Dalam peribahasa perancis ada pepatah "lebih baik hidup sendiri daripada salah didampingi",saya single mother sejak 5 tahun krn suami meninggal diusia muda krn kanker.Yang penting mandiri secara ekonomi.
Setuju nih bahasannya. Saya beberapa kali ketemu dengan remaja tanpa sosok ibu/bapak, dan itu berat bagi mereka. Ada ketidakseimbangan dan ada yang menyalahkan kondisi.
Kondisi baik/buruknya anak tergantung org terdekatnya yg pada saat itu diikuti anaknya. Misal anak ikut ibunya, ibu di sini kalau mau belajar dan menerapkan pola asuh yg tepat utk anaknya, Insy Allah anak ini menjadi anak yg hebat, percaya diri, dan bahkan berprestasi. Ini pengalaman org d sekitar sy. Makanya, ilmu parenting itu penting dipalajari dan diterapkan org tua. Apalagi kl kedua org tua berperan mskipun divorce, malah lbh bagus, tp kl tidak memungkinkan, tidak mslh, didikan 1 org tua hebat Insy Allah membuahkan hasil yg baik utk perkembangan psikis anak
Komennya kenapa dah ada bau-bau negatif? Pandangan gue sih, ini maksudnya tuh biar kita ga selalu memandang sebelah mata atau rendah para single mother Biar kita paham struggle mereka, dan kita ga asal men-jugde mereka Mereka single mother, dan mereka berusaha keras bertanggung jawab sama anak mereka. Ibu gue juga single mother, di tinggal ayah gegara di panggil sama yg Maha Kuasa Aku kuliah, Abang juga sama, adek malah baru masuk kelas 4 SD.
Mama lu keren lho. Gue dl jg ada tmn sesama dokter umum juga, kakaknya tentara (cewek) dan adiknya pengacara. Semuanya mandiri dan sampai sekarang happy semua ❤️
Sebagai ibu harus membekali anak dengan pehamaman agama, ilmu, dan logika yang baik. Supaya melihat orang tidak judgemental tapi juga tahu mana yang benar dan yang salah.
Yang ga pernah ngalamin jadi anaknya single mother, pasti gak paham. Jangan komen negatif ya. Saya cinta ibu saya. Disaat yang satu tidak mau bertanggung jawab, Ibu saya bertanggung jawab kepada saya dan tidak pernah meninggalkan saya. Jangan menjudge single mother sembarangan, ga ada orang tua yang mau sendirian jadi tulang punggung keluarga + ibu. Kebanyakan terpaksa single dan gamau bikin anak makin menderita dengan adanya tambahaan masalah karena ga semua laki laki itu orang yang tulus dan bertanggung jawab (trauma dari penikahan sebelumnya).
Kebetulan gue kepikiran mau jadi SMBC (Single Mother By Choice) juga ke depannya, rencananya sekitar 2-3 tahun lagi (krn usia sdh dekat 40). So glad to find this video. Klo gue sendiri sangat percaya single mother itu oke, bbrp teman gue dibesarkan oleh single mother yang keren banget -- ada yg jadi dokter, pengacara dan tentara. Ada case Johnny Kim juga dibesarkan oleh single mother (dia jd dokter astronot dan NAVY Seal) krn bapaknya abusive. Ga smua perempuan beruntung bisa mendapatkan kehidupan rumah tangga yang mendukung dan ga smua pria siap utk jadi leader dan partner yg baik dlm rmh tangga. Mana kasus selingkuh dlm pernikahan sangat banyak.... I just cant bare with that shit. Kyknya lebih mudah deal dg kesulitan yang dibuat oleh anak2 drpd org dewasa. Plg ga anak lu bakal sll sayang dan inget sm lu sampe puluhan tahun ke depan - drpd pria yg cm bs manfaatin dan ninggalin gitu aja tanpa rasa bersalah. Kayaknya gue sdh terlalu tua dan jenuh to deal with that shit. But in the other hand, i always wanted to be a mom, so i can love someone unconditionally yg mmg cm bs di-deliver dari cinta ibu kepada anaknya.
Ada gak sih yg lg nntn vidio ini, anak yg dr single parennt... Menurut kalian, kalian merasa orang tua kalian bersalah atau gak stlh orang tua kalian pisah... Dan kl boleh milih kalian mau yg kek gmn, orang tua kalian mash bersatu tp ada konflik dlm rumah tangga nya atau berpisah tp kalian jd gak punya orang tua yg lengkap...
bukan, dr sudut pandangku sendiri justru konten dan judul ini mencoba menguatkan perempuan yg jadi single mother (by choice, divorce, kematian) supaya mereka ngga dirundung duka dan semangat gedein anak2nya, kasih pendidikan bagus, dan lain-lain.
Memberikan inspirasi, jangan takut khawatir menjadi single mom. Single mom bisa sukses berkarya & berdaya. Anak pun bisa tumbuh tanpa kekurangan kasih sayang.
Kok seakan-akan glorifikasi single parent ya... Ayolah Narasi.. saya ngerti kalian pengen women empowerment.. tapi caranya harus bener.. setidaknya (maaf) cari narasumber yg lebih kompeten, yaitu mereka yg anak2nya sudah "jadi".
Kenapa harus yang anaknya sudah jadi, padahal yang mau diceritakan adalah perjuangan ibunya? 24% dari total keluarga dipimpin single mothers, ya ini realitanya. Nggak mungkin semua anaknya, kalau pakai istilah kamu, "jadi".
Tmn2 sy jadi dokter tentara dan pengacara lho. Dibesarkan oleh single mother yg sgt kuat scr mental. Semuanya mandiri dan jauh lebih sukses drpd kebanyakan anak2 yg dibesarkan oleh orgtua lengkap 😝
Judulnya rancu, bisa dipake pembenaran cewek2 single parent yg sex bebas dn hamil diluar nikah, kalau jd sngle parentnya krn dtnggl mati suami atau cerai dn blm menemukan pasangan yg pas oke2 aja. tetap upayakan membentuk keluarga ideal berisi ayah ibu dan anak
Kalo di antara kalian berdua pengen seorang pendamping gue stand by kok mendamping di antara kalian berdua. #SilahkanDmAjaYa #SemogaDiAntaraKalianBerduaBisaJodohGue
Kasian sih sama Single moms. Dihati mereka berharap ada laki-laki berpenghasilan tinggi, muka ok, dan bertanggung jawab mau jadi pendamping mereka dan anak mereka. Cuman laki-laki model kayak gitu juga mikir pasti ribuan kali buat nikahin single moms, karena pengorbanan-nya gak akan worth it sama apa yang akan mereka dapatin. Ngurus anak hasil laki-laki lain tapi gak punya kekuasaan buat ngatur dan ngebina. Istilah-nya 100% responsibility with 0% authority. Terus harus siap mental kalo si emak-nya anak akan ngebela anak-nya walau salah, karena prioritas singel moms itu anak-nya, hartanya, dan peliharaanya. Laki-nya nomor sekian.
Well, tidak perlu kasihan dengan single mom. Banyak juga single mom yang memiliki penghasilan tinggi/ memiliki usaha sukses. Bahkan mampu memberi rumah dan atau mobil sendiri, membiayai anaknya di sekolah international dengan keringat sendiri.
@@Adrian-777 gak tau sih pengalaman dia. Cuman kalo dari cerita temen-temen ane yang nikah sama janda beranak ya gitu. Harus extra sabar kalo marahin anak tuh janda, si janda bakal ngelindungin. Beda katanya negor anak hasil laki lain sama hasil sendiri. Ending-nya sih temen salah satu temen ane yang punya anak dari nikahin janda tsb lebih sayang ke anak-nya sendiri ketimbang anak bawaan jandanya. Ujung-ujungnya ribut terus sih. Begitu cerita pengalaman temen ane, cuman sampe sekarang belum cerai, cuman kalo tiap kali temen ane cerita ya gitu
Sama kayak lelaki yang udah cerai dan punya anak. Dia akan lebih ngebela anaknya daripada perempuannya. Hartanya juga pasti buat anak anaknya bukan buat si perempuan. Perempuan yg dinikahi cuma disuruh jadi babu dan ngurus anak anak dari pernikahan sebelumnya. Nikah sama bujang lapuk juga sama aja lebih belain ibunya daripada istrinya. Istri bisa dicari tapi ibu tidak terganti. Gitu katanya. Alhasil istrinya disepelekan dan tidak tanggungjawab. Hidup itu pilihan. Semua ada plus minusnya...
@@tiac3589 ya jangan bandingin Emak laki sama Istri lah. Susah itu. Laki-laki normal yang dirawat sama ibu-nya dengan baik pasti bakal marah besar kalo istrinya berani-beraninya ngebandingin Ibu-nya sama dia. Logika-nya yang ngerawat dia dari kecil itu ibu-nya atau istri-nya?
Hakikat pernikahan adalah hidup bersama. Kalo macam gini sebenarnya perlu mendukung seorang yang single parent. Tapi ketahuilah dampal dari aploud yang semacam ini. Banyak istri yang termotivasi untuk mengajukan cerai ke suami karena pernyataan ini. Saya tidak merekomendasikan yang seperti ini. Tolong di perhatikan
