TRIBUN-VIDEO.COM - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan ekspor minyak goreng dan bahan baku turunannya berdampak pada sejumlah negara.
Satu di antaranya adalah India yang menjadi negara pengimpor minyak crude palm oil (CPO) terbesar dari Indonesia.
Saat ini, India dikabarkan tengah kebingungan menghadapi penghentian ekspor minyak goreng tersebut.
Larangan ekspor CPO ini diprediksi akan berdampak serius pada miliaran penduduk India.
Pasalnya, masyarakat India sangat menggemari makanan yang diolah dengan cara digoreng.
Menghadapi situasi saat ini, India hanya bisa berharap kedatangan CPO dari Malaysia, itu pun dengan harga yang sudah melonjak.
Dikutip dari Hindustan Times, India adalah importir minyak sawit terbesar di dunia dan bergantung pada Indonesia.
Hampir setengahnya dari total 700 ribu ton minyak sawit dibutuhkan India setiap bulannya.
Akibat penghentian ekspor ini, setidaknya 290 ribu ton minyak nabati yang sedianya akan dikirim ke India kini terjebak di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.
Menurut pejabat India, awalnya tak ada kendala setelah pengumuman larangan ekspor yang hanya berlaku untuk bahan baku minyak goreng.
Namun, masalah baru muncul setelah pemerintah Indonesia mengumumkan ada perluasan larangan ekspor.
Terbaru, CPO ikut masuk dalam komoditas yang dilarang keluar dari Indonesia.
"Kapal kami seberat 16.000 ton tertahan di pelabuhan Kumai (Kalimantan Tengah) di Indonesia," kata Pradeep Chowdhry, Direktur Pelaksana Gemini Edibles & Fats India Pvt Ltd.
Diketahui, perusahaan Gemini Edibles & Fats India Pvt Ltd rutin memborong 30 ribu ton minyak CPO dari Indonesia per bulannya.
Pihak perusahaan pun harus memutar otak agar bisa memenuhi kebutuhan minyak di negaranya.
Bahkan, saat ini pihaknya harus berebut CPO dari Malaysia.
Selain berebut, ada lagi masalah krusial yang dihadapi para importir CPO dari India, yakni lonjakan harga.
Hal ini terjadi karena pasokan CPO global dipastikan akan merosot drastis.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah resmi melarang ekspor minyak goreng termasuk CPO sejak Kamis (28/4) kemarin.
Keputusan ini diambil guna memastikan produk CPO dapat difokuskan untuk ketersediaan minyak goreng curah agar bisa mencapai harga Rp 14 ribu per liter.
Menurut Jokowi, melambungnya harga minyak goreng sejak akhir tahun lalu tak bisa dibiarkan terus menerus.
Sementara itu, kebijakan-kebijakan sebelumnya seperti DMO dinilai kurang efektif.
(Tribun-Video.com)
www.hindustant...
www.reuters.co....
Host : Agung Tri Laksono
VP : Jalu Setyo Nugroho
#Minyak
#india
#CPO
26 окт 2024