Sejarah memang banyak versinya dan banyak pula kepentingan yang bermain di atasnya terutama kepentingan politik... Narasi yang ada pada video ini bulat-bulat 100% daripada sejarawan kolonial Yahudi Belanda yang dengan sengaja memalsukan sejarah.. Salah satu keturunan Dinasti Purba Sindi dan Galuh purba di Gunung Padang Cianjur yaitu Sanghyang purbawisesa yang menikah dengan pendatang dari urdu India Utara yaitu Rajav Singh kemudian berketurunan dan kemudian mendirikan kerajaan pertama di nusantara yaitu Bujhak Sandhu di Pameungpeuk Garut tahun 307 m... Beragama tauhid yaitu ahli kitab , bahasa yang digunakan Sandhu Bahsan , dalam hal baca tulis abjad yang digunakan adalah nyathet Sandhu... Jadi jelas ajaran agamanya , jelas tempat kerajaannya jelas abjad yang digunakan dan bahasanya... Baru bisa itu disebut peradaban manusia... Kemudian kerajaan dipindah ke Sukasari Ciamis dan mengangkat Raja baru yaitu putra pasangan Sanghyang purbawisesa dan Rajav Singh yaitu SANGHYANG SUGHARU ANAND KHAN... Lidah masyarakat pada saat itu menyebutnya SANGHYANG SAGARA ANAKAN.. dan kerajaan berubah nama menjadi SANDHU GALHU ... Seiring perjalanan waktu penyebutan itu berubah menjadi Sunda Galuh... Silakan lihat di peta selat pemisah antara pantai Cilacap dan polo Nusakambangan yaitu Sagara anakan berasal dari nama raja pertama Sunda Galuh ... Di dalam perkembangannya kerajaan Sunda Galuh menjadi semacam federasi kekerabatan ukuran masa itu yang membawahi 22 kerajaan kekerabatan termasuk Majapahit , Pajajaran , dan kerajaan Sunda Galuh SUMADANG di sekitar kabupaten Sumedang sekarang... Tahun 1290 JAUH SEBELUM VOC TERBENTUK , orang-orang Yahudi dari kadipaten Holland di negeri Belanda yang mana saat itu Holland di bawah jajahan bangsa Romawi.. mereka berdatangan ke nusantara dengan tujuan utamanya mencari emas dan permata juga melihat keindahan dan kesuburan Nusantara saat itu mereka timbul niat untuk membangun koloni sebagai tempat untuk menampung semua bangsa Yahudi di seluruh dunia... Prabu Lingga Buana Raja federasi Sunda Galuh yang ke-19 menolak ajakan kerjasama dari orang-orang Yahudi itu... Kemudian orang-orang Yahudi dari kadipaten Holland alias orang-orang hollander itu mengirim utusan yang bernama Van Halken dengan diantar oleh Patih gajah Mada menemui Pangeran Gagak Ngampar di kerajaan Sunda Galuh Daya Luhur sekitar Cilacap sekarang Dari istrinya yang kedua Prabu Lingga Buana raja kerajaan federasi Sunda Galuh beliau mempunyai 3 orang putra lelaki Pangeran Gagak Sejajar Raja di kerajaan Sunda Galuh Pananjung Pangandaran Ciamis yang tidak lain adalah ayahandanya Putri Dyah Pitaloka Citraresti Pangeran Gagak Setra raja di kerajaan Sunda Galuh Pataruman Banjar Ciamis yang terbiasa dipanggil dengan sebutan raja Banjar Pangeran Gagak Ngampar raja di kerajaan Sunda Galuh Daya Luhur sekitar Cilacap sekarang Kedatangan Van Halken tidak lain adalah membawa pesan agar pihak kerajaan Sunda Galuh daya Luhur memasrahkan kedaulatan kepada pihak orang-orang Yahudi dan tentu saja hal itu menyinggung harga diri seorang raja dan masyarakat yang dipimpinnya maka terjadilah keributan yang berakhir dengan tewasnya Van Halken di ujung tombak Pangeran Gagak Ngampar dan kuburannya ada di Cilacap... Sedangkan Patih GAJAH MADA sendiri adalah BUKAN ORANG JAWA.. tetapi anak tiri raja Majapahit yang pertama dari istri yang kedua yaitu seorang janda berputra 1 putranya itulah Gajahmada mereka berasal dari Dompu , Bima di Pulau Sumbawa provinsi NTB sekarang... Gajah Mada yang meniti karir di Kerajaan Majapahit terus-terusan diprovokasi oleh orang-orang Hollander , agar melakukan kudeta terhadap Raja Majapahit yaitu Hayam Wuruk ... Di bawah pengaruh provokasi dan kemampuan sihir orang-orang Yahudi itulah gajah Mada masuk dalam jebakan politik mereka.. direkrut nya orang-orang dari pulau-pulau di sekitar yang sekarang disebut Nusa tenggara ( aslinya Sunda kecil oleh orde Baru diganti menjadi Nusa tenggara) .. maka perkumpulan 3500 orang kemudian dibentuk menjadi pasukan oleh gajah Mada yang dipersiapkan untuk melakukan Couve terhadap kekuasaan yang sah yaitu raja Hayam Wuruk... Pada masa itu raja Hayam Wuruk meminang Putri Dyah Pitaloka yang tidak lain adalah cucu Prabu Lingga Buana.. sedangkan di dalam silsilah kekeluargaan keluarga besar kerajaan Sunda Galuh keluarga besar Hayam Wuruk adalah famili.. pada saat yang telah ditentukan yang menurut adat pada saat itu pernikahan dilangsungkan di kediaman mempelai pria... Maka perkumpulan 368 orang dan seorang juru tulis kerajaan Sunda Galuh yang bertugas mencatat kejadian penting... Kemudian rombongan yang sudah dipersiapkan itu bergerak menuju pusat kekuasaan Majapahit yaitu di NGAWI bukan di Trowulan bohong besar itu .. yang mana Di dalam rombongan pengantar calon pengantin wanita itu juga diikuti oleh para utusan dari berbagai kerajaan kekerabatan Sunda Galuh lainnya termasuk KELUARGA BESAR KERAJAAN SUNDA GALUH SUMADANG YANG DIPIMPIN OLEH RAJANYA YANG TERAKHIR YAITU PANGERAN SALAWE... Di tengah perjalanan rombongan ini di begal oleh pasukan bentukan gajah Mada yang digabung dengan orang-orang Yahudi yang benar-benar dipersiapkan untuk melakukan perebutan kekuasaan dari tangan raja Hayam Wuruk... Patih gajah Mada mendapat teguran keras dari Prabu Lingga Buana agar mengurungkan niatnya itu.. tetapi gajah Mada yang sudah terpengaruh ambisi kekuasaan.. mengajukan syarat kepada Prabu Linggabuana agar Prabu Linggabuana melepaskan semua kesaktiannya... Syarat itu disetujui asalkan tidak mengganggu rombongan yang mau ngebesan.. ternyata setelah itu dipenuhi oleh Prabu Lingga Buana gajah Mada tetap melakukan niatnya dengan cara membantai rombongan pengantar calon pengantin wanita.. INILAH KEBIADABAN YANG LUAR BIASA YANG PERNAH TERJADI DI DALAM SEJARAH NUSANTARA.... Prabu Lingga Buana dan putra mahkota yaitu Pangeran Langlangbuana beserta kerabat dekat lainnya dikubur bertumpuk di dalam satu lubang... Sisa lain yang lainnya dibuang ke kali Serayu dan kali cijolang di perbatasan Jabar - Jateng sekarang... Sebagian lagi tidak diketahui keberadaannya... Korban terakhir yaitu Putri Dyah Pitaloka yang dikepung oleh pasukan gajah Mada dan di tombak perutnya oleh tombak gajah Mada di mana tempatnya sampai hari ini dirawat oleh pewaris kerajaan Sunda Galuh.. ITULAH YANG DISEBUT PERISTIWA PENGKHIANATAN GAJAH MADA DI BUBAT 17 OKTOBER 1432... DALAM PERISTIWA INI MAJAPAHIT SEBAGAI NEGARA DAN ANGKATAN PERANGNYA BERIKUT RAJA DAN PARA PENASEHATNYA SAMA SEKALI TIDAK TERLI BAT... Berlalu dari peristiwa-peristiwa itu muncullah sejarah palsu rekayasa sejarawan kolonial Yahudi Belanda yang memutarbalikkan fakta yang meliputi : Tahun kejadian Jalan peristiwa Nama tokoh dan peranan Nama dan letak kerajaan Sejarah Bahasa dan huruf Semua diputarbalikkan diacak-acak untuk memutuskan mata rantai persaudaraan raja-raja di nusantara yang asli sekaligus menutup kejahatan mereka di masa lalu yang berdampak pada masa berikutnya sampai hari ini... Dimunculkannya kerajaan fiktif sebagai kekuasaan lokal yang dipimpin oleh yang BUKAN ASLI KETURUNAN RAJA... Bisa itu keturunan campuran Yahudi - pribumi... Bisa juga orang-orang binaan mereka yang didudukan untuk dijadikan sebagai penguasa lokal saat itu... Kerajaan Pajajaran di Bogor itu adalah rekayasa politik kolonial Yahudi Belanda yang melakukan kebohongan publik yang luar biasa yang didukung oleh mereka yang diuntungkan oleh strategi politik masa itu.. Kerajaan Sunda Galuh Pajajaran yang aslinya itu di Sukasari Purwakarta... Kerajaan pasir Luhur & kerajaan Nusakambangan di wilayah Jawa Tengah sekarang adalah kerajaan fiktif rekayasa politik kolonial Yahudi Belanda.. Termasuk diantaranya KERAJAAN SUMEDANG LARANG TIDAK ADA HUBUNGANNYA SAMA SEKALI DENGAN KERAJAAN SUNDA GALUH... Raja-rajanya yang tidak ada hubungan dengan kerajaan Sunda Galuh tetapi masyarakatnya banyak sekali keturunan dari kerajaan Sunda Galuh... Sedangkan PANGERAN SALAWE RAJA KERAJAAN Sunda Galuh SAMADANG tidak kembali kepada kerajaannya melainkan mencari keluarganya yang hilang pada peristiwa Bubat 17 Oktober 1432... Maka didirikanlah Kerajaan Sumedang Larang.. pihak keluarga besar kerajaan tidak Sudi diperintahkan oleh mereka yang ternyata punya kedekatan dengan Mataram Jogja yang saat itu berdekatan dengan VOC.. mereka memilih hijrah keluar dari daerah Sumedang sekarang dan mendirikan kampung adat yaitu kampung Cakung desa babat di kecamatan Legok kabupaten Tangerang hingga hari ini.. Itulah sebagian kecil daripada kejadian di masa lalu yang mana bangsa kita difitnah dan diadu domba oleh kolonial Yahudi Belanda yang ingin menguasai nusantara... Tidak hanya kerajaan Sunda Galuh yang dirugikan Kerajaan Majapahit pun sama keluarganya keturunannya dihabisi di pantai istananya di NGAWI dihancurkan oleh kolonial dan sejarahnya dibelokkan disesuaikan dengan agenda politik mereka.. hal itu juga dilakukan oleh Yahudi Belanda terhadap kerajaan-kerajaan lainnya di nusantara ...
Adapun cabang keturunan lain dari dinasti purba shindy di Gunung Padang yaitu saudara muda dari Sanghyang Purbawisesa yang tidak lain adalah Sanghyang Jagaraksa beliau inilah yang mendirikan dinasti purba TOLOMO.. dari dinasti inilah berdirinya kerajaan Sunda Hindu TARUMANAGARA.. di sekitar Cianjur dekat kali Citarum.. yang kemudian wilayahnya meluas di sekitar Jawa Barat sekarang bagian barat dan sebagian Provinsi Banten sekarang... Sanghyang jagaraksa memindahkan kerajaannya ke Pulau Bali dan menikahkan keturunannya dengan keturunan dari dinasti purba Siwa leluhurnya orang Bali.. dan lahirlah keturunan campuran Sunda Bali dan melahirkan banyak Raja , keturunan itu dan wilayah yang yang ditempatinya itulah yang disebut dengan SOENDA KETJIL yang kemudian oleh orde Baru diganti menjadi NUSA TENGGARA.... Pemalsuan sejarah terhadap Nusantara khususnya kerajaan Sunda Galuh dan Majapahit sangat luar biasa... Daratan yang membentang dari Ujung kulon Banten sekarang sampai Banyuwangi itulah yang disebut dengan BHUMI LAMTHAN SHANDU alias tanah air orang sandhu yaitu leluhurnya orang Sunda , orang sandu adalah pewaris tanah dan lautan dari dinasti purba Sindi dan Galuh purba di Gunung Padang Cianjur.. kemudian diganti menjadi PULAU JAWA... Dari sini bisa terbaca apa sebenarnya GRAND DESIGN POLITIK MEREKA UNTUK MENGGARAP NUSANTARA di tahap berikutnya... Jadi secara kesukuan dan dalam bingkai kebangsaan suku bangsa Sunda dan Jawa TIDAK PERNAH ADA MASALAH.. tetapi masalah itu dimunculkan oleh kolonial Yahudi Belanda untuk menancapkan kekuasaannya di nusantara...
Karena sayapun membedah sejarah ini tujuannya untuk seperti ini karena selama ini kemampuan pribadi pribadi kita sebagai keturunan Sunda asli masih meraba raba dengan sejarah nenek moyang nya. Akan lebih bijaksana lagi seandainya anda bisa berbagi pengalaman atau sejenisnya menganai ini saya berharap kedepan tampilkan yang benar benar hak nya. Saya setuju
