Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh,Alhamdulillah, wasyukurullah....terjawab sdh makna yang saya cari... makna dari mati sebelum mati. Semoga Buya selalu dalam lindungan Allah subhanahuwata'ala shg bisa memberikan ilmu2 yg sangat bermanfaat, Aamiin Allahumma Aamiin 🤲❤
Klo ingin mati ENAK,MENJELANG TIDUR HENDAKLAH BERWUDHUK dan KEMUDIAN DZIKIR SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAA ILAHA ILLALLOH WALLOH HU AKBAR . SUBHANALLAH 33 ALHAMDULILLAH 33 ALLOH HU AKBAR 34 GENAP 100 KAN?
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh " MATI SEBELUM MATI " Saat buya Arrazy menyebut ' mati sebelum mati mati pertama ' saya pribadi terharu airmata tertahan. Disayangkan yang tidak bermazhab dan tidak berguru menyedihkan... Buya Arrazy kenapa harus takut menyampaikan ilmu tasawuf milik Allah dan sabda Rasulullah > kepada sesama ciptaan Allah sama sama makan nasi dan minum air. Yang mengerakan kita Allah alarm sarana. Saya pribadi setiap detik berdosa beristighfar dan bertaubat. Coba lihat firman Allah Ta'ala : Al Baqarah 159, 174, 175. Allah berfirman : " Katakanlah : " Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu " ( Al Jumu'ah 8 ). " Maka jika kamu mati, apakah mereka akan kekal ? ". ( Al Anbiya' 34 ). " Tiap tiap sesuatu yang berjiwa akan merasai mati ". ( Ali Imran 185 ). " Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikatNya ( memohonkan ampun baginya ) ". ( Al Ahzab 43 ). " Dan datanglah sakratul maut dengan sebenar benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya ". ( Qaaf 19 ). " Ketaqwaan di dalam hati " Rasulullah bersabda : " Islam itu ketara, dan iman di hati, manakala taqwa berada di sini - dikatakannya sampai tiga kali dengan mengisyarat ke dadanya s.a.w ". Taqwa yang bertempat di hati itu bertugas untuk menetapkan iman di situ, dan itulah dia jiwanya makrifat. " Tanda tanda ahli tasawuf ". Di antara tanda tanda orang sufi, ialah hendaknya dia bersih dalam kata katanya dan perbuatannya dan gerak geriknya daripada daki daki bahaya nafsu akhlak dan dunia. Dan juga bersih lintasan hatinya daripada debu debu pengingkaran ( penentangan ) terhadap Allah ta'ala dan mengalihkan pandangannya daripada Allah kepada yang selain Dia. Juga dari tanda tandanya lagi : Hendaklah dia berada dengan jiwanya seperti tanpa ada jiwa, dan bersama makhluk tanpa ada makhluk, dan dengan hati tanpa ada hati, dan dengan waktu tanpa waktu. Hanya hendaklah ia menjadi lurus di atas hamparan perintah Allah, menundukkan diri di bawah keagungan Allah, mencukupi dan tidak memerlukan lagi kepada yang lain selain Allah saja. Jiwanya bercahaya dengan nur khidmat, dan hatinya bercahaya dengan nur cinta, dan batinnya bercahaya dengan nur makrifat. Hendaklah hatinya beterbangan dengan sayap sayap rindu, segala anggotanya lurus berdiri di atas landasan benar dengan Tuhan yang Benar dan karena Tuhan yang Benar, dan bersedia untuk menunggu dengan penuh kesabaran, dan dengan penuh patah hati, menghadapkan keseluruhan diri kepada Tuan punya diri itu, dengan melarikan diri dari manusia karena terlampau keinginan untuk merasakan kelezatan kemesraan dengan Tuhan Rabbil alamin ( semesta alam ). Bila kembali, ia kembali kepada Tuhan yang Benar, bila bergantung, ia bergantung kepada Tuhan yang Benar, dan bila menetap hanya dengan Tuhan yang Benar, tanpa menoleh daripadaNya kepada makhlukNya. Bicaranya ala kalam samawi ( langit ), ilmunya ilmu ketuhanan, hematnya hanya keseorangan, kehidupannya hanya kerohanian, takdir baginya takdir kenuranian ( yakni beriman dengan takdir Tuhan, tidak mengira perbuatan manusia itu kecuali dengan jalan kemauan kehendak Tuhan ) dan maksud dalam hatinya hanya keesaan semata... Lisannya persis sama dengan hatinya, dia senantiasa benar dalam tutur katanya dan perbuatannya, bukan seperti yang disifatkan Allah : " Mengapa kamu mengatakan apa yang kamu sendiri tidak melakukan ? ". ( As Shaf 2 ). " SUFI HAKIKI DAN SUFI PALSU " Orang orang yang megikuti perjalanan kerohanian menuju Allah ( Ahli Suluk atau Ahli Thariqar > Thariqat ) terbagi kepada dua kaum : Yang pertama, ialah kaum Ahli Sunnah Wal Jama'ah. Mereka mematuhi ajaran Al Quran dan mematuhi amalan dan peraturan yang dicontohi dari kelakuan dan kata kata Nabi Muhammad s.a.w. Yang kedua, ialah kaum yang sesat atau kaum sufi yang palsu yang terdiri daripada pelbagai golongan. Mereka ini adalah kaum yang sesat.... Maaf dan terima kasih. Semangat dan salam sehat. 🙂🙂🙂
assalamualaikum,,abuya arraji hasim,,ridhoilah ulun menjadi murid abuya,,walaupun hanya lewat kajian,kajian di youtube,, ata upun disusial media lainnya,,,wasalam,,,,,
Salam hormat,, sering Gus, semua permintaan/ doa itu di kabulan semasa masih hidup bukan setelah mati. Wujud doa yg di kabulkan ada wujud apa yg di minta, apapun yg di minta, ini nanya doa yg di kabulkan,, karena doa apapun ada ruhnya, ruh itu yg menyampaikan kpd Allah, doa yg tdk ada ruhnya berputar putar di atas kepala. Kenapa selama hidup apa yg kita blm terijsbah, karena doa kita blm ada ruhnya. Alhamdulillah materinya luar bisa, tetapi ucapannya blm ada ruhnya, . Hurup hijaiyyah atau ayat ayat atau kalam kalam hamba itu ada ruhnya. Inti untuk sampainya doa harus bisa ayat ayat jd ruh. Ini bicara pengalaman yg sy ketahui. Mudah mudahan sadar dg kekurangannya dari kolbunya. Maap Gus Edan.
Assalamu'alaikum wr WB ,ALLAH HUMMAH SHOLLI ALA SAIDINA MUHAMMAD,BAGAIMA CARA MENCARI GURU BUAT QOLBU ..AGAR DAPAT GURU SPT SAMPEAN,SEDANG KAN SY HANYA SAYA BISA LIAT NYA CERAMAH SAMPEAN DI YOUTOBE..,AGAR MENDAPAT GURU SPT SAMPEAN
Asyari dg wahabi beda dengan takwil kata 'istiwa' . Wahabi tidak mentakwil, menyerahkan takwilnya kepada Alloh. Hanya Alloh yg tahu hakikatnya. Kalau asari mentakwil. Tapi takwil yg menjauhkan dari menyerupakan dengan makhluk. Dua dua nya semangat nya takut syirik. Lalu kenapa saling mengkafirkan. Kan aneh. Yg satu cari aman, yg satunya lagi ingin aman dari syirik.