ni pejabat indonesia yang suka koropsi tonton bareng di bioskop biyar mikir otak nya... indonesia itu sudah gak butuh org pinter tapi butuh org jujur dan tegas
Daftar kepala negara yang hidup dalam kesederhanaan dapat berubah seiring waktu dan dapat sangat subjektif. Banyak pemimpin politik yang memilih untuk menjalani gaya hidup yang sederhana sebagai bagian dari citra publik mereka atau sebagai tindakan politik untuk menunjukkan bahwa mereka memahami kebutuhan dan aspirasi rakyat mereka. Di bawah ini adalah beberapa contoh kepala negara yang sering dikaitkan dengan gaya hidup sederhana: 1. Jose Mujica (Mantan Presiden Uruguay): Jose Mujica, yang menjabat sebagai Presiden Uruguay dari 2010 hingga 2015, dikenal dengan gaya hidup sederhananya. Ia tinggal di rumah kecil di luar Montevideo, menolak untuk tinggal di istana presiden, dan menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk amal. 2. Pope Francis (Paus Katolik Roma): Paus Francis dikenal karena mengadopsi gaya hidup yang sederhana sejak menjadi Paus pada tahun 2013. Ia tinggal di sebuah apartemen sederhana, mengenakan jubah sederhana, dan sering mengutuk perilaku konsumtif. 3. Mujibur Rahman (Mantan Presiden Bangladesh): Sheikh Mujibur Rahman, yang memimpin Bangladesh menjadi kemerdekaan dari Pakistan dan kemudian menjadi Presiden pertama Bangladesh, dikenal dengan kesederhanaannya dalam gaya hidup dan penampilan. 4. Julius Nyerere (Mantan Presiden Tanzania): Julius Nyerere, yang merupakan pendiri Tanzania modern dan menjabat sebagai presiden dari tahun 1964 hingga 1985, dikenal dengan gaya hidup sederhana dan pemimpin sosialis. 5. José Alberto "Pepe" Mujica Cordano (Mantan Presiden Uruguay): Ini adalah orang yang sama dengan Jose Mujica yang disebutkan di atas, dan ia menjadi terkenal karena gaya hidup sederhananya selama masa pemerintahannya sebagai Presiden Uruguay. Penting untuk dicatat bahwa daftar ini tidak lengkap, dan banyak pemimpin lain di seluruh dunia mungkin juga memilih untuk hidup dalam kesederhanaan atau memiliki citra publik yang mencerminkan kesederhanaan. Selain itu, konsep kesederhanaan dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara dan dapat bervariasi di antara pemimpin politik.
@@asepsyamsudhin6845 saudara belum tau yang sebenarnya.tidak semua syiah melaknat sahabat yg melaknat sahabat itu syiah buatan london.tabayyun dulu lebih baik,jangan terpengaruh fitnah2.
Pemimpin modern memiliki tuntutan yang berbeda dan kompleks jika dibandingkan dengan pemimpin dari masa lalu. Namun, tetap saja mungkin bagi seorang presiden atau pemimpin saat ini untuk memilih untuk menjalani gaya hidup yang sederhana dan mengutamakan kebijakan yang pro-rakyat. Pemimpin yang hidup dalam kesederhanaan dapat memberikan contoh dan menciptakan citra publik yang positif. Namun, kebijakan yang efektif dan tanggap terhadap kebutuhan rakyat adalah hal yang lebih penting daripada hanya memiliki gaya hidup sederhana. Tentu saja, memimpin sebuah negara adalah tugas yang sangat kompleks, dan kepala negara harus menghadapi berbagai tantangan, seperti ekonomi, politik, dan keamanan nasional. Oleh karena itu, dalam memimpin sebuah negara, seorang presiden harus mempertimbangkan berbagai faktor dan mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan masyarakat. Jadi, sementara beberapa pemimpin modern mungkin memilih untuk hidup dalam kesederhanaan dan berusaha untuk mendekati rakyat mereka, kualitas kepemimpinan yang utama adalah kemampuan untuk memimpin dan mengambil keputusan yang bijaksana demi kesejahteraan negara dan rakyat.
Saya kira tidak lah... Kalau jaman ORBA memang ada 4: 1. TAKUT LENGSER 2. TAKUT KRONINYA MISKIN 3. TAKUT RAKYATNYA PINTAR ( makanya pemuda yg dikirim sekolah era kemerdekaan, di tarik pulang, yg tdk mau dianggap pro presiden yg digulingkan. Dan yang ke 4. TAKUT NEGARANYA MAJU.
Klu bisa kita boleh hemat tapi jangan tetlalu seperti contoh diatas. Dikawatirkan orang terbaik tetcerdan dan terloyal pada negara tidak mau jadi jabatan Presiden. Ingat... Presiden itu orang tercerdas dan terjujur yang bisa membawa negara ini maju. Bukan jadi orang TERMISKIN di DUNIA.
