Banyak orang yang memahami bahwa Islam adalah agama yang keras. Islam seperti teroris dan lain sebagainya. Tentu ini adalah anggapan yang salah dan harus dihilangkan. Agama Islam adalah agama yang indah. Agama yang membawa kepada kasih sayang. Agama Islam agama ilmu yang membawa kepada kedamaian. Agama yang mengajarkan tentang silaturahim, persaudaraan, tolong menolong kepada sesama kaum mu’minin dan yang lainnya.
Jika ada individu yang salah, tentu tidak bisa dikatakan bahwa Islam yang salah. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik di muka bumi ini. Dari seluruh manusia dan seluruh makhluk. Allah berfirman dalam surat Al-Qalam:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴿٤﴾
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam[68]: 4)
Dan bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada para sahabat?
Dizaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup, ada orang berzina. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup, ada orang minum khamr. Lalu apakah dengan adanya orang-orang yang berbuat kesalahan itu kita bisa mengatakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah salah mengajarkan agama ini? Tentu tidak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan yang terbaik kepada umat ini. Ketika umat ini ada kekeliruan dan kesalahan maka kesalahan itu terletak pada individu umatnya. Ketika ada orang Islam melakukan kesalahan, maka yang salah adalah individu Islamnya, bukan agama Islamnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mendidik yang terbaik kepada umat. Jika setelah diajarkan kebaikan lalu ada yang berbuat keburukan, maka itu urusan individu tersebut dengan Allah. Jangan dikaitkan dengan gurunya, jangan dikaitkan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan agama Islam.
*radio rodja
8 апр 2018