baca buku udh termasuk yg dilakuin 1% bang, liat aja orang indonesia mayoritas ya scroll tiktok, sampe toko buku gunung agung tutup gk ada yang beli 😂😂🤣🤣
Hidup cuma sekali enjoy aja, hidup santai...Kejar passion gk usah peduli dengan omongan orang lain siapapun dia. Obey the law, play hard, work as hard as u want...
Gua setuju sama argumen lu bang, kalo sukses gak menjamin kita bahagia. Toh banyak kita lihat orang sukses yang nyari ketenangan dengan menggunakan narkoba, banyak juga orang sukses yang nyari ketenangan dengan wanita lain dan sebagainya jalan untuk mencari ketenangan. Karena menurut gua sukses mutlak dibayar dengan rasa tenang dan nyaman, karena disaat udah sukses pun sumber ketidak nyamanan dan ketidak tenangan kita bukan lagi soal harta tapi soal rasa cukup. Tapi gua yakin, sukses dan religius adalah dua hal yang akan membuat kita bahagia. Saran gua kita gak bisa ngejar dunia dan akhirat secara total sekaligus dan akan ada salah satunya jadi korban. Kalo akhirat yang jadi korban bisa aja kita sukses secara total tapi ya itu tadi, tidak menjamin bahagia. Tapi kalo sukses biasa aja tapi akhiratnya mantep saya yakin sukses yang sedikit akan menjadi sumber kebahagiaan.
Menurutku kalo sukses itu adalah orang yang masih mempertahankan impiannya masing masing untuk berkarya lagi dan membuat kreativitas semakin luar biasa sehingga banyak diminati masyarakat seluruh negara, itu aja bisa bikin bahagia dan akan mendapat teman baru untuk saling berbagi pengalaman dan tips.
Kalau dari buku Psycology of Money bab 2, jangan jadikan orang yg sukses ekstrim sebagai role model, karena dalam semua kesuksesan ada porsi keberuntungan dan resiko, dan dalam kesuksesan ekstrim ada keberuntungan ekstrim. Bisa jadi ide ekstrim bakal mendapat keberuntungan ekstrim tapi bisa juga jadi risiko ekstrim. Jadi sebenernya ada 1% orang kaya ekstrim karena ide ekstrim dibarengi dengan keberuntungan, 98% orang medioker, dan 1% orang bangkrut ekstrim dengan ide ekstrim pas dapat risiko ekstrim.
kalau saya memandang kehidupan itu seperti audisi pencarian bakat, contoh belasan ribu peserta yang audisi, yg lolos ke final sedikit, jadi sudah wajar. 3 aspek yg penting: kesempatan, persiapan, dan keberuntungan.
Happy, healty, produktif Setelah di pikir" Ternyata hidup yg gw jalanin sekarang cukup sukses, meski bukan keluarga kaya tapi ga kekurangan juga ga ada masalah finance gua juga kerja dengan gaji yg gua rasa cukup buat kebutuhan sendiri dan masih bisa nabung separuh gaji temen juga ada meski g banyak seenggaknya mereka beneran temen kayaknya minusnya cuma di percintaan yg kadang bikin overthinking selebihnya gua sangat menikmati hidup yg gua jalani
berarti lu butuhnya teman yang bisa dampingin tiap masalah lu gitu .. temen deket islah nya .. biar perlahan bisa menemukan solusi dari struggle mu itu .. gk bisa kalau sendiri, karena akan stuck kalo gk ada yang bisa ngasih masukan pandangan lain biar lu bisa milah ..
Gue punya tips yg bisa ngilangin kecemasan deketin cewek dan gue coba sendiri😂, tiap kota sekarang pasti suka ada event cosplay kan? Nah datang ke sana, entar ada cewek yg cosplay luh deketin, lu minta foto bareng, udh berhasil next cari lagi terus Lu coba coba coba lagi, sampe tubuh sama pikiran lu ga cemas buat deketin tuh cosplayer, tingkatin kesulitan nya yg berawal minta foto terus minta Ig, entar lanjut minta wa😂
7:30 mark manson pernah bilang ini juga, kalo sudah di puncak malah kita bakal lebih hati hati karena kita bakal takut kepleset dan jatuh ke lembah terdalam dalam karier.
"Give them bread and circuses and they will never revolt" Decimus Junius Juvenalis 1) Mayoritas orang memang ditakdirkan jadi NPC dan terjebak dalam Matrix 🤣; 2) Yes, hidup tidak adil; 3) Mau seperti Elon Musk tapi lembur sedikit sudah mengeluh? 😆; 4) Pentingnya visi dan misi pada level peradaban suatu bangsa, tujuan baru China di bawah Xi Jinping itu bukan agar masyarakat China semakin kaya, tapi cukup dengan "sejahtera moderat"; 5) Perhitungan pahala itu kualitas bukan kuantitas, orang kaya yang banyak sedekah belum tentu pahalanya banyak, yang artinya hartanya tidak ada gunanya ketika mati.
@@Netizen-lr8kf kalau gaji gak sesuai ya tinggal pindah kerja, terus pasti pada jawab gak semudah itu kan, ya emang betul, kalau gaji kecil ya tingkatkan human capital dengan belajar, tapi juga gak semudah itu, karena memang hidup gak adil, tapi percayalah orang-orang di afrika lebih susah dari kita, yang penting bersyukur, terus mencari peluang, dan berani berkorban (sesimpel menabung, gak usah rokok, gak usah nonton konser, kopi, menunda nikah, lain-lain)
orang sukses adalah orang yg tidak menganggap dirinya gagal walaupun apa yang diinginkannya tdk tercapai... jd truslah berlari kalau kamu memang menginginkannya, atau ganti keinginan yg bisa mudah diraih
Mengapa tak semua orang bisa mencapai kesuksesan? Bukan hanya soal keberuntungan atau keahlian, tetapi juga tentang mentalitas dan sikap yang tepat. Disiplin, ketahanan, dan ketekunan berperan penting. Setiap individu memiliki potensi uniknya sendiri. Jadilah diri yang terbaik, hadapi tantangan dengan semangat, dan jangan takut mencoba. Kesuksesan mungkin menanti di balik perjuanganmu.
Sehebat apapun km, ide mu, prinsipmu, sekuat apapun dirimu, sekontra apapun km, dan secerdik apapun taktik strategy targetmu, semua itu 100% atas keberuntungan mu. Bila km memang tidak berbahagian didalam hal tersebut maka hal itu tidak direstui oleh penguasa terlihat maupun yg tidak terlihat. Jenis masakan sama tetapi beda tangan dan orangnya maka beda rasa.
Terima kasih bang Evan dan tim Satu Persen. Topik konten ini bakal merecharge energiku. Semakin semangat menjalani kehidupan yg seutuhnya. Menyimak dulu
Yups, pada intinya klo kita mau mendapatkan apa yang kita inginkan kita perlu berkorban sesuatu, kyk quote di buku tulis sidu: "To get what you want you have to give what you have". Kita harus siap dengan segala resiko yang mungkin kita dapatkan dan benar-benar bertanggung jawab atas sesuatu yang kita pilih.
Semenjak gua kenal edukasi dan ilmu ilmu yg berproduktif diyoutube pengetahuan gua jadi lebih luas dan bersyukurnya gua jadi serba tau apa yang gak dipelajarin disekolah, dan itu berguna banget gua jadi punya pemikiran pemikiran yang lebih kritis dan itu juga berkaitan dengan pelajaran disekolah sebenernya dan bisa kita kaitin dengan teori teori buat menjadi pertanyaan terus menambah nilai karena kita bertanya plus menambah kata kata ketika kita ngejelasin sesuatu ntah apapun itu ga ngang ngong ngang ngong
Bang Evan gw kagum banget sama lu , pemikiran lu konten2 lu gw suka, dan gw skrang mencoba pelan pelan , gw mau ngebangun chenel gw , bru da 1 video bang Evan , like yaaah :')) bismillah...
Seneng denger Satu Persen karena bisa edukasi masyarakat kita supaya bisa lebih aware sama kesehatan mental dan kesehatan finansial alias mau mengejar kesuksesan. Tapi ga setuju sama bagian di menit 7:09-8:13 yang seakan memperbodoh atau menjaga status quo dan bias konfirmasi pemikiran mayoritas masyarakat kita yang emang selalu mikir begitu. Please, Satu Persen, jangan buat viewer malah berhenti mengejar kesuksesan. Kita masih butuh banyak sekali talenta muda dalam pool bonus demografi yang membuat negara ini sukses mengejar Indonesia Maju 2045. Kalo mereka jadinya mikir, "Ah sukses buat buat gue. Segini aja udah alhamdulillah ga perlu ngejar lebih jauh." (which is itu pemikiran kebanyakan anak muda sekarang di sini), ya usaha Satu Persen malah jadi kontraproduktif. Kita butuh lebih banyak anak muda yang ambisius, bukan yang suka status quo dan nrimo nasib saja. Please lebih aware dan hati-hati. Thanks 🙂
Makasih bang udah bikin video ini, gw jadi makin mantap untuk resign dari pekerjaan gw yg sekarang & memulai bisnis sendiri. Soalnya sekarang gw kerja itu karena tuntutan ortu gw, padahal passion gw dari dulu pinginnya bikin bisnis sendiri wkwkwk
Lakukan apa yang 99% orang tidak lakukan Ketika 99% orang suka main bola, suka merokok, pacaran sewaktu masih remaja atau smp/sma dulu, saya malah tidak suka main bola, saya tidak merokok dan saya tidak pernah pacaran dari lahir hingga sekarang. Bahkan saya cukup anti mainstream, saking anti mainstream nya saya, saya sampai hampir tidak punya teman sama sekali 😅
Jangan salah juga. Yg anti mainstream aja bisa jadi sukses karena berasal dari hobi dan bakat yang kamu kembangkan sendiri sedangkan orang2 lain gak pada punya.
intinya sukses itu beda beda tiap orang bukan hanya mencapai keinginan mimpi, kita bahagia bisa jadi itu sukses bener kata lo bang, sesuai perspektif kita #hidupseutuhnya
Success is relative bro. Bagi gw masih hidup dan mental health sehat udah sukses 👌 Gak penting dibilang mediocre, gak ngaruh juga bagi kehidupan gw. Bye
sukses adalah mendapatkan apa yang kamu inginkan bahagia adalah menginginkan apa yang sudah kamu dapatkan kesimpulan: sukses bertolak belakang dengan bahagia lebih baik pilih bahagia daripada sukses.
Aku juga suka sih mikir ide ide gila pas mau gambar gitu atau enggak sama pas gue dulu pas sd bikin ide aja dikerjain enggak usah dihelasin orang lain enggak bisa paham gitu kalo kita enggak pembuktian, auto bodoamat gue kerjain aja
Jangan lupa sih, teknokrat2 yg mengglobal ini selain punya privillege di awalnya, tp krna apa yg mereka ciptakan juga sudah sejalan sama rencana freemaso* 😆😂
gimana kalo konformitas bertubrukan dengan kita yang punya ide beda dari orang lain bang? kah seharusnya kita menyesuaikan diri dgn society. menurut kurikulum
setelah gw cermati dan gw simpulkan, berarti orang yang sukses adalah orang yang pinter, karena punya ide cemerlang yang tidak terpikirkan oleh orang lain? lalu apakah yang bodoh akan tetap gagal (tidak sukses)?
Itulah kenapa cuman orang idealis yang bisa sukses karena mereka hidup karena harus benar, benar dari semua sisi. beda dengan orang yang hidup dari tuntutan lingkungan hidup dan sosial
Kenapa tarap sebuah ke suksesan itu di ukur dari seberapa dia bisa menguasai ekonomi, materi, atau pun kekuasaan. Kenapa tidak ada taraf lain kaya sebuah kebijaksanaan.
Gua juga ngerasain seberapa sakit nya mengalami kekalahan, ya tapi gua juga tetep optimistis. Kenapa gua berpikir kaya gini, karena gua melihat orang orang di sekitar gua tuh sangat jauh dari kata bijaksana di perspektif gua, anak anak muda seumur gua semuanya berpikir dengan pikiran yg terlalu materialistik Mereka bodo amat nyontek yg penting mereka lulus dan dapat ijazah terus kerja, gua juga g terlalu Naif gua juga tau itu penting tapi gua tetep mengkritik masyarakat yg berpikir terlalu materialistik.
berarti level 1 kurikulum kehidupan mu belom terpenuhi .. jadi belom bisa untuk eksekusi level 3 gitu .. fokus dulu ada di level 1 terus nnti ke level 2..
Berhubung gw bisa dibilang hampir miskin dari kecil, ga sampe kelaparan tapi mau beli apa2 nahan2 mulu gitu. Sukses menurut gw cuma sekedar gw bisa beli apapun yg gw mau tanpa mikir. Mau ngopi di cafe habis 50k per hari gausah mikir. Mau beli game 1juta gausah mikir. Mau checkout shopee gausah mikir. Hp memori internal penuh beli baru gausah mikir. Mau laptop/pc gaming beli aja gausah mikir. Gapapa masih kerja sama orang asal bisa beli apa apa tanpa mikir. Downside nya sih emang gabisa travelling kayak yg gw mau. Tapi minimal kalo artis favorit ke indo adain konser gw tinggal ijin. Biaya gausah mikir.
Jadi inget waktu itu pernah nanya ke suatu grup lamaran kerja pas ikutan seleksi kerja online "apa ada tes koran ya?" terus gue dibully abis-abisan. Terus gak berapa lama ada aplikasinya walaupun gue gatau segimana perngaplikasiannya.
Menurut saya pribadi, apa perbedaan antara negara maju dengan negara berkembang? Perbedaannya adalah dari jumlah penduduk yg sudah mencapai kesuksesan ekstrim. Saya ambil contoh antara Singapura dengan Indonesia, jumlah penduduk dan luas wilayah Singapura lebih kecil dibanding Indonesia. Tetapi Pendapatan per kapita Singapura jauh lebih besar dibanding Indonesia dan Singapura pemberi hutang terbesar ke Indonesia dibanding negara'' lain. Dan faktanya warga negara Singapura memiliki etos kerja yg tinggi dan setiap warganya mempunyai target Kesuksesan Ekstrim yg tinggi dibandingkan di Indonesia. Ini hanya analisa saya, mohon maaf kalau ada yg salah. Sedikit tambahan, kalau mau sukses hormatilah ke dua Orang Tua mu, terutama sayangilah Ibu mu melebihi apapun, kesuksesan akan datang baik di dunia ataupun akhirat. Terima kasih.
5:50 Justru tantangannya disitu, jangan kena mental. Ubah hujatan2 itu sebagai penyemangat supaya kita bisa lebih maju lagi. Tetep berusaha meskipun nggak ada yg liat. Hidup cuma sekali, masa iya mau jadi biasa2 aja?
Prespective masing - masing bae , Tergantung definisi sukses buat diri sendiri , Tapi Esensi dari Hardwork bukan sukses , tapi konsistensi dan Dirilu yang gigih , Kegigihan Sulit di dapat tanpa pengorbanan terus menerus , Sebenarnya menurut gua definisi berhasil itu simpel " Menjadi Versi Yang lebih baik dan lebih kuat dari yang kemarin " Tapi Seperti lirik Lagu Just the Two of Us Good things might come to those who wait Not for those who wait too late ~ Sukses lu pasti datang, tapi dari pada menunggu diam lebih baik dikejar , Karena hidup kita singkat , Just make out every second on your life man ~ Dari gua yang lagi midlife crisis
Saran, bwaang.. sebisa mungkin kalo nyontohin, pake manusia Indonesia.. biar ada efek "wooh"-nya gitu.. kalo contohnya Alm. Steve Jobs atau Father of Pompom Elon Musk, kurang ngena banget di audiens wakanda.. atau, emang ga ada yg dikategorikan sukses di sini?!? 😂 Sekedar saran ya bwaang admin..
05:28 mengutip "gak semua org APALAGI ORG INDO jadi org antimainstream" ????????????????????? nyatanya di berbagai platform lu bisa liat berseliweran org2 Indo antimainstream