@@abubakaralbanjari2594 inggih sanak. Terima kasih banyak. Bujur jar pian, buhan urang bahari katuju musik panting. Mun kanakan wahini masih ada ja pang nang katuju jua, tagal kada banyak kaya urang bahari.
Iya, panting yang merupakan alat musik petik khas Kalsel ini mirip dengan gambus, tapi ukurannya lebih kecil. Biasa dimainkan bersama alat musik lain seperti babun, gong, dan biola. Trims bang broo
Pendengaran dan wawasan abang emang ok. Musik panting ini memang khas keturunan warga Kesultanan Banjar. Meskipun pada awal pendiriannya bersatu-padu beragam etnis, khususnya etnis keturunan rumpun Ot Danum dan Masih (Melayu), perjalanan ke depannya lebih banyak kebudayaan Melayu yang digunakan. Ini wajar karena pusat pemerintahan Kesultanan Banjar di Bandar Masih (bandar= kampung dan masih=Melayu), yakni di daerah Kuin. Bandar masih saat ini dikenal sebagai Banjarmasin. Sekadar info saja, keturunan rumpun Ot Danum yang masih tersisa di Banjarmasin hanyalah orang Barangas (Dayak Barangas) dengan kebudayaan yang hampir punah.
Kenangan berdua di dipantai losari pernah aku rasakan ketika bersama seseorang yg pernah jadi kekasihku, tapi kenangan itu bisa kulupakan ketika seseorang pernah menemaniku bekerja dengan tenang dan kemudian mengantarku ke Puncak Monas dan tdk bisa kulupakan walau saat ini aku bersama seseorang menjadi pasangan sahku.