Pesanggrahan BELANDA Di Puncak Bukit Besar TAHURA SULTAN ADAM MANDIANGIN
Pesanggrahan Belanda atau sering juga disebut Pesanggrahan Mandiangin berada di Puncak Bukit Besar, Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin, yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Banjarmasin dan berada pada ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut.
Bangunan ini tersusun oleh dinding bangunan yang merupakan campuran dari batu andesit dan semen portland serta kerikil. Kemudian struktur kayu ulin dengan dinding papan ulin.
Adapun bangunan tambahannya berupa kamar mandi, bak air mandi berukuran kecil dan toilet.
Pada tahun 1939 lebih tepatnya setelah Jepang menguasai Borneo, Pesanggrahan ini sudah tidak digunakan kembali. Pejabat pemerintahan Hindia Belanda banyak yang meninggalkan Kalimantan.
Pada tahun itu pula, Dr. B. J. Haga dipenggal oleh tentara Jepang di Benteng Tatas, Banjarmasin.
Pesanggrahan Belanda ini dibuat oleh arsitek A.W. Rynders yang pada tahun 1939 tercatat sebagai arsitek di wilayah Zuid en Oost Borneo.
Pesanggrahan Belanda ini dilengkapi dengan fasilitas kolam atau zwembad dan lapangan tenis atau tennis-baan.
Bukit Besar Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin menyimpan banyak sejarah yang berlegenda dan juga mistis.
Berlokasi di Jalan Ir. Pangeran Mohammad Noor, Desa Mandiangin Timur, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Terdapat berbagai macam bangunan bersejarah bekas peninggalan kolonial Belanda pada tahun 1939 sampai 1942.
Di antaranya Pesanggrahan Belanda, Garasi Mobil Belanda, Sanatorium Belanda, Menara Pantau Belanda, Kolam Belanda, Benteng Belanda dan Pemandian Kolam Putri.
Sejumlah bangunan itu, tadinya hanya tersisa bagian beton dan pondasinya saja. Namun, beberapa tahun terakhir ini telah dibangun kembali dan kini terjaga kelestariannya dan dikelola secara apik oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Manager Site Mandiangin, H. M. Hasnand mengatakan bila bangunan Pesanggrahan Belanda akan dialihfungsikan menjadi villa wisata di Tahura Sultan Adam Mandiangin.
Begitu pula dengan Sanatorium, bekas klinik kesehatan pada masa Belanda tersebut akan digunakan sebagai kafe untuk melengkapi villa tersebut.
Jadi, Pesanggrahan Belanda kita renovasi menjadi villa. Kita tambah dengan membangun beberapa villa lainnya juga untuk memperbanyak jumlah villa. Nantinya Sanatorium juga akan difungsikan menjadi kafe. Semuanya dengan harapan agar pengunjung dapat menikmati Tahura sembari mengenal sejarah Belanda yang ada di Bukit Besar, Tahura Sultan Adam Mandiangin ini " kata HM. Hasnand, Manager Site Mandiangin, Rabu (18/11/2020).
Diketahui, Pesanggrahan Belanda rupanya sudah mulai digunakan sebagai tempat untuk menggelar berbagai macam kegiatan atau acara oleh pejabat daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Terima kasih sudah menonton video kami, jangan lupa untuk Subcribe, Like, Comment dan Share.
Anda akan mendapatkan konten yang menarik seputar Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan informasi-informasi serta Vlog lainnya.
/ @pardameansihombingcha...
#mandiangin
#tahurasultanadam
#pesanggrahan
#tahura
#bentengbelanda
#tamanhutanraya
#negeridiatasawan
#tahuramandiangin
#wisatakalsel
#wisatakalimantanselatan
#wisatakalimantan
#kabupatenbanjar
#wisatabanjarmasin
20 окт 2024