Padahal rumah sederhana. Plafon rumah udah rembes, di kamar pun hanya kipas angin tua. Tapi beliau berani menjalankan poligami. Taaddud memang bukan soal duit dan seberapa kaya, tapi soal keberanian dan ketangguhan untuk menjalankannya.
Kalo tdk poligami istri pertama pasti mendapat waktu..perhatian..cinta..kasih sayang..perlindungan & finansil dari suami secara utuh. Istri pertama pasti hati nya sakit suami berbagi cinta pada wanita lain. Hanya karena kondisi dia tetap bertahan ..terpaksa berdamai dgn kenyataan walau hati terasa diiris sembilu. Sadarlah para suami yg berpoligami & wanita2 yg menyakiti hati istri pertama. Kalian berbahagia diatas penderitaan istri pertama & anak2 nya. Karma pasti menimpa kalian
Saya punya kawan orang tuanya (abahnya) poligami di usia pernikah k 11,skarang putra putri beliau sudah banyak yg menikah dan punya anak2, tapi yg Umi (istri pertama) ga pernah ridho anak laki2nya berpoligami selama beliau masih hidup, dan yg Abahnya ga ridho anak perempuan nya di poligami selama beliau masih hidup pula, dan memang anak2 perempuan nya semua ga ada yg siap untuk di poligami, sy heran kenapa bisa sprti itu? Pelaku poligami tapi melarang putrinya di poligami..
Memang kembali pada diri masing2, tapi menurut saya ada trauma mendalam pada orang tua mereka,mungkin benar adanya seorang ibu lebih sakit melihat anak sakit, dan seorang ayah tak akan rela melihat putrinya sakit
