presiden Indonesia ke-2 (1973-1978), dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ke-1 (1950-1988)
webset kratonjogja tentang sri Hamengkubuwana IX
4 июл 2024
