Тёмный

Imam Salat Tak Panik Meski Diguncang Gempa! Dengar Surat yang Dibacanya Terus-menerus 

Tribunnews
Подписаться 13 млн
Просмотров 9 млн
50% 1

TRIBUN-VIDEO.COM - Gempa berkekuatan 7.0 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8/2018).
Melansir TribunSolo.com, titik gempa berada pada kedalaman 15 kilometer, tepatnya pada 8.37 Lintang Selatan - 116.48 Bujur Timur tepatnya 18 kilometer barat laut Lombok Timur.
Dalam website Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tertulis bahwa gempa tersebut diprediksi memicu tsunami.
Gempa yang menghebohkan warga Lombok tersebut juga dapat dirasakan masyarakat yang tinggal di Pulau Bali.
Sebuah akun Facebook Musholla As-Syuhada Blk menyiarkan secara langsung tepat saat gempa terjadi di Pulau Bali.
Pada video tersebut tampak jemaah yang sedang menunaikan ibadah salat Isya.
Mulanya, imam memerintahkan para makmum untuk merapatkan saf.
Ibadah salat Isya berjalan lancar hingga pada rakaat pertama.
Namun, pada rakaat kedua gempa mengguncang masjid hingga seluruh jemaah nyaris jatuh dan berusaha menyeimbangkan diri.
Beberapa makmum pun kocar-kacir pergi meninggalkan musala, namun sang imam tetap melafazkan ayat sambil tangan kirinya berpegangan pada dinding musala.
Sang imam tetap memimpin ibadah salat Isya hingga berakhir.
Video tersebut telah ditonton sebanyak 5 ribu tayangan dan mendapat 206 komentar semenjak 3 jam diunggah.
Dika Nursani: merinding, bergetar hati ini, salut buat imamnya, Allahu akbar.
Hadi Mahmud: Maa syaa Allah. pembelajaran berharga bagi kita.
Yuda Hermawan: Kekhusukan seorang imam musala as syuhada Bali. ketika gempa melanda lombok timur. masyaalloh.
Lihat videonya di atas! (*)

Опубликовано:

 

19 сен 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 7 тыс.   
Далее
8 Gempa Bumi Terdahsyat yang Tertangkap Kamera
7:07
⚡ #RodrygoGoes ✖️ #Mbappé ⚽ #UCL
00:11
Просмотров 631 тыс.
Ustadz Adi Hidayat: Menikah Dengan Sepupu
15:31
Просмотров 158 тыс.